Disusun oleh:
NAMA : SITI KHOIRIYAH
NPM
: F1D012003
Dosen
SANTI NURUL KAMILAH, S.Si, M.Si
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
ISI
1.1; Sejarah Orangutan
Orangutan merupakan satu-satunya dari empat taksa kera besar yang hidup di Asia,
sementara tiga kerabatnya yang lain, yaitu; gorila, chimpanzee dan bonobo hidup di benua
Afrika. Orang utan atau orangutan, nama lainnya adalah mawas adalah sejenis kera besar
dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang coklat,dan habitatnya di hutan hujan
tropis. Neneknya moyangnya yang sudah punah adalah Sivapithecus. Ia hidup 7 13 juta
tahun yang lalu. Sedangkan leluhurnya atau leluhur manusia dan kera adalah Aegyptopithcus.
Ia hidup 30 juta tahun yang lalu. Ia diketahui yang paling tua. Ini menurut teori, kera besar
lainnya terdapat di Afrika, yaitu simpanse (Pan troglodytes), gorila (Pan gorilla) dan banobo
(Pan paniscus). Orangutan termasuk ke dalam Ordo Primata, Familia Pongidae, dan species
Pongo pygmaeus (orangutan Kalimantan) dan Pongo abelli (orangutan yang terdapat di pulau
Sumatera).
1.2; Orangutan Borneo (Pongo pygmaeus)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Primates
Family
: Hominidae
Upafamili : Ponginae
Genus
: Pongo
Spesies
: Pongo Pigmaeus
Pongo pygmaeus pygmaeus, di bagian Barat Laut Kalimantan, yaitu utara dari Sungai
Kapuas sampai ke Timur Laut Sarawak.
Pongo pygmaeus wurmbii, di bagian Selatan dan Barat Daya Kalimantan, yaitu antara
sebelah Selatan Sungai Kapuas dan Barat Sungai Barito.
besar, sementara Pongo pygmaeus morio adalah sub-spesies dengan ukuran tubuh relatif
paling kecil. Di Borneo orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan
laut (dpl), sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan
pada 1.000 m dpl.
Populasi terbesar (sekitar 32.000 individu) dijumpai di hutan gambut di sebelah Utara
Sungai Kapuas. Tetapi populasi tersebut tidak berada di dalam sebuah habitat yang
berkesinambungan, melainkan tersebar ke dalam berberapa kantong habitat dengan ukuran
populasi yang berbeda-beda. Populasi orangutan ini sangat terkait dengan perubahan hutan di
Kalimantan. Kerusakan hutan yang cukup tinggi di Kalimantan menyebabkan banyak habitat
orangutan yang hilang. Perkiraan jumlah orangutan borneo di berbagai lokasi dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkiraan jumlah orangutan Borneo pada blok habitat Kalimantan
No
A.
1
2
3
4
5
Batang Ai (Sarawak)
Lanjak Entimau (Sarawak)
Betung Kerihun
Danau Sentarum
Rawa Kapuas Hulu (Selatan
Kapuas, utara Melawi)
Total
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Gunung Palung
Bukit Baka
Bukit Rongga & Parai
Tanjung Puting
Lamandau
Mawas
Sebangau
Ketingan
Rungan Kahayan
Arut Belantikan
Seruyan
Bukit Raya
Sei. Kahayan & Sei. Sambah
Sei. Sambah & Sei Katingan
Sebangau Kahayan
Kahayan Kapuas
Tanjung Keluang
Cagar Alam Pararaum
Area (km2)
240
1688
4500
1090
Sungai T?
Perkiraan
Populasi
Orangutan
119580
1024-1181
13302000
500
?
30004500
<7500
900
350
4200
4150
760
5010
5780
2800
2000
5100
3000
500
1500
1000
700
4000
2000
500
2,500
175
1000
6000
1200
3500
6900
3000
1000
6000
1000
500
1000
500
700
300
200
>500
19
>2,000
>500
Total
>34975
>46250
750
500
600
400
4000
2500
1
2
3
4
5
6
7
8
sangat
terfragmentasi
DAS Segah
3500
Samarinda, Muara Badak, Marang Kayu
300+
Pegunungan
Kapur 1,500
Sangkulirang/Mangkalihat
Rawa Sebuku/Sembakung
500
175
Total
4825
10750
100
200
750
100
Orangutan Kalimantan Tengah Laju deforestasi di daerah hutan tropis menjadi ancaman
bagi keberlangsungan hidup tumbuhan dan satwa, termasuk orangutan. Habitat orangutan di
luar kawasan konservasi dan kawasan lindung di Kalimantan Barat perlu mendapat perhatian
serius. Laju deforestasi Asia diperkirakan sudah mencapai kisaran 30 persen, kata Asisten II
Sekretariat Daerah (Setda) Kalimantan Barat Lensus Kandri di Pontianak. kemarin.
Tingginya laju deforestasi atau penggundulan hutan itu menjadi ancaman bagi orangutan.
Sejumlah populasi orangutan di Kalimantan Barat memiliki habitat di luar kawasan
konservasi dan kawasan lindung, sehingga rentan terhadap gangguan yang ditimbulkan
deforestasi. Saat ini, dari total kawasan hutan di Kalimantan Barat terdapat sekitar 1,15 juta
hektare lahan yang diperuntukkan sebagai kawasan taman nasional dan hutan lindung.
Sementara kawasan hutan produksi dan areal penggunaan lain yang masih berhutan memiliki
persentase sekitar 72,56 persen dari total kawasan hutan di Kalimantan Barat.
Di Kalimantan Barat ikut menjaga ekosistem orangutan yang berada di sekitar izin
usaha yang dimilikinya. penyusutan kawasan hutan di dataran rendah dan perburuan
orangutan di Kalimantan menempatkan satwa yang merupakan satu-satunya kera besar yang
hidup di Asia ini masuk dalam daftar merah IUCN tahun 2007 pada posisi terancam punah.
IUCN
adalah
badan
dunia
yang
memantau
tingkat
keterancaman
jenis
secara
global. Sinergisitas peran stakeholder, baik pemerintah pusat maupun daerah, lembaga
pendidikan, swasta, dan masyarakat harus dibangun. Jika komitmen tersebut sudah
terbangun, strategi dan rencana aksi dapat menjadi panduan dalam upaya pelestarian
orangutan. Langkah itu dinilai perlu diprioritaskan, terpadu, dan melibatkan semua pihak
sehingga pembangunan di daerah bisa selaras dengan upaya pelestarian orangutan.
1.5; Peta Lokasi Distribusi Orangutan
Gambar 1. Peta Lokasi Distribusi Orangutan di Dunia
DAFTAR PUSTAKA
Timur,
terdapat
di
:http://www.facebook.com/notes/wwf-