Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MAN Tanah Bumbu


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X IPA / Ganjil
Materi Pokok : Persebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Beserta Upaya Pelestarian dan Manfaatnya
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dlam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta merupakan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar :
3.2. Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati di
Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan
ekosistem) di Indonesia dan usulan upaya pelestarian kenaekaragaman hayati
Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam berbagai bentuk media
informasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.2.4 Menentukan persebaran fauna dan flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace
dan Weber.
3.2.5 Menganalisis pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia.
3.2.6 Mengkontruksikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
4.2.2 Terampil membuat dan mengolah data hasil diskusi tentang persebaran
keanekaragaman hayati, manfaat keanekaragaman hayati serta upaya
pelestariannya.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Scientific Approach
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, diskusi, presentasi dengan
model pembelajaran NHT (Numbered Head Together). Dalam materi penyebaran
keanekaragaman hayati ini diharapkan peserta didik dapat menentukan persebaran fauna dan
flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber, menganalisis pemanfaatan
keanekaragaman hayati Indonesia, serta mengkontruksikan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia. dimana siswa dituntut untuk mengamati, bertanya,
mengumpulkan data dan mengolah data serta mempersentasikan hasilnya didepan kelas.
Selain itu model NHT (Numbered Head Together) bertujuan untuk pengembangan
keterampilan sosial antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang
lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerjasama dalam kelompok dan sebagainya.

D. Materi Pembelajaran
1. Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia (Terlampir)
2. Manfaat Keanekaragaman Hayati (Terlampir)
3. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati (Terlampir)
E. Alat / Bahan, Media dan Sumber Belajar
1) Alat
LCD, laptop, spidol, papan tulis, nomor kepala
2) Bahan
Lembar Kerja Siswa
3) Media
a) Power point
b) Video Keanekaragaman Hayati di Indonesia
c) Gambar peta penyebaran flora dan fauna
d) Gambar flora dan fauna di Indonesia
e) Gambar manfaat keanekaragaman hayati
f) Gambar upaya pelestarian keanekaragaman hayati
4) Sumber Belajar
a) Nunung Nurhayanti dan Resty Wijayanti. 2016. Biologi : Kelas X untuk SMA dan
MA Kurikulum 2013. Yrama Widya.
b) Irnaningtyas. 2014. Biologi : Kelas X untuk SMA dan MA Kurikulum 2013.
Erlangga.
c) Annisa Rahmah dkk. 2016. Big Book Biologi untuk SMA X, XI, dan XII. Penerbit
Cmedia.

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Approach
Model : NHT (Numbered Head Together)
Metode : Ceramah, Pengamatan, Tanya Jawab, Kerja Kelompok, Diskusi

G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam
15 menit
 Guru mengecek kesiapan belajar,
meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai
 Guru mengecek kehadiran siswa
 Guru memberikan soal pre test untuk
siswa
 Guru memberikan apersepsi kepada
siswa dengan memberikan pertanyaan
terkait materi terdahulu tentang
keanekaragaman hayati.
 Guru memberikan motivasi kepada
siswa untuk menjaga keanekaragaman
hayati yang telah diberikan oleh Tuhan
dengan sebaik-baiknya. dengan
menayangkan sebuah video terkait
tentang keanekaragaman hayati di
Indonesia.
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
 Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari secara umum.
 Guru membimbing peserta didik untuk
membentuk kelompok belajar.
2. Inti  Guru memberikan nomor kepala
Simulation kepada masing-masing siswa dalam
setiap kelompok dan serta memberikan
nama kelompok yang berlainan.
80 menit
Problem Statement  Guru membagikan LKPD pada siswa
dan mengarahkan siswa untuk mengisi
LKPD tersebut secara berkelompok.
Data Collection  Guru membimbing peserta didik
mencari informasi untuk menjawab
pertanyaan melalui buku pelajaran,
serta guru menampilkan slide power
point.
Data Processing  Guru membimbing peserta didik
berdiskusi dengan kelompok masing-
masing.
 Setiap kelompok memutuskan jawaban
yang dianggap paling benar, siswa
dalam kelompok menyatukan
pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan dari guru dan memastikan
setiap anggota kelompok mengetahui
jawaban tersebut.
Verifications  Guru memanggil salah satu nomor
siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka
misalnya A (2)
 Tanggapan dari teman yang lain yang
memiliki nomor sama dari kelompok
berbeda misalnya B2, C2, D2, E2,
kemudian guru menunjuk nomor yang
lain untuk menjawab soal berikutnya
hingga selesai.
 Guru memberikan umpan balik dengan
memuji pada aspek-aspek yang sudah
benar dilakukan siswa, dan
memperbaiki aspek yang belum benar.
 Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang terbaik.
 Guru meminta siswa untuk kembali ke
tempat duduknya masing-masing.
3. Penutup  Guru membimbing siswa
menyimpulkan materi pembelajaran.
 Guru memberikan evaluasi hasil belajar
25 menit
dengan melakukan post test.
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

H. Proses Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilian
a. Penilaian Sikap : Observasi/ Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar kerja peserta didik
b. Tes tertulis : Pilihan ganda dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
3. Instrumen Penilaian (Terlampir)
4. Remidial
a. Pembelajaran remidial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remidial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remidial dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remidial belum
mencapai ketuntasan, maka remidial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai beriukut :
a. Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n (maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Lampiran :
1. Materi Pembelajaran
2. Instrumen Penilaian Sikap : Kerja Kelompok
3. Instrumen Penilaian Pengetahuan : Soal Pre Test dan Post Test
4. Instrumen Penilaian Keterampilan : Presentasi
5. LKPD
6. Power Point

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi, Mahasiswa Praktek

Norhayatunnisa Vina Renika


NIP. 198012192005012009 NPM. 3061524019
Lampiran 1 : Materi Pembelajaran
A. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia mempunyai beraneka ragam berdasarkan tempat atau wilayahnya.
Kita telah mengetahui bahwa kaitannya dalam persebaran flora dan fauna, Indonesia dibagi
menjadi tiga wilayah yakni Indonesia Timur, Indonesia Tengah dan Indonesia Barat.
Masing- masing wilayah ini mempunyai ciri- ciri (ciri khas) dan juga jenis flora yang
berbeda- beda. Informasi mengenai flora di masing- masing wilayah tersebut akan kita bahas
sebagai berikut.
1. Flora di Indonesia bagian Barat (Asiatis/Oriental)

Hutan Hujan Tropis

Jenis flora maupun fauna di Indonesia bagian barat ini disebut dengan flora dan
fauna tipe Asiatis. Hal ini tentu saja karena Indonesia bagian barat ini berada dekat
dengan Benua Asia, sehingga disebut dengan Asiatis. Tidak hanya wilayahnya saja
yang dekat dengan benua Asia, namun karena tipe flora dan fauna di Indonesia bagian
barat ini dipengaruhi atau mirip dengan flora dan fauna di benua Asia pada umumnya.
Flora yang terdapat di Indoenesia bagian barat ini didominasi oleh vegetasi hutan hujan
tropis yang lebat. Hal ini dikarenakan karena wilayah Indonesia bagian barat
mempunyai tingkat curah hujan dan juga kelembaban yang tinggi. jenis flora di
kawasan ini memiliki kesamaan ciri dengan flora yang ada di benua Asia. Beberapa ciri-
ciri dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
a. Mempunyai jenis-jenis kayu yang berharga, mempunyai banyak jenis kayu- kayuan
yang sifatnya penting. Beberapa tanaman kayu yang diambil manfaatnya dan
termasuk dalam flora tipe Asiatia antara lain adalah Pohon Jati, Pohon Meranti,
Pohon Mahoni, Pohon Kruing dan lain sebagainya.
b. Selalu hijau sepanjang tahun
c. Jenis pohon yang tumbuh bersifat heterogen
d. Terdapat spesies flora endemik, yakni bunga Rafflesia Arnoldi yang berada di
wilayah Sumatera. Bunga ini merupakan bunga langka dan hanya terdapat di
beberapa tempat saja, bahkan hanya terdapat di wilayah indonesia bagian barat saja.
Beberapa contoh dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
 Rafflessia Arnoldi
 Bunga anggrek (Orchidaceace)
 Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum Becc)
 Daun Sang (Johannestijsmania Altifrons)
 Kantung Semar
2. Flora di Indonesia bagian Timur (Australis)

Hutan Musim

Flora dan fauna yang berada di wilayah indonesia bagian Timur dikenal dengan
nama tipa Australis. Mengapa Australis ? Hal ini tentu saja tidak lepas dari letaknya.
Jika Indonesia bagian barat terkenal dekat dengan benua Asia sehingga nama tipenya
adalah Asiatis, maka Indonesia Timur ini terletak di dekat Benua Australia sehingga
dikenal dengan tipe Australis. adapun ciri- ciri flora tipe Australis ini antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Hutan ini sering dinamakan hutan homogen, karena tumbuhannya yang ada di
dalamnya hanya terdiri atas satu jenis saja.
b. Memiliki pohon-pohon yang tinggi nya lebih rendah dibandingkan dengan pohon di
hutan hujan tropis
c. Pohon-pohonnya lebih jarang dibandingkan pohon hutan hujan.
d. Tidak ditemukan tumbuhan jenis liana, paku dan anggrek
e. Hutan musim memiliki curah hujan yang cukup rendah
f. Pada musim hujan daun tumbuhan akan sangat lebat, namun pada musim kemarau
hampir seluruh daunnya rontok untuk mengurangi penguapan
Beberapa contoh dari flora tipe Australis antara lain sebagai berikut :
 Pohon Matoa
 Pohon Cendana
 Kayu Eboni
 Pohon Siwalan
3. Flora di Indonesia bagian Tengah (Peralihan)

Sabana

Flora dan juga fauna yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah ini disebut
juga dengan flora tipe Peralihan. Mengapa dinamakan tipe peralihan? Hal ini tetu saja
karena letaknya yang berada di antara tipe Asiatis dan juga tipe Australis. Adapun ciri-
ciri dari flora yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah antara lain sebagai
berikut :
a. Hutan sabana adalah hutan yang ditumbuhi padang rumput dan diselingi oleh
beberapa jenis pohon
b. Memiliki curah hujan yang cukup dan lebih cebderung teratur
c. Kadang-kadang keadaannya bisa berubah seperti semak belukar dan hutan basah
d. Umumnya tumbuhan yang banyak ditemukan adalah tumbuhan xerofit seperti
kaktus, lili gurun, dan pohon kurma
Beberapa contoh dari flora tipe peralihan ini antara lain adalah sebagai berikut:
 Longuesi atau Ficus Minahasae
 Gofasa, gupasa atai Vitex cofassus
 Eboni atau Diospyros Celebica
 Anggrek serat atau Dendrobium utile
 Cempaka hutan kasar atau Elmerrilia Ovalis
 Lontar atau Borasscus flabellifer
 Ajan kelicung atau Diospyros macrophylla
 Cendana atau Santalum album
 Cengkeh atau Cyxygium aromaticum
 Ampupu atau Eucalyptusurophylla.
B. Persebaran Fauna di Indonesia

Daerah persebaran fauna Indonesia dapat dibagi menjadi 3 kawasan yaitu kawasan
Indonesia bagian barat (Oriental), kawasan Indonesia bagian Timur (Australia) dan Kawasan
Peraliahan. Ketiga kawasan persebaran fauna ini, ditentukan berdasarkan garis Wallace dan
garis Weber. Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856), menemukan
hewan-hewan yang terdapat di Bali, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan mirip dengan jenis-
jenis hewan yang ada didaerah geografis Oriental (Asia). Secara teoritis, Wallace membuat
garis pembatas yang membentang mulai dari Selat Lombok ke utara melewati Selat
Makasar. Garis pembatas tersebut dikenal sebagai garis Wallace. Garis Wallace seolah-olah
memisahkan daerah geografis Oriental (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan ) dengan daerah
geografis Australia ( Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara).
Seorang ahli Zoologi asal Jerman, Max Weber mengemukakan bahwa hewan yang
ada di Sulawesi tidak sepenuhnya dapat dikelompokkan sebagai hewan Australia. Sebab
beberapa diantara hewan tersebut juga memiliki ciri seperti hewan Oriental. Ia berpendapat
hewan-hewan yang terdapat di Sulawesi merupakan peralihan antara hewan Oriental dan
Australia. Selanjutnya, Weber membuat garis pembatas disebelah timur Sulawesi yang
membentang ke utara hingga Kepulauan Aru di Selatan. Garis pembetas tersebut dikenal
sebagai garis Weber.
1. Ciri Hewan Daerah Oriental
Jenis-jenis hewan yang tersebar di kawasan barat Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali,
dan Kalimantan ) dipengaruhi oleh daerah geografis Asia (Oriental). Ciri khas hewan
daerah ini adalah :
a. Mamalia berukuran besar. Misalnya gajah sumatra (Elephas maximus sumatrensis)
dan beruang madu (Helarctos malayanus)
b. Memiliki banyak hewan jenis primata. Misalnya orang utan kalimantan (Pongo
pymaeus pygmaeus) dan bekantan (Nasalis larvatus)
c. Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragam. Misalnya burung rangkong
(Rhinoplax vigil), dan jalak bali (Leucospar rothschildi)
2. Ciri Hewan Daerah Australis
Jenis-jenis hewan yang terdapat dikawasan timur Indonesia (Maluku dan Papua)
kebanyakan dipengaruhi oleh daerah geografis Australia. Ciri-ciri dari hewan yang
terdapat dikawasan ini adalah :

a. Mamalia berukuran lebih kecil.


b. Memiliki mamalia berkantong. Misalnya walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni), dan
kuskus berbintik (Spilocuscus maculatus).
c. Tidak ada hewan primata
d. Warna bulu burung lebih menarik dan beragam. Misalnya burung cendrawasih
(Paradisaea minor) dan burung kasuari (Casuarius casuarius)
3. Ciri Hewan Daerah Peralihan

Berbeda dengan dua kawasan sebelumnya, di daerah peralihan (transisi) atau


Oriental-Austarlia (Sulawesi dan Nusa Tenggara) terdapat hewan-hewan dengan ciri
khas yang tidak terdapat di kawasan Barat dan Timur Indonesia. Misalnya komodo
(Varanus komodoensis) di pulau komodo (NTT), anoa (Bubalus depressicornis) dan
burung maleo (Macrocephalon maleo) di Sulawesi.
C. Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia
1. Keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan
Keanekaragaman hayati di jadikan sebagai makanan pokok yang di konsumsi oleh
manusia misalnya dari tumbuhan yaitu padi, jangung, singkong, ubi jalar, talas kentang,
sorgum dan lain lain sedangkan dari hewan misalnya daging sapi, daging ayam, ikan
laut dan telur.
2. Keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan obat-obatan
Keanekaragaman hayati yang berasal dari tumbuhan sebagai sumber obat-obatan,
misalnya : mengkudu untuk menurunkan tekanan darah tinggi, kina untuk obat malaria,
buah merah untuk mengobati kanker, kolesterol tinggi, dan diabetes. Sedangkan yang
berasal dari hewan contohnya madu lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh, dan bagian daging dan lemak ular dipercaya dapat mengobati penyakit
kulit
3. Keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan kosmetik
Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetika, antara lain sebagai berikut
misalnya : Bunga mawar, melati, cendana, kenanga, dan kemuning dimanfaatkan untuk
wewangian (parfum). Kemuning, bengkoang, alpukat, dan beras digunakan sebagai
lulur tradisional untuk menghaluskan kulit. Sedangkan urang aring, mangkokan,
pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya digunakan untuk pelumas dan penghitam
rambut.
4. Keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan sandang
Keanekaragaman hayati yang dijadikan sumber sandang, misalnya : rami, kapas,
pisang hutan atau abaca, dan jute, dimanfaatkan seratnya untuk membuat kain atau
bahan pakaian, ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi
sangat tinggi, kulit sapi dan kambing untuk membuat jaket, bulu burung untuk membuat
aksesoris pakaian.
5. Keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan papan
Sebagai bahan papan, keanekaragaman hayati dimanfaatkan untuk membuat
rumah dan sejenisnya misalnya kayu jati, kelapa, nangka, meranti keruing, rasamala,
ulin dan bambu dimanfaatkan kayunya untuk membuat jendela, pintu, tiang dan atap
rumah.
6. Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya
Beberapa upacara ritual keagamaan dan kepercayaan antara lain : Budaya nyeka
(ziarah kubur) pada masyarakat jawa menggunakan bunga mawar, kenanga, kuntil, dan
melati. Umat islam menggunakan heawan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau pada
hari qurban. Upacara ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang
mengandung minyak atsiri yang berbau harum, antara lain kenanga, melati, cempaka,
pandan, sirih, dan cendana.
D. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Menurunnya keanekaragaman hayati menyebabkan semakin sedikit pula manfaat
yang dapat diperoleh manusia. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah dengan
melakukan pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati. Konservasi keanekaragaman
hayati memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
a. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan;
b. Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan pemanfaatan
yang tidak terkendali;
c. Menyediakan sumber plasma nuftah untuk mendukung pengembangan dan budidaya
tanaman pangan, obat-obatan, maupun hewan ternak.
Pelestarian sumber daya alam hayati harus dilakukan secara terpadu dan melibatkan
banyak pihak. Beikut ini akan dijelaskan dua jenis pelestarian yaitu pelestarian secara In
Situ dan Pelestarian Ek Situ.
1. Pelestarian Secara In Situ
Pelestarian secara in situ artinya pelestarian sumber daya alam hayati yang
dilakukan di habitat asalnya. Contohnya, bunga Rafflesia arnoldi di Bengkulu, badak
jawa di Ujung Kulon, dan komodo di Pulau Komodo. Yang termasuk pelestarian sumber
daya alam hayati secara in situ yaitu :
a) Perlindungan alam ketat, yaitu perlindungan alam yang membiarkan alam berkembang
secara alamiah.
b) Perlindungan alam terbimbing, yaitu perlindungan alam yang dibina oleh para ahli.
c) Perlindungan geologi, yaitu perlindungan terhadap formasi geologi (tanah).
d) Perlindungan alam zoologi, yaitu perlindungan terhadap hewan langka dan hampir
punah serta perkembangbiakannya.
e) Perlindungan alam botani, yaitu perlindungan terhadap tumbuhan.
f) Taman nasional, digunakan sebagai tempat rekreasi.
g) Perlindungan pemandangan alam berupa danau dan air terjun.
h) Perlindungan monumen alam berupa perlindungan terhadap benda benda alam yang
terpencil.
i) Perlindungan suaka margasatwa, yaitu perlindungan hewan dari perburuan.
2. Pelestarian Secara Ek Situ
Pelestarian secara ek situ artinya pelestarian sumber daya alam hayati yang
dilakukan di luar habitat asalnya atau dipelihara di tempat lain. Pelestarian secara ek situ
ada beberapa macam, misalnya kebun koleksi, kebun plasma nuftah, dan kebun raya.

Lampiran 2 : Penilaian Pengetahuan, Soal Pre Test dan Post Test


Bentuk Soal : Pilihan Ganda
No Teknik Bentuk Instrumen Rubrik
No Aspek IPK
IPK Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
1 Pengetahuan 3.2.4 Menentukan persebaran Tertulis Pilihan Terlampir Terlampir
fauna dan flora di Ganda
Indonesia berdasarkan
garis Wallace dan
Weber.
3.2.5 Menganalisis Tertulis Pilihan Terlampir Terlampir
pemanfaatan Ganda
keanekaragaman hayati
Indonesia.
3.2.6 Mengkontruksikan Tertulis Pilihan Terlampir Terlampir
upaya pelestarian Ganda
keanekaragaman hayati
Indonesia.
2 Keterampilan Terampil membuat dan Unjuk Daftar Terlampir Terlampir
mengolah data hasil kerja check list
diskusi tentang
persebaran
keanekaragaman hayati,
manfaat
keanekaragaman hayati
serta upanya
pelestariannya.

Kunci
No Uraian Soal Skor
Jawaban
1. Keanekaragaman hayati Indonesia adalah .... B 10
a. Keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem di
Indonesia
b. Keanekaragaman makhluk hidup baik flora, fauna maupun
organisme yang berada di kawasan Indonesia
c. Keanekaragaman yang hidup di daerah tropis basah,
keanekaragaman dihutan musim di Indonesia
d. Keanekaragaman yang dibagi oleh dua garis yaitu garis
wallace dan garis weber di Indonesia
e. Keanekaragaman dalam bentuk, ukuran, jumlah, dan
penampilan yang ada di Indonesia
2. Hewan berikut ini merupakan hewan yang hidup di wilayah .... C 10
a. Afrika selatan
b. Australis
c. Indonesia bagian barat
d. Indonesia bagian timur
e. Peralihan
3. Perhatikan ciri-ciri fauna dibawah ini! B 10
1) Banyak jenis mamalia berukuran besar
2) Banyak jenis ikan air tawar
3) Adanya berbagai macam serangga
4) Tidak memiliki binatang berkantung
Berdasarkan ciri-ciri tersebut termasuk ciri-ciri fauna yang
tersebar diwilayah ....
a. Afrika
b. Asiatis
c. Australis
d. Endemis
e. Peralihan
4. Suatu habitat ekosistem darat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : B 10
1) Curah hujan sangat tinggi
2) Flora dan fauna heterogen
3) Terdapat iklim mikro
4) Matahari bersinar sepanjang tahun
5) Tumbuhan khas liana
Berdasarkan ciri-ciri habitat tersebut bioma yang sesuai adalah ....
a. Hutan gugur
b. Hutan hujan tropis
c. Padang rumput
d. Taiga
e. Tundra
5. Refflesia arnoldi merupakan flora endemik yang berasal dari A 10
daerah ....

a. Bengkulu
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Papua
e. Sulawesi
6. Perhatikan diagram dibawah ini ! E 10

Kalo kita lihat diagram diatas apa yang harus kita lakukan ....
a. memberikan penyuluhan pada penduduk
b. membiarkan begitu saja
c. membuat hutan menjadi area rekreasi
d. membuat pemukiman untuk para transmigrasi
e. menanami gunung dengan tanaman baru
7. Dibawah ini adalah tumbuhan yang bermanfaat untuk keperluan D 10
sandang manusia, kecuali ....
a. Kapas (Gossypium arboretum)
b. Rami (Boehmaria nivea)
c. Sisal (Agave sisalana)
d. Jati (Tectona grandis)
e. Pisang hutan (Musa textilis)
8. Cacing tanah berkasiat untuk mengobati penyakit tifus. Pernyataan C 10
tersebut merupakan manfaat keanekaragaman hayati dalam hal ....
a. Bahan pangan
b. Keindahan
c. Bahan Obat-obatan
d. Budidaya
e. Sumber plasma nutfah
9. Berikut ini adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang C 10
dilakukan di indonesia.
1. Pemeliharaan taman laut Bunaken
2. Pelestarian kebun plasma nulfah di Cibinong
3. Perlindungan bunga bangkai di Bengkulu
4. Pembangunan taman buah mekar sari di Cileungsi
5. Pelestarian badak berculah satu di Ujung Kulon
Yang merupakan upaya pelestarian secara ex-situ adalah ....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5
10. Komodo merupakan hewan endemik di Pulau Komodo sehingga D 10
perlu dilindungi agar tidak punah keberadaannya.

Untuk tujuan tersebut, maka Pulau Komodo dijadikan sebagai ....


a. Cagar alam
b. Daerah prioritas reboisasi
c. Hutan lindung
d. Suaka margasatwa
a. Taman nasional

Lampiran 3 : Penilaian Sikap


Instrumen Penilaian Kerja Kelompok
No Nama Kerjasama Tekun Jumlah Skor Nilai
1 Agus Budianto
2 Ahmad Arrauf
3 Ahmad Ilham
4 Ahmad Rafii
5 Akbar Darussalam
6 Amalia Maharani
7 Andi M. Reza F.
8 Annisa Juliana R
9 Badaruddin
10 Chairil Anam
11 Dahlan Saputra
12 Dewinda Raisya P.
13 Ibrahim
14 M. Ilham Ramadhani
15 M. Fajri Mubaroq
16 M. Husin Haikal
17 M. Naufal Madani
18 M. Zein
19 Ningsih
20 Nita
21 Norhaini
22 Nova Oktavia R.
23 Nur Pahmid
24 Nurul Yanti
25 Pandri Rabidin
26 Rapika
27 Randi Saputra
28 Risky Amelia
29 Roniansyah
30 Rudiansyah
31 Sairul Ishar
32 Sarmila
33 Suyyidah Nafisah
34 Serli Marsanda
35 Siti Maysaroh
36 Taufik Rahman

Lampiran 4 : Penilaian Keterampilan


Instrumen Penilaian Persentasi
Menyampaikan Mempertahankan
Menanggapi Jumlah
No Nama Siswa Pendapat Argumentasi Nilai
Score
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agus Budianto
2 Ahmad Arrauf
3 Ahmad Ilham
4 Ahmad Rafii
5 Akbar Darussalam
6 Amalia Maharani
7 Andi M. Reza F.
8 Annisa Juliana R
9 Badaruddin
10 Chairil Anam
11 Dahlan Saputra
12 Dewinda Raisya P.
13 Ibrahim
14 M. Ilham Ramadhani
15 M. Fajri Mubaroq
16 M. Husin Haikal
17 M. Naufal Madani
18 M. Zein
19 Ningsih
20 Nita
21 Norhaini
22 Nova Oktavia R.
23 Nur Pahmid
24 Nurul Yanti
25 Pandri Rabidin
26 Rapika
27 Randi Saputra
28 Risky Amelia
29 Roniansyah
30 Rudiansyah
31 Sairul Ishar
32 Sarmila
33 Suyyidah Nafisah
34 Serli Marsanda
35 Siti Maysaroh
36 Taufik Rahman
Ketentuan Skor :
Skor Keterangan
1 Jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator (SKK)
2 Jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten (KK)
3 Jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator (MK)
4 Jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang terdapat
dalam indikator (K)
5 Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang
terdapat dalam indikator (SK)

Format Penilaian Sikap Kerja Kelompok


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
NAMA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lembar Kerja Peserta Didik


A. Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.2.4 Menentukan persebaran fauna dan flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan
Weber.
3.2.5 Menganalisis pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia.
3.2.6 Mengkontruksikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

B. Petunjuk Kegiatan I
1. Amati peta persebaran fauna di bawah ini!
2. Lakukanlah studi literatur dan diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk
menjawab pertanyaannya.

Pertanyaan :
Berdasarkan peta persebaran di atas, Tentukan ciri-ciri fauna dan berikan 4 contoh fauna di
setiap kawasan !
1. Kawasan Indonesia bagian Barat (Asiatis)
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Kawasan Indonesia bagian Timur (Australis)
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Kawasan Indonesia bagian Tengah (Peralihan)
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
C. Petunjuk Kegiatan II
Amati gambar berikut ini!

4. Berdasarkan gambar diatas :


a) Sebutkan manakah contoh pelestarian in situ dan ex situ !
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
b) Jelaskan perbedaan pelestarian in situ dan ex situ !
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
5. Sebutkan tiga manfaat dari keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
6. Tuliskan upaya pelestarian untuk keanekaragaman hayati di Indonesia ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Kunci Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik
Kegiatan I
Berdasarkan peta persebaran di atas, Tentukan ciri-ciri fauna dan berikan 4 contoh fauna di
setiap kawasan !
1. Kawasan Indonesia bagian Barat (Asiatis)
 Memiliki hewan jenis mamalia berukuran besar
 Memiliki banyak hewan jenis primata
 Warna burung yang kurang menarik dan tidak beragam, berukuran kecil tetapi memiliki
suara yang merdu
 Dapat ditemukan berbagai jenis reptil
 Memiliki banyak jenis ikan air tawar
Contohnya : gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis), beruang madu (Helarctos
malayanus), orang utan (Pongo pygmaeus), bekantan (Nasalis larvatus), jalak bali (Leucospar
rothschildi), harimau (Panthera tigris) dll.
2. Kawasan Indonesia bagian Timur (Australis)
 Memiliki hewan mamalia relatif berukuran kecil
 Memiliki hewan mamalia berkantong
 Tidak terdapat hewan jenis primata
 Terdapat banyak jenis burung dengan warna cerah, menarik dan corak beragam
 Memiliki jenis ikan air tawar yang terbatas
 Terdapat banyak hewan yang bertanduk
Contohnya : walabi (Darcopsulus vanheurni), burung cendrawasih (Paradisaea minor), burung
kasuari (Casuarius galeatus), burung kakatua raja (Probosciger atterimus), kangguru pohon
(Dendrolagus ursnlus) dll.
3. Kawasan Indonesia bagian Tengah (Peralihan)
 Memiliki ciri fisik campuran antara tipe Asiatis dan Australis.
 Bersifat endemis, hanya terdapat di satu wilayah saja.
 Karena bersifat endemis banyak fauna tipe peralihan yang terancam punah dan sangat
langka.
Contohnya : anoa (Pendrogalus inustus), babi rusa (Babyrousa babyrousa), komodo (Varanus
komodoensis), maleo (Macrochephalon maleo), duyung (Dugong), burung rangkong (Rhyticeros
cassidix), kakatua putih (Cacatua moluccensis), kuskus beruang (Ailurops ursinus) dll.
Kegiatan II
4. Berdasarkan gambar diatas :
a) Sebutkan manakah contoh pelestarian in situ dan ex situ !
 Pelestarian In situ : Taman laut bunaken, taman nasional gunung mulu Malaysia,
taman nasional bantimurung, pelestarian komodo di pulau komodo.
 Pelestarian Ex situ : Kebun raya bogor, kebun plasma nutfah
b) Jelaskan perbedaan pelestarian in situ dan ex situ !
 Pelestarian In situ adalah pelestarian sumber daya alam hayati yang dilakukan di
habitat asalnya atau aslinya.
 Pelestarian Ex situ adalah pelestarian sumber daya alam hayati yang dilakukan di luar
habitat aslinya atau dipelihara ditempat lain.
5. Sebutkan tiga manfaat dari keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia ?
 Sebagai sumber pangan
 Sebagai sumber sandang dan papan
 Sebagai sumber obat-obatan
 Sebagai sumber aspek budaya
 Sebagai sumber keindahan
 Sebagai sumber bahan konsmetik
6. Tuliskan tujuan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia ?
 Mencegahan kepunahan suatu spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan
pemanfaatan yang tidak terkendali
 Menjaga keseimbangan ekosistem agar kehidupan dimuka bumi tatap berjalan dengan baik
 Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan
masyarakat.
 Untuk memenuhi kebutuhan masyarakan, misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan
obat-obatan
 Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan adanya
berbagai jenis pohon.

Anda mungkin juga menyukai