Anda di halaman 1dari 3

Struktur Trofik

Struktur trofik adalah Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme


dalam suatu ekosistem, yang terdiri dari tingkat-tingkat trofik. Makanan dapat
menggambarkan interaksi trofik suatu organisme mulai dari tingkat trofik
terendah sampai tingkat trofik paling tinggi (Paujiah, dkk. 2013)

Pada dasarnya tingkat trofik sendiri merupakan urut-urutan tingkat


pemanfaatan pakan atau material dan energi yang tergambarkan oleh rantai
makanan (food chain). Tingkatan trofik menggambarkan tahapan transfer material
atau energi dari setiap tingkat atau kelompok ke tingkat berikutnya, yang dimulai
dengan produser primer, konsumer primer (herbivor), kemudian sekunder, tersier,
dan diakhiri dengan predator puncak (Sriati, 2012). Organisme yang berada pada
tingkat trofik dibawahnya merupakan sumber makanan bagi organisme ditingkat
trofik selanjutnya.

Gambar : Struktur Trofik yang memperlihatkan tingkatan dimulai dari produsen,


herbivor, karnivor primer, puncak karnivor
Sumber : Campbell, 2004

Pada level trofik tumbuhan hijau menduduki jenjang trofik pertama,


pemakan tumbuhan menduduki jenjang trofik ke dua (tingkat konsumen primer
pertama), dan karnivor yang memakan herbivor menduduki jenjang trofik ke tiga
(tingkat konsumen tersier).
Gambar : tingkatan trofik

Di dalam jejaring makanan terdapat mekanisme saling mempengaruhi


antara tingkatan trofik paling atas terhadap tingkatan trofik di bawahnya (top
down effect) dan sebaliknya dari tingkatan trofik paling bawah ke tingkatan trofik
di atasnya (bottom up effect) (Chassot et al. 2005). Trofik level sering
diaplikasikan untuk menggambarkan posisi spesies atau individu dalam suatu
rantai makanan. Jenjang trofik dapat bersifat sederhana, dimana rantai makanan
pendek sehingga transfer energi langsung dari fitoplankton ke predator puncak,
namun dapat pula bersifat kompleks, dimana satu spesies dapat memanfaatkan
lebih dari satu jenjang trofik.

Struktur trofik dapat memberikan dampak jika salah satu level atau
tingkatannya dirubah. Pengaruh tersebut meliputi penurunan biomasa jenis yang
semula melimpah dan peningkatan biomasa jenis lainnya yang selanjutnya
mengakibatkan perubahan kelimpahan relatif spesies atau komposisi jenis dalam
komunitas (Sale 1991), kemudian merubah biomasa relatif pada berbagai trofik
level. Dampak lainnya seperti kerusakan habitat menyebabkan terjadinya
perubahan biomasa pada trofik level.
DAFTAR RUJUKAN

Paujiah, E. Solihin, D. Ridwan, A. 2013. Struktur trofik komunitas ikan di Sungai


Cisadea Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Jurnal Ekologi Indonesia. Volume 13 No.
2. Bogor : Departemen Manajemen Sumber Daya Perikanan.

Sriati. 2012. Struktur Trofik Dan Biologi Populasi Ikan Di Perairan Pulau Semak
Daun Kepulauan Seribu. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Chassot, E. & Gascuel. 2003. Estimation of the Impact of Trophic Interactions on


Biological Production Functions in an Ecosystem: Size Dependency in Marine
and Freshwater Ecosystems. Ices Cm. N.11

Sale, P.,F. 1991. The Ecology of Coral Reef Fishes. Toronto : Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai