Anda di halaman 1dari 12

Pemanfaatan Ektrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana l) Sebagai Masker

Penghilang Jerawat Pada Wajah

LATAR BELAKANG

Dalam beberapa aspek kesehatan kulit wajah banyak ditemukan keluhan-keluhan


yang didapatkan. Terutama pada kaum wanita, yang banyak mempermasalahkan kesehatan
kulit wajah salah satunya jerawat akibat bakteri. Hal ini didukung oleh Irawati (2013)
masalah pada kulit yang disebabkan oleh bakteri memicu terjadinya inveksi kulit, ekzema
(kulit kering atau gatal), dermatitis (radang kulit), tinea, folikulitis, impetigo dan jerawat.
Penyakit kulit wajah di indonesia pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, parasit
dan alergi (murad, 2017)

Akne atau Jerawat sendiri menjadi faktor utama bagi kesehatan kulit wajah. Jerawat
adalah sumbatan dalam pori-pori karena penumpukan minyak yang menyebabkan adanya
aktivitas bakteri sehingga terjadi peradangan pada kulit. Menurut Shalita dkk (2011) Akne
paling sering ditemui pada remaja dan hampir semua remaja menganggap akne adalah suatu
masalah. Sebuah studi menunjukkan bahwa 79% sampai 95% remaja mengalami akne.
Penderita akne yang melakukan swamedikasi untuk mengatasi akne vulgaris cenderung akan
memperparah akne vulgaris sehubungan sebagian besar obat akne yang beredar mengandung
bahan keratolitik dan abrasif serta bahan pembawa yang dapat menutup pori-pori kulit sehingga
merangsang aktivitas kelenjar sebasea (Tjekyan. 2008)
. Penyembuhan jerawat pada wajah biasanya dilakukan menggunakan produk-produk
kecantikan berbahan kimia dan mengandung merkuri, hal ini dapat merusak kulit wajah
karena kandungan bahan kimia yang ada di dalam produk kecantikan. Banyak cara
penyembuhan jerawat yang dilakukan oleh kalangan remaja. Pada penelitian (Pratam, ...)
Mahasiswa lebih banyak memilih melakukan swamedikasi daripada melakukan pengobatan akne
dengan bantuan tenaga medis. Dikarenakan
Namun banyak kalangan yang tidak mengetahui bahwa ada beberapa bahan alam yang
mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatn kulit. Salah satunya berupa kulit buah
manggis.
Buah manggis merupakan buah yang dapat tumbuh subur di daerah yang beriklim
tropis salah satunya Indonesia. Kulit buah manggis yang tebal dan banyak dimanfaatkan
sebagai obat penyakit kolestrol dan tekanan darah tinggi, namun dalam hal lain kandungan
antioksidan, alfa mangostin yang berpotensial sehingga bisa digunakan sebagai sumber
antioksidan. Antioksidon khususunya banyak digunakan dalam produk kecantikan khususnya
dapat menanggulngi radikal bebas yang merupakan salah satu penyebab dari penuaan kulit
(Mayun, 2017). Selain penuaan kulit menurut Fauiziet al. (2012) antioksidan juga dapat
melembabkan kulit dan mencerahkan kulit.
Macam-macam obat dan produk kecantikan yang banyak dipasarkan pada saat ini
berupa masker. Masker sendiri dikenal mudah dan efisien untuk di pakai. masker juga mudah
didapatkan dari bahan-bahan alam salah satunya kulit buah manggis. Kulit buah manggis
yang kurang dimanfaatkan dapat digunakan sebagai masker karena kandungan oksidan yang
ada didalamnya. Masker mengandung mineral, vitamin, minyak esensial atau ekstrak buah,
dan jika dimanfaatkan untuk mengobati terdapat zat yang dapat menyembuhkan seperti
antibakteri Fauizi et al. (2012).Efek yang dirasakan dari pengobatan menggunakan masker
wajah yang mengandung zat anti bakteri adalah revitalisasi, penyembuhan, penyegaran dan
dapat menghasilakan manfaat sementara atau jangka panjang.

RUMUSAN MASALAH

1. Begaimanakah pengaruh ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana l) pada


wajah berjerawat ?
2. Bagaimanakah pengaruh komposisi masker terhadap hasil peyembuhan jerawat pada
kulit wajah?

TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana l)


pada wajah berjerawat.
2. Untuk mengetahui pengaruh komposisi masker terhadap hasil penyembuhan jerawat
pada kulit wajah?

HIPOTESIS

1. Diduga ada pengaruh kandungan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana l)
pada wajah bejerawat.
2. Diduga ada pengaruh pada komposisi masker terhadap hasil penyembuhan jerawat
pada kulit wajah.

DEFINISI OPERASIONAL (tanpa rujukan)

1. EkstrakKulitBuahManggis
Ekstrakkulitbuahmanggissebagaiantioksidanalami yang
sangatbergunabagijaringanseltubuhmanusiasehinggatampaklebihawetmudaselainitudi
percayadapatmenyembuhkanpermasalahanpadawajahsepertijerwat yang
menjadimasalahutamaterutama di kalanganremaja.Antioksidanmerupakansenyawa
yang
dapatmemperlambatataumencegahterjadinyakerusakandiakibatkanolehradikalbebasde
nganjalanmeredamaktivitasradikalbebasataumemutusrantaireaksioksidasi yang
disebabkanolehradikalbebas.Penggunaanantioksidansinetikdewasainimulaimendapatp
erhatianseriuskarenaada yang
bersifatmerugikandankarsinogenik.Olehkarenaitusaatinitengah di
galakkanpengembanganantioksidan yang berasaldarialam, yang relative
lebihmudahdidapatdanamandikonsumsimanusia.Selamainipemanfaatankulitbuahmang
gis( Garciniamangostana L.) di Indonesia untukpenyamakankulit,
sebagaizatwarnauntukmakanandan industry tekstil.
Sedangkangetahkuningnyadimanfaatkansebagaibahanbaku cat daninsektisida,
senyawa lain yang terkandungdalamkulitbuahmanggisyaituxanthone yang
meliputimangostin, mangosterol, mangostinon A dan B, trapezifolixanthone,
tovophyllin B, alfadan beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epikatekin,
dangartanin

2. Jerawat

Jerawatmerupakanpenyakitkulit yang
disebabkanolehperadanganpadakelenjarminyakkulit (folikelpilosebasea) yang
ditandaidenganperubahanklinisberupakomedopadawajah, punggung, dan dada (Sulastomo,
2013).Jerawatdapatmenimbulkangangguankesehatan yang
berimplikasiterhadapkecantikansehinggamempengaruhipenampilandankepercayaandiripender
ita(Oz danRoizen, 2008).
Salah satufaktortimbulnyajerawatadalahbakteriStaphylococcus
aureus(LovečkovádanHavlíková, 2002).S. aureusyang diisolasiolehKhorvashdkk(2012)
menunjukkanresistensiterhadapantibiotikdoksisiklindantetrasiklin.Resistensiterhadapantibioti
kmenjadisalahsatualasanmengapapenggunaanbahanalamkinisemakinmeningkatsebagaialterna
tifpengobatanselainantibiotik.
Obat-obatan herbal telahtersedia di pasaranuntukmengatasijerawat, termasuk yang
ditujukanpadapenggunaan di kulit.Pengobataninimenggunakanbahan-bahan yang natural
sehinggadiharapkanefeksamping yang ditimbulkan
minimal.Dewasainiadakecenderunganpeningkatanpenelitiandanpenggalianinformasimengena
ipotensi herbal sehinggamasyarakatlebihmemilihpengobatandengan herbal
sebagaialternatifterapi(BedidanShenefelt, 2002).

3. Cara penyembuhanjerawat

1). Pengobatantopikal
Pengobatantopikaldilakukanuntukmencegahpembentukankomedo, menekanperadangan,
danmempercepatpenyembuhanlesi.Penggunaanobattopikaldiantaranyadenganbahaniritan
yang dapatmengelupaskulit,
kortikosteroidtopikalatausuntikanintralesiuntukmengurangiradang yang terjadi.

2). Pengobatansistemik
Pengobatansistemikditujukanuntukmenekanpertumbuhanjasadrenik, mengurangireaksiradang,
menekanproduksi sebum, danmempengaruhiperkembangan
hormonal.Pengobatannyadenganmemberikangolonganobatsistemik yang terdiriatas antibiotic
(tetrasiklin, eritromisinatauklimdamisin) danobat hormonal yang dapatmenekanproduksi
androgen (etinil estradiol danantiandrogensiproteron).

3). Bedahkulit
Tindakanbedahkulitkadang-kadangdiperlukanterutamauntukmemperbaikijaringanparut yang
timbulakibatjerawat vulgaris yang
meradang.Tindakandapatdilaksanakansetelahjerawatsembuhdengancarabedahlistrik,
bedahkimia, bedahbeku, bedahpisau, dermabrasiataubedah laser
BAB II
Kajian Pustaka

2.1 Kulit Manggis

Kulit buah manggis dimanfaatkan sebagai pewarna, termasuk untuk tekstil. Di negara
thailand, kulit buah manggis sudah menjadi ramuan tradisional secara turun temurun untuk
mengobati infeksi pada kulit, luka khususnya pada gangguan kulit jerawat (Permana,2012).
Pada kulit manggis tidak akan menimbulkan efek samping bagi tubuh. Karena pada kulit
manggis merupakan baahn herbal yang memiliki banyak kandungan senyawa.

Praptiwi (2010), menyatakan kandungan kimia yang terdapat dalam kulit manggis
terdiri dari xanthone, mangostin, garsinon, flavonoid dan tanin. Senyawa xanthone
mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, antibakteri, antifungi, antiinflamasi, bahkan
menjadi penghambat pertumbuhan baktri mycobacterium tuberculosisyang sangat tinggi yaitu
mencapai 123,97 mg/100ml (Yatman, 2012). menurut penelitian (Yoshwna, 2013), ektra
etanol 95% kulit buah manggis mengandung xanton. antioksidan merupakan zat yang mampu
melindungi sel melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh radika bebas (Reactive Oxygen
Spesies).komponen- komponen kimia yang terdapat dalam kulit buah manggis memiliki
manfaat bagi kecantikan adalah sebagai anti peradangan, anti penuaan, anti oxidant(buang
toxic/ racun dalam tubuh), anti viral (membunuh kuman), anti biotic (modulates bacterial
infections), anti fungal (infeksi oleh jamur), anti seborrheaic (mempercantik kulit), anti virus
dan mencegah kegelisahan (Putra: 2012,5).

Dengan berbagai kandungan kimia yang terdapat dalam xanthone sebagai sumber zat
antioksidan yang tinggi dalam kulit manggis, maka dimungkinkan kulit buah manggis dapat
dimanfaatkan sebagai bahan masker untuk kulit wajah berjerawat (Mardawati et al.,
2008)Penggunaan kulit buah manggis sebagai bahan masker dapat digunakan dalam bentuk
ekstrak dan bubur. Penggunakan bentuk ekstrak hanya dapat digunakan oleh orang-orang
yang memiliki alat dan kemampuan dalam melakukan ekstraksi sedangkan bentuk bubur
dapat digunakan oleh siapa saja karena tidak membutuhkan alat dan keahlian khusus.

Komposisi??????????

2.2 Masker

Menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 220/ Menkes/ Per/XI/76, tanggal 6


September 1976 menyatakan bahwa: “Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan ke
dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk
golongan obat”. Pembuatan kosmetik dari bahan alami lebih baik dari pada bahan sintesis.
Bahan sintesis dapat menimbulkan efek samping bahkan dapat merusak bentuk alami dari
kulit (Darsika, C et al., 2015)

Menurut Yeom et al. (2011) masker wajah merupakan kosmetik perawatan


kecantikan yang sangat popular untuk meningkatkan kualitas kulit . Masker wajah merupakan
inovasi kecantikan yang berwujud sediaan gel, pasta dan serbuk yang dioleskan untuk
membersihkan dan mengencangkan kulit, terutama kulit wajah. Secara sistematik, masker
wajah bertindak merangsang sirkulasi aliran darah maupun limpa, merangsang dan
memperbaiki kulit melalui percepatan proses regenerasi dan memberikan nutrisi pada
jaringan kulit.

2.3 Jerawat

Jerawatadalahkondisi abnormal kulit yang


disebabkanproduksikelenjarsebaseaberlebihsehinggamenyebabkanpenyumbatansaluranfolikel
rambutdanpori-porikulit.Jerawatdapattimbul di permukaankulitmuka, bagian dada,
danlenganatas. Ada beberapa jenisjerawat yang umumdijumpai :
1). Komedo
Whitehead adalahkomedo yang tertutupakibattersumbatnyaporiporioleh sebum
dansel-selkulit.Whitehead berukurankecil, berwarnaputih yang muncul di
bawahpermukaankulit.Komedo yang terbukadisebutsebagaiblackhead, terlihatsepertipori-pori
yang membesardanmenghitam.Warnahitam yang munculmerupakan sebum dansel-
selkulitmati yang teroksidasidenganudara.
2). Papul
Papulnampaksepertibenjolan-benjolanlunak, berwanamerahmuda di
permukaankulitdisertaiperadangan yang nyata.Papuldisebabkanolehdindingfolikelrambut
yang rusaksehinggaseldarahputihkeluardanmenyebabkaninflamasi.
3). Pustul

Pustulmerupakanpapul yang
berkembangmenjadibenjolanberwarnamerahdengannanah di
bagianatas.Nanahiniberisiselseldarahputih yang munculkepermukaan.Sembilan
puluhpersenkasuspenderitajerawatmengalamipapuldanpustul.

4). Jerawatbatu (cystic acne)


Jerawatbatujerawatberukuranbesar, berisinanah,
dandisertaiinflamasi.Jerawatbatudapatmenyerangjaringankulitbagiandalamsehinggadapatmen
imbulkanbekasluka(Ramli et al., 2012)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan
Acak Lengkap. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana) diekstrak dengan pelarut
etanol. Ekstrak kulit buah dengan beberapa konsentrasi yang berbeda (0, 12,5, 25, 50,
100, 200, 500, dan 1.000 ppm,) yang dilakukan dengan tiga kali ulangan, kemudian
diujikan pada Staphylococcus epidermidis untuk membandingkan efek antimikroba di
antara keduanya. Efek antimikroba ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana)
dapat diindikasikan dengan diameter daerah penghambatan pertumbuhan
Staphylococcus epidermidis yang merupakan respon dari bahan aktif dalam ekstrak
kulit buah dan biji manggis (difusi), serta dengan menetukan nilai kosentrasi ekstrak
kulit buah dan biji manggis terkecil yang dapat menghambat Staphylococcus
epidermidis (dilusi).
3.2 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Desember 2019. Tempat
3.3 Obyek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah:
a. Mahasiswi Offering C-2017 Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Negeri Malang yang berjerawat pada bagian wajah
b. Jenis kulit berminyak dan berjerawat
c. Usia 18-21 tahun
2. Sampel
a. Kelompok masker ekstrak xanthone –kulit manggis 4:1 = 5 orang
b. Kelompok masker ekstrak xanthone – kulit manggis 3:2 = 5 orang
c. Kelompok masker ekstrak xanthone –kulit manggis 2:3 = 5 orang
d. Kelompok masker kulit manggis 4:1 = 5 orang
e. Kelompok masker kulit manggis 3:2 = 5 orang
3.4 Variabel penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel bebas, terikat, dan terkendali.
1. Variabel bebas : konsentrasi ekstrak kulit buah manggis
2. Variabel terikat : diameter daerah penghambatan (mm), nilai MIC dan
MBC (ppm).
3. Variabel terkendali : volume ekstrak (mL), diameter kertas cakram (mm),
waktu inkubasi (24 jam untuk uji dilusi dan 48 jam untuk uji difusi),
kepadatan mikroba uji (Optical Density) (108 CFU/mL).

3.5 Alat dan Bahan


3.6 Prosedur Penelitian
3.7 Penelitian Pendahuluan
3.8 Teknik Pengumpulan Data
3.9 Analisis Data

3.3 Variabel Penelitian

3.4 Prosedur Penelitian


1.1 Penyiapan Bahan Penelitian Untuk membuat suatu ekstrak, terlebih dahulu
dilakukan pengumpulan bahan berupa kulit buah manggis. Agar homogen,
warna dan usia kulit buah manggis diusahakan seragam dari kulit buah
manggis yang telah matang. Tingkat kematangan buah manggis berdasarkan
Indeks atau tahapan, yaitu warna kulit buah ungu kemerahan. Buah mulai
masak dan siap dikonsumsi. Getah telah hilang dan isi buah mudah
dilepaskan. Tahapan ekstraksi adalah sebagai berikut: (1) Mencuci kulit buah
dan biji manggis hingga bersih, memotong menjadi potongan yang lebih kecil,
kemudian mengering anginkan sampai kering. Untuk mempermudah saat
penggerusan. Kemudian menggerus dengan alat penumbuk dan blender
hingga halus dan ditimbang sebanyak 400 gram. (2) Merendam serbuk kulit
buah manggis atau dimaserasi dengan pelarut ethanol sebanyak 800 mL
dalam tabung kaca sampai hasil tumbukan terendam seluruhnya, diaduk-aduk
Filtrat yang didapatkan ditampung kemudian menambahkan lagi pelarut
ethanol hingga didapatkan filtrat yang tidak berwarna. (4) Menyaring hasil
rendaman dengan kertas saring, hingga diperoleh filtrat-filtrat lalu
dimasukkan ke dalam rotary vacuum evaporator sampai solven ethanol habis
menguap. Bahan kental serta pekat yang tertinggal disebut ekstrak. Kemudian
masing-masing ditimbang.
3.10 Populasi dan sampel
3.11 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara dengan melibatkan 4 responden yang diberi perlakuan
menggunakan masker wajah dari kulit buah manggis.
2. Eksperimen masker kulit manggis terhadap responden.

4 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian yang menggunakan suatu metode
(Arikunto:2010,192). Instrument yang digunkan dalam penelitian ini adalah lembar
pedoman observasi dan lembar lembar panduan wawancara (terlampir) untuk
mengetahui pengaruh penggunaan masker kulit buah manggis terhadap hasil
perawatan kulit wajah berjerawat. Sistematika dilakukan dengan pegamatan sistematis
yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman observasi sebagai
instrumen pengamatan. Pedoman observasi berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin
timbul dan akan di amati selama penerapan masker wajah.
Aspek-aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah tentang hasil
penyembuhan. jerawat. Adapun kriteria-kriteria hasil penggunaan masker kulit
manggis untuk kulit wajah berjerawat sebagai berikut: Produksi minyak pada kulit
wajah berkurang, Pori-pori wajah mengecil, Jerawat mengempis, Jerawat mengering,
Jerawat berubah menjadi kulit mati dan terangkat, Kecerahan kulit wajah, Kecepatan
waktu penyembuhan.

3.6 Teknik Analisa Data


Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi penggunaan
masker kulit manggis. Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam
bentuk yang mudah dibaca dan diterapkan sesuai hipotesis. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians dua jalur (ganda) bertujuan
untuk menentukan adanya pengaruh antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lainnya serta membandingkan mean lebih dari dua sample.
Data dalam penelitian ini dilakukan pada 4 penderita kulit wajah berjerawat.
Data yang diperoleh dari uji perlakuan masker wajah akan dianalisis dengan bantuan
komputer program SPSS Anava Ganda dan uji lanjut Duncan.
RUJUKAN :

Fauzi, Aceng Ridwan dan Rina Nurmalina. 2012. Merawat Kulit & Wajah. Jakarta:Kompas
Gramedia.

Irawati, L., 2013. PENGARUH KOMPOSISI MASKER KULIT BUAH MANGGIS


(GARCINIA MANGOSTANA L) DAN PATI BENGKUANG TERHADAP HASIL
PENYEMBUHAN JERAWAT PADA KULIT WAJAH BERMINYAK 02, 9.

Mayun, 2017. Pengaruh masker gel peel offektrk kulit buah mangis(GARCINIA
MANGOSTANA L) terhadap kelenjar sebaseus kulit yang dipapar sinar
ultraviolet. Universitas Udayana

Shalita, A., R. Del Rossom, J., Q, Webster, G. 2011. Acne vulgaris. USA: CRC Press.
Supranto J. 2007. Teknik Sampling Untuk Survei dan Eksperimen. Jakarta: Rhineka Cipta
Praptiwi, 2010
Yatman, E., 2012. KULIT BUAH MANGGIS MENGANDUNG XANTON YANG
BERKHASIAT TINGGI 8.

Ramli, R., Malik, A.S., Hani, A.F.M., Jamil, A., 2012. Acne analysis, grading and
computational assessment methods: an overview: Acne analysis, grading and computational
assessment methods. Skin Res. Technol. 18, 1–14. https://doi.org/10.1111/j.1600-
0846.2011.00542.x

Yeom, G., Yun, D.-M., Kang, Y.-W., Kwon, J.-S., Kang, I.-O., Kim, S.Y., 2011. Clinical
efficacy of facial masks containing yoghurt and Opuntia humifusa Raf. (F-YOP). J. Cosmet.
Sci. 62, 505–514.

Darsika, C, Sowmya, K.V, Suganya, K, Fatima, G, Shanmuganathan, 2015. Preparation and


Evaluation of Herbal Peel Off Face Mask. Res. Artic. 5, 331–336.

Mardawati, E., Filianty, F., Marta, H., 2008. KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L ) DALAM RANGKA
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT MANGGIS DI KECAMATAN PUSPAHIANG
KABUPATEN TASIKMALAYA. J. Teknotan 2.

Anda mungkin juga menyukai