Anda di halaman 1dari 1

Menurut Wayan (2010) strain merupakan mutasi yang menghasilkan variasi genotif

intraspesifik. Beberapa strain terbentuk akibat hasil dari mutasi yang nantinya akan
menghasilkan mutan-mutan yang berbeda. Salah satu spesies yang dijadikan obyek penelitian
yaitu Drosophilla melanogaster banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan
evolusi. Sejarah kehidupan Drosophila melanogaster memiliki siklus hidup yang pendek
yaitu sekitar 10-12 hari, dengan menghasilkan telur yang banyak tiap kali Drosophila
melanogaster betina bertelur, sehingga mudah dirawat dan mempunyai banyak karakter
mutan. Drosophila yang normal (wild type) memiliki mata bulat lonjong dengan warna merah
cerah. Warna pigmen mata pada Drosophila melanogaster berasal dari pigmen pteridin dan
ommochrome (Klug & Curmings. 1994). Selain itu menurut Robert (2005) Karakteristik
Drosophilla melanogaster tipe normal dicirikan dengan mata merah, mata majemuk
berbentuk bulat agak ellips dan mata tunggal (oceli) pada bagian atas kepalanya dengan
ukuran relatif lebih kecil dibanding mata majemuk (Robert, 2005)
Sedangkan Drosophilla melanogaster juga dapat mengalami mutasi genetik dan
menghasilkan strain yang tidak normal. Menurut Robert (2005) ada 85 macam strain yang
menyimpang dari tipe normal (wild type). Berbagai macam jenis ini membawa bentuk mutan
yang berbeda-beda, menurut Zarzen (2004) berbagai strain (mutan) dari Drosophila
melanogaster antara lain: w (white), cl (clot), ca (claret), se (sepia), eym (eyemissing), cu
(curled), tx (taxi), m (miniature, dp (dumpy), dan Vg (vestigial). Dalam Hotimah et al.,
(2017) melakukan penelitian menggunakan tipe strain sepia dan pulm. Hal yang penting
untuk diperhatikan dalam pengamatan terhadap Drosophila melanogaster adalah jenis
kelamin, keadaan mata, keadaan sayap, dan warna tubuh.

Anda mungkin juga menyukai