(RPP)
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis struktur, replikasi 4.3 Melakukan kampanye tentang bahaya
dan peran virus dalam virus dalam kehidupan terutama bahaya
kehidupan. AIDS berdasarkan tingkat virulensinya.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.7 Menjelaskan peranan virus bagi 4.4.5 Menyajikan hasil diskusi kelompok
manusia tentang peranan virus yang merugikan
dan menguntungkan bagi manusia
menggunakan media tertentu.
4.4.6 Membuat karya berupa poster tentang
kampanye penularan AIDS.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Scientific Approach
menggunakan metode diskusi kelompok, observasi, presentasi dan tanya jawab dengan
model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Dalam materi virus dan peranannya
dalam kehidupan ini diharapkan peserta didik dapat mampu menggali informasi dan
menganalisis permasalahan virus dan peranannya, mendesain dan menghasilkan produk
berupa poster virus dan peranannya sehingga mampu memahami dan mencari solusi
permasalahan virus dan peranannya, dapat menumbuhkan rasa keingintahuan serta bersikap
kritis terhadap suatu masalah dan juga dapat menumbuhkan rasa kepedulian siswa terhadap
lingkungan.
D. Materi Pembelajaran
1. Peranan virus dalam kehidupan (Terlampir)
2. Peranan virus yang merugikan (Terlampir)
3. Peranan virus yang menguntungkan (Terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Approach
Model : PBL (Problem Based Learning)
Metode : Diskusi Kelompok, Demonstrasi, Presentasi dan Tanya Jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Sintak Alokasi
No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran PBL Waktu
1. Pendahuluan Komunikasi
Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Guru mengecek kesiapan belajar, dan
meminta salah satu siswa untuk memimpin
doa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru memberikan soal pretest untuk
mengukur kemampuan awal siswa
Motivasi
20 menit
Guru memberikan motivasi kepada siswa
dengan menanyakan kembali tentang
pembelajaran sebelumnya dan menampilkan
gambar tentang penyakit yang disebabkan
oleh virus.
Apersepsi
Guru memberikan apersepsi kepada siswa
dengan memberikan pertanyaan “bagaimana
cara kita menghidarkan diri dari serangan
virus ?”
“mengapa balita dan anak harus diimunisasi
atau divaksin?”
Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran yang ingin di capai.
Guru menyajikan materi sebagai pengantar
2. Kegiatan Inti Mengamati
Fase 1. Orientasi Guru menampilkan sebuah video yang
Siswa Pada Masalah berkaitan dengan fenomena tentang imunisasi
dan vaksin pada balita dan anak-anak.
Menanya
Guru membimbing siswa untuk bertanya atau
menanyakan berkaitan dengan video tentang
fenomena tersebut.
Fase 2. Guru menyampaikan informasi tentang
Mengorganisasikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu
Siswa Untuk Belajar mengidentifikasi penyakit menular apa saja
yang disebabkan oleh virus dalam kehidupan
untuk dijadikan poster kampanye.
90 menit
Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok secara heterogen. Masing-masing
kelompok terdiri dari 6 siswa.
Guru membagikan LKPD ke setiap kelompok
dan menjelaskan isi/ tugas yang tertera pada
LKPD, sebelum dikerjakan oleh siswa
Guru membimbing siswa dengan memberikan
pengrahanan, perencanaan, penyelidikan
dalam masalah seperti pada tabel berikut :
Informasi yang Informasi Sumber
sudah diketahui yang harus informasi
diketahui
Misalnya Penyebab, Internet,
campak (setiap cara buku dll
kelompok penularan, (materi yang
memiliki pencegahan, sudah
permasalahan pengobatan dipersiapkan
berbeda) siswa dari
rumah)
Fase 3. Membimbing Mencoba
Penyelidikan Setiap kelompok melakukan penyelidikan
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi, Mahasiswa Praktek
Virus ini mempunvai DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.
Penyakit cacar air atau sering disebut penyakit Herpes zoster disebabkan oleh virus
Varisela zoster atau virus chickenpox. Virus cacar air ini menyerang saraf sensoris.
Pada anak-anak, cacar air merupakan penyakit yang ringan, tetapi pada orang
dewasa, serangan virus ini dapat mengakibatkan kematian. Gejala yang ditimbulkan
oleh serangan virus ini adalah demam dan timbul gelembung kulit yang datar.
e. Hepatitis
Penyakit ebola disebabkan oleh virus Ebola Haemorragic. virus ebola yang
berbentuk seperti benang panjang yang ujungnya melengkung. Virus ebola hanya
menyerang manusia dan kera. Awalnya virus ebola menyerang sel darah putih
makrofag dan fibroblas. Setelah itu, virus menyebar ke seluruh jaringan tubuh dan
jaringan ikat di bawahnya.
Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam,
menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan. Gejala ini muncul
setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu virus ebola mulai mereplikasikan dirinya. Virus
ebola menyerang sel darah. Sebagai akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat
kapiler darah, mengakibatkan kulit memar, rnelepuh, dan seringkali larut seperti
kertas basah. Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu
penderita memuntahkan cairan hitam vang merupakan bagian jaringan dalam tubuh
yang hancur. Pada hari ke-9, biasanva penderita akan mati. Ebola ditularkan
melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses, urin,
ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya.
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di
alam belum diketahui, demikan pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus
ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit. kemudian akan mati oleh
radiasi uliraviolet.
i. Herpes simplex
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di
kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan. Infeksi terjadi
melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
k. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)
Penyakit tungro adalah sejenis penyakit kerdil pada tanaman padi. Penyakit
tungro disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda, yaitu virus tungro batang atau
Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan virus tungro bulat atau Rice Tungro
Spherical Virus (RTSV). Kedua jenis virus ini tidak memiliki hubungan
kekerabatan secara serologi dan dapat menginfeksi tanaman padi secara bersamaan.
Gejala yang timbul jika tanaman padi terinfeksi virus tungro adalah tanaman
padi menjadi kerdil, daun bewarna kuning sampai kuning jingga disertai bercak-
bercak bewarna coklat, perubahan warna meluas mulai dari ujung ke bagian
pangkal serta terjadi penurunan produktivitas gabah setiap kali panen.
Cara penularan penyakit tungro bisa terjadi melalui perantara angin, kontak
langsung dari tanaman sehat ke tanaman yang sakit atau melalui serangga.
Serangga yang dapat menyebarkan virus tungro adalah wereng hijau (Nephotettix
virescens). Wereng hijau merupakan Agent of Disease yang paling efisien sehingga
perlu mewaspadai keberadaannya.
Cara pencegahan terhadap penyakit tungro dapat dilakukan dengan cara
menanam padi varietas tahan (unggul) yang mampu mempertahankan diri dari
infeksi virus, memusnahkan tanaman yang telah terinfeksi agar tidak menyebar
luas, menggunakan insektisida sistemik butiran (carbofuran) serta tidak membuat
persemaian di sekitar lampu untuk menghindari berkumpulnya wereng di
persemaian.
c. Virus Penyebab Penyakit Degenerasi Jeruk
Selain menyebabkan daun menjadi kuning dan keriting, gejala lain yang
ditimbulkan akibat serangan virus ini adalah daun tanaman tomat menggulung,
mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal serta
mengalami penyusutan. Gejala-gejala tersebut hanya terjadi pada daun muda,
sedangkan pada daun tua tidak akan mengalami gejala penyusutan.
Pada tanaman tomat, gejala yang ditimbulkan adalah luka kecil pada daun
dengan lingkaran berwarna hijau gelap berbeda dengan warna daun secara
keseluruhan. Luka ini kemudian menyebar menjadi berwarna seperti perunggu.
Penyebarannya kemudian berlanjut kepada pangkal daun dan menyebabkan
kelayuan daun maupun sebagian cabang.
Tanaman tomat akan sangat kerdil dan mengalami stagnasi tumbuh apabila
terserang virus bercak layu tomat pada umur yang relatif muda. Pada buah tomat
akan terdapat tanda bercak seperti gradasi warna yang lebih terang daripada warna
buah yang tersebar di seluruh permukaan buah. Upaya pencegahan terhadap
penyakit ini adalah dengan menanam tomat varietas yang tahan serangan virus
TSWV, memusnahkan tanaman yang telah terinfeksi virus dan menggunakan
insektisida untuk menekan peningkatan jumlah populasi hama thrips.
Gejala yang timbul pada tumbuhan yang terinfeksi CMV adalah muncul
bintik pada daun, warna daun menguning, timbul bercak cincin serta distorsi daun,
bunga dan buah. Infeksi CMV pada daun menyebabkan gejala yang dikenal dengan
efek shoestring yaitu efek yang menyebabkan daun muda terlihat kurus dan seluruh
tanaman akan mengerdil.
Upaya pencegahan terhadap serangan virus CMV adalah dengan menanam
bibit sehat (tidak mengandung virus), melakukan rotasi/pergiliran tanaman,
melakukan sanitasi lingkungan serta menggunakan insektisida untuk
mengendalikan jumlah populasi hama vektor.
h. Virus Penyebab Penyakit Mozaik Kembang Kol
Penyakit mozaik kembang kol disebabkan oleh virus Cauliflower mosaic
virus (CaMV). Virus ini dapat menginfeksi berbagai jenis tanaman sayuran seperti
brokoli, taoge, kubis dan bunga kol. Virus ini dapat dapat menyebar melalui
perantara kutu daun dari berbagai spesies seperti kutu persik hijau dan kutu
kol/kubis
Penyakit flu burung disebabkan oleh virus Avian influenza tipe A (H5N1).
Virus jenis ini menyerang hewan unggas seperti burung dan ayam serta dapat juga
menular ke manusia. Virus influenza ada 3 tipe, yaitu A, B dan C. Virus influenza
tipe A ada beberapa strain, yaitu H1N1 (virus flu babi), H3N2, H5N1, H9N2 dan
sebagainya. Penggunaan huruf H dan N pada setiap strain virus artinya adalah
Hemaglutinin dan Neuraminidase. Virus influenza tipe A merupakan jenis yang
sangat berbahaya karena virus ini dapat menyebabkan epizootik (epidemik pada
hewan) dan juga panzootik (berdampak pada berbagai spesies hewan cakupan
wilayah yang luas).
Ciri-ciri unggas yang terkena flu burung akan mengalami dua gejala yaitu
gejala ringan dan gejala parah. Gejala ringan seperti produksi telur menurun, pilek,
batuk dan bersin sedangkan gejala parahnya adalah hilangnya nafsu makan, sistem
koordinasi dan energi serta cangkang telur lunak atau cacat dan juga terjadi
perubahan warna ungu pada pial, kepala, kelopak mata, sisir dan lutut kaki.
Untuk mencegah penyebaran virus flu burung diperlukan tindakan yang
masive yaitu dengan pemusnahan massal hewan-hewan unggas yang terinfeksi
virus flu burung. Pemusnahan massal ini dilakukan dengan cara pembakaran siklus
hidup virus dapat terputus.
c. Virus Penyebab Penyakit Tetelo (Sampar Ayam)
Penyakit tetelo disebabkan oleh Newcastle disease virus (NDC) sehingga
penyakit ini disebut juga New Castle Disease (NCD). Virus tetelo merupakan jenis
Paramyxovirus yang menyerang sistem saraf pada unggas seperti ayam yang
menyebabkan unggas mencret dan batuk-batuk sehingga penyaki tetelo sering
disebut parrot fever. Tanda-tanda hewan unggas yang terinfeksi virus NCD adalah
nafas terengah-engah disertai batuk-batuk, tidak nafsu makan, tremor otot, sayap
terkulai lemah, serta hilangnya keseimbangan yang mengakibatkan tubuhnya
berputar-putar dengan kepala tertekuk. Penyakit tetelo dapat menyebabkan
kelumpuhan bahkan kematian pada unggas.
Penularan infeksi virus tetelo dapat terjadi melalui kontak langsung antara
unggas sehat dengan kotoran unggas yang terinfeksi serta melalui cairan lendir
yang keluar dari hidung, mulut dan mata. Virus NCD mampu menyebar cepat di
antara unggas yang dipelihara dalam satu kurungan seperti ayam yang diternakan
untuk tujuan komersil. Penyakit tetelo sangat mudah menular, sehingga tindakan
karantina dan vaksinasi menjadi sangat penting untuk mencegah penyebar luasan
penyakit hewan yang satu ini.
d. Virus Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku atau dalam istilah asing disebut Foot and Mouth
Disease (FMD) adalah penyakit yang menginfeksi bagian mulut dan kaki hewan
ternak seperti kerbau, sapi, kambing, babi, domba dan hewan liar berkuku belah
seperti gajah. Peyakit ini disebabkan oleh virus Coxsachie. Penularan virus FMD
dapat melalui udara, kontak langsung, makanan dan peralatan yang terkontaminasi
virus. Gejala yang dialami hewan ternak yang terinfeksi adalah lesu, gelisah,
dehidrasi, malas berdiri, pincang, demam tinggi, banyak mengeluarkan air ludah
(saliva), dan nafsu makan berkurang.
Gejala khas dari penyakit mulu dan kuku adalah timbul vesikula (cairan
bening bewarna kuning kemerahan dan mudah terkelupas) pada: Bagian lidah,
Mukosa pipi, Gusi, Langit-langit mulut dan, Ujung kaki.
Selain itu, pada hewan dewasa, infeksi virus Foot and Mouth Disease akan
menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat pulih selama beberapa bulan,
pembengkakan pada testis hewan jantan dan pada hewan ternak seperti kambing
dan sapi, produksi susu dapat menurun secara signifikan. Penyakit FMD dapat
ditanggulangi dengan cara vaksinasi, pengawasan yang ketat, pembatasan
perdagangan, karantina atau bahkan pembunuhan hewan yang terbukti terinfeksi
leh virus Foot and Mouth Disease.
e. Virus Penyebab Penyakit Tumor (Kutil)
Penyakit tumor atau kutil tidak hanya dapat terjadi pada manusia , karena
pada hewan penyakit ini juga dapat dijumpai. Contoh hewan yang dapat terjangkit
penyakit tumor atau kutil adalah ayam dan sapi. Pada ayam, penyakit tumor
disebabkan oleh virus Rous sarcoma virus (RSV) Sedangkan pada sapi, penyakit
tumor atau kutil disebabkan oleh virus Bovine papillomavirus.
Infeksi virus RSV dan papillomavirus umumnya terjadi pada sel-sel di
jaringan epitel kulit dan juga pada membaran mukosa. Namun pada sapi, infeksi
virus lebih spesifik yaitu pada bagian hidung, gland penis, leher, kepala, saluran
pencernaan dan vesika urinaria.
f. Virus Penyebab Penyakit Feline Panleukopenia
Penyakit Feline Panleukopenia (FPL) disebabkan oleh virus Feline parvo.
Virus ini termasuk ke dalam famili Parvoviridae. Virus FPL umumnya menyerang
kucing. Infeksi virus FPL berpusat pada jaringan dengan sel yang aktif membelah
seperti pada jaringan sumsum tulang belakang, limfa dan epitel.
Akibat dari infeksi virus Feline parvo adalah menurunnya produksi sel darah
merah pada hewan yang terjangkit penyakit. Gejala yang ditunjukkan pada kucing
yang terinfeksi virus FPL adalah demam, anoreksia (hilang nafsu makan) 2-7 hari,
muntah dan radang usus, tingkat kematian pada kucing yang terinfeksi virus FPL
mencapai 75%.
g. Virus Penyebab Penyakit Rinderpest
Penyakit Rinderpest yang juga disebut pes sapi disebabkan oleh Rinderpest
virus. Virus ini menyerang sapi, kerbau domestik dan beberapa spesies lain dari
hewan berkuku genap (ungulata) seperti kerbau liar, antelop, rusa, jerapah, dan babi
hutan. Virus rinderpest merupakan virus RNA dari jenis paramyxovirus. Gejala
yang dialami hewan yang terinfeksi virus rinderpest antara lain demam, erosi
mulut, tenesmus dan nekrosis limfoid. Tingkat kematian akibat infeksi virus ini
mencapai 100%. Penularan pes sapi dapat melalui kontak langsung, air yang
terkontaminasi bahkan melalui udara.
C. Peranan Virus yang Menguntungkan
Dari penjelasan di atas, salah satu virus yang menyebabkan penyakit pada hewan
adalah virus Rhabdovirus yang menyebabkan penyakit rabies. Selain dapat menginfeksi
hewan, virus rabies juga dapat menginfeksi manusia. Tahukah kalian bagaimana cara
mengobati penyakit rabies? Pengobatan terhadap penyakit rabies dapat dilakukan dengan
pemberian vaksin rabies yang ditemukan oleh Louis Pasteur.
Vaksin sebenarnya berasal dari virus yang telah dilemahkan. Vaksin tersebut
disuntikkan ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan tubuh memproduksi antibodi atau
zat lain yang membuat tubuh kebal (tahan) terhadap infeksi virus. Jadi pada kenyataannya
peranan virus ada yang bermanfaaat atau menguntungkan bagi kehidupan manusia. Lalu apa
saja kegunaan virus bagi kehidupan tersebut? Berikut penjelasannya.
1. Memproduksi Vaksin
2. Membuat Antitoksin
3. Melemahkan Bakteri
Apabila virus menginfeksi bakteri patogen, maka DNA virus yang masuk ke
dalam sel bakteri tersebut akan merusak DNA bakteri, sehingga bakteri menjadi tidak
berbahaya karena sifat patogennya telah rusak. Sebagai contoh, bakteri
Corynebacterium diphtheriae (penyebab penyakit difteri) yang berbahaya akan berubah
sifatnya jika di dalam sel bakteri tersebut tersambung oleh profage virus.
Konsep pembuatan hormon insulin dengan memanfaatkan virus sama saja dengan
konsep pembuatan antitoksin. Pada pembuatan insulin, virus disisipkan ke dalam gen
manusia yang menghasilkan hormon insulin. Setelah memiliki sifat genetik yang identik
dengan gen manusia, maka virus diinfeksikan ke dalam DNA bakteri.
Bakteri yang sudah terinfeksi virus menjadi mampu menghasilkan insulin.
Dengan cara ini, insulin dapat dihasilkan dengan cepat dalam jumlah yang besar.
Hormon insulin sangat penting keberadaanya karena dapat mengontrol kadar gula darah
sehingga dapat mencegah penyakit kencing manis (diabetes melitus) atau sering disebut
penyakit gula.
5. Memproduksi Interferon
Interferon adalah senyawa protein yang dihasilkan oleh sel normal sebagai respon
terhadap serangan atau infeksi virus. Interferon ini berfungsi untuk mencegah replikasi
virus pada sel hospes atau sel inang.
6. Viroterapi
Viroterapi merupakan terapi kesehatan dengan menggunakan virus. Beberapa
jenis virus telah dikembangkan oleh para ahli bioteknologi untuk melakukan
pengendalian terhadap beberapa sel kanker yang akan dibunuh dengan menggunakan
cell-killing effects (efek pembunuhan sel) virus secara langsung. Metode ini lebih
efektif dibandingkan dengan penggunaan sistem imun tubuh.
8. Terapi Gen
Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai agen penyebab mutasi. Mutasi atau
perubahan sifat yang disebabkan oleh perubahan susunan gen, sering sengaja dilakukan
untuk memperoleh sifat-sifat tertentu yang dibutuhkan. Karena virus dapat
menyebabkan mutasi gen, maka virus dapat mengubah gen penyebab infeksi menjadi
gen penyembuh sehingga digunakan untuk terapi gen.
11. Antibakteri
Kemampuan virus sebagai antibakterial, dimanfaatkan pada industri makanan
yang tidak tahan lama, seperti kue, roti dan beberapa jenis minuman. Sehingga, bakteri-
bakteri penyebab penyakit ataupun kerusakan pada makanan tersebut akan mati jika
diinfeksi virus.
Lampiran 2 Teknik Penilaian dan Bentuk Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi/ Pengamatan
Instrumen Penilaian Kerja Kelompok
f. Ebola Haemorragic
g. Hepatitis
h. Herpes simplex
i. Rabies
j. Demam Berdarah Dengue
9. Vaksinasi dapat mencegah suatu penyakit yang disebabkan oleh D 10
virus. Vaksinasi dapat diberikan secara oral dengan cara
diteteskan melalui mulut misalnya vaksin untuk mencegah
penyakit .....
a. Cacar
b. Ebola
c. Hepatitis
d. Polio
e. Rabies
10. Keberadaan virus sebagai ciptaan Tuhan di semesta ini, tidak E 10
selamanya bersifat merugikan. Dengan pola pikir dan ilmu
pengetahuan manusia yang semakin tinggi, virus juga bisa
menjadi menguntungkan bagi manusia karena dapat digunakan
untuk .....
a. Bahan penelitian ilmuan
b. Mematiakan banyak hewan terutama unggas
c. Merusak pertumbuhan tanaman-tanaman
d. Pembuatan bahan-bahan kimia
e. Pembuatan vaksin, dan antitoksin
NAMA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Pentunjuk Kegiatan
1. Rangkumlah informasi tentang peranan virus berdasarkan sumber belajar yang kalian
bawa dari rumah yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya.
2. Catatlah informasi penting yang berhubungan dengan peranan virus masing-masing
kelompok yang sudah ditentukan terkait tentang nama virus, penyakit yang ditimbulkan,
cara penularannya, pencegahannya, dan cara pengobatannya.
3. Setelah itu buatlah sebuah poster kampanye dari informasi yang kalian kumpulkan,
diskusikan dengan teman anda dan presentasikan hasil poster anda didepan kelas
dengan cara berkampanye.
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................