Anda di halaman 1dari 3

2.

Mekanisme Pencernaan Herbivora

1. Hewan Ruminansia

Hewan ruminansia merupakan hewan herbivora murni, artinya makanannya berupa


rerumputan atau tumbuhan yang banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna.
Untuk itu, alat atau sistem pencernaan hewan jenis ini mempunyai struktur khusus
yang berbeda dengan hewan karnivora dan omnivora.

a. Mulut

Pada hewan ruminansia, terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi
untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Di dalam mulut terjadi pencernaan
secara mekanik yaitu dengan jalan mastikasi bertujuan untuk memecahpakan agar
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan menggunakan lidah sebagai alat
pengecap. Makanan hasil pengunyahan tersebut dicampurkan dengan air ludah yang
mengandung enzim amilase yang mengubah pati menjadi maltosa agar mudah ditelan.

Struktur khusus mulut hewan ruminansia:

1. gigi serinya (insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanannya

2. gigi geraham (molare) besar berbentuk datar dan lebar

3. rahangnya bergerak menyamping untuk menggiling dan menggilas makanan

b. Lambung

Lambung hewan ruminansia dibagi menjadi 4 ruang, yaitu:

1. Rumen (perut beludru), tempat dimana rumput atau tumbuhan masuk pertama
kalinya. Makanan yang ditelan masuk ke dalam rumen disebut deglutasi. Di rumen
terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase
yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.

2. Retikulum (perut jala), ditempat ini makanan akan diolah menjadi kaya selulosa dan
dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus). Bolus tersebut
akan dimuntahkan kembali ke dalam mulut pada saat regurgitasi, dari mulut
makanan akan ditelan kembali menuju omasum.
3. Omasum (perut bulu), pada bagian perut ini terjadi penyerapan air, amonia, asam
lemak terbang dan elektrolit.

4. Abomasum (perut sejati) yaitu perut yang mengandung banyak sekali


mikroorganisme, dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara
kimiawi oleh enzim. Selanjutnya makanan diteruskan menuju usus

c. Usus

Usus halus hewan ruminansia terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum. Sedangkan
usus besarnya terdiri dari secum, kolon dan rectum. Pada usus hewan ruminansia,
hidup koloni bakteri yang membantuk membusukan atau menghancurkan sel tumbuhan
yang tersusun sel selulosa. Bakteri dalam usus akan melakukan fermentasi dan
membentuk gas metana. Gas metana ini dimanfaatkan manusia untuk membuat biogas.
Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri tidak hanya berfungsi untuk mencerna
selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4
yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Di samping itu, pada hewan
mamalia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen
(perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut
masam).
• Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut, dimana bahan makanan bercampur dengan
ptialin, yaitu enzim yang dihasilkan oleh kelenjar saliva (saliva hewan ruminansia sama
sekali tidak mengandung ptyalin). Ptialin mencerna pati menjadi maltosa dan dekstrin.
Pencernaan tersebut sebagian besar terjadi di mulutdan lambung. Mucin dalam saliva
tidak mencerna pati, tetapi melumasi bahan makanan sehingga dengan demikian bahan
makanan mudah untuk ditelan. Mikroorganisme dalam rumen merombak selulosa
untuk membentuk asam-asam lemak terbang. Mikroorganisme tersebut mencerna pula
pati, gula, lemak, protein dan nitrogen bukan protein untuk membentuk protein
mikrobial danvitamin B. Tidak ada enzim dari sekresi lambung ruminansia tersangkut
dalam sintesis mikrobial. Amilase dari pankreas dikeluarkan ke dalam bagian pertama
usus halus (duodenum) yang kemudian terus mencerna pati dan dekstrin menjadi
dekstrin sederhana dan maltosa. Enzim-enzim lain dalam usus halus yang berasal dari
getah usus mencerna pula karbohidrat. Enzim-enzim tersebut adalah 1. Sukrase
(invertase) yang merombak sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2. Maltase yang merombak maltosa menjadi glukosa
3. Laktase yang merombak laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

DAPUS :

Nugroho. 2014. http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2014/06/SISTEM-PENCERNAAN-HEWAN.pdf.


Diakses 19 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai