Oleh
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
berjudul “Karakteristik, Mekanisme dan Proses Pencernaan Penyerapan Makanan
di Dalam Bagian Saluran Pencernaan Ternak Ruminansia”.
Rumen atau perut besar merupakan bagian terbesar dari susunan lambung
ruminansia. Namun rumen tidak dapat dipisahkan dari ketiga bagian lainnya, oleh
karena itu akan dibahas juga mengenai retikulum, omasum, dan abomasum. Di
samping metabolisme dalam tubuh, pada ruminansia terjadi proses metabolisme
dalam rumen oleh mikroorganisme melalui proses fermentasi pakan. Fermentasi
sendiri berasal dari bahasa Latin fermentatio = dekomposisi enzimatik.
Ternak ruminansia adalah ternak atau hewan yang memiliki empat buah
lambung dan mengalami proses memamahbiak atau proses pengembalian
makanan dari lambung kemulut untuk dimamah. Contoh hewan ruminansia ini
adalah ternak sapi, kerbau, kambing, serta domba (Ardianto, 2012).
1.3. Tujuan
sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan
gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan
manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu
penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa. Faring pada sapi
sangat pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta
lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya
bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm
Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dari isi rongga perut.
Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara
yang akan dimamah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi
proses pembusukan dan peragian. Lambung sapi terdiri atas 4 bagian, yaitu
rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai
dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%,
omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan
pada saat otot sfinkter berkontraksi (Anonim, 2000).
2. Pencernaan Fermentatif
Saluran Pencernaan:
- Mulut
- Esofagus
- Rektum
2.2.1 Mulut
Pengertian saliva
Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan
disebarkan ke dalam cavitas oral.
Komposisi saliva:
Selain itu, saliva juga mengandung gas CO2, O2, dan N2. Saliva juga
mengandung immunoglobin, seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4
dan 0,32 mg%
Fungsi saliva:
DOMBA ± 10 liter/hari
a. Rumen
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang
tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga
abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut juga dengan perut beludru. Hal
tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla dan papillae.
Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral. Pada
retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian
tersebut terdapat bermilyaran mikroba.
b. Retikulum
Fungsi:
· tempat fermentasi
· membantu proses ruminasi
· mengatur arus ingesta ke omasum
· Absorpsi hasil fermentasi
· tempat berkumpulnya benda-benda asing
c. Omasum
· Permukaan dalam berbentuk laminae → perut buku (pada lamina terdapat
papila untuk absorpsi)
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Fungsi omaso abomasal
orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke
omasum. Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Abomasum
terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam,
maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi
oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna oleh
enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen
dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk
pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik.
Pankreas
Mensekresikan enzim:
Misalnya pada ternak sapi makanan dari kerongkongan akan masuk rumen
yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen
terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim
selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen,
makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk
menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan
dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan
akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat
kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya
bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat
ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali
dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak
zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.
Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal
itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).
Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk
mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas
yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Tidak
tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh
organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang
mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas
bio).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari semua hasil pembahasan tentang sistem dan proses pencernaan pada
ternak ruminansia , maka dapat disimpulkan bahwa saluran pencernaan
ruminansia (dalam hal ini kambing), pencernaannya secara sistematis terdiri atas
mulut, esophagus, rumen, reticulum, omasum, abomasums, duodenum, yeyenum,
ileum, secum, colon, dan anus.
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA