Oleh : Budi Rahman / E1E109206 Program Studi : Peternakan Mata Kuliah : Nutrisi Non-Ruminansia Dosen Mata Kuliah : Habibah. Spt. Mp
Sistem pencernaan
Pengetahuan tentang organ pencernaan sangat penting karna berhubungan erat dengan proses pencernaan termasuk absorbs.
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadang-kadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain. Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
Saluran pencernaan ini dinamakan dengan monogastrik, pada jenis unggas saluran pencernaanya mempunyai beberapa perbedaan dalam bentuk anatominya dengan hewan monogastrik lainnya, tetapi fungsinya secara umum dapat di katakan hampir sama, sedangkan pada hewan ruminansia lebih komleks.
PADA HEWAN RUMINANSIA (MEMAMAH BIAK), LAMBUNGNYA TERBAGI MENJADI 4 BAGIAN, YAITU:
Rumen: bagian lambung tempat penghancuran makanan secara mekanis Retikulum: bagian lambung tempat pencernaan selulosa oleh bakteri Omasum: bagian lambung tempat pencernaan secara mekanik Abomasum: bagian lambung tempat terjadinya pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim dan HCl yang dihasilkan oleh dinding abomasum.
Perbedaan kebutuhan zat makanan ternak ruminansia dan non ruminansia yaitu Standar kebutuhan pakan atau sering juga diberi istilah dengan standar kebutuhan zat-zat makanan pada hewan ruminansia sering menggunakan satuan yang beragam, misalnya untuk kebutuhan energi dipakai Total Digestible Nutrient (TDN), Metabolizable Energy (ME) atau Net Energy (NEl) sedangkan untuk kebutuhan protein dipakai nilai Protein Kasar (PK), PK tercerna atau kombinasi dari nilai degradasi protein di rumen atau protein yang tak terdegradasi di rumen. Istilah Standar didefinisikan sebagai dasar kebutuhan yang dihubungkan dengan fungsi aktif (status faali) dari hewan tersebut. Misalnya pada sapi perah, pemberian pakan didasarkan atas kebutuhan untuk hidup pokok dan produksi susu, sedangkan untuk sapi potong lebih ditujukan untuk kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan. Namun tidak mudah pula untuk menentukan kebutuhan hanya untuk hidup pokok saja atau produksi saja, terutama untuk kebutuhan zat makanan yang kecil seperti vitamin dan mineral
KESIMPULAN
sistem pencernaan pada hewan non ruminansia lebih sederhana sedangkan pada hewan ruminansia lebih kompleks, untuk membedakan apakah suatu hewan tergolong jenis non ruminansia atau ruminansia dapat dilihat (disimpulkan) dari lambungnya. Hewan yang berlambung jamak dikelompokkan sebagai ruminansia dan yang berlambung tunggal dikelompokkan ke dalam non ruminansia. Unggas yang merupakan hewan berlambung jamak semu (pseudo ruminants) dikelompokkan ke dalam non-ruminansia.
TERIMA KASIH
MOHON MAAF APABILA DALAM PENYAMPAIAN ADA KEKURANGAN, KARENA MANUSIA TIDAK LUPUT DARI SALAH DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK TUHAN