VITAMIN
Dosen Pengampu :
Dr. Nurhayati, S.Pt., M.P.
Disusun Oleh :
• Elmon Andreas Dinata ( 21741011 )
• Ahmad Ramadani ( 21741002 )
• Ipnu Anugra ( 21741016 )
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pakan menjadi faktor utama usaha peternakan. Tersedianya pakan yang cukup kualitas, kuantitas dan
kontinuitas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha peternakan. Saat ini industri pakan di
Indonesia sangat tergantung bahan pakan impor, padahal Indonesia memiliki banyak sumber pakan
yang sangat berpotensi. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk mencari bahan pakan alternatif
yang ketersediaannya melipah, berkualitas dan kontinuitasnya terjamin. Salah satu peluang bahan pakan
alternatif yang bisa dimanfaatkan secara optimal adalah pemanfaatan limbah industri pertanian.
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya
tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat,
sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk
pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu,
anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya
tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang
diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup.
Pakan ternak, salah satu hal paling penting bagi para usahawan dan orang-orang yang bekerja di bidang
peternakan. Pakan ternak sendiri merupakan makanan khusus untuk hewan ternak peliharaan kita
seperti, ayam, sapi, kambing, ikan, dll. Bagi para usahawan ternak, pakan sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hewan ternak kita, dengan komposisi pakan yang tepat tentunya akan membuat produksi
peternakan kita jadi lebih baik dan maksimal hasilnya
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya:
1. Pengertian vitamin.
2. Pengelompokan vitamin.
3. Berbagai bahan pakan ternak sumber vitamin.
4. Akibat kekurangan vitamin dan gejalanya.
C.Tujuan Penulis
Untuk mengetahui dan memahami defenisi dari Pakan,Jenis-jenis pakan dan fungsinya,tata cara
mengelola pakan dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan tentang pakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vitamin
Bahan pakan sumber vitamin yaitu minyak ikan, premix, multivitamin dan sayuran hijau dengan
penggunaan sebanyak 0,5-2% dari total ransum. Berikut ini beberapa macam dan jenis bahan pakan
ternak yang termasuk sumber energi, sumber protein dan sumber vitamin dan mineral.
Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman maupun hewan, mengandung
beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan,
umur, pengolahan, penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu
beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap bahan pakan akan
mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya.
Saat ini bahan-bahan pakan sebagai sumber vitamin sudah tersedia di pasaran bebas yang dikemas
khusus dalam rupa bahan olahan yang siap digunakan sebagai campuran pakan, misalnya premix, kapur,
Ca2PO4 dan beberapa mineral .
B. Pengelompokan Vitamin.
Ada dua 2 kelompok vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak, yaitu :
Vitamin yang larut dalam air diantaranya vitamin B kompleks, B6, B12, C, biotin, kholin, inondol,
niacin.
Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin, A, D, E, dan K.
Vitamin B1 (Tiamin)
Merupakan vitamin larut air. Vitamin B1 (Tiamin) merupakan vitamin yang banyak terkandung dalam
makanan, seperti ragi, biji-bijian sereal, kacang-kacangan, dan daging. Vitamin ini dibutuhkan oleh
tubuh untuk memfasilitasi penggunan karbohidrat di dalam tubuh. Vitamin B1 (Tiamin) bermanfaat
dalam mengatasi kondisi kekurangan tiamin (defisiensi tiamin), termasuk penyakit beri-beri dan
peradangan pada saraf (neuritis) yang berhubungan dengan pellagra atau kehamilan. Tiamin juga
bermanfaat dalam mengatasi masalah pada saluran pencernaan, seperti nafsu makan yang buruk, kolitis
ulseratif (peradangan kronis pada usus besar), dan diare yang sedang berlangsung. Contohnya kuning
telur dan bungkil kacang kedelai.
Riboflavin
Adalah vitamin B2 yang dibutuhkan tubuh untuk membantu proses penguraian karbohidrat, protein,
dan lemak menjadi energi. Selain penyerapan, riboflavin juga membantu proses penyerapan oksigen di
dalam tubuh. Riboflavin terdapat pada sayuran, daging, atau produk makanan lain. riboflavin
memainkan peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan dalam metabolisme lemak, zat
keton, karbohidrat dan protein. Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembetukkan sel darah merah,
antibodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat. Contohnya Telur dan
Bungkil Kacang Tanah.
Vitamin A
Adalah sekelompok senyawa organik tak jenuh yang mencakup retinol , retina , asam retinoat , dan
beberapa provitamin A karotenoid (terutama beta- karoten ). Vitamin A memiliki banyak fungsi:
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, untuk pemeliharaan sistem kekebalan tubuh , dan untuk
penglihatan yang baik. Vitamin A dibutuhkan oleh retina mata dalam bentuk retina , yang bergabung
dengan protein opsin untuk membentuk rhodopsin , molekul penyerap cahaya yang diperlukan untuk
cahaya rendah (penglihatan skuter ) dan visi warna . Vitamin A juga berfungsi dalam peran yang sangat
berbeda sebagai asam retinoat (suatu bentuk retinol yang teroksidasi secara ireversibel), yang
merupakan faktor pertumbuhan mirip hormon yang penting untuk sel epitel dan sel lainnya. Contohnya
Wortel dan minyak hati ikan.
Vitamin D
Adalah sekelompok sekosteroid yang larut dalam lemak yang bertanggung jawab untuk meningkatkan
penyerapan kalsium , magnesium , dan fosfat usus, dan berbagai efek biologis lainnya. Pada manusia,
senyawa yang paling penting dalam kelompok ini adalah vitamin D3 (juga dikenal sebagai
cholecalciferol ) dan vitamin D2 ( ergocalciferol ). Vitamin D memiliki peran penting dalam
homeostasis dan metabolisme kalsium. Penemuannya adalah karena upaya untuk menemukan zat
makanan yang kurang pada anak- anak dengan rakhitis (bentuk masa kecil osteomalacia ). Suplemen
vitamin D diberikan untuk mengobati atau mencegah osteomalacia dan rakhitis. Contohnya Kuning
Telur dan Minyak Ikan.
Vitamin K
Didapat dari nutrisi asupan makanan dan mikroflora pada saluran pencernaan. Di dalam hati, vitamin
K dibutuhkan untuk mengaktivasi protrombin dengan reaksi karboksilasi gugus Glu pada residu protein
prekursornya. Asam glutamat yang mengalami reaksi karboksilasi akan berubah menjadi asam
karboksiglutamat gamma. vitamin K, khususnya K1, dapat mengurangi risiko resistensi insulin
sehingga membantu melawan diabetes. vitamin K juga dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga
terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat. Khususnya pada wanita, vitamin K juga dapat menurunkan
risiko terkena osteoporosis. Di dalam tulang, vitamin K ini akan membantu senyawa osteokalsin yang
berperan dalam penyerapan mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat. Contohnya Bayam dan
Kacang mete
Vitamin E
Adalah kelompok delapan senyawa larut lemak yang mencakup empat tokoferol dan empat tokotrienol
. Kekurangan vitamin E, yang jarang terjadi dan biasanya karena masalah mendasar dengan mencerna
lemak makanan daripada dari diet rendah vitamin E, dapat menyebabkan masalah saraf. Vitamin E
adalah antioksidan yang larut dalam lemak yang melindungi membran sel dari spesies oksigen reaktif.
Contohnya Minyak jagung dan Minyak zaitun.
Defisiensi adalah kekurangan suatu zat. Sedangkan, vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh.
Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup
dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Jadi, defisiensi vitamin adalah kekurangan salah satu atau lebih vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Vitamin dibedakan menjadi dau yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam air misalnya Vitamin B kompleks dan vitamin C sedangkan pada vitamin
yang larut dalam lemak yaitu vitamin A,D,E,dan K.
Pada dasarnya setiap kekurangan zat misalnya vitamin dapat menyebabkan gangguan tertentu pada
irgan tubuh atau gangguan fisiologis terhadap tubuh yang dapat berakibat fatal.
DEFISIENSI VITAMIN A
Anak ayam
- induk defisiensi vit di akhir minggu pertama
- induk cukup vit di 7 minggu
Gejala awal:
Pertumbuhan terhenti, mengantuk dan sedikit sempoyongan, tulang dan pial makin pucat, peradangan
mata dan kelopak mata menjadi lengket
Gejala Utama:
1. Anorexia
2. Pertumbuhan lambat
3. Mengantuk
4. Lemah
5. Tidak ada keseimbangan
6. Kurus
7. Pertumbuhan bulu kusut/ berdiri (ruffled feathers)
8. Kehilangan pigmen pada paruh dan kaki (tergantung dari jenis ayam) pial dan jengger pucat
9. Pada kondisi akut munculnya air mata dan cairan susu (keruh) terlihat di pelupuk mata
10. Timbulnya blood spot (..k darah) pada telur
Ayam Dewasa
Terjadi setelah defisiensi 2 – 5 bulan
Gejala awal:
Penurunan produksi telur dan boros pakan, peradangan mata, dan diiku. dengan peradangan rongga
hidung, getah radang kental dan mengkeju mengumpul dalam selaput mata buta
1. Terjadinya pelepuhan bagian atas saluran pencernaan
2. Adanya butir butir putih di sepanjang saluran pencernaan sampai
dengan tembolok
3. Pecahnya butir-butir ini akan menyebabkan infeksi pada ayam
4. Pembengkakan ginjal, pucat dan salurannya penuh dengan asam urat (pada kondisi akut peningkatan
dari 5mg menjadi 40 per 100ml darah)
DEFISIENSI VITAMIN D
Ayam Dewasa
• Meningkatnya jumlah telur dengan cangkang tipis lunak, dan produksi menurun.
• Daya tetas rendah
• Pincang
• Paruh, kuku dan kaki mengelupas
• Sternum (tulang dada) bengkok
Ayam Muda
• Pertumbuhanterhambat
• Menderitaricketsia(lumpuh)
• Paruhdankukusangatlembek(2–3minggu)
• Berjalanbeberapalangkahdanduduk memakai lutut, berjalan goyang dan kehilangan keseimbangan
• Pertumbuhanbulukurangbaik
DEFISIENSI VITAMIN E
Ayam Dewasa
• Tidak ada tanda yang jelas menurunnya fertilitas daya tetas telur menurun dan terjadi kema.an embryo
pada hari ke empat dalam inkubasi
Anak ayam
• Akan menyebabkan Enchephalomacia (crazy chick disease), Exuda=ve diathesis dan Muscular
distrophy
Dalam bentuk diatesis eksudatif kekurangan vitamin E, dinding kapiler menjadi .dak normal dan bocor
oleh sel darah merah. Cairan ini biasanya terakumulasi sepanjang ventrum. Di sini, dada dan perut
mengalami perdarahan. Perubahan warna biru kehijauan disebabkan oleh kerusakan hemoglobin dari
sel darah merah yang bocor.
Enchephalomacia fungsi biologis sebagai an.oksidant
Keadaan di mana ayam mengalami ataxia karena adanya pendarahan dalam molekul dan lapisan
granular otak
ExudaNve diathesis disebabkan karena meningkatnya permeabilitas kapiler dan berhubungan dengan
Se (garam anorganik yang mencegah Exudative diathesis)
Muscular distrophy / kekurangan vit E yang diikuti oleh defisiensi sulfur amino acid. Terlihat myopathy
pada otot dada yang ditandai dengan adanya degenerasi otot pada otot dada dan paha
DFISIENSI VITAMIN K
Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protrombin yang nantinya digunakan untuk pengaturan proses
pembekuan darah.
• Lamanya waktu pembekuan darah.
• Adanya perdarahan (hemoragi) pada dada,
kaki, sayap dan bagian dalam perut dan usus.
• Ayam menunjukkan gejala anemia karena kekurangan darah.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://mydokterhewan.blogspot.com/2015/02/defisiensi-vitamin-pada-hewan.html?m=1
https://id.scribd.com/presentation/463910143/Bahan-pakan-sumber-vitamin
https://www.google.co.id/amp/s/pakanternak.fapet.ugm.ac.id/2017/09/19/macam-bahan-pakan-ternak-
sumber-energi-protein-dan-vitamin/amp/