Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PEMBUATAN TEPUNG TULANG

BAHAN PAKAN TERNAK

Dosen Pengampu :
Dr. Nurhayati, S.Pt., M.P.

Disusun Oleh :
• Elmon Andreas Dinata ( 21741011 )
• Dyla Nur Shabrina ( 21741009 )
• ErmaJilika ( 21741012 )
• Ipnu Anugra ( 21741016 )
• I Ketut Arta Yasa Putra ( 21741015 )
• Ahmad Ramadani ( 21741002 )

Jurusan D3 Produksi Ternak Politeknik Negeri Lampung


Tahnun Ajaran 2021/2022
ALAT :
1. Penggiling ikan.
Alat ini digunakan untuk menggiling ikan basah dan bubur kering ikan.
2. Alat pengering.
Alat ini digunakan untuk mengeringkan ikan sehingga kadar air mencapai 8%.
3. Alat press.
Alat ini digunakan untuk mempres ikan kering sehinga sebagian lemaknya keluar.

PROSES PEMBUATAN TEPUNG IKAN

Keterangan :
1. Pengilingan Ikan Basah.
a. Pengilingan ikan basah dilakukan terhadap ikan yang berukuran sedang dan besar. Ikan-
ikan yang berukuran kecil (ter) tidak harus digiling, dan proses ini tidak harus dilakukan.
b. Ikan berukuran sedang dan besar, perlu dibuang jeroannya, dan dicuci. Sedangkan untuk
ikan yang berukuran kecil, pembuangan jeroan dan pencucian tidak perlu dilakukan.
c. Ikan digiling dengan penggiling ulir sehingga diperoleh bubur mentah ikan.
2. Pengukusan.
Bubur ikan atau ikan kecil dikukus dengan uap panas selama 1 jam sehingga bubur atau ikan
kecil menjadi matang secara sempurna. Hasil pengukusan disebut dengan bubur matang ikan.
Pengukusan dilakukan untuk menghilangkan lemak - lemak yang akan membuat tengik
tepung ika dan menghilangkan bakteri – bakteri yang patogen.
3. Pengeringan.
Dilakukan guna mengeringkan bahan baku. Bubur matang ikan dikeringkan dengan alat
pengering sampai kadar air sekitar 8%. Hasil pengeringan disebut cake kering ikan. Cake
kering ikan mempunyai kadar lemak tinggi (di atas 30%).
4. Pemerasan Minyak (Pengepresan).
Cake kering ikan diperas dengan alat pres sehingga sebagian dari minyak keluar.
5. Penggilingan Cake.
Cake yang telah dipres digiling dengan mesin penggiling sehingga diperoleh tepung ikan
yang cukup halus (lolos ayakan 40-60 mesh) atau dengan ukuran yang diinginkan.
6. Pengemasan.
Tepung ikan dikemas di dalam karung plastik atau di dalam wadah yang kedap uap air.
Sebelum pengemasan, kadar air tepung harus di bawah 8%.
Tepung ikan yang sudah dikemas siap untuk dipasarkan. Dengan demikian bahan-bahan yang
sebelummnya tidak terpakai seperti ikan-ikan kecil dan ikan yang kurang layak dikonsumsi
dapat dijadikan sebuah peluang usaha yang menjanjikan.
Tepung ikan yang bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Butiran – butirannya harus seragam.
2. Bebas dari sisa – sisa tulang, mata ikan dan benda asing, warna halus bersih, seragam,
serta bau khas ikan amis (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

TAMBAHAN
1. Ketika ikan dipanaskan, sebagian besar air dan minyak akan hilang. Air dan minyak ini
juga dapat hilang pada saat dilakukan pengepresan.
2. Alat pemanas yang saat ini banyak digunakan berbentuk silinder uap air yang tertutup
dimana ikan dipindahkan menggunakan alat berbentuk sekrup. Jika pemanasan kurang, maka
hasil pressing nantinya tidak memuaskan dan pemanasan yang terlalu berlebihan dapat
menyebabkan ikan terlalu halus untuk dipress.
3. Pada tahap pressing terjadi pemindahan sebagian minyak dan air. Ikan berada dalam
tabung yang berlubang, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan tekanan dengan bantuan
sekrup. Selama proses pressing, kadar air menurun dari 70% menjadi 50% dan minyak
menurun sekitar 4 %.
4. Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering langsung dan alat pengering tidak
langsung.

Sumber :
Ashes, J.R., B.D. Sieber, S.K. Gulati, A.Z. Cuthbertson, and T.W. Scott. 1992. Incorporation
of n- fatty acids of fish oil into tissue and serum lipids of ruminants. Lipids. 27 (8) : 629-631.
http://ag1992.blogspot.com/2012/07/proses-pembuatan-tepung-ikan.html
Mandell, I.B., J.G. Buchanan-Smith, B.J. Halub, and C.P. Campbell. 1997. Effects of fish
meal in beef cattle diets on growth performance, carcass characteristics, and fatty acid
composition of longissimus muscle. J. Anim. Sci. 75 : 910- 919.
Pike, I.H., E.L. Miller, and K. Short. 1994. The role of fish meal in dairy cow feeding.
IFOMA Technical Bulletin 27 (August 1994). IFOMA, St Albans, Hertfordshire, UK.
Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.

Anda mungkin juga menyukai