“INTEREST”
Sisca Florenza Rahayu (1800522053)
Rahmaaniyah Jannafa Bugoli (1800522081)
Septi Anisa (1800522085)
Ivas Triani (1800522093)
Chytalika Mala Kencana (1800522097)
D3 Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
2019
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan teknologi, teknik pengawetan makanan dan minuman
dalam kaleng memberikan kemudahan kepada konsumen karena lebih praktis.
Kondisi masyarakat masa kini yang menyebabkan timbulnya kecenderungan untuk
memilih hal-hal praktis, ini merupakan salah satu penunjang bagi perkembangan
industri makanan dan minuman dalam kaleng yang cukup baik dewasa ini.
Akan tetapi disamping daya tariknya, banyak faktor yang memungkinkan
timbulnya masalah-masalah pada produk makanan kaleng. Produk yang berupa
makanan dan minuman dalam kemasan kaleng, umumnya berasal dari bahan alami
yang masih segar, seperti berbagai jenis daging, ikan, susu, sayur-mayur, buah-
buahan, yang diolah secara fisik dan atau kimia agar dapat disajikan dalam bentuk
kemasan dalam kaleng.
Untuk berbagai tujuan, misalnya untuk memberi rasa, aroma, warna, atau
untuk mengawetkan, ke dalam produk-produk tersebut seringkali di tambahkan
senyawa-senyawa kimia sintetik tertentu, yang sering disebut senyawa additif.
Dengan demikian, ditinjau dari segi kimia jelaslah bahwa produk maknan dalam
kaleng berbeda degan bahan-bahan alami alami yang masih segar, sehingga sebelum
dipasarkan produknya harus sudah memenuhi berbagai persyaratan yang berlaku,
terutama persyaratan kesehatan.
Di makalah ini, kami akan membahan tentang kandungan dan cara pengolahan
ikan sarden kaleng.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ikan sarden?
2. Bagaimana cara pengolahan ikan sarden kaleng?
3. Apa saja kandungan yang terdapat dalam ikan sarden kaleng?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan ikan sarden kaleng dan
kandungan zat kimia yang terdapat dalam ikan sarden kaleng.
BAB 2
Pembahasan
Sumber: Internet
Kandungan gizi dalam ikan sarden
Sumber: Internet
BAB 3
Penutup
A. Kesimpulan
Ikan sarden (Sardinella) merupakan jenis ikan pelagis kecil pemakan
plankton. Hidupnya bergerombol, badannya bulat memanjang, bagian perut agak
membulat dengan sisik duri yang agak tumpul dan tidak menonjol.
Pengalengan ikan adalah salah satu teknik pengolahan dengan cara
memanaskan ikan dalam wadah kaleng yang ditutup rapat dapat membunuh
mikroorganisme, dan mengubah ikan dalam bentuk mentah menjadi produk yang siap
disajikan.
Proses pengolahan ikan sarden kaleng ini meliputi, pengadaaan bahan baku
ikan segar, selanjunya pengguntingan pada pre dorsal ikan (dekat dengan kepala).
Lalu memasukkan ikan ke dalam kaleng, dan melanjutkan ke tahap pemasakkan awal
dalam exhaust box. Kemudian penghampaan dilakukan dengan menambahkan
medium pengalengan berupa saos cabai atau saos tomat dan minyak sayur (vegetable
oil). Dilanjukan dengan penutupan wadah kaleng dilakukan dengan menggunakan
double seamer machine. Dan disterilisasi dengan menggunakan retort. Dan tahap
terakhir didinginkan dalam bak pendinginan, setelah didinginkan diistirahatkan
terlebih dahulu ditempat pengistirahatan (Rested area) untuk menunggu giliran
pengepakan (packing).
Kandungan yang terdapat dalam ikan yaitu omega 3 (C 20H30O2), Kalsium (Ca),
zat besi (Zink), vitamin (A, C, D, E, K), protein (asam amino), dan yodium (I2).
Daftar Pustaka
Bakar, Usman dan Tarmizi. 2014. Kimia Pangan 1. Padang: UNP Press.
http://www.kingsfisher.co.id/products/sarden/saus-sambal/
http://kumpulanartikelkelautandanperikanan.blogspot.com/2011/09/pembuatan-ikan-
sardines.html