0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi pada industri pangan. Sterilisasi digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada pangan agar awet disimpan. Dokumen ini menjelaskan proses sterilisasi komersial pada berbagai produk seperti ikan sarden kaleng dengan suhu 121°C selama 15 menit, serta proses pengolahan dan pengalengan ikan sarden kaleng secara rinci mulai dari pengguntingan, pencucian, pengisian kaleng, pemasakan
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi pada industri pangan. Sterilisasi digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada pangan agar awet disimpan. Dokumen ini menjelaskan proses sterilisasi komersial pada berbagai produk seperti ikan sarden kaleng dengan suhu 121°C selama 15 menit, serta proses pengolahan dan pengalengan ikan sarden kaleng secara rinci mulai dari pengguntingan, pencucian, pengisian kaleng, pemasakan
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi pada industri pangan. Sterilisasi digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada pangan agar awet disimpan. Dokumen ini menjelaskan proses sterilisasi komersial pada berbagai produk seperti ikan sarden kaleng dengan suhu 121°C selama 15 menit, serta proses pengolahan dan pengalengan ikan sarden kaleng secara rinci mulai dari pengguntingan, pencucian, pengisian kaleng, pemasakan
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT 2023 A. Pengertian Sterlisasi Sterilisasi komersial pada dasarnya adalah membunuh semua mikroorganisme yang ada dalam bahan pangan, termasuk semua mikroba patogen dan organisme penghasil toksin (racun). B. Tujuan Sterilisasi Untuk membuat makanan lebih awet. Prinsip dasar sterilisasi sebenarnya sederhana, yaitu memperpanjang umur simpan bahan pangan dengan cara membunuh mikroorganisme yang ada di dalamnya.
Mikroorganisme yang tumbuh pada produk pangan biasanya dapat mencemari
produk pangan dan membuat makanan lebih cepat basi. Mikroorganisme pembusuk tersebut bisa berupa bakteri, kapang (jamur) dan khamir (yeast). Bagaimana kita tahu produk pangan berpotensi dihinggapi bakteri, kapang, atau khamir.
C. Waktu Dan Suhu Sterilisasi
Sterilisasi alias pembunuhan mikroorganisme ini dilakukan dengan suhu
tinggi. Para ahli pangan mematok waktu sterilisasi minimal suhu 121ºC selama 15 menit karena beberapa spora bakteri mempunyai resistensi (ketahanan) panas yang tinggi.
D. Pelaksanaan Sterilisasi Pangan
Sterilisasi produk pangan di industri dilakukan baik dalam batch atau kontinyu. Suhu yang digunakan perlu dipertimbangkan untuk memastikan suhu cukup untuk membunuh mikroorganisme, namun tidak menghilangkan kandungan gizi dan mengurangi citarasa dalam makanan. Makanan yang disterilisasi selanjutnya disimpan dalam kemasan kedap udara (hermetis), misalnya dalam pouch, kaleng, atau gelas. Ini dilakukan untuk membatasi kadar oksigen agar bakteri yang obligat aerob (bakteri yang hidup dengan oksigen, red) tidak dapat tumbuh.
Produk pangan yang menggunakan sterilisasi komersial umumnya dapat
disimpan selama 6 bulan hingga 2 tahun, bahkan lebih di suhu normal (tanpa kulkas). Umumnya penyimpanannya bisa lebih pendek bukan karena busuk atau mikroba, tetapi karena tekstur dan penampakan produk yang berubah. Dalam prakteknya, sterilisasi komersial dilakukan dengan dua cara. Begini proses sterilisasi komersial yang perlu kita ketahui:
1. Sterilisasi dalam Kemasan: Sterilisasi dalam kemasan biasanya dilakukan pada
produk dengan kemasan gelas, pouch, dan kaleng. Tahapan adalah sebagai berikut: memasukkan produk ke dalam kaleng –> menutup dalam kondisi kedap udara –> disterilisasi dengan retort –> didinginkan. 2. Sterilisasi Aseptis : Proses sterilisasi aseptis biasanya dilakukan pada produk susu dan jus, atau produk-produk cair. Keuntungan sterilisasi ini adalah dapat menggunakan suhu yang lebih tinggi dengan waktu yang lebih pendek. Tahapan proses sterilisasi aseptis adalah: kemasan dan produk disterilisasi masing-masing secara terpisah –> produk steril dimasukkan ke dalam kemasan steril dalam ruangan yang steril pula.
E. Jenis Produk Sterilisasi
1. Ikan Sarden Kaleng Salah satu produk yang melalui proses sterilisasi adalah produk makanan kaleng yaitu Ikan Sarden (Sardinella sp.) merupakan ikan olahan yang dikemas dalam kaleng yang banyak diproduksi didalam dan diluar negeri. Kelebihan pengemasan ikan dalam kaleng diantaranya adalah praktis bagi para konsumen dalam memasaknya, dapat disimpan lebih lama dan dapat meminimalisir kontaminasi dari luar seperti bakteri dan tingginya kandungan kalsium dan vitamin D dalam sarden kaleng juga bisa bekerja sama menjaga kesehatan tulang. Sterilisasi produk pengalengan (canning) perlu diatur sesuai dengan dimensi dan ukuran kaleng. Pada produk kaleng, suhu dan waktu sterilisasi yang dilakukan juga lebih tinggi daripada suhu sterilisasi standar (121ºC, 15 menit), karena panas yang mengalir dari luar ke dalam kaleng tergolong lebih lambat. Cara mengetahui suhu berapa yang dibutuhkan untuk sterilisasi dihitung lebih lanjut dengan perhitungan nilai D-value, F-value, dan Nilai Sterilisasi.
2. Proses Pengolahan Dan Pengalengan Ikan Sarden Kaleng
a. Pengguntingan (Cutting) dan pencabutan sisik : Bahan baku ikan segar yang diterima akan langsung diproses. Tahapan pertama yag dilakukan adalah pengguntingan (cutting). Alat yang digunakan dalam proses ini adalah gunting besi. Ikan digunting pada bagian pre dorsal (dekat dengan kepala) kebawah kemudian sedikit ditarik untuk mengeluarkan isi perut. Dalam tahapan pengguntingan dilakukan sortasi. Bahan baku ikan disortasi dari campuran ikan yang lain dan dari sampah serta serpihan karang yang ikut terbawa saat proses penangkapan ikan. Pada jenis ikan tertentu yang digunakan untuk ikan kaleng, sebelum dilakukannya proes pengguntingan, diberikan sedikit perlakuan khusus yaitu sisik-sisik yang terdapat diseluruh badannya dihilangkan terlebih dahulu dengan menggunakan pisau. Ikan yang sudah digunting ditempatkan dalam keranjang. Setelah keranjang penuh, ikan dimasukkan dalam mesin rotary untuk dilakukan proses pencucian. b. Meja Pencucian : Ikan yang telah dilakukan proses pengguntingan dan pencabutan sisik, ikan kemudian ditempatkan dalam meja pencucian. Di meja pencucian ini, ikan dibersihkan dengan air mengalir yang berasal dari pipa air yang digunakan untuk mencuci ikan. c. Meja Pengisian : Ikan yang keluar dari mesin rotary ditampung dalam keranjang plastik, lalu dibawa ke meja pengisian untuk diisikan kedalam kaleng. Diatas meja pengisian terdapat pipa air yang digunakan untuk melakukan pencucian ulang sebelum ikan diisikan kedalam kaleng. Posisi ikan didalam kaleng diatur, misalnya untuk membuat produk kaleng kecil setelah penghitungan rendemen ditentukan bahwa jumlah ikan yang diisikan kedalam kaleng adalah 4 ekor ikan. Ikan-ikan tersebut diisikan dalam kaleng dengan posisi 2 buah pangkal ekor menghadap kebawah dan 2 ekor lagi menghadap keatas. Kaleng yang sudah diisi ikan diletakkan diatas conveyor yang terus berjalan disamping meja pengisian untuk masuk tahapan berikutnya. d. Pemasakan Awal (Pree Cooking) : Dengan bantuan conveyor kaleng yang sudah terisi ikan masuk kedalam exhaust box yang panjangnya +12 m, di dalam exhaust box ikan dimasak dengan menggunakan uap panas yang dihasilkan oleh boiler. Suhu yang digunakan + 800ºC. Proses pree cooking ini berlangsung selama + 10 menit. Setelah proses pemasakan selesai produk keluar dari exhaust box dilanjutkan dengan tahapan selanjutnya yaitu penirisan (decanting). e. Penghampaan (Exhausting) : Penghampaan dilakukan dengan menambahkan medium pengalengan berupa saos cabai atau saos tomat dan minyak sayur (vegetable oil). Suhu saos dan minyak sayur yang digunakan adalah +80 °C. Pengisian saos dilakukan secara mekanis dengan menggunakan filler. Pada prinsipnya proses penghampaan ini dapat dilakukan melalui 2 macam cara, biasanya pabrik berskala kecil exhausting dilakukan dengan cara melakukan pemanasan pendahuluan terhadap produk, kemudian produk tersebut diisikan kedalam kaleng dalam keadaan panas dan wadah ditutup, juga dalam keadaan masih panas. Untuk beberapa jenis produk, exhausting dapat pula dilakukan dengan cara menambahkan medium pengalengan misalnya air, sirup, saos, minyak, atau larutan garam mendidih. Sedangkan, pabrik pengalengan berskala besar melakukan exhausting dengan cara mekanis, dan dinamakan pengepakan vakum (vacuum packed). Cara kerjanya adalah menarik oksigen dan gas-gas lain dari dalam kaleng dan kemudian segera dilakukan penutupan wadah. f. Penutupan Wadah Kaleng (Seaming) : Penutupan wadah kaleng dilakukan dengan menggunakan double seamer machine. Seorang karyawan bertugas mengoprasikan double seamer machine dan mengisi tutup kaleng kedalam mesin. Kecepatan yang digunakan bervariasi. Double seamer untuk kemasan kaleng kotak dioprasikan dengan kecepatan penutupan 84 kaleng permenit (kecepatan maximum 200 kaleng permenit), double seamer untuk kaleng kecil dioperasikan dengan kecepatan penutupan 375 kaleng permenit (kecepatan maximum 500 kaleng permenit) sedangkan untuk double seamer kaleng besar dioperasikan dengan kecepatan 200 kaleng permenit (kecepatan maximum 500 kaleng permenit). Tutup kaleng yang dipakai adalah tutup kaleng yang sudah terlebih dahulu diberi kode tanggal kedaluwarsa diruang jet print. Ruang jet print sengaja dibuat berdekatan dengan ruang seamer sehingga tutup kaleng yang sudah diberi kode dengan segera dapat dipakai untuk penutupan wadah kaleng. g. Autoclaf/Sterilisasi : Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan retort. Dalam satu kali proses sterilisasi dapat mensterilkan 4 keranjang besi produk ikan kalengan atau setara dengan +6,800 kaleng kecil atau 3.400 kaleng besar. Suhu yang digunakan antara 115-117 °C dengan tekanan 0.8 atm, selama 85 menit jika yang disterilisasi adalah kaleng kecil dan 105 menit untuk kaleng besar. Sterilisasi dilakukan dengan memasukkan keranjang besi kedalam menggunakan bantuan rel. Sterilisasi dilakukan tidak hanya bertujuan untuk menghancurkan mikroba pembusuk dan pathogen, tetapi berguna untuk membuat produk menjadi cukup masak, yaitu dilihat dari penampilan, tekstur dan cita rasanya sesuai dengan yang diinginkan. h. Pendinginan dan Pengepakan : Ikan kalengan yang sudah disterilisasi dikeluarkan dari dalam retort, kemudian diangkat dengan katrol untuk didinginkan dalam bak pendinginan bervolume 16.5 m 3 yang diisi dengan air yang mengalir. Pendinginan dilakukan selama 15 menit. Produk setelah didinginkan diistirahatkan terlebih dahulu ditempat pengistirahatan (Rested area) untuk menunggu giliran pengepakan (packing). Packing diawali dengan aktivitas pengelapan untuk membersihkan sisa air proses pendinginan, setelah itu produk dimasukkan kedalam karton. Produk yang kemasannya sudah diberi label (label cat) bisa langsung di packing, sementara produk yang kemasannya kosong terlebih dahulu diberi label kertas sesuai dengan keinginan produsen. 3. Waktu Dan Suhu Pengolahan Ikan sarden Kaleng Suhu yang digunakan antara 115-117 °C dengan tekanan 0.8 atm, selama 85 menit jika yang disterilisasi adalah kaleng kecil dan 105 menit untuk kaleng besar.