Prodi: D4 Gizi 2B
Nim: P17111183074
ikan segar merupakan bahan yang mudah rusak (perishable food). Untuk itu diperlukan proses
pengolahan, untuk mencegah terjadinya pembusukan bahan pangan segar yang disebabkan oleh
mikroba. Proses pengolahan yang dapat dilakukan adalah dengan suhu tinggi yang akan
memaktikan bakteri penyebab pembusukan dan menghentikan aktivitas enzim di dalam daging
ikan. Pengolahan ikan dengan suhu tinggi yaitu pengasapan, pengeringan, pemekatan, proses
sterilisasi atau pengalengan, sedangkan untuk proses pengolahan suhu rendah diperuntukkan untuk
menjaga kesegaran ikan. Pengalengan merupakan suatu proses pengawetan yang dilakukan secara
hermatis dan kemudian disterilkan.
1. Proses penyimpanan
Setelah ikan diterima dalam kondisi beku, tahap selanjutnya adalah penyimpanan ikan pada suhu
– 18 °C, ikan disimpan dalam cold storage untuk mempertahankan suhu dan mutu ikan sebelum
pengolahan. Pada masa penyipanan ikan akan di uji kualitasnya oleh tim quality qontrol dan ikan
akan dikarantina selama 5 hari.
2. Proses thowing
Sebelum ikan digunakan dalam proses produksi terlebih dahulu ikan akan di thawing untuk
mencairkan esnya. Terdapat 2 jenis thowing yaitu udara dan air, thowing udara dilakukan dengan
cara membiakan ikan beku di suhu ruang selama 1 malam. Thowing air dilakukan dengan
penyiraman air bersuhu 25-28°C, air yang digunakan mengandung klorin dengan konsentrasi 0,2
ppm.
8. Proses penirisan
Setelah proses memasakan awal ikan akan menghasilkan air dan minyak, air dan minyak tersebut
akan dikeluarkan dengan proses penirisan. Proses penirisan dilakukan secara otomatis
menggunakan mesin conveyer dengan kemiringan tertentu, agar air dan minyak dapat keluar.
Daftar Pustaka
Redhitasari. 2015. Proses Produksi Pengalengan Ikan Sarden Dalam Saus Tomat di PT Maya
Food Industries Pekalongan. Universitas Katolik Soegijapranata: Semarang