1. Jelaskan macam-macam teknik pengambilan sampel !
Teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua, yakni probability sampling dan non probability sampling. Berikut adalah macam-macam teknik pengambilan sampel : a. Probability Sampling adalah metode pengambilan sampel dengan mengasumsikan seluruh sampel memiliki kesempatan yang setara untuk menjadi objek penelitian. Teknik ini merupakan Teknik pengambilan sampel penelitian kuantitatif. Probability sampling ini terbagi menjadi lima jenis, yaitu : Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling) merupakan teknik yang dilakukan dengan cara menjelaskan bahwa semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Cara pengambilannya adalah dengan angka undian. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling) adalah dengan mengambil interval atau kelipatan dari jumlah populasi dengan jumlah sampel yang akan dipilih. Contoh teknik pengambilan sampel tipe ini misalnya, ada 10 dari 100 orang yang akan dipilih sebagai sampel. Maka setiap orang yang ada akan dipilih sebagai sampel. Maka setiap orang yang ada pada kelipatan 10 akan diambil sebagai sampel. Artinya orang dengan nomor 10, 20, 30, dan seterusnya akan dijadikan sampel hingga 10 orang. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling) dilakukan dengan cara mengelomppokkan anggota populasi sesuai dengan tingkatan tertentu, yakni tinggi, sedang, dan rendah. Contoh teknik pengambilan sampel tipe ini adalah ketika melakukan penelitian tentang pekerjaan yang dilihat berdasarkan usia. Jadi sampel diambil dengan cara mengelompokkan sampel ke dalam kategori usia muda, sedang, dan dewasa. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling) ditentukan dengan berdasarkan kelompok suatu wilayah dari populasi penelitian. Contoh teknik pengambilan sampel tipe ini adalah ketika ada penelitian yang akan mencari tahu tingkat partisipasi pemilihan umum di Jawa Tengah. Dari situ, sampel yang akan digunakan adalah beberapa wilayah di Jawa Tengah. Area Sampling (Multistage Sampling) adalah penggabungan antara beberapa metode sampling secara bersamaan dengan tujuan supaya efektif dan efisien. b. Non-Probability Sampling adalah lawan dari probability sampling, jadi pengambilan sampel dilakukan tidak secara acak. Teknik ini biasanya dipilih ketika populasi belum atau tidak dapat ditentukan secara pasti. Teknik ini terbagi menjadi enam jenis, yaitu: Purposive Sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Penetepan itu dilakukan sesuai dengan pertimbangan yang dinilai dapat mewakili populasi. Snowball Sampling juga dikenal dengan teknik bola salju. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara wawancara kepada sampel pertama untuk mengambil sampel berikutnya dan secara terus menerus hingga kebutuhan sampel dapat terpenuhi seperti bola salju yang akan terus membesar juga menggelinding dari atas ke bawah. Accidental Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang sifatnya lebih incidental. Jadi sampel yang diambil sesuai dengan orang yang memang kebetulan ditemui oleh peneliti. Quota Sampling, teknik pengambilan sampel ini adalah dengan cara menentukan jumlah sampel penelitian lebih dulu. Misalnya dalam sehari peneliti menetapkan harus mendapatkan 10 sampel untuk diteliti. Teknik Sampel Jenuh, teknik pengambilan sampel jenuh adalah menggunakan seluruh populasi sebagai sampel. Teknik ini digunakan ketika populasi yang akan diteliti kurang dari 30 orang. Sampling Sistematis atau Systematic Sampling dilakukan dengan cara yang sistematis yaitu misalnya dengan memberikan nomor terhadap populasi yang akan diteliti. Misalnya ketika ingin meneliti 20 siswa. Maka sampel-sampel itu akan diurutkan dari 1 hingga 20.
2. Jelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sampel !
Pada dasarnya ada dua syarat yang harus dipenuhi dalam menetapkan sampel yaitu : a. Representatif adalah sampel yang dapat mewakili populasi yang ada. Untuk memperoleh hasil dan kesimpulan penelitian yang menggambarkan keadaan populasi penelitian, maka sampel harus mewakili populasi yang ada. b. Sampel harus cukup banyak artinya jumlahnya harus memenuhi sehingga perlu menggunakan rumus statistik. Sebenarnya tidak ada pedoman umum yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel untuk suatu penelitian, tetapi besar kecilnya jumlah sampel akan mempengaruhi kevalidan dari hasil penelitian.
3. Jelaskan mengenai rumus slovin !
Rumus Slovin merupakan metode praktis untuk menentukan ukuran atau jumlah sampel dengan syarat jumlah populasi yang relative besar.
Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel alias tingkat signifikansi adalah 0,05 (5%) atau 0,01 (1%)
4. Jelaskan mengenai Uji Normalisasi dan Uji Homogenitas !
a. Uji Normalisasi adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. b. Uji Homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.
5. Jelaskan mengenai Rancangan Acak Lengkap dan Rancangan Acak Kelompok !
a. Rancangan Acak Lengkap (RAL) suatu percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti. b. Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang dinamakan dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing- masing kelompok.