Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmaniah

NIM : 2202301032

1. Jelaskan macam-macam teknik pengambilan sampel !


Teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua, yakni probability sampling dan non
probability sampling. Berikut adalah macam-macam teknik pengambilan sampel :
a. Probability Sampling adalah metode pengambilan sampel dengan mengasumsikan
seluruh sampel memiliki kesempatan yang setara untuk menjadi objek penelitian.
Teknik ini merupakan Teknik pengambilan sampel penelitian kuantitatif. Probability
sampling ini terbagi menjadi lima jenis, yaitu :
 Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling) merupakan
teknik yang dilakukan dengan cara menjelaskan bahwa semua anggota populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Cara
pengambilannya adalah dengan angka undian.
 Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling) adalah
dengan mengambil interval atau kelipatan dari jumlah populasi dengan jumlah
sampel yang akan dipilih. Contoh teknik pengambilan sampel tipe ini misalnya,
ada 10 dari 100 orang yang akan dipilih sebagai sampel. Maka setiap orang
yang ada akan dipilih sebagai sampel. Maka setiap orang yang ada pada
kelipatan 10 akan diambil sebagai sampel. Artinya orang dengan nomor 10, 20,
30, dan seterusnya akan dijadikan sampel hingga 10 orang.
 Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling) dilakukan
dengan cara mengelomppokkan anggota populasi sesuai dengan tingkatan
tertentu, yakni tinggi, sedang, dan rendah. Contoh teknik pengambilan sampel
tipe ini adalah ketika melakukan penelitian tentang pekerjaan yang dilihat
berdasarkan usia. Jadi sampel diambil dengan cara mengelompokkan sampel ke
dalam kategori usia muda, sedang, dan dewasa.
 Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
ditentukan dengan berdasarkan kelompok suatu wilayah dari populasi
penelitian. Contoh teknik pengambilan sampel tipe ini adalah ketika ada
penelitian yang akan mencari tahu tingkat partisipasi pemilihan umum di Jawa
Tengah. Dari situ, sampel yang akan digunakan adalah beberapa wilayah di
Jawa Tengah.
 Area Sampling (Multistage Sampling) adalah penggabungan antara beberapa
metode sampling secara bersamaan dengan tujuan supaya efektif dan efisien.
b. Non-Probability Sampling adalah lawan dari probability sampling, jadi pengambilan
sampel dilakukan tidak secara acak. Teknik ini biasanya dipilih ketika populasi
belum atau tidak dapat ditentukan secara pasti. Teknik ini terbagi menjadi enam
jenis, yaitu:
 Purposive Sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Penetepan itu dilakukan sesuai dengan pertimbangan
yang dinilai dapat mewakili populasi.
 Snowball Sampling juga dikenal dengan teknik bola salju. Teknik pengambilan
sampel ini dilakukan dengan cara wawancara kepada sampel pertama untuk
mengambil sampel berikutnya dan secara terus menerus hingga kebutuhan
sampel dapat terpenuhi seperti bola salju yang akan terus membesar juga
menggelinding dari atas ke bawah.
 Accidental Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang sifatnya lebih
incidental. Jadi sampel yang diambil sesuai dengan orang yang memang
kebetulan ditemui oleh peneliti.
 Quota Sampling, teknik pengambilan sampel ini adalah dengan cara menentukan
jumlah sampel penelitian lebih dulu. Misalnya dalam sehari peneliti menetapkan
harus mendapatkan 10 sampel untuk diteliti.
 Teknik Sampel Jenuh, teknik pengambilan sampel jenuh adalah menggunakan
seluruh populasi sebagai sampel. Teknik ini digunakan ketika populasi yang
akan diteliti kurang dari 30 orang.
 Sampling Sistematis atau Systematic Sampling dilakukan dengan cara yang
sistematis yaitu misalnya dengan memberikan nomor terhadap populasi yang
akan diteliti. Misalnya ketika ingin meneliti 20 siswa. Maka sampel-sampel itu
akan diurutkan dari 1 hingga 20.

2. Jelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sampel !


Pada dasarnya ada dua syarat yang harus dipenuhi dalam menetapkan sampel yaitu :
a. Representatif adalah sampel yang dapat mewakili populasi yang ada. Untuk
memperoleh hasil dan kesimpulan penelitian yang menggambarkan keadaan populasi
penelitian, maka sampel harus mewakili populasi yang ada.
b. Sampel harus cukup banyak artinya jumlahnya harus memenuhi sehingga perlu
menggunakan rumus statistik. Sebenarnya tidak ada pedoman umum yang digunakan
untuk menentukan besarnya sampel untuk suatu penelitian, tetapi besar kecilnya
jumlah sampel akan mempengaruhi kevalidan dari hasil penelitian.

3. Jelaskan mengenai rumus slovin !


Rumus Slovin merupakan metode praktis untuk menentukan ukuran atau jumlah sampel
dengan syarat jumlah populasi yang relative besar.

Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel alias tingkat signifikansi
adalah 0,05 (5%) atau 0,01 (1%)

4. Jelaskan mengenai Uji Normalisasi dan Uji Homogenitas !


a. Uji Normalisasi adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal ataukah tidak.
b. Uji Homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua
buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.

5. Jelaskan mengenai Rancangan Acak Lengkap dan Rancangan Acak Kelompok !


a. Rancangan Acak Lengkap (RAL) suatu percobaan yang digunakan homogen atau
tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti.
b. Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah suatu rancangan acak yang dilakukan
dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang
dinamakan dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-
masing kelompok.

Anda mungkin juga menyukai