Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN PROYEK INDUSTRI

“LIP BEBS” LIP BALM EKSTRAK BUNGA SEPATU

Disusun Oleh : Kelompok 3


Rahmaniah NIM 2202301032

Rika Safitri NIM 2202301038

Kelas B

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan setiap orang akan kosmetik berbeda-beda. Bisa dipastikan
setiap harinya banyak orang yang menggunakan produk kosmetik. Sejak dulu
kosmetik telah digunakan hingga sekarang, karena kosmetik telah dipercaya
sebagai alat pemercantik bagi kaum wanita diseluruh penjuru dunia. Penggunaan
kosmetik mampu melindungi dan menjaga kelembaban kulit tetap terjaga
khususnya pada bibir (Nurmi, 2019).
Bibir sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan yang dapat
menyebabkan kerusakan seperti kering dan pecah-pecah. Disaat bibir terpapar
udara panas ataupun dingin yang berlebih, dapat menimbulkan rasa sakit dan
tidak nyaman. Bibir dapat mengalami gangguan seperti pembengkakan,
kerusakan akibat sinar matahari, peradangan, perubahan warna bibir, dan luka.
Kerusakan akibat sinar matahari dapat membuat bibir rusak, terutama bibir
bawah menjadi keras dan kering. Kerusakan ini dapat dikurangi dengan
mengaplikasikan lip balm pada bibir. (Fithri Hidayah, 2022).
Pengaplikasian lip balm dapat menghindari terjadinya bibir kering dengan
cara meningkatkan kelembaban bibir pada lapisan korneum. Lip balm
memberikan lapisan minyak pada permukaan bibir. Lapisan minyak tersebut
berfungsi sebagai pelindung bibir dari cuaca (Madans, et al., 2012). Penggunaan
lip balm dapat memberikan kesan basah dan cerah pada bibir (Nurmi, 2019).
Lip Balm dikemas dalam beberapa bentuk yang paling umum yaitu yang
berbentuk stick, balm (balsam), dan tube. Lip Balm yang dikemas berbentuk
balsam dan tube cenderung berukuran lebih kecil bersifat mudah meleleh pada
suhu tubuh, ringan, serta elastis. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk
diaplikasikan pada bibir yang kering. Penggunaan memerlukan waktu dan
tenaga ekstra karena lip balm harus diaplikasikan menggunakan jari atau cotton
bud. Lip balm dapat digunakan malam hari sebelum tidur atau sebelum
menggunakan lipstick untuk melindungi bibir dan menjaga kelembaban bibir
(Handayani, 2022).
Ekstrak bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis L) merupakan salah satu
pewarna yang bisa dimanfaatkan sebagai sediaan lip balm yang memiliki
kandungan senyawa antosianin yang komponennya juga mengandung senyawa
antioxidan yang bermanfaat untuk melindungi kulit dan mencegah penyakit.
(Pertiwi & Pangestu, 2020).
Produk kecantikan bibir merupakan kosmetik yang paling sering
digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap harinya. Dibuktikan dengan hasil
survei Jakpat yang mengungkapkan bahwa penggunaan produk kecantikan bibir
meningkat dari 78% pada tahun 2020 dan menjadi 97% pada tahun 2021. Lip
balm kemudian berhasil meraih posisi ke-2 dengan persentase sebesar 44%. Di
Indonesia, lip balm muncul dengan berbagai variasi yakni berwarna dan tidak
berwarna (Angelia, 2022).
"Lip Bebs" adalah sebuah lip balm inovatif yang menggunakan ekstrak
bunga sepatu sebagai salah satu bahan utamanya. Bunga sepatu, atau Hibiscus,
telah lama dikenal karena kandungan nutrisinya yang kaya akan antioksidan dan
sifat-sifat pelembap alami. Sebagai produk kosmetik, ekstrak bunga sepatu dapat
memberikan manfaat beragam, termasuk meningkatkan kelembapan bibir,
menjaga kelembutan, dan melindungi dari radikal bebas. Inovasi ini mungkin
muncul sebagai respons terhadap permintaan konsumen untuk produk kosmetik
yang menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Selain itu,
penelitian yang mendukung manfaat kesehatan dan kecantikan dari bunga sepatu
juga dapat mempengaruhi keputusan untuk mengintegrasikannya ke dalam
produk kosmetik. Kehadiran "Lip Bebs" dapat menghasilkan variasi baru dalam
pasar lip balm dan menarik minat konsumen yang mencari produk yang ramah
lingkungan dan berkinerja tinggi.

1.2 Ruang Lingkup


Produk lip balm memiliki berbagai varian bahan yang berbeda-beda
diantaranya lip balm degan ekstrak lidah buaya, lip balm dengan minyak
almond, lip balm dengan ekstrak biji anggur. Alasan kami mengembangkan
produk lip balm dari ekstrak bunga sepatu adalah karena kesadaran akan
pentingnya perawatan kulit bibir yang sehat dan kebutuhan akan produk yang
ramah lingkungan dan aman digunakan secara rutin. Dengan menggabungkan
keunggulan bunga sepatu dalam perawatan kulit dengan inovasi teknologi dan
fokus pada keberlanjutan, produk ini diharapkan dapat menjadi pilihan yang
diminati oleh konsumen yang peduli akan kesehatan dan lingkungan.
Dalam pengembangan produk lip balm dari ekstrak bunga sepatu
mencakup beberapa aspek penting yang harus diperhatikan yaitu :
1. Aspek pasar
a. Aspek permintaan pasar dipengaruhi oleh tingkat kesadaran konsumen
tentang manfaat produk lip balm berbahan dasar ekstrak bunga sepatu
dapat mempengaruhi permintaan pasar.
b. Aspek penawaran merupakan faktor yang mempengaruhi jumlah produk
atau layanan yang tersedia dipasar pada suatu periode waktu tertentu.
Aspek penawaran ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku,
biaya produksi, kemajuan teknologi, dan kondisi pasar.
c. Aspek harga dilakukan dengan mempertimbangan berbagai faktor,
termasuk biaya produksi, harga bahan baku, biaya distribusi. Penetapan
harga yang tepat memungkinkan produsen untuk mencapai tujuan
keuntungan.
d. Program pemasaran pada produk lip balm ekstrak bunga sepatu yaitu
memahami kebutuhan dan preferensi konsumen serta analisis potensi
pasar, mengidentifikasi segmentasi pasar yang paling tertarik dengan
produk yang perduli akan keberlanjutan lingkungan, membangun citra
merek yang menekankan keunggulan produk alami, menggunakan
berbagai saluran promosi dan pemasaran untuk meningkatkan kesadaran
konsumen seperti iklan digital dan media sosial.
e. Perkiraan penjualan dalam produk lip balm ekstrak bunga sepatu
dilakukan untuk mengukur potensi pasar dan proyeksi pendapatan yang
dapat diperoleh dari penjualan produk tersebut.
2. Aspek teknis dan produksi berfungsi untuk memastikan produk tersebut
berkualitas tinggi dan aman digunakan. Aspek ini melibatkan pemilihan
bahan baku yang berkualitas tinggi dan pengembangan formulasi yang
efektif.
3. Aspek manajemen berfungsi untuk mengatur jadwal produksi, memantau
persediaan bahan baku, memastikan tahapan produksi sesuai standar yang
ditetapkan, mengkoordinasikan strategi pemasaran, mengelola anggaran
pemasaran dan melakukan evaluasi terhadap penjualan.
4. Aspek hukum berfungsi untuk memastikan bahwa produk tersebut mematuhi
persyaratan hukum yang berlaku.
5. Aspek keuangan pada perusahaan lip balm sangat penting karena
pengelolaan yang efisien dari sumber daya keuangan merupakan pondasi
untuk menjaga keberlanjutan operasional dan pertumbuhan bisnis.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pengembangan produk lip balm dari ekstrak bunga sepatu
yaitu untuk menghadirkan inovasi di pasar perawatan kulit dengan memberikan
solusi yang unik dan berbasis alami bagi konsumen, khususnya di Kabupaten
Tanah Laut. Dengan mengintegrasikan ekstrak bunga sepatu , produk ini
bertujuan untuk memberikan manfaat tambahan seperti sifat antiinflamasi atau
pelembab yang lebih intensif bagi bibir. Tujuan pengembangan produk ini
adalah untuk menciptakan fitur yang unik dan menarik bagi konsumen yang
diharapkan dapat menghasilkan reaksi positif dan meningkatkan penjualan.
Dengan merespons tren pasar yang berkembang terkait dengan permintaan akan
produk perawatan kulit alami dan berkelanjutan, produk lip balm dengan ekstrak
bunga sepatu juga bertujuan untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan
citra merek melalui komitmen terhadap inovasi dan kualitas produk. Tujuan
pengembangan produk ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar,
meningkatkan loyalitas konsumen dan mencapai kesuksesan bisnis jangka
panjang.

1.4 Dasar Estimasi yang digunakan


Dasar estimasi pengembangan produk lip balm dari ekstrak bunga sepatu
yang kami gunakan berdasarkan beberapa jurnal, antara lain:
 Jurnal dengan judul Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Penggunaan Lip
Balm Untuk Perawatan Bibir di Kalangan Mahasiswa Farmasi Universitas
Ngudi Waluyo yang dibuat oleh Fithri Hidayah, Agitya Resti Erwiyani tahun
2022. Dari jurnal ini kami mengambil referensi tentang kerusakan bibir.
 Jurnal dengan judul Lip Balm Daun Kelor Dan Daun Pandan Mengatasi
Bibir Kering yang dibuat oleh Diajeng Olga Arulia Pining Kasih, Yenny Sri
Handayani tahun 2022. Dari jurnal ini kami mengambil bentuk umum pada
produk lip balm.
 Jurnal dengan judul Formulasi dan Evaluasi sediaan Balsam Bibir
Menggunakan ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rose sinensis L )
sebagai Pewarna Alam yang dibuat oleh Ratih Dyah Pertiwi, Munggi
Pangestu tahun 2020. Dari jurnal ini kami mengambil kandungan yang
terdapat pada ekstrak bunga sepatu.
BAB II
KONSEP PRODUK
2.1 Karakteristik Produk
Lip balm merupakan kosmetika yang pada pembuatannya menggunakan
bahan dasar hampir sama dengan lipstik, tetapi tanpa warna sehingga tampak
transparan. Lip balm biasanya digunakan pada kulit bibir yang membutuhkan
perlindungan, ketika suhu udara sekitar terlalu dingin atau kelembaban udara
menurun, untuk mencegah penguapan kelembaban dari sel epitel mukosa bibir.
Lip balm tidak memberikan efek warna seperti lipstik. Lip balm hanya
memberikan sedikit kesan basah dan berkilau pada bibir. Lip balm dirancang
untuk melindungi serta menjaga kelembaban pada bibir. Zat pelembab dan
vitamin merupakan kandungan yang terdapat di dalam lip balm (Sulastomo,
2013). Berikut merupakan karakteristik produk lip balm.
a. Karakteristik Fisik
Tekstur : Lembut dan halus
Berat : 5 gram/pcs
Bentuk : Stick
b. Karakteristik Kimia
Karakteristik kimia lip balm yang akan kami buat berdasarkan SNI 16-
4399-1996 dengan rincian sebagai berikut.
1) pH : 4,5-8
Pengukuran pH bertujuan untuk mengetahui sediaan saat digunakan
sehingga tidak mengiritasi kulit (Wahyuni, 2021).
2) Titik Lebur : 50-70℃
Pengujian titik lebur berfungsi untuk mengetahui titik lebur lip balm
yang akan berpengaruh terhadap penyimpanan lip balm (Haryantiyo,
2020).
3) Uji daya lekat
Uji daya lekat pada sediaan lip balm dilakukan untuk mengetahui
kemampuan lip balm melekat atau menempel pada permukaan bibir
4) Uji Homogenitas : Homogen
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan homogen
secara keseluruhan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara sediaan
diletakkan diatas kaca objek kemudian apabila pada sediaan tidak
terdapat butiran kasar maka sediaan di nyatakan homogen (Ambari
dkk., 2020).
c. Karakteristik Biologis
Menurut SNI 16-147-1998, syarat mutu cemaran mikroba pada produk lip
balm yaitu angka lempeng total = maksimal 102 koloni/g, jamur = negatif,
Coliform = < 3 APM/g, Stapyococcus aureus = negatif, Psedomonas-
aeeuginosa = negatif. Pengujian cemaran mikroba pada sediaan lip balm
dengan menentukan Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang
Khamir (AKK) bertujuan untuk menentukan jumlah cemaran mikrobiologi
yang terdapat pada sediaan lip balm tidak melebihi batas pertumbuhan yang
telah ditentukan oleh BPOM (Peraturan BPOM NO. 12 Tahun 2019).
d. Organoleptik
Cara pengujian dengan menggunakan alat indra, dimana peneliti biasanya
mengetahui bentuk, bau, warna, tekstur dan daya oles suatu sediaan
(Damayanti, 2019).
2.2 Kemasan
Kemasan yang akan kami gunakan pada produk lip balm yang terdiri dari
kemasan primer dan sekunder. Kemasan primer menggunakan stick yang berbahan
High-Density Polyethylene (HDPE). Plastik HDPE memiliki sifat anti korosi,
mudah dibentuk, tidak dapat memicu reaksi kimia, kuat, bisa didaur ulang dan
murah. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi (Dewi, 2016). Untuk kemasan sekundernya menggunakan
kotak kecil yang berfungsi untuk melindungi dan menyimpan kemasan primer.

Gambar 1 Kemasan Primer Produk Gambar 2 Kemasan Sekunder Produk


Gambar 3 Kemasan Sekunder Produk

2.3 Keunggulan dan Kelemahan Produk


a. Keunggulan
Keunggulan dari produk kami yaitu mengandung ekstrak bunga sepatu yang
memiliki sifat anti inflamasi dan anti bakteri yang dapat melembabkan bibir,
meningkatkan warna dan kilau bibir secara alami dan tidak mengandung bahan
kimia berbahaya. Pemilihan ekstrak bunga sepatu sepatu sebagai produk lip
balm bertujuan untuk memberikan perlindungan dan perawatan yang baik untuk
bibir. Keistimewaan dari produk lip balm kami adalah memberikan kelembaban
ekstra dan efek menenangkan pada bibir.
b. Kelemahan
Kelemahan pada produk kami yaitu kurangnya popularitas atau pemahaman
yang luas tentang manfaat bunga sepatu dalam perawatan bibir sehingga perlu
upaya ekstra untuk mengedukasi konsumen tentang manfatnya agar produk
tersebut dapat lebih diterima dan diminati di pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Fithri Hidayah, A. R. (2022). Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Penggunaan Lip Balm
Untuk Perawatan Bibir di Kalangan Mahasiswa Farmasi Universitas Ngudi
Waluyo. Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, 179-183.

Madans, A., Katie, P., Christine, P., & Shailly, P. (2012). Ithaca Got Your Lips Chapped:
A Performance Analysis of Lip Balm. Bee 4530, 2–4.

Nurmi. (2019). Formulasi Sediaan Lip Balm dari Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa L.) Sebagai Pelembab Bibir. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14.

Handayani, Y. S. (2022). Lip Balm Daun Kelor Dan Daun Pandan Mengatasi Bibir
Kering. Jurnal Ipteks Tata Boga, Tata Rias, dan Tata Busana, 96-109.

Pertiwi, R. D., & Pangestu, M. (2020). Formulasi dan Evaluasi sediaan Balsam Bibir
Menggunakan ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rose sinensis L )
sebagai Pewarna Alami. Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 2, 2655-6073.

Angelia, D. (2022). Berbagai Produk Bibir Favorit Masyarakat Indonesia 2021:


https://goodstats.id/article/berbagai-produk-bibir-favorit-masyarakat-indonesia-
2021-AeZvP [Accessed 17 Maret 2024]

Yusuf, N. A., Hardiyanti, B., Lestari, I. A., & Sapra, A. (2019). FORMULASI DAN
EVALUASI LIP BALM LIOFILISAT BUAH TOMAT (SOLANUM
LYCOPERSICUM L.) SEBAGAI PELEMBAB BIBIR. JURNAL ILMIAH
MANUNTUNG, 5(1), 115-121.

Sulastomo, E. (2013). Kulit Cantik dan Sehat. Mengenal dan Merawat Kulit. Jakarta:
Kompas.

Wahyuni. (2021). Karakterisasi Balsam Dari Karagenan Euchumma cottonii Dan


NaAlginat Sargassum plagiophyllum. Skripsi. Banda Aceh. Fakultas Sains dan
Teknologi.

Haryantio, S. (2020). Formulasi dan Evaluasi Sediaan Lip balm Berbentuk Stick
Dengan Minyak Almond (Almond Oil) Sebagai Pelembab Bibir. Skripsi.
Medan : Universitas Sumatera Utara.

Ambari, Y., Nanda F., Hapsari, D., Ningsih A.W., Nurrosyidah, I.H., & Sinaga, B.
(2020). Studi Formulasi Sediaan Lip balm Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia
sappan L .) dengan Variasi Beeswax. J Islam Pharm. 5(2), 36–45.
BPOM RI. (2019). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomer 12 tahun 2019 tentang cemaran pada kosmetik. Jakarta :
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).

Damayanti, A. T. (2016). Pengaruh Konsentrasi HPMC dan Propilen Glikol terhadap


Sifat dan Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.)
Urban). Skripsi. Jakarta : Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

Dewi, S. D. (2016). PENGARUH TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK HDPE (HIGH


DENSITY POLYETHLENE) TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA
MUTU K.125. TAPAK, Vol. 6 No. 1 15-29.

Anda mungkin juga menyukai