Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Buah Naga Sebagai Alternatif Pewarna Alami Pada Lipstik

BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh:

Bernadette Athalia Cleo Jokris 2006467526 Teknik Kimia 2020


Jeneta Hans 2006536510 Teknik Kimia 2020
Muhammad Fauzan Rabbani 2006579200 Teknik Kimia 2020
Rakhael Cahya Nugraheni Budiharja 2006525135 Teknik Kimia 2020

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2020
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kosmetika atau make-up merupakan jenis kosmetik yang digunakan untuk mengubah
penampilan agar terlihat cantik. Biasanya kosmetik dekoratif ditujukan untuk merias mata,
bibir dan sekitar wajah lainnya. Lipstik merupakan salah satu sediaan kosmetik yang
digunakan pada bagian bibir di mana mengandung bahan pewarna terdispersi merata sehingga
dapat menghasilkan penampilan yang lebih menarik dan menimbulkan percaya diri bagi
penggunanya. Lipstik yang beredar di masyarakat contohnya lipstik cair dan lipstik padat.
Bahan pewarna lipstik yang umumnya digunakan adalah pewarna sintetis seperti
bromo acid, eosin, pigmen titanium dioksida, bismut oksiklorida serta bahan pewarna lain
yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Masih banyak lipstik
yang mengandung pewarna sintetik di kalangan masyarakat. Contoh zat warna sintetik yang
dapat memberikan warna menarik walaupun dengan konsentrasi yang kecil adalah Rhodamine
B akan tetapi zat pewarna tersebut dapat menyebabkan iritasi yang diberikan di daerah mata,
bibir serta membran mukosa lainnya.
Lebih banyak konsumen yang memiliki alergi terhadap bahan sintetik daripada bahan
natural. Jarang sekali masyarakat Indonesia mengecek atau mengetahui bahwa mereka ini
memiliki alergi apa saja, tetapi dengan membuat sebuah produk yang berbahan dasar alami
maka mereka juga dapat lebih aman menggunakannya. Seiring perkembangan zaman,
masyarakat mulai beralih pada produk bahan alam mulai dari obat obatan, praktek
penyembuhan hingga kosmetik, sehingga terjadi peningkatan pada penggunaan kosmetik
bahan alam dan banyaknya permintaan pasar terhadap kosmetik bahan alam

2. GAGASAN

2.1 Kondisi Kekinian


Sebagian besar dari perusahaan kosmetik ini memakai bahan bahan kimia
dikarenakan bahan kimia dapat memperpanjang umur simpan dari suatu produk dan juga
memberikan tekstur tekstur untuk sebuah kosmetik. Masalah dari hal ini adalah bahan bahan
kimia tersebut tidak dapat dihancurkan melainkan menumpuk pada ekosistem kita. Bahan
bahan kimia ini akan mengalir dari wastafel kita sampai dengan danau maupun sungai
sungai. Hal ini dapat merusak fauna dan flora yang ada di alam kita.
Bahan bahan kimia dari kosmetik bukan hanya didapatkan pada perairan saja
tetapi juga ditemukan pada tanah pertanian dan juga debu pada partikel debu yang ada di
rumah. Bahan bahan kimia ini bukan hanya berbahaya bagi pemakainya saja tetapi juga
berbahaya bagi semua orang yang berada di bumi ini. Apabila bertambah banyaknya lagi
kosmetik kosmetik dari bahan kimia ini tersebar maka pastinya akan bertambah juga bahan
kimia di bumi ini.
Akhir akhir ini kosmetik yang berbahan dasar natural telah menjadi sebuah trend
yang disenangi oleh masyarakat dikarenakan kosmetik yang berbahan dasar natural ini lebih
ramah lingkungan dan mereka juga merasa bahwa bahan bahan natural itu lebih aman untuk
mereka. Akan tetapi, masih ada juga yang lebih memilih kosmetik berbahan dasar sintetik
dengan alasan kosmetik yang berbahan dasar natural ini masih belum dapat memberikan
hasil yang didapatkan pada produk - produk yang berbahan dasar sintetik ini seperti warna
yang tidak terlalu cerah, harganya yang beberapa kali lipat dari biasanya, dan juga umur
simpan yang tidak tahan lama.

2.2 Solusi Terdahulu


Banyak rumah produksi kecantikan yang terkenal di dunia menawarkan dan menjual produk
kecantikan yang menawarkan kandungan yang organik, vegan, cruelty free, hingga berstandar
food grade. Berikut merupakan contoh brand-brand makeup yang sudah memproduksi dengan
bahan alami :
1. AfterGlow
Brand ini merupakan brand kosmetik organik pertama yang memiliki sertifikat bebas gluten.
Selain itu, Afterglow Cosmetics juga bebas dari uji coba pada hewan yang telah didukung
oleh sertifikat yang dikeluarkan PETA dan Leaping Bunny. Seluruh produk kosmetik dari
brand ​ini dibuat dari bahan-bahan organik bersertifikat USDA ​(United States Department of
Agriculture) sehingga meminimalisir iritasi pada kulit akibat konsentrasi pestisida pada bahan
alami yang digunakan. Produk kosmetik keluaran Afterglow Cosmetics sangat beragam,
mulai dari produk kosmetik untuk wajah, mata, serta aneka lipstik.

2. Juice Beauty
Juice Beuaty didirikan atas kesadaran untuk menciptakan solusi produk kecantikan yang
memanfaatkan bahan organik bersertifikasi USDA, Juice Beauty berkomitmen penuh untuk
menghasilkan produk kosmetik organik yang teruji secara klinis. Seluruh produk dari ​brand
ini ​vegan, cruelty free,​ serta menggunakan pigmen tanaman untuk memberi warna pada
beragam produknya. Anda bisa mencoba aneka produk kosmetik unggulannya, sekaligus
variasi produk ​skin care ​yang tak kalah beragam.

3. Sariayu
Sariayu memrupakan brand lokal asal Indonesia yang terkenal akan penggunaan bahan-bahan
yang bersifat alami pada produknya baik untu di wajah, di tubuh, maupun di rambut. Sariayu
memproduksi produk kecantikan dengan meracik green product tanpa paraben, minyak
mineral penyebab kulit sensitif, bebas dari ​prophylene glycol dan ​sodium lauryl sulfate ​(SLS),
serta bersertifikasi Ecocert.

4. 100% Pure
100% Pure memiliki rangkaian produk kosmetik serta ​skin care yang diklaim menggunakan
bahan-bahan organik yang aman bagi kulit. Produk kosmetik dari 100% Pure diformulasikan
dengan vitamin dan minyak esensial alami yang mengandung anti-oksidan tinggi agar
memberikan maanfaat maksimal bagi kulit Anda. Warna kosmetiknya tidak menggunakan
bahan kimia, melainkan diperoleh dari pigmen tanaman, buah, sayuran, teh, dan ​phytonutrient
lainnya yang membuat kulit lebih sehat. Bahan alami organik yang digunakan tidak
mengalami proses kimia sama sekali, hanya melalui perubahan kimia karena proses biologis
seperti fermentasi, distilasi, dan proses pendinginan.

5. Sensatia Botanical
Sensatia Botanical ini merupakan produk lokal dari Indonesia yang jarang orang ketahui.
Sebenarnya banyak kelebihan yang di tawarkan produk ini kepada masyarakat. Sensatia
Botanica dalam membuat produk bertajuk organik. Di setiap kemasan terpapar beragam
simbol yang menyuarakan anti hewan percobaan, bebas paraben, free phthalates​, bebas sulfat,
tanpa silikon,​ reef safe​ hingga ​vegetarian.​

2.3 Solusi yang Ditawarkan


Untuk mengurangi penggunaan lisptik dengan menggunakan bahan sintetik, pembuatan
lipstik buah naga akan menyediakan alternatif dari lipstik sintetik tersebut dengan
menggunakan bahan bahan alami. Buah naga merah atau Hylocereus polyrhizus mempunyai
potensi untuk dikembangkan menjadi pewarna alami karena mempunyai kandungan
antosianin yang tinggi. Di dalam kosmetik, pewarna merupakan salah satu penyebab iritasi
dan alergi di kulit, sehingga peneliti membuat formulasi sediaan lipstik dengan menggunakan
pewarna alami dari buah naga merah
Realisasi Gagasan :
Proses pembuatan lipstik dengan pewarna alami dari buah naga dimulai dengan memasukkan
lilin lebah sebanyak 4 gram kedalam beker gelas, kemudian tambahkan butter sebanyak 4
gram dan minyak zaitun sebanyak 2 mL. Panaskan semua bahan tersebut selama 30 detik,
sambil diaduk sampai merata. Kemudian angkat dari kompor. Setelah itu, masukkan pewarna
ekstrak buah naga ke dalam wajan tadi. Untuk penambahan zat perwarna pertama adalah
sebanyak 2 ml zat warna, kedua sebanyak 4 ml zat warna, dan ketiga sebanyak 6 ml zat
warna. Lalu, aduk sampai merata dari masing - masing sampel. Takaran bahan yang
digunakan untuk semua sampel itu sama, tetapi yang berbeda hanya takaran warnanya.
Terakhir, taungkan adonan lipstik ke dalam tempat lipstik dan biarkan sampai kering selama
20 menit, sampai terbentuk seperti lipstik. Lipstik alami ekstrak buah naga dengan warna
merah khas buah naga siap untuk digunakan.

2.4 Pihak-Pihak yang Membantu


Dalam mewujudkan gagasan tersebut dan merealisasikannya, dibutuhkan berbagai pihak
terkait, antara lain:
1. Universitas Indonesia
Pihak universitas dibutuhkan untuk memberi izin, akses fasilitas, serta dana untuk melakukan
penelitian supaya gagasan ini dapat terlaksana dengan baik.
2. Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI)
Peran lembaga riset dalam pembuatan lipstik buah naga ini adalah untuk melakukan
penelitian lebih lanjut, memperbaiki dan menyempurnakan produksi.

3. PT Cosmax Indonesia
Perusahaan industri yang berperan sebagai pabrik untuk memproduksi dan memperbanyak
produk

4. Petani Buah Naga


Petani berperan aktif dalam membudidayakan bahan serta melakukan pengiriman buah naga
ke pihak industri.

5. Badan Pengawasan Obat dan Makanan


Badan yang memberikan ijin untuk pengesahan peredaran produk dan menyatakan bahwa
produk aman digunakan

2.5 Langkah-Langkah Strategis

Gambar 1. Langkah Strategis Implementasi Gagasan

Pembuatan Produk
Pada pembuatan lipstik dengan menggunakan buah naga, formulasi lipstik yang
digunakan yaitu carnauba wax, cera alba, oleum ricini, cetyl alkohol, propil paraben, oleum
rosae, vaselin flava dan pewarna alami.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan lipstick ini berasal dari minyak dan lilin (wax).
Komponen lilin pada lipstik akan memberikan kelembaban pada lipstik sehingga lipstik tidak
mudah mengeras oleh suhu panas ataupun dingin, hal ini terjadi karena lilin dapat menyerap
kelebihan air pada lipstik sehingga lipstik akan tetap terjaga kelembabannya. Carnaubax, cera
alba dan cetyl alkohol merupakan contoh dari wax tersebut. Fungsi penggunaan wax dalam
sediaan lipstik ini adalah untuk membentuk lapisan mengkilap ketika digunakan pada bibir.
Selain itu wax juga berfungsi untuk membentuk lipstick seperti penggunaan carnaubax yang
mampu mengeraskan lipstik. Carnaubax ini juga berfungsi untuk melindungi kulit dari
kekeringan dan membuat warna lipstik lebih lama menempel pada bibir.
Minyak yang digunakan adalah oleum ricini dan oleum rosae. Minyak ini digunakan
sebagai pelembab, sehingga mampu mengurangi efek kekeringan. Minyak yang paling sering
digunakan dalam pembuatan lipstick berasal dari tumbuhan (nabati) seperti oleu mricini dan
oleum rosae. Minyak nabati ini memiliki kelebihan dibandingkan minyak hewani yaitu lebih
mampu melarutkan zat warna. Selain itu juga menggunakan adepslanae yang berfungsi
sebagai bahan pelican sehingga membuat tekstur lipstik menjadi lebih lunak.
Pewarna yang digunakan adalah pewarna alami dari perasan buah naga merah.
Pemanfaatan zat warna alami dalam formulasi lipstik adalah upaya untuk menghindari
penggunaan pewarna sintetik yang berbahaya. Adapun yang digunakan perasan buah naga
yang mana didalam buah naga itu sendiri memiliki berbagai kandungan salah satunya vitamin
C. Dalam proses pembuatan lipstik ini, perwarna dilarutkan ke dalam campuran minyak
nabati tersebut karena minyak nabati mampu melarutkan berbagai pewarna dengan baik.
Adapun hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan ini adalah penambahan warna pada
campuran lilin, penambahan warna yang tidak tepat pada campuran lilin dan minyak diatas
dapat menyebabkan warna lipstik mengendap pada cetakan, untuk menghindari hal tersebut
hendaknya penuangan massa lipstik dilakukan pada saat massanya membentuk konsistensi
kental namun tetap mudah untuk dituangkan pada cetakan.
Selain penambahan warna yang perlu diperhatikan, titik leleh tiap tiap komponen harus
diperhatikan juga, karena lipstik adalah sediaan dengan bahan dasar sebagian minyak dan
lilin, pelelehan bahan yang tidak sesuai dengan titik leleh komponennya akan mengakibatkan
perubahan bentuk kristal pada saat sediaan dingin, sehingga tidak dapat kembali pada bentuk
yang diinginkan.
Sediaan lipstik pada praktikum ini menghasilkan lipstik yang berwarna merah muda.
Warna yang dihasilkan ini tidak sesuai dengan pewarna alami yang digunakan, karena
pewarna alami yang digunakan tidak berhasil terserap ke dalam basis lipstik. Tingkat
kekerasan lipstik kali ini baik, tidak terlalu keras juga tidak terlalu lembut. Namun, pada saat
dioleskan ke permukaan kulit, lipstik yang dibuat tidak memberikan warna, hanya saja
memberikan kelembaban pada bibir. Lipstik yang telah diperoleh memiliki pH 5 dimana pH 5
ini merupakan pH yang belum memasuki range untuk sediaan lipstik itu sendiri.
Pengujian terhadap Produk
Produk lipstik buah naga yang telah selesai dibuat di Laboratorium Universitas Indonesia
akan diuji di LIPI dengan bekerja sama dengan PT Cosmax Indonesia untuk membantu proses
produksi serta pengajuan proposal ke LIPI.

Pengajuan Proposal ke BPOM


Setelah mendapatkan hasil pengujian dari pihak LIPI, didapatkan pernyataan bahwa produk
aman digunakan secara komposisi yang ada di dalam kandungan lipstick. Lalu setelah diuji
pihak LIPI, produk lipstick dibawa ke BPOM untuk mendapatkan pengesahan dan perijinin
penyebarluasan produk ke masyarakat dan layak diperjualbelikan secara umum. Serta label
BPOM akan berfungsi untuk menyakinkan kepada konsumen bahwa produk aman digunakan.

Pembangunan Industri Produk


Produsen bekerja sama dengan PT Cosmax Indonesia untuk membantu proses pembuatan,
pengemasan produk, dan distribusi produk.

Mensosialisasikan Produk
Proses distribusi produk disalurkan ke toko-toko kosmetik yang bekerja sama dengan PT
Cosmax Indonesia.

3. KESIMPULAN
Pembuatan lipstik dengan menggunakan pewarna alami buah naga memiliki manfaat yang
baik dalam pengurangan penggunaan bahan-bahan sintetik pada pewarna lipstik serta aman
digunakan pada bibir. Juga kandungan buah naga yang baik yaitu mengandung vitamin C,
serat, mineral dan antioksidan membuat buah naga memiliki berbagai manfaat kesehatan
sehingga menjadikan buah ini dapat sebagai alternatif pewarna pada kosmetik lipstick. Tak
hanya itu, perasan buah naga pada lipstik juga dapat membuat bibir yang tadinya agak gelap
menjadi lebih merah, selain itu buah naga juga kaya akan vitamin B3, vitamin ini bermanfaat
untuk melembabkan berbagai jenis kulit dan dapat menghaluskan kulit yang kasar. Maka dari
itu, pewarna alami dengan menggunakan buah naga dapat menjadi alternatif sebagai
pengganti pewarna sintetik pada lipstik. Tidak hanya menambah kecantikan saja, tetapi juga
menjaga kesehatan bibir indah.

DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, Y., 2020. Buah Naga Dimanfaatkan Untuk Bahan Lipstick | Bandung Bisnis.Com.
[online] Bisnis.com. Available at:
<https://bandung.bisnis.com/read/20130303/549/996405/buah-naga-dimanfaatkan-untuk-baha
n-lipstick> [Accessed 15 October 2020].
Perwitasaria, A., Darsono, T., Purwaningtyas, S. and Putri, C., 2017. [online]
Journal.unj.ac.id. Available at:
<http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/prosidingsnf/article/download/5262/3921/> [Accessed
15 October 2020].
Scribd. 2015. Pembuatan Lipstik Buah Naga. [online] Available at:
<https://www.scribd.com/doc/294794173/Pembuatan-Lipstik-Buah-Naga> [Accessed 15
October 2020].

Anda mungkin juga menyukai