NATURA BEAUTYSHOP
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Sabun merupakan senyawa natrium dengan asam lemak yang digunakan sebagai
bahan pembersih tubuh, berbentuk padat, busa dengan atau tanpa zat tambahan lain
serta tidak menimbulkan iritasi terhadap kulit (Widyasanti, Putri dan Dwiratna, 2016).
Komponen utama pembuatan sabun terdiri dari asam lemak dan garam sodium atau
potassium. Asam lemak yang berikatan dengan garam sodium (NaOH) akan
menghasilkan sabun padat (hard soap), sedangkan asam lemak yang berikatan dengan
garam potassium (KOH) akan menghasilkan sabun cair atau soft soap (Purnamawati,
2006). Sabun merupakan produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
baik untuk membersihkan tubuh maupun menjaga daya tahan tubuh agar terhindar
dari kuman dan penyakit.
Sabun yang berkualitas baik dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan.
Sabun mandi biasanya dibuat dengan campuran lemak atau minyak. Produksi sabun saat
ini sangat melimpah namun sebagian besar dalam pembuatannya masih menggunakan
bahan sintetik yang sangat membahayakan bagi kulit manusia. Contoh bahan aktif
sintetik yang banyak disorot saat ini adalah diethanolamine (DEA), Sodium Lauryl
Sulfate (SLS) dan triclosan yang terdapat hampir di semua sabun mandi yang beredar di
pasaran (Widyasanti, Putri dan Dwiratna, 2016). Kegunaan sabun dapat ditingkatkan
yang tadinya hanya menjadi bahan pembersih menjadi sediaan obat jika ditambahkan
bahan aktif tertentu. Hal ini mendorong adanya pengembangan produk sabun dari
bahan-bahan organik untuk menggantikan bahan sintetik.
Selain berkaitan dengan kesehtan kulit, isu mengenai pemanasan global dan
menurunnya keseimbangan ekosistem merupakan topik yang terus diperbincangkan
akibat dampak dari adanya sabun. Salah satu isu yang saat ini sedang ramai
diperbincangkan adalah mengenai terganggunya ekosistem air. Ekosistem air yang
tercemar disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah limbah sabun. Adanya
sabun padat yang terbuat dari bahan-bahan organik akan lebih memaksimalkan manfaat
sabun terhadap kulit dan dapat membantu mencegah kerusakan ekosistem. Beberapa
bahan-bahan organik yang dapat dimanfaatkan adalah buah kelapa, stroberi, arang,
bunga lavender dan jahe. Perkembangan bisnis sabun organik homemade berpeluang
besar untuk menghasilkan keuntungan karena dapat menarik minat yang tinggi dari
masyarakat. Sabun organik dianggap lebih sehat, bermanfaat dan ramah lingkungan.
Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “Analisis Bisnis Organic
Homemade Soap”.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan ide usaha
dalam menjalankan kegiatan bisnis, khususnya produk sabun organik.
2. Bagi pelaku bisnis, diharapkan dapat menjadi referensi dan menambah
pengetahuan dalam menjalankan bisnis.
3. Bagi masyarakat, diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam menjalankan
bisnis usaha, khususnya pada produk sabun organik.
BAB II
PEMBAHASAN
Organic Homemade Soap merupakan suatu bisnis atau usaha yang berfokus
pada industri pembuatan sabun padat dari bahan-bahan organik yaitu buah kelapa,
stroberi, arang, bunga lavender dan jahe. Pendirian bisnis Organic Homemade Soap
memerlukan perizinan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota X dan surat izin
dari Dinas Kesehatan Kota X. Struktur organisasi pada bisnis Organic Homemade Soap
terdiri dari pemilik yang merangkap sebagai pimpinan dan dibantu oleh karyawan yang
terdiri dari beberapa divisi (produksi, pemasaran, administrasi dan keuangan serta
pengembangan produk). Usaha Organic Homemade Soap berlokasi di wilayah strategis
yang memiliki akses mudah dalam menjangkau bahan baku dan menjangkau konsumen.
Analisis SWOT dapat digunakan untuk melihat strategi-strategi yang tepat untuk
digunakan dalam upaya mengembangkan usaha terutama dalam hal startegi pemasaran
yang akan digunakan dengan mengetahui faktor internal dan ekternal Tujuan penerapan
analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunity, Threat) adalah untuk memberikan
suatu panduan agar perusahaan menjadi fokus, sehingga dengan penempatan analisis
SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan fikir dari berbagai sudut
pandang, baik dari segi kekuatan, kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin
bisa terjadi di masamasa yang akan datang (Ranita dan Hanum, 2016).
1. Strength
Aspek ini berisikan unsur-unsur yang dapat diunggulkan seperti produk yang
berkualitas dan membedakan dari produk-produk lainnya. Hal ini dapat memberikan
keuntungan kepada perusahaan karena dapat bersaing kuat dengan kompetitor.
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan- keunggulan lain yang
membedakan terhadap pesaing. Kekuatan bisnis organic homemade soap adalah
memiliki variasi produk yang beragam, yaitu terdiri dari varian coconut spa, strawberry
cake, charcoal, lavender dan orange ginger. Sabun terbuat dari bahan-bahan alami
seperti kelapa, buah strawberry, Charcoal, bunga lavender dan jahe yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan kulit; memiliki harga kompetitif, dijualkan secara offline di
berbagai toko dan online melalui e-commerce.
2. Weakness
Aspek ini berkaitan dengan kekuarangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya
yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi
penghalang bagi kinerja organisasi. Kelemahan bisnis organic homemade soap meliputi
harga yang cenderung lebih mahal daripada kompetitor, membutuhkan modal dan biaya
produksi yang besar, produk mudah ditiru dan sifat produk yang mudah rusak.
3. Opportunity
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan.
Beberapa peluang yang dimiliki oleh bisnis organic homemade soap adalah tingginya
minat konsumen terhadap sabun kecantikan, tingginya minat konsumen terhadap sabun
organik yang terbuat dari bahan alami dan banyaknya pengguna e-commerce sehingga
berpeluang meningkatkan penjualan secara online.
4. Threat
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam
perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang
bersangkutan, baik masa sekarang maupun yang akan datang. Beberapa ancaman yang
dihadapi oleh bisnis organic homemade soap adalah banyaknya pesaing yang menjual
produk serupa (sabun organik), terdapat banyak brand ternama yang telah menguasai
pasar, banyaknya produk sabun cair dan terbatasnya jangkauan pasar.
2.3 Analisis STP
1. Segmenting
Segmentasi pasar dapat dipahami sebagai proses mengelompokkan pasar
keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok atau segmen yang memiliki kesamaan
dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dn atau respon terhadap program pemasaran
spesifik. Segmentasi geografis pada bisnis Organic Homemade Soap adalah melalui
aktivitas promosi dan penjualan yang dilakukan di Kota X. Sedangkan segmentasi
demografis meliputi penetapan konsumen dengan semua umur (anak-anak hingga
orang dewasa) dan konsumen kelas menengah.
2. Targeting
Penentuan pasar sasaran atau targeting merupakan kegiatan mengevaluasi dan
memilih pasar yang akan dijadikan sasaran penawaran produk-produk perusahaan.
Target pemasaran pada bisnis organic homemade soap secara geografis adalah dengan
menargetkan penjualan dan pemasaran di Kota X. Sedangkan target demografis adalah
dengan menargetkan konsumen perempuan, baik remaja dan orang dewasa. Penentuan
target ini bertujuan untuk menyesuaikan permintaan masyarakat di Kota X terhadap
produk sabun organik dengan jumlah produk yang diproduksi (ditawarkan). Hal ini
juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar.
3. Positioning
Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi
yang unik dalam benak konsumen sasaran sehingga terbentuk citra (image) merek atau
produk yang lebih unggul dibanding dengan brand pesaing. Strategi positioning yang
diterapkan pada bisnis Organic Homemade Soap adalah melalui pembuatan slogan
yang menarik dan menguatkan identitas produk. Selanjutnya adalah melalui
pembangunan image yaitu memperkenalkan kualitas produk yang terbuat dari bahan
alami, bermanfaat untuk kesehatan kulit, memiliki harum yang manis dan
menyegarkan, mudah dijangkau (secara offline dan online), harga kompetitif dan
merupakan produk homemade
2.4 Analisis Marketing Mix atau 7P
1. Product
Merupakan produk kecantikan berupa sabun organik yang terbuat dari lima bahan
alami yang sangat bagus untuk kesehatan kulit (memberikan kelembaban, melindungi
dari radikal bebas, menghaluskan dan harum). Produk dikemas dengan kemasan unik
dan dijual dengan harga yang kompetitif.
2. Price
Produk dijual dengan harga kompetitif dan cenderung mudah dijangkau oleh
konsumen yang berkisar pada harga Rp 15.000 – Rp 25.000.
3. Place
Perusahaan berlokasi di X. Pemasaran produk dilakukan di Kota X dengan dijual
pada warung-warung dan toko setempat. Hal ini dikarenakan Kota X termasuk ke
dalam lokasi padat penduduk sehingga mempermudah dalam menjangkau konsumen.
4. Promotion
Promosi dilakukan secara langsung dengan menawarkan kepada konsumen dan
dilakukan secara online melalui e-commerce (tokopedia, shopee, lazada). Selain itu
juga melalui media sosial seperti WhatsApp, Twitter, Facebook, Instagram dan
TikTok.
5. People
Perusahaan dipimpin oleh X dengan pembagian struktur organisasi. Pada bagian
pemasaran dilakukan oleh staf pemasaran yang meliputi pembuatan konten promosi
dan sebagai penghubung dengan konsumen yang mengutamakan sikap tanggap, ramah
dan profesional. Sasaran konsumen dari produk kami adalah masyarakat Kota X,
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa serta para pengguna e-commerce dan
sosial media.
6. Physical Evidence
Dalam hal ini meliputi kualitas produk yang terbuat dari 5 bahan alami, memiliki
tekstur yang baik serta beraroma manis san segar.
7. Process
Proses pada pembelian langsung terdiri dari penyerahan price list harga dan
pengungkapan keunggulan produk dan pembayaran secara tunai. Sedangkan
pembelian online perlu memilih produk dan memasukkan ke keranjang, menginput
data diri dan alamat pengiriman, pembayaran melalui e-money, pengemasan barang,
pengiriman barang dan konfirmasi penerimaan barang.
Product life cycle telah direkomendasikan sebagai dasar untuk perencanaan dan
pengendalian produk. Dengan mempelajari siklus hidup produk merupakan salah satu
usaha untuk mengenali tahapan yang berbeda dari riwayat penjualan suatu produk.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Perusahaan perlu memperkuat keunggulan produk agar tidak kalah saing dengan
produk-produk dari perusahaan besar dan pesaing serupa yang juga memproduksi sabun
organik. Selain itu, perusahaan juga harus memperkuat sistem pemasaran dengan
menyelenggarakan pemasaran secara efektif agar mampu menarik konsumen,
memenuhi target pasar dan mampu menjangkau konsumen secara luas. Hal ini sangat
penting untuk mendukung upaya perusahaan dalam memperoleh laba yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Fadilla, A., & Kasih, Y. (2022). Studi kelayakan pendirian usaha sabun organik"
KOKULU SOAP" di kota palembang. Publikasi Riset Mahasiswa
Manajemen, 4(1), 10-16.
Ranita, S. V., & Hanum, Z. (2018). Revenue Cost Dan Analisis Swot Dalam
Pengembangan Usaha. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis Administrasi, 5(2), 14-19.