Anda di halaman 1dari 15

BAHAN KOSMETIK BERBAHAYA

OLEH :
TADZKIA AZ-ZAHRA
INTAN NURAINI
MAHISA RIZKY AMALIA
RAFLI SETIAWAN
LAODE ABDAN YUMAN
MUH FAHMI FAUZI
MUH FAHDLI FAUZAN

KELAS XI IPA 9

SMA NEGERI 2 BAUBAU


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan
hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas dengan judul Bahan
Kosemetik Berbahaya Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Biologi sekolah
SMA N 2 Baubau kelas XI IPA 9.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu
saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Demikianlah makalah ini , harapan penulis sangat sederhana, yaitu semoga para
pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang baru dari
makalah ini.

Baubau, 26 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...........................................................................................1
2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
3. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Bahan Kosmetik Berbahaya...................................................6


2. Dampak Bahan Kosmetik Mulai Terjadi...................................................6
3. Kandungan Bahan Kosmetik Berbahaya...................................................7
4. Menyingkapi Peredaran Kosmetik Berbahan Berbahaya..........................10

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan................................................................................................14
2. Saran..........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan

hidup manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akan sandang, papan, pangan,

pendidikan dan kesehatan saja. Kebutuhan untuk mempercantik diri pun kini menjadi

prioritas utama dalam menunjang penampilan sehari-hari. Salah satu cara untuk mengubah

penampilan atau mempercantik diri yaitu dengan menggunakan kosmetik.

Di zaman modern ini penggunaan kosmetik untuk menambah estetika semakin

meningkat. Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian

luar badan (epidemis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut) untuk membersihkan,

menambah daya tarik, melindungi kulit supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau

badan, dan masih banyak lagi. Salah satu produk kosmetika yang sering digunakan

khususnya bagi para wanita yaitu lipstik.

Keinginan untuk mempercantik diri secara berlebihan, salah akan kegunaan kosmetik,

menyebabkan seseorang berbuat kesalahan dalam memilih dan menggunakan kosmetik tanpa

memperhatikan kondisi kulit dan pengaruh lingkungan. Hasil yang didapatkan tidak membuat

kulit menjadi sehat dan cantik, tetapi malah terjadi berbagai kelainan kulit yang disebabkan

oleh penggunaan kosmetika tersebut. Gaya hidup yang kini terjadi pada masyarakat baik

masyarakat kota maupun desa, tidak hanya dikalangan anak remaja tetapi juga dikalangan

orang dewasa

Berdasarkan pengamatan, sekarang ini para wanita cenderung memiliki masalah

dengan kulit, terutama kulit wajah yaitu timbulnya hiperpigmentasi atau noda hitam atau

bahkan dalam beberapa kasus penggunaan kosmetik yang salah menimbulkan penyakit

kanker. Hiperpigmentasi timbul karena adanya berbagai sebab antara lain faktor usia,

4
perawatan yang salah, paparan sinar matahari secara langsung, penggunaan alat kontrasepsi,

dan kesalahan penggunaan kosmetik. Adanya kecenderungan untuk mengonsumsi kosmetik

pada masyarakat membuat produsen kosmetik berlomba-lomba agar membuat produk

kosmetiknya menarik dan disenangi para pembeli.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bahan kosmetik berbahaya ?

2. Kapan dampak bahan kosmetik berbahaya mulai terjadi ?

3. Kandungan bahan kimia berbahaya apa saja yang ada dalam kosmetik ?

4. Bagaimana cara kita menyikapi peredaran kosmetik dengan bahan kimia berbahaya?

C. Tujuan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas struktur kimia pertanian dan memahami

tentang apa yang dimaksud dengan kosmetik, kandungan bahan kosmetik berbahaya, dan

dampak kosmetik yang berbahaya terhadap kesehatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Bahan Kosmetik Berbahaya

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar

badan (epidemis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut) untuk membersihkan,

menambah daya tarik, melindungi kulit supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau

badan, dan masih banyak lagi (Lidya dan Fatimawati, 2013).

Yang dimaksud dengan bahan kosmetik berbahaya adalah bahan yang digunakan

untuk membuat atau memproduksi kosmetik dengan menggunakan bahan yang tidak

diperuntukkan untuk tubuh manusia, seperti contohnya bahan kimia rhodamin B, dan

merkuri.

2. Dampak Bahan Kosmetik Berbahaya Mulai Terjadi

Dampak negatif penggunaan kosmetik yang berbahaya tidak langsung dapat dilihat

atau dirasakan, melainkan bila dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus maka

dampak kosmetik berbahaya akan terlihat. Contoh dampak kosmetik yang berbahaya pada

jangka watu yang pendek adalah iritasi pada kulit, mata merah dan gatal, timbulnya jerawat,

kulit menjadi kusam, dan sakit kepala. Jika dalam jangka waktu yang lama dapat

menimbulkan kerusakan ingatan, bahkan penyakit kanker.

Efek samping kosmetik pemutih wajah menimbulkan kekhawatiran pengguna

kosmetik yang tetap ingin menjaga penampilan wajah mereka dan menginginkan wajah yang

putih. Disatu sisi, konsumen kosmetik selalu bertambah, dan pasti akan diikuti dengan

peningkatan kejadian efek kosmetika. Di sisi lain, informasi mengenai produk kosmetik tidak

bertambah luas dari masa ke masa. Atau sekalipun ada, keterangan tersebut tidak dapat

memenuhi kebutuhan yang ada.Sebagai upaya untuk menghindarkan efek negatif yang

6
merugikan masyarakat pengguna kosmestik yang mengandung bahan kimia berbahaya, maka

perlu adanya perlindungan konsumen.

Tidak adanya perlindungan konsumen telah meletakkan posisi konsumen khususnya

konsumen kosmetik dalam tingkat yang terendah dalam menghadapi para pelaku usaha.

Tidak adanya alternatif yang diambil oleh konsumen telah menjadi suatu rahasia umum

dalam dunia atau industri usaha di Indonesia. Ketidakberdayaan konsumen dalam

menghadapi pelaku usaha ini jelas sangat merugikan kepentingan masyarakat.

3. Kandungan Bahan Kosmetik Berbahaya

Ada baiknya jika kita mengetahui apa saja kandungan berbahaya dalam kosmetik,

berikut penjelasannya:

1. Phthalates.

Phthalates merupakan bahan yang paling sering dipakai dalam produk perawatan

kulit karena bisa membantu kulit menyerap produk dengan baik. Hasilnya pun terasa

lebih cepat. Namun ternyata, menurut US Environmental Protection Agency, Phthalates

sendiri merupakan bahan yang karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

2. Sodium Lauryl Sulfate (SLS).

Zat sintetis ini biasanya digunakan pada produk sampo untuk membersihkan dan

menciptakan banyak busa. Efek yang ditimbulkan zat ini adalah iritasi pada mata, ruam

kulit, rambut rontok, ketombe pada kulit kepala dan reaksi alergi. Sering kali kandungan

zat ini disamarkan dalam pseudo-kosmetik alami dengan penjelasan dalam tanda kurung

“berasal dari kelapa.”

3. Synthetic Fragrances.

Wewangian sintetis yang digunakan dalam produk kosmetik mengandung

sebanyak 200 zat kimia berbahaya. Bila Anda menggunakan produk wangi maka semua

bahan kimia berbahaya bisa diserap dalam aliran darah melalui kulit. Bahan kimia ini

7
dapat mengakibatkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, ruam, hiper-pigmentasi,

kekerasan batuk, muntah dan iritasi kulit. Biasanya terdapat pada kosmetik yang

harganya lebih murah agar lebih menarik.

4. Cocoamide Dea Tea.

Cocoamide atau diethylalomine biasanya terkandung dalam shampo dan

pelembab wajah. Penelitian menunjukkan bahan ini bisa menghambat penyerapan kolin

(suatu zat yang termasuk dalam vitamin B) untuk perkembangan fungsi otak. Selain itu,

Cocoamide dapat menimbulkan jerawat, gatal, serta alergi jangka pendek.

5. Petrochemicals.

Beberapa produk kecantikan kulit mengandung bahan petrochemicals. Menurut

penelitian, produk dengan kandungan ini dapat menyebabkan masalah ginjal, saraf,

kerusakan pada otak, dan anemia jangka panjang. Studi dilakukan pada sekelompok tikus

dan hasilnya beberapa hewan menderita bahkan mati sebelum studi tersebut selesai. Oleh

karena itu, hati-hati menggunakan kosmetik untuk kulit, terutama yang berwarna, seperti

Blue C No 1 atau FD.

6. Methyl, Propyl, Butyl, and Ethyl Paraben.

Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan untuk memperpanjang

batas waktu kadaluarsa produk. Kandungan ini diketahui beracun dan dapat

menyebabkan kanker. Efek yang mungkin terjadi adalah timbul banyak reaksi alergi dan

ruam kulit.

7. Midazolidinyl Urea and Diazolidinyl Urea.

Ini adalah kandungan yang paling umum digunakan untuk bahan pengawet

setelah parabens. Bahan utamanya adalah formaldehida, yang dikenal untuk

mengawetkan mayat, dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dapat menyebabkan

dermatitis (radang kulit), luka bakar, inflamasi, dan pengeluaran air mata.

8
8. Propylene Glycol.

Propylene Glycol ditemukan pada beberapa produk kosmetik dan pembersih

wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Bahkan

penelitian terakhir menunjukan bahwa zat ini juga dapat merusak ginjal dan hati.

9. Synthetic Colors.

Pewarna sintetis diyakini sebagai penyebab kanker. Bahan ini sangat berbahaya

dan hindari penggunaan kosmetik yang mengandung pewarna sintetis.

10. Isopropyl Alcohol.

Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga

bakteri dapat tumbuh dengan subur (Lestari, 2015).

11. Rhodamin B.

Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang dilarang penggunaannya dalam

kosmetik dan dinyatakan sebagai bahan yang berbahaya menurut Peraturan Menteri

Kesehatan RI No. 376/Menkes/Per/1990 karena dapat menyebabkan kerusakan hati,

ginjal dan limfa diikuti perubahan anatomi berupa pembesaran organ. Rhodamin B

seringkali digunakan untuk mewarnai suatu produk makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik (Lidya dan Fatimawati, 2013).

12. Merkuri.

Merkuri adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan

tersebar dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa

anorganik dan organik. Dampak yang terjadi pada pemakaian merkuri yaitu dapat

memperlambat pertumbuhan janin mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan

Mandul), flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian

dihentikan, flek itu dapat/akan timbul lagi dan bertambah parah (melebar), efek rebound

9
yaitu memberikan respon berlawanan (kulit akan menjadi gelap/kusam saat pemakaian

kosmetik dihentikan), bagi wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang

sangat parah (lebar) dan lama-kelamaan berubah keabu-abuan selanjutnya kehitaman.,

dan dapat mengakibatkan kanker kulit (Livia dan Arlina, 2011).

4. Cara Kita Menyikapi Peredaran Kosmetik Dengan Bahan Kimia Berbahaya

Cara kita dalam meyikapi peredaran kosmetik dengan bahan kimia berbahaya adalah

dengan cermat memilih kosmetik yang aman untuk tubuh kita serta tidak menimbulkan efek

samping setelah pemakaiannya. Berikut adalah cara yang dapat anda lakukan:

 Beli Kosmetik yang memiliki label halal.

Lebih diutamakan bagi Anda untuk membeli kosmetik yang memiliki sertifikat halal

secara resmi dari LPPOM MUI. Dengan memakai produk halal, berarti Anda telah

mengikuti aturan agama.

 Pilih kosmetik yang memiliki kode legal.

Anda harus memastikan bahwa kosmetik yang dibeli telah memiliki ode legal dari

BPON (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dengan demikian berarti kosmetik

tersebut telah dijamin aman dan sudah layak untuk dijual dipasaran. Jika terjadi

sesuatu hal yang tidak diinginkan, maka anda bisa membuat pengaduan resmi pada

pihak BPOM.

 Beli Kosmetik yang memiliki tanggal kadaluarsa.

Produk kosmetik yang berkualitas biasanya memiliki tanggal kadaluarsa. Sebelum

membeli, periksalah tanggal kadaluarsa pada kosmetik tersebut.

 Pilih produk yang mencantumkan nama dan alamat produsen.

Produk kosmetik yang telah resmi akan selalu mencantumkan nama perusahaan dan

alamat mereka. Hal ini tentu menjadi bentuk keterbukaan mereka terhadap konsumen.

Nama dan alamat perusahaan berfungsi sebagai tindakan tanggung jawab dari

10
produsen untuk menerima pertanyaan atau pengaduan secara khusus dari para

konsumen. Jika suatu kosmetik tidak mencantumkan nama dan alamat, maka

sebaiknya anda jangan membeli produk tersebut, karena bisa jadi produk tersebut

adalah imitasi atau abal-abal.

Selain itu, sebaiknya kita menggunakan bahan-bahan yang alami untuk merawat kulit

atau tubuh, karena bahan alami lebih baik untuk digunakan dan tidak menimbulkan efek

samping yang dapat membahayakan tubuh. Berikut adalah cara yang digunakan untuk bisa

tampil cantik tanpa kosmetik:

 Meminum air putih.

Air memiliki kandungan penting untuk membersihkan kulit, usus dan organ tubuh

lainnya secara alami. Selain itu, air juga bermanfaat untuk membuang semua jenis

racun yang masuk ke dalam tubuh Anda. Dengan minum air putih secara teratur

(minimal 8 gelas per hari), tubuh Anda akan terhidrasi dengan baik, kulit akan terlihat

cerah.

 Biarkan kulit bernapas.

Mengaplikasikan makeup tebal secara terus menerus akan membuat kulit Anda

kesulitan bernapas. Kebiasaan tersebut justru tidak baik untuk kesehatan kulit. Dan

bukan tidak mungkin kulit Anda akan mengalami masalah seperti jerawat dan

penuaan dini. Oleh karena itu, batasi pemakaian make up setiap hari.

 Bibir tanpa lisptik.

Bibir yang cantik tidak selalu berhubungan dengan warna lipstick tertentu. Tanpa

pakai lipstick sekalipun, Anda masih bisa tampil cantik, kok? Cobalah untuk memakai

pelembab alami untuk bibir Anda agar terlihat natural dan apa adanya. Pelembab

11
berfungsi untuk merawat, mencegah pigmentasi dan menjaga bibir Anda tetap lembut

dan lentur.

 Mencuci Wajah.

Hindari untuk memakai sabun yang keras saat mencuci wajah. Selain itu, jangan

terlalu sering mencuci wajah dengan sabun karena bisa menghilangkan kelembaban

kulit (maksimal 2 kali sehari). Usahakan untuk memanfaatkan bahan-bahan alami di

sekitar Anda, seperti lidah buaya atau kunyit.

 Kebersihan Gigi.

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan menyikat gigi secara

teratur. Hal pertama yang dilihat oleh orang lain yaitu senyum indah Anda.

Munculnya noda di gigi atau gigi kekuningan dapat menurunkan kepercayaan diri

Anda. Jadi, jangan sampai itu terjadi.

 Cleansing dari dalam.

Ketika organ internal di dalam tubuh Anda berfungsi secara nrmal dan sehat; mereka

akan berkerja secara maksimal dan bisa berdampak positif terhadap kulit Anda.

Minumlah air lemon hangat plus madu setiap pagi. Cara ini sangat efektif

membersihkan tubuh dari dalam.

 Scrubbing.

Gunakan scrub atau sikat yang tidak terlalu keras untuk mengikis sel-sel kulit mati.

Lakukan tips ini ini secara teratur agar kulit Anda tampak sehat dan segar. Anda juga

bisa menggunakan campuran teh hijau dan bubuk gandum sebagai scrub alami untuk

wajah.

 Cukup tidur.

Jika Anda berharap memiliki kulit cantik serta bebas keriput, tidur selama 7-8 jam

semalam mutlak harus Anda lakukan. Tidur yang cukup berguna untuk meredakan

12
stress serta memulihkan tenaga setelah beraktivitas sepanjang hari. Dengan cukup

tidur, produksi kolagen yang berfungsi untuk kesehatan kulit juga akan normal.

 Makanan sehat.

Makan secara sehat bukanlah pilihan tetapi harus dibiasakan demi kesehatan jangka

panjang. Makanan sehat juga tidak harus mahal. Anda bisa mengkonsumsi sayuran

dan buah-buahan dengan harga yang relatif terjangkau dan mudah ditemukan. Adapun

jenis makanan sehat diantaranya produk susu, protein ikan dan terutama vitamin E

yang berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan kulit.

 Tersenyum.

Dengan tersenyum, wajah yang sebenarnya biasa saja konon akan terlihat cantik.

Senyum juga bersifat menular. Ketika Anda tersenyum kepada orang lain, hampir

dipastikan mereka akan membalasnya dengan senyuman. Orang yang murah senyum

juga biasanya banyak disukai dan tampak lebih menawan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kosmetik merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk mempercantik atau

merawat diri. Kosmetik adalah suatu campuran bahan yang digunakan pada tubuh bagian

luar dengan berbagai cara untuk merawat dan mempercantik diri sehingga dapat

menambah daya tarik dan menambah rasa percaya diri pemakaian dan tidak bersifat

mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit tertentu.

2. Penggunaan kosmetik dengan bahan kimia berbahaya dapat menimbulkan berbagai

macam penyakit yang akan terlihat dalam jangka waktu pendek maupun panjang.

3. Cara untuk menyikapi banyaknya peredaran kosmetik dengan bahan kimia berbahaya

dapat dilakukan dengan melakukan perawatan alami yang dapat dilakukan sendiri.

B. Saran

Bagi Konsumen, sebaiknya lebih teliti dalam memilih produk kosmetik pemutih wajah.

Pada saat membeli produk sebaiknya dilihat terlebih dahulu apa saja kandungan yang

terdapat dalam kosmetik dan jangan tergiur dulu karena harga yang terjangkau. Apabila

terdapat efek samping atau kerugian yang diterima oleh konsumen sebaiknya melaporkan

kepada Balai POM atau lembaga terkait agar segera ditindak lanjuti untuk mencegah

adanya korban baru dan agar haknya segera kembali.

14
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, E. 2015. Pertanggungjawaban Pidana Bagi Pelaku Usaha Yang Menjual Kosmetik

Pemutih Wajah Yang Mengandung Bahan Kimia Berbahaya. Malang: Artikel Ilmiah

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Lidya, F. M dan Fatimawati, G. C. 2013. Analisis Rhodamin B Pada Lipstik Yang Beredar di

Pasar Kota Manado. Vol. 2 No. 02.

Livia, S dan Arlina, P. P. 2011. Pengujian Kandungan Merkuri dalam Sediaan Kosmetik

dengan Spektrofotometri Serapan Atom. Bandung: Program Studi Farmasi Universitas

Islam Bandung.

15

Anda mungkin juga menyukai