Dosen :
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmatnya sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ SEDIAAN BATH PREPARATION ”
ini.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan
tentang “SEDIAAN BATH PREPARATION” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis dapat lebih baik lagi
kedepannya.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.2 kosmetika................................................................................................................. 3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3) Sabun gel
Sabun bentuk gel, hampir sama dengan sabun cair sehingga
pembuatannya menggunakan basa kuat KOH sama seperti sabun cair. Biasa
dipakai untuk sabun muka atau sabun jenis lainnya (Muliyawan dan Suriana,
2013:255).
Berdasarkan jenisnya, sabun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1) Sabun opaque
Merupakan jenis sabun yang biasa digunakan sehari-hari yang tidak
tembus cahaya.
2) Sabun transparan
Merupakan sabun yang paling banyak meneruskan cahaya jika batang
sabun dilewatkan cahaya
3) Sabun translucent
Merupakan sabun yang sifatnya berada di antara sabun transparan dan
sabun opaque (Gunawan, 2011 dikutip dalam Bunta dkk, 2013).
Sabun Padat Transparan
Sabun transparan adalah jenis sabun untuk muka ( kecantikan) dan untuk
mandi yang dapat menghasilkan busa lebih lembut di kulit, dapat digunakan
untuk merawat kulit karena mengandung bahan – bahan yang berfungsi
sebagai humektan (moisturizer), dan penampakannya berkilau jika
dibandingkan dengan jenis sabun opaque dan sabun translucent (Widyasanti,
dan Hasna, 2016).
Sabun transparan memiliki tampilan yang menarik, berkelas dan mewah
sehingga membuat sabun transparan dijual dengan harga yang relatif mahal,
dan dapat dijadikan cinderamata atau souvenir yang memberikan kesan
sangat unik dan memberikan tampilan yang eksklusif. Selain itu, sabun
transparan juga menjadi salah satu sediaan emulsi yang difungsikan sebagai
penghantar obat yang baik (Widyasanti dan Rohani, 2017
5
2.5 Komponen Utama dari Formula
Formula I Formula II
Minyak zaitun 6.00 VCO 9,6%
Minyak jarak 6.00 Minyak Zaitun 8%
NaOH 30 % 19.40 Asam stearat 6,4%
NaCl 0.20 Larutan NaOH 30% 16%
Gliserin 9.40 Gliserin 12%
Sukrosa 50% 13.40 Etanol 96% 31%
Etanol 96% 15.00 Sukrosa 4%
Cocoamide DEA 1.00 Asam sitrat 4,6%
Trietanolamine 1.00 Cocoamino DEA 4%
Metil paraben 0.15 Aquadest 4,4%
Butil hidroksitoluen 0.01 (Febriyenti, Sari, Nofita, 2014)
Propil paraben 0.03
Aquadest 6.50
(Agustini dan Winarni, 2014)
6
Asam sitrat 4% Gliserin 12%
Gula 5% Sukrosa 10%
Cocoamide DEA 5% TEA 2%
Air ad 100% Asam sitrat 4.5%
(Supandi, Gantini 2011) BHT 0.1%
Cocobetain 2%
Oleum citri 0.5%
Aquadest 4.4 %
(Wahyuni, 2018)
7
dan kemurniannya (Arita dkk, 2009).
8
kulit merupakan organ tubuh yang menyerap apapun yang diletakkan
dipermukaannya.
8) Pewangi
Pewangi atau pengaroma adalah suatu zat tambahan yang ditujukan
untuk memberikan aroma wangi pada suatu sediaan agar konsumen lebih
tertarik (Priani dan Lukmayani, 2010).
10
10) Triaethanolaminum, Trietanolamina ( Depkes, 1979 : 612)
Pemerian : Cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mi-
rip amoniak; higroskopis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam klo-
roform P.
Kegunaan: Surfaktan.
11) Butil hidroksi toluen (Depkes, 1979 :
664) Pemerian : Hablur padat ; putih; bau
khas.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam propilenglikol P; mudah
larut dalam etanol (95%), dalam kloroform P, dan dalam eter P.
Kegunaan : Pengawet
12) Cocobetain (Rowe, 2009 dikutip dalam Wahyuni 2011 )
KokoBetaine (Kokamidopropil betain) adalah larutan surfaktan berair,
dari Coconut Oil. Kokamidopropil betain digunakan dalam shampoo, sabun
mandi padat dan sabun mandi cair, sebagai surfaktan sekunder dalam sistem
pembersihan di mana Kokobetain akan meningkatkan viskositas dan
memberikan busa yang halus.
13) Oleum rosae, Minyak mawar (Depkes, 1979 : 459)
Pemerian : cairan, tidak berwarna atau kuning, bau menyerupai bunga ma-
war, rasa khas, pada suhu 250 kental, jika didinginkan perlahan
lahan berubah menjadi massa hablur bening yang jika dipanaskan
mudah melebur.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroform P, larutan jernih.
Kegunaan: Pewangi.
Garam Mandi
Garam mandi adalah sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan mandi yang
terdiri dari campuran garam dengan bahan kimia anorganik lain yang mudah
larut,kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan mungkin juga senyawa
enzim. Garam mandi ini dirancang untuk menimbulkan keharuman, efek pewarnaan air,
kebugaran, kesehatan dan jugamenurunkan kesadahan air. Garam mandi bermanfaat bagi
tubuh, khususnya biladipergunakan saat mandi, yaitu kesegaran, kesehatan, dan
kecantikan.Komponen utama garam mandia dalah garamNaCl, yaitu sekitar 90% - 95%.
Garam mandi dapat dibagi berdasarkan komposisi bahan penyusunnya, yaitu:
11
• Hanya mengandung garam NaCl dan garam anorganik
• Mengandung garam NaCl, garam anorganik, essentials oils, pewarna dan enzim
Cara kerja garam mandi yang dipergunakan untuk mandi adalah untuk detoksifikasi.
Garam yang beredar dalam air maupun yang dioleskan ke seluruh tubuh masuk melalui pori-
pori. Kemudian garam akan menembus otot untuk kemudian mengkikis lemak yang berada
tepat di bawah permukaan kulit. Lemak dan kotoran-kotoran yang terkikis itu nantinya akan
terbuang dengan sendirinya lewat permukaan pori-pori kulit. Ada pula yang lewat keringat
saat melakukan aktivitas.
Sabun Obat
Sabun obat adalah garam yang berasal dari suatu asam lemak tinggi yang
bereaksikan dengan alkali dan ditambah dengan zat kimia. Kegunaan sabun obat adalah
untuk membersihkan tubuh sebab dengan kebersihan tubuh dan lingkungannya maka
kemungkinan untuk mudahnya terkena penyakit akan berkurang dan tingkat kesehatannya
akan meninggi.
Tergantung pada tujuan pemakaiannya, maka bahan obat yang dapat ditambahkan
pada sabun berupa :
Desinfektan ataupun antiseptik
Germisida (antifungi)
Sabun lifeboy
• Isinya : Puralin (Thiurad, Thioson. Thylate. Tiuramil. Pamasol)
• Sediaan : Massa sabun yang padat.
12
• Kegunaan : Sebagai sabun mandi, antiseptis, untuk membersihkan tangan
Gelembung Mandi
Foam bath digunakan untuk membuat buih pada air yang terdapat di dalam bath
tub. Perbedaannya dengan sabun mandi adalah jenis lemak dan penggunaan bahan
pembentuk gel biasanya ditambahkan gelatin sebagai salah satu bentuk penyusunnya.Foam
bath berkhasiat sebagai antibiotik alami, anti jamur, bakteri dan virus. Foam bath sangat
efektif sebagai antiseptic, antiperspirant dan mempercepat penyembuhan pada luka. Selain
itu dapat digunakan untuk melunakan air dan pada saat yang bersamaan akan memberikan
perasaan dan wangi yang menyegarkan.
Bentuk Sediaan Gelembung Mandi :
1. Serbuk gelembung mandi ( powdered bubble bath)
Serbuk gelembung mandi harus tetap dijaga agartetap mengalir sehingga dilakukan
penambahan CaFosfat atau Na-alumunium silikat . Sediaan gelembung mandi dalam
bentuk serbuk biasanya ditambahakan zat pengisi dan zat pelunak air sadah.
13
3. Larutan gelembung mandi (liquid bubble bath)
Kedalam larutan gelembung mandi sering ditambahkan suatu zat pemisah
(sequestering agent) seperti garam tetra natrium dari asam etilen diamin tetra asetat
yang berfungsi untuk menaikan ion Ca dan Mg yang terdapat dalam air sadah
sehingga sabun atau gelembung mandi tetap dapat berbusa.
• Air 45 %
• Penstabil busa 5%
• Warna qs
• Parfum qs
• Parfum 10 %
• Lauric diethanolamide 5%
14
• Hexylene glycol 5%
B. Minyak Mandi
Minyak mandi adalah sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk melembutkan,
menghaluskan, dan mencegah kekeringan kulit.
Mekanisme kerja dari minyak mandi adalah mula-mula minyak mandi diabsorbsi
oleh permukaan kulit, dengan pertolongan surfaktan minyak dapat menembus lapisan kulit
paling atas kemudian minyak akan bekerja sebagai pelembut, penghalus, dan pencegah
kekeringan pada kulit.
• Minyak “mengambang” atau “tersebar” yang tidak bersatu dengan air dan tidak
teremulsikan.
• Minyak terdispersi atau tersolunilisaso yang teremulsikan atau yang terlarut dalam air.
• Isopropyl myristate 48 %
• Parfume 5%
• Artatone T 1%
15
2.7 Pembuatan sabun , Persyaratan Sabun dan Pengujian Sabun
Semua bahan ditimbang terlebih dahulu. Asam stearat dilebur pada suhu 60°C di dalam
gelas piala di atas penangas air, kemudian tambahkan campuran minyak (VCO dan
minyak zaitun) dan BHT ke dalam gelas piala dan diaduk hingga homogen. Larutan
NaOH 30% ditambahkan ke dalam gelas piala jika suhu sudah mencapai 70°C dan
diaduk selama 2-4 menit hingga terbentuk sabun, suhu diturunkan sampai 50°C,
kemudian ditambahkan campuran gliserin, TEA, sukrosa, cocobetain dan asam sitrat
yang telah terlebih dahulu dilarutkan dalam air panas ditambahkan ke dalam campuran
sambil terus diaduk sekitar 7-10 menit hingga campuran menjadi homogen. Selanjutnya
secara perlahan–lahan tambahkan sebagian etanol 96% hingga terbentuk larutan bening.
Zat aktif dilarutkan dalam sisa etanol 96% dan ditambahkan pada campuran basis
kemudian diaduk pada suhu 40°C hingga homogen, selanjutnya ditambahkan oleum
rosae dan dilakukan pengadukan kembali hingga homogen dan dimasukkan ke dalam
cetakan sabun transparan (Wahyuni, 2018).
1) Organoleptis
Pada uji organoleptik, yang diamati meliputi bentuk, warna dan aroma dari sabun
(Nurhuda, Junianto, Rochima, 2017).
a) Warna
Penilaian terhadap warna dilakukan dengan melihat secara langsung kenampakan dari
suatu produk (Nurhuda, Junianto, Rochima,2017).
b) Aroma
c) Tekstur
Untuk menilai tekstur suatu produk dapat dilakukan perabaan menggunakan ujung jari
tangan. Penilaian dilakukan dengan menggosok- gosokan jari itu ke bahan yang diuji.
(Setyaningsih; dkk, 2010: 11).
2) pH
a. Timbang cawan petri yang telah dikeringkan dalam oven pada suhu (105 ±
2)ºC selama 30 menit (b0).
e. Ulangi cara kerja huruf c dan d sampai bobot tetap. Hitung dengan rumus :
b1 –b2 X 100%
b1 Keterangan :
Kadar air dalam satuan % fraksi massa b0 = bobot cawan kosong (g)
b1 = bobot contoh uji dan cawan petri sebelum pemanasan (g) b2 = bobot contoh uji dan
cawan petri setelah pemanasan (g)
4) Transparansi
Tingkat transparansi diamati secara visual, dengan menggunakan selembar kertas yang
terdapat garis berwarna merah. Kemudian sabun diletakkan diatas dan diamati kejelasan
warna garis merah tersebut yang menembus sabun (Mumpuni dan Sasongko, 2017).
5) Uji stabilitas
Uji stabilitas dilakukan pada suhu 25-30 ºC dan 60 ºC setiap minggu selama 3 minggu
(Lachman, Lieberman, Kanig, 1994). Parameter yang dilakukan meliputi uji kekerasan
sabun menggunakan alat penetrometer serta penentuan
pH dan kadar air dengan metoda gravimetri pengeringan dalam oven suhu 1050C
selama 1 jam (SNI, 1994) ( Agustini dan Winarni, 2017).
6) Uji kesukaan
7) Uji Mikrobiologi
Uji aktivitas antibakteri sabun transparan berdasarkan metode difusi agar dengan
pembuatan lubang pada seed layer (metode sumur agar). formula F0 sebagai kontrol
18
negatif, F1, F2, F3, F4 dan F5 serta kontrol positif yang telah dilarutkan dalam air suling
steril, masing-masing dipipet sebanyak 100 μL ke dalam lubang sumuran lalu diinkubasi
pada suhu 37°C selama 1 x 24 jam. Setelah inkubasi diukur diameter daerah hambat
antimikroba menggunakan jangka sorong (Wahyuni, 2018).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, diletakkan,
dituangkan, dipercikan atau disemprotkan, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada
badan atau bagian badan manusiadengan maksud untuk membersihkan, memelihara,
menambahkan daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat
19
2. Sediaan mandi di bagi menjadi lima yaitu : sabun mandi, sabun obat, gelembung
mandi, minyak mandi, garam mandi.
DAFTAR PUSTAKA
Harry, Ralph G. 1962. Modern Cosmeticology 8th Edition Volume One. Chemical Publishing Co.
Inc. New York.
Jellinek, DR. J. S. 1970. Formulation and Function of Cosmetics. John Willey & Sons, Inc. New
York
20