• Apabila glikosida telah terbentuk, maka suatu enzim lain akan bekerja
untuk memindahkan gula lain kepada bagian monosakarida sehingga
terbentuk bagian disakarida. Enzim serupa terdapat pula dalam tanaman
yang mengandung glikosida lainnya yang dapat membentuk bagian di-, tri-
dan tetrasakarida dari glikosidanya dengan reaksi yang sama.
Macam-macam Glikosida
1. Glikosida Saponin
Daya pencahar yang cukup tinggi (kadar dan aktivitasnya tiak sesuai).
Mengandung campuran yang menyebabkan daya kerja sinergis. Daya
kerja antranol jauh lebih tinggi daripada antrakuinon dengan jumlah
yang sama:
• Aktivitas simplisia yang mengandung antrakuinon tergatung sifat
antrakuinon an glikosida,
• Jumlah dalam suatu simplisia tiak menggambarkan aktivitasnya,
• Pada daun kering kadar antranol lebih sedikit daripada antrakuinon.
Biosintesis Senyawa Antrakuinon
• Biosintesa senyawa antrakinon diselidiki di dalam mikroorganisme. Dan
disimpulkan bahwa biosintesa pada tumbuhan tinggi terjadi melalui
proses yang serupa, salah satu contoh yang sederhana ialah
pembentukan turunan antrakinon dari asam asetat yang diberi label
dalam Peniccilium islandicum, jenis Penicillium yang dikenal
menghasilkan bermacam-macam turunan antrakinon.
• Terjadinya proses biosintesa emodin atau senyawa antrakinon lainnya
dapat diikuti dengan memberi label (tanda) pada asam asetat, yang
dimaksud dengan memberi label adalah menggunakan senyawa yang
sebagian unsure- unsurnya diberi muatan radio aktif dengan
menggunakan isotopnya yang radioaktif.
3. Glikosida Kardioaktif
Identifikasi Saponin
Sebanyak 0,5 gram jamur tiram putih kering yang telah di serbukkan dimasukkan dalam tabung reaksi,
ditambahkan air panas, didinginkan kemudian di kocokkuat-kuat selama 10 detik. Jika terbentuk buih
setinggi 1-10 cm, tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan HCl 2N maka ekstrak
positif mengandung saponin.
Hasil Identifikasi Senyawa Saponin