PENDAHULUAN
1
1.4 MANFAAT
1. Untuk memberikan kemudahan bagi orang awam maupun pakar sehingga dapat
lebih memudahkan dalam mendapatkan pengetahuan tentang metabolisme
karbohidrat.
2. Bagi masyarakat umum selaku user dapat menggunakan sistem ini untuk
mengetahui proses-proses metabolisme karbohidrat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Metabolisme karbohidrat adalah suatu proses reaksi secara mekanis dan kimiawi
karbohidrat di dalam tubuh makhluk hidup.(Reece-Mitchell, 2002:90).
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini merupakan sumber
energi bagi organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari sumber
senyawa organik di lingkungannya). Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat
mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan menggunakan molekul air). Proses
pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.
3
2.4 PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT
Proses metabolisme karbohidrat secara garis besar terdiri dari dua cakupan yakni
reaksi pemecahan atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau anabolisme. Pada proses
pembentukan, salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah energi. Energi ini dihasilkan
dari proses katabolisme. Sementara itu, tahapan metabolisme sendiri terdiri atas beberapa
bagian yakni glikolisis, oksidasi piruvat ke asetil-KoA, glikogenesis, glikogenolisis,
hexose monophosphate shunt dan terakhir adalah Glukoneogenesis.
1. Glikolisis
Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat di bagi dalam dua bagian yaitu
yang tidak menggunakan oksigen atau anaerob dan yang menggunakan oksigen atau
aerob.Reaksi anaerob terdiri atas serangkaian reaksi yang mengubah glukosa menjadi
asam laktat. Proses ini disebut glikolisis. Tiap reaksi dalam proses glikolisis ini
menggunakan enzim tertentu, dan akan dibahas satu persatu.
a. Heksokinase
Tahap pertama proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa
-6-fosfat dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam
reaksi sebagai berikut : Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi
tersebut di bantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Heksokinase yang berasal
dari ragi merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari ATP
tidak hanya kepada glukosa tetapi juga kepada fruktosa, manosa dan
glukosamina.
b. Fosfoheksoisomerase
Reaksi berikutnya ialah isomerisasi, yaitu pengubahan glukosa -6-fosfat
menjadi fruktosa -6-fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim ini
tidak memerlukan kofaktor dan telah diperoleh dari ragi dengan cara
klistalisasi. Enzim fosfoheksoisomerase terdapat pada jaringan otot dan
mempunyai berat molekul 130.000.
c. Fosfofruktokinase
Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim
fosfofruktokinase dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini
gugus fosfat dipindahkan dari ATP kepada fruktosa-6-fosfat dan ATP sendiri
akan berubah menjadi ADP. Fosfofruktokinase dapat dihambat atau
dirangsang oleh beberapa metabolit, yaitu senyawa yang terlibat dalam proses
metabolisme ini.
d. Aldolase
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian
molekul fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu
dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseral-dehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim
aldolase yang menjadi katalis, telah ditemukan dan dimurnikan oleh Warburg.
e. Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam senyawa,
yaitu D-gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiasetonfosfat. Yang mengalami
reaksi lebih lanjut dalam proses glikolisis ialah D-gliseraldehida-3-fosfat.
Andaikata sel tidak mampu mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-
4
gliseraldehida-3-fosfat, tentulah dihidroksiasetonfosfat akan bertimbun dalam
sel. Hal ini tidak berlangsung karena dalam sel enzim triosafosfat isomerase
yang dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-
fosfat.
f. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi gliseraldehida-3-fosfat
menjadi asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD +,
sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat.Reaksi oksidasi ini
mengubah aldehida menjadi asam karboksilat.
g. Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-
difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat.Dalam reaksi ini terbentuk satu
molekul ATP dari ADP dan ion Mg++ diperlukan sebagai kofaktor. Oleh
karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi, maka reaksi ini
mempunyai fungsi untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh proses
glikolisis dalam bentuk ATP.
h. Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi pengubahan asam 3-
fosfogliserat menjadi asam 2-fosfogliserat.
i. Enolase
Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenolpiruvat dari asam
2-fosfogliserat dengan katalis enzim enolase dan ion Mg ++ sebagai
kofaktor.Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi
dehidrasi.
j. Piruvat Kinase
Enzim ini merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari asam
fosfoenolpiruvat kepada ADP sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul
piruvat. Piruvat kinase telah dapat diperoleh dari ragi dalam bentuk kristal.
Enzim ini adalah suatu tetramer dengan berat molekul 165.000.dalam reaksi
tersebut, di perlukan ion Mg++ dan K+ sebagai aktivator.
5
Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang
lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir
oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam
reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 6-fosfat «Enz + Glukosa 1,6-bifosfat « Enz-P +
Glukosa 1-fosfat
Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh
enzim UDPGlc pirofosforilase.
UTP + Glukosa 1-fosfat « UDPGlc + PPi
Glikogen
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1à4 untuk membentuk
rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase.Pada otot rangka glikogenin
tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah
molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
6
B. Proses glikogenelisis
Glikogenolisis merupakan reaksi pemecahan molekul glikogen menjadi
molekul glukosa. Proses ini terjadi apabila tubuh membutuhkan glukosa, untuk
digunakan lebih lanjut dalam proses glikolisis. Glikogenolisisjuga dapat berarti
lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari
simtomahipoglisemia. Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan,
maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi.
Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari
glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan
glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini
spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 1à4 glikogen untuk menghasilkan
glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul
glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa
yang tersisa pada tiap sisi cabang 1à6.
Glikogen Glikogen
7
Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria,
yang berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan mengubah asam piruvat
menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi. Proses ini adalah proses oksidasi dengan
menggunakaan oksigen atau aerob (Poedjiani, A : 264).
Siklus asam sitrat dikenal juga sebagai siklus asam trikarboksilat atau siklus krebs,
menggunakan nama penemunya Hans Krebs seorang ahli biokimia yang banyak jasa
atau sumbangannya dalam penelitian tentang metabolisme karbohidrat.
Siklus asam sitrat merupakan jalur metabolisme bersama untuk oksidasi molekul
bahan bakar seperti asam amino, asam lemak dan karbohidrat, juga berperan sebagai
sumber bahan pembangun untuk proses-proses biosintesis.Sebagian besar molekul
masuk siklus asam sitrat sebagai Asetil KoA.Dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi
asetil koA merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus asam sitrat. Pada
eukariot, reaksi ini dan reaksi dalam siklus berlangsung dalam mitokondria,
sedangkan glikolisis berlangsung di sitosol (Stryer, L : 525).
8
Pada glikolisis aerob, energi ysng dihasilkan terinci sebagai berikut:
Hasil tingkat substrat : +4P
Hasil oksidasi respirasi : +6P
Jumlah : 4P+6P = 10P
Dikurangi untuk aktivasi glukosa dan fruktosa 6P : -2
Hasil akhir : 10P-2P = 8P
Pada siklus asam sitrat, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:
Apabila dihubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat, dan siklus krebs akan dapat kita
itung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi
dengan rincian sebagai berikut:
Glikolisis : 8P
Oksidasi piruvat (2X3P) : 6P
Siklus krebs (2X12P) : 24P
Jumlah : 38P
9
2) Tenggorokan
Setelah melalui pencernaan mekanis yang dilakukan gigi dan pencernaan kimiawi
yang dilakukan ludah, karbohidrat kemudian ditelan masuk dan melewati
tenggorokan (esofagus). Pada organ ini, proses pencernaan karbohidrat sama
sekali tidak terjadi. Ia hanya lewat dengan mudah dalam hitungan detik karena
saluran esofagus sangat licin akibat cairan mucus yang dihasilkan dindingnya.
3) Lambung
Dari tenggorokan, karbohidrat langsung diterima lambung untuk kemudian diolah
dan dicampurkan dengan asam lambung (HCl) yang bersifat korosif.
Pencampuran karbohidrat, asam lambung, dan makanan lain terjadi dengan
bantuan gerakan kontraksi lambung. Proses ini membuat karbohidrat menjadi
lebih cair dan hancur. Cairan karbohidrat yang bercampur dengan makanan lain
ini kemudian disebut dengan istilah chymus. [Baca : Sistem Pencernaan pada
Hewan Ruminansia]
4) Usus Halus
Proses pencernaan karbohidrat di usus halus melalui beberapa organ penting yang
masing-masing memiliki peranan yang berbeda. Organ tersebut antara lain:
10
a. Usus 12 Jari (Duodenum)
Chymus yang mengandung karbohidrat yang berasal dari lambung diteruskan
ke usus 12 jari (duodenum) untuk kemudian dicerna lebih lanjut. Proses
pencernaan karbohidrat dalam usus 12 jari dilakukan secara kimiawi
menggunakan enzim amilopsin atau enzim amilase yan dihasilkan dari getah
pankreas. Enzim ini memecah amilum yang belum sempat terurai sempurna
di rongga mulut untuk menjadi disakarida.
b. Usus Kosong (Jejunum)
Setelah melalui usus 12 jari, proses pencernaan karbohidrat yang telah
berwujud disakarida ini kemudian dilanjut oleh organ selanjutnya, yakni usus
kosong (jejunum). Di dalam organ ini, disakarida dipecah menjadi
monosakarida dengan bantuan enzim-enzim disakaridase (maltase, laktase,
dan sukrase) yang terdapat pada getah usus halus hasil sekresi dinding-
dindingnya. Pemecahan disakarida tergantung pada jenis dan jumlahnya,
yaitu:
Maltosa menjadi 2 mol glukosa dengan bantuan enzim maltase
Laktosa menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa dengan bantuan enzim
lactase
Sukrosa menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa dengan bantuan enzim
sukrase
c. Usus Penyerap (Ileum)
Setelah melalui usus kosong, monosakarida-monosakarida hasil penguraian
enzim disakaridase kemudian diserap oleh dinding ileum atau usus penyerap.
Serapan monosakarida ini lalu diabsorpsi dan diangkut sistem sirkulasi darah
lewat vena porta dan disalurkan ke seluruh tubuh menjadi energi yang siap
digunakan.
5) Usus Besar dan Anus
Ampas makanan yang sari karbohidrat-nya telah diserap oleh usus halus,
selanjutnya berlalu menuju usus besar. Ampas ini kemudian menjadi substrat
potensial yang difermentasi oleh beberapa mikroorganisme di dalam usus besar,
sebelum akhirnya dibuang melalui anus.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
A. PENGERTIAN METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang
melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk
akhir. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan
yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme.
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.
B. FUNGSI KARBOHIDRAT
1. Sebagai sumber energi utama.
2. Berperan penting dalam proses metabolisme,menjaga keseimbangan asam
dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ
tubuh.
3. Membantu proses pencernaan makanan dalam prose pencernaan,
C. PEMBAGIAN KARBOHIDRAT
Monosakarida(C6H12O6)
Disakarida(C12H22O11)
Polisakarida(C6H11O5)
D. PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT
1. Glikolisis
2. Glikogenesis dan Glikogenelisis
3. Siklus Asam Sitrat
E. ENERGI YANG DIHASILKAN PADA METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam
organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) molekul organik kompleks yang biasanya terdiri atas tahapan-
tahapan yang melibatkan enzim. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia
di dalam sel, tanpa metabolisme makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
F. PROSES PENCERNAAN KARBOHIDRAT
1. Rongga Mulut
2. Tenggorokan
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar dan Anus
3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://sikucingitem.wordpress.com/2014/03/05/makalah-metabolisme-
karbohidrat/
http://muhammadfitriansyahmakalahbiokimia.blogspot.co.id/
http://www.ebiologi.com/2015/10/proses-pencernaan-karbohidrat-dalam-
tubuh.html
13