Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber energi yang
utama bagi organisme hidup. Dalam makanan kita, karbohidrat terdapat sebagai
polisakarida yang dibuat dalam tumbuhan dengan cara fotosintesis. Tumbuhan
merupakan gudang yang menyimpan karbohidrat dalam bentuk amilum dan selulosa.
Amilum digunakan oleh hewan dan manusia apabila ada kebutuhan untuk memproduksi
energi. Disamping dalam tumbuhan, dalam tubuh hewan dan manusia juga terdapat
karbohidrat yang merupakan sumber energi, yaitu glikogen.
Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis, baik
dalam mulut, lambung maupun usus. Hasil akhir proses pencernaan karbohidrat ini adalah
glukosa, fruktosa, galaktosa dan manosa serta monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa
ini kemudian diabsorbsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah.
Dalam sel-sel tubuh, karbohidrat mengalami berbagai proses kimia.Proses inilah yang
mempunyai peranan penting dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sel
ini tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sebagai
contoh apabila banyak glukosa yang teroksidasi untuk memproduksi energi, maka
glikogen dalam hati akan mengalami proses hidrolisis untuk membentuk glukosa.
Sebaliknya, apabila suatu reaksi tertentu menghasilkan produk yang berlebihan, maka ada
reaksi lain yang dapat menghambat produksi tersebut. Dalam hubungan antar reaksi-
reaksi ini enzim-enzim mempunyai peranan sebagai pengatur atau pengendali. Proses
kimia yang terjadi dalam sel ini disebut metabolisme. Jadi metabolisme karbohidrat
mencakup reaksi-reaksi monosakarida, terutama glukosa.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud metabolisme karbohidrat ?
2. Apa saja fungsi dari karbohidrat ?
3. Apa saja pembagian karbohidrat ?
4. Apa saja tahapan/proses metabolisme karbohidrat ?
5. Berapa energy yang dihasilkan dari metabolism karbohidrat ?
6. Proses dalam pencernaan karbohidrat apa saja ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mampu mengetahui apa itu metabolisme karbohidrat.
2. Mampu mengetahui apa saja fungsi dari karbohidrat.
3. Mampu mengetahui apa saja pembagian karbohidrat.
4. Mampu mengetahui apa saja tahapan/proses metabolisme karbohidrat.
5. Mampu mengetahui berapa energy yang dihasilkan dari metabolism karbohidrat.
6. Mampu mengetahui proses dalam pencernaan karbohidrat apa saja.

1
1.4 MANFAAT
1. Untuk memberikan kemudahan bagi orang awam maupun pakar sehingga dapat
lebih memudahkan dalam mendapatkan pengetahuan tentang metabolisme
karbohidrat.
2. Bagi masyarakat umum selaku user dapat menggunakan sistem ini untuk
mengetahui proses-proses metabolisme karbohidrat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN METABOLISME KARBOHIDRAT

Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang


melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir.
Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut
anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme.

Metabolisme karbohidrat adalah suatu proses reaksi secara mekanis dan kimiawi
karbohidrat di dalam tubuh makhluk hidup.(Reece-Mitchell, 2002:90).

Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini merupakan sumber
energi bagi organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari sumber
senyawa organik di lingkungannya). Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat
mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan menggunakan molekul air). Proses
pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.

2.2 FUNGSI KARBOHIDRAT


1. Sebagai sumber energi utama.
2. Berperan penting dalam proses metabolisme,menjaga keseimbangan asam dan
basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ tubuh,
3. Membantu proses pencernaan makanan dalam prose pencernaan,

2.3 PEMBAGIAN KARBOHIDRAT


1. Monosakarida(C6H12O6)
Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula.Monosakarida
ini memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air. Contoh dari
monosakarida adalah heksosa,  glukosa, fruktosa, galaktosa, monosa, ribose
(penyusun RNA) dan deoksiribosa(penyusun DNA).
2. Disakarida(C12H22O11)
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula.Sama seperti
monosakarrida,Disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnyapun mudah larut
dalam air.Contoh dari Disakarida adalah laktosa(gabungan antara glukosa dan
galaktosa),sukrosa(gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa(gabungan
antara dua glukosa)
3. Polisakarida(C6H11O5)
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula,dan rata-rata
terdiridari lebih 10 gugus gula.Pada umumnya polisakarida tidak berasa atau
pahit,dan sifatnyasukar larut dalam air. Contohnya dari polisakarida adalah
amilum yang terdiri dari 60-300gugus gula berupa glukosa,glikogen atau gula otot
yang tersusun dari 12-16 gugus gula,danselulosa,pektin,lignin,serta kitin yang
tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus guladengan tambahan senyawa lainnya.

3
2.4 PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT
Proses metabolisme karbohidrat secara garis besar terdiri dari dua cakupan yakni
reaksi pemecahan atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau anabolisme. Pada proses
pembentukan, salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah energi. Energi ini dihasilkan
dari proses katabolisme. Sementara itu, tahapan metabolisme sendiri terdiri atas beberapa
bagian yakni glikolisis, oksidasi piruvat ke asetil-KoA, glikogenesis, glikogenolisis,
hexose monophosphate shunt dan terakhir adalah Glukoneogenesis.
1. Glikolisis
Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat di bagi dalam dua bagian yaitu
yang tidak menggunakan oksigen atau anaerob dan yang menggunakan oksigen atau
aerob.Reaksi anaerob terdiri atas serangkaian reaksi yang mengubah glukosa menjadi
asam laktat. Proses ini disebut glikolisis. Tiap reaksi dalam proses glikolisis ini
menggunakan enzim tertentu, dan akan dibahas satu persatu.
a. Heksokinase
Tahap pertama proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa
-6-fosfat dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam
reaksi sebagai berikut : Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi
tersebut di bantu oleh ion Mg++  sebagai kofaktor. Heksokinase yang berasal
dari ragi merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari ATP
tidak hanya kepada glukosa tetapi juga kepada fruktosa, manosa dan
glukosamina.
b. Fosfoheksoisomerase
Reaksi berikutnya ialah isomerisasi, yaitu pengubahan glukosa -6-fosfat
menjadi fruktosa -6-fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim ini
tidak memerlukan kofaktor dan telah diperoleh dari ragi dengan cara
klistalisasi. Enzim fosfoheksoisomerase terdapat pada jaringan otot dan
mempunyai berat molekul 130.000.
c. Fosfofruktokinase
Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim
fosfofruktokinase dibantu oleh ion Mg++  sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini
gugus fosfat dipindahkan dari ATP kepada fruktosa-6-fosfat dan ATP sendiri
akan berubah menjadi ADP. Fosfofruktokinase dapat dihambat atau
dirangsang  oleh beberapa metabolit, yaitu senyawa yang terlibat dalam proses
metabolisme ini.
d. Aldolase
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian
molekul fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu
dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseral-dehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim
aldolase yang menjadi katalis, telah ditemukan dan dimurnikan oleh Warburg.
e. Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam senyawa,
yaitu D-gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiasetonfosfat. Yang mengalami
reaksi lebih lanjut dalam proses glikolisis ialah D-gliseraldehida-3-fosfat.
Andaikata sel tidak mampu mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-

4
gliseraldehida-3-fosfat, tentulah dihidroksiasetonfosfat akan bertimbun dalam
sel. Hal ini tidak berlangsung karena dalam sel enzim triosafosfat isomerase
yang dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-
fosfat.
f. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi gliseraldehida-3-fosfat
menjadi asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD +,
sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat.Reaksi oksidasi ini
mengubah aldehida menjadi asam karboksilat.
g. Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-
difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat.Dalam reaksi ini terbentuk satu
molekul ATP dari ADP dan ion Mg++ diperlukan sebagai kofaktor. Oleh
karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi, maka reaksi ini
mempunyai fungsi untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh proses
glikolisis dalam bentuk ATP.
h. Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi pengubahan asam 3-
fosfogliserat menjadi asam 2-fosfogliserat.
i. Enolase
Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenolpiruvat dari asam
2-fosfogliserat dengan katalis enzim enolase dan ion Mg ++ sebagai
kofaktor.Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi
dehidrasi.
j. Piruvat Kinase
Enzim ini merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari asam
fosfoenolpiruvat kepada ADP sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul
piruvat. Piruvat kinase telah dapat diperoleh dari ragi dalam bentuk kristal.
Enzim ini adalah suatu tetramer dengan berat molekul 165.000.dalam reaksi
tersebut, di perlukan ion Mg++ dan K+ sebagai aktivator.

2. Glikogenesis dan Glikogenelisis


A. Proses Glikogenesis
Glikogenesis merupakan proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian
disimpan dalam hati dan otot. Pada proses ini, lintasan metabolisme yang
mengkonversi glukosa menjadi glikogen akan diaktivasi di dalam hati, oleh
hormoninsulin sebagai respon terhadap rasio gula darah yang meningkat, misalnya
karena kandungan karbohidrat setelah makan atau teraktivasi pada akhir siklus
Cori.
Pada hati, glikogenesis berfungsi untuk mempertahankan kadar gula
darahsedangkan padaotot bertujuan untuk kepentingan otot sendiri dalam
membutuhkan energi. Proses Glikogenesis terjadi apabila jumlah glukosa ( dari
makanan ) yang masuk kedalam tubuh terlalu berlebih maka glukosa tersebut akan
disimpan di hati dalam bentuk glikogen.  Proses terjadinya glikogenesis :

5
 Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang
lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir
oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
 Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam
reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
 Enz-P + Glukosa 6-fosfat «Enz + Glukosa 1,6-bifosfat « Enz-P +
Glukosa 1-fosfat
 Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh
enzim UDPGlc pirofosforilase.
 UTP + Glukosa 1-fosfat « UDPGlc + PPi

 Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase


inorganik akan menarik reaksi kea rah kanan persamaan reaksi
 Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan
glikosidik dengan atom C4pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga
membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen
sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen
primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya
dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.
 UDPGlc + (C6)n à UDP + (C6)n+1

Glikogen

Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1à4 untuk membentuk
rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase.Pada otot rangka glikogenin
tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah
molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.

Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa


tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk
cabang memindahkan bagian dari rantai 1à4 (panjang minimal 6 residu glukosa)
pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 1à6 sehingga membuat
titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan
penambahan lebih lanjut 1àglukosil dan pembentukan cabang selanjutnya. Setelah
jumlah residu terminal yang non reduktif bertambah, jumlah total tapak reaktif
dalam molekul akan meningkat sehingga akan mempercepat glikogenesis maupun
glikogenolisis. (Murray dkk. Biokimia Harper)

Tampak bahwa setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir oleh


enzim glikogen sintase.Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat putus
dari glikogen induknya dan berpindah tempat untuk membentuk cabang.Enzim
yang berperan dalam tahap ini adalah enzim pembentuk cabang (branching
enzyme).

6
B. Proses glikogenelisis
Glikogenolisis merupakan reaksi pemecahan molekul glikogen menjadi
molekul glukosa. Proses ini terjadi apabila tubuh membutuhkan glukosa, untuk
digunakan lebih lanjut dalam proses glikolisis. Glikogenolisisjuga dapat berarti
lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari
simtomahipoglisemia. Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan,
maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi.
Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari
glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan
glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini
spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 1à4 glikogen untuk menghasilkan
glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul
glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa
yang tersisa pada tiap sisi cabang 1à6.

(C6)n + Pià (C6)n-1 + Glukosa 1-fosfat

Glikogen          Glikogen

Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida


dari satu cabang ke cabang lainnya sehingga membuat titik cabang 1à6 terpajan.
Hidrolisis ikatan 1à6 memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang
(debranching enzyme) yang spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut, maka
kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat berlangsung. (Murray dkk. Biokimia
Harper)

Berikut tahap-tahap glikogenelisis :

1) Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-fosfat.


Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak melibatkan
UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase. Selanjutnya
glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama
seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase.
2) Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari glukosa 6-
fosfat. Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam
reaksi ini enzim lain, glukosa 6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat
sehigga terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari ADP
dan fosfat.
3) Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk
respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam /
tersimpan dalam bentuk ATP

3. Siklus Asam Sitrat


Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai jalur glikolisis yang mengubah
glukosa menjadi piruvat. Pada keadaan aerob, langkah berikutnya pada pembentukkan
energi dari glukosa adalah dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil koenzim A
(asetil koA). Unit asetil aktif ini kemudian mengalami oksidasi sempurna menjadi
CO2 melalui siklus asam sitrat.

7
Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria,
yang berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan mengubah asam piruvat
menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi. Proses ini adalah proses oksidasi dengan
menggunakaan oksigen atau aerob (Poedjiani, A : 264).

Siklus asam sitrat dikenal juga sebagai siklus asam trikarboksilat atau siklus krebs,
menggunakan nama penemunya Hans Krebs seorang ahli biokimia yang banyak jasa
atau sumbangannya dalam penelitian tentang metabolisme karbohidrat.

Siklus asam sitrat merupakan jalur metabolisme bersama untuk oksidasi molekul
bahan bakar seperti asam amino, asam lemak dan karbohidrat, juga berperan sebagai
sumber bahan pembangun untuk proses-proses biosintesis.Sebagian besar molekul
masuk siklus asam sitrat sebagai Asetil KoA.Dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi
asetil koA merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus asam sitrat. Pada
eukariot, reaksi ini dan reaksi dalam siklus berlangsung dalam mitokondria,
sedangkan glikolisis berlangsung di sitosol (Stryer, L : 525).

Berikut adalah gambaran ringkas siklus asam sitrat:


 Senyawa C4 (oksaloasetat) berkondensasi dengan senyawa C2 membentuk
senyawa C6 (asam trikarboksilat / sitrat). Reaksi dikatalisis oleh enzim sitrat
sintase.
 Sitrat mengalami isomerisasi menjadi isomer sitrat. Reaksi dikatalisis oleh
enzim sitrat akotase.
 Isomer sitrat kemudian mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi senyawa
C5 (α-ketoglutarat). Reaksi dikatalisis oleh enzim isositrat dehidrogenase dan
menghasilkan NADH dan CO2.
 Senyawa ini mengalami dekarboksilasi oksidatif lagi menjadi senyawa C 4
(suksinil ko-A. Reaksi dikatalisis oleh enzim α-ketoglutarat dehidrogenase dan
menghasilkan NADH dan CO2.
 Senyawa C4 (suksinil ko-A) lalu dipecah menjadi suksinat (C 4). Reaksi
dikatalisis oleh enzim suksinil koA sintase. Menghasilkan senyawa fosfat
berenergi tinggi (GTP).
 Suksinat (C4) dioksidasi menjadi fumarat (C4). Reaksi dikatalisis oleh enzim
suksinat dehidrogenase dan menghasilkan FADH2.
 Fumarat (C4) mengalami hidrasi menjadi malat (C4). Reaksi dikatalisis oleh
enzim fumarase.
 Akhirnya malat (C4) dioksidasi menghasilkan kembali oksaloasetat (C4).
Reaksi dikatalisis oleh enzim malat dehidrogenase dan menghasilkan NADH.

2.5 ENERGI YANG DIHASILKAN PADA METABOLISME KARBOHIDRAT


Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam
organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) molekul organik kompleks yang biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang
melibatkan enzim. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel, tanpa
metabolisme makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

8
Pada glikolisis aerob, energi ysng dihasilkan terinci sebagai berikut:
 Hasil tingkat substrat                                                  : +4P
 Hasil oksidasi respirasi                                               : +6P
 Jumlah                                                                      : 4P+6P = 10P
 Dikurangi untuk aktivasi glukosa dan fruktosa 6P     : -2
 Hasil akhir                                                                : 10P-2P = 8P

Pada glikolisis anaerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:

 Hasil tingkat substrat                                                  : +4P


 Hasil oksidasi respirasi                                               : +0P
 Jumlah                                                                      : 4P+0P = 4P
 Dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P     : -2P
 Hasil akhir                                                                 : 4P-2P = 2P

Pada siklus asam sitrat, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:

 Tiga molekul NADH, menghasilkan                           : 3 X 3P = 9P


 Satu molekul FADH2, menghasilkan                          : 1 X 2P= 2P
 Pada tingkat substrat                                                  : 1P
 Jumlah                                                                      : 12p

Satu siklus krebs  akan menghasilkan energi 3P+3P+1P+2P+3P = 2P

Apabila dihubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat, dan siklus krebs akan dapat kita
itung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi
dengan rincian sebagai berikut:

 Glikolisis                                                                : 8P
 Oksidasi piruvat (2X3P)                                           : 6P
 Siklus krebs (2X12P)                                               : 24P
 Jumlah                                                                    : 38P

2.6 PROSES PENCERNAAN KARBOHIDRAT


Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Senyawa ini dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu monosakarida
(glukosa dan fruktosa), disakarida (sukrosa dan maltose), dan polisakarida (amilum,
glikogen, dan selulosa). Ketiga kelompok senyawa karbohidrat tersebut dicerna oleh
organ sistem pencernaan secara bertahap. Berikut ini tahapan proses pencernaan
karbohidrat tersebut mulai dari rongga mulut.
1) Rongga Mulut
Proses pencernaan karbohidrat dimulai dari rongga mulut. Makanan yang
mengandung karbohidrat dikunyah di dalam rongga mulut sehingga bercampur
dengan air ludah. Air ludah mengandung enzim amilase, enzim yang berfungsi
mengurai karbohidrat menjadi glukosa. Adapun jika pengunyahan dilakukan
lebih lama, oleh amilase karbohidrat umumnya langsung diubah menjadi maltosa.
Perlu diketahui bahwa amilase berkerja optimal pada pH ludah netral.

9
2) Tenggorokan
Setelah melalui pencernaan mekanis yang dilakukan gigi dan pencernaan kimiawi
yang dilakukan ludah, karbohidrat kemudian ditelan masuk dan melewati
tenggorokan (esofagus). Pada organ ini, proses pencernaan karbohidrat sama
sekali tidak terjadi. Ia hanya lewat dengan mudah dalam hitungan detik karena
saluran esofagus sangat licin akibat cairan mucus yang dihasilkan dindingnya.
3) Lambung
Dari tenggorokan, karbohidrat langsung diterima lambung untuk kemudian diolah
dan dicampurkan dengan asam lambung (HCl) yang bersifat korosif.
Pencampuran karbohidrat, asam lambung, dan makanan lain terjadi dengan
bantuan gerakan kontraksi lambung. Proses ini membuat karbohidrat menjadi
lebih cair dan hancur. Cairan karbohidrat yang bercampur dengan makanan lain
ini kemudian disebut dengan istilah chymus. [Baca : Sistem Pencernaan pada
Hewan Ruminansia]
4) Usus Halus
Proses pencernaan karbohidrat di usus halus melalui beberapa organ penting yang
masing-masing memiliki peranan yang berbeda. Organ tersebut antara lain:

10
a. Usus 12 Jari (Duodenum)
Chymus yang mengandung karbohidrat yang berasal dari lambung diteruskan
ke usus 12 jari (duodenum) untuk kemudian dicerna lebih lanjut. Proses
pencernaan karbohidrat dalam usus 12 jari dilakukan secara kimiawi
menggunakan enzim amilopsin atau enzim amilase yan dihasilkan dari getah
pankreas. Enzim ini memecah amilum yang belum sempat terurai sempurna
di rongga mulut untuk menjadi disakarida.
b. Usus Kosong (Jejunum)
Setelah melalui usus 12 jari, proses pencernaan karbohidrat yang telah
berwujud disakarida ini kemudian dilanjut oleh organ selanjutnya, yakni usus
kosong (jejunum). Di dalam organ ini, disakarida dipecah menjadi
monosakarida dengan bantuan enzim-enzim disakaridase (maltase, laktase,
dan sukrase) yang terdapat pada getah usus halus hasil sekresi dinding-
dindingnya. Pemecahan disakarida tergantung pada jenis dan jumlahnya,
yaitu:
Maltosa menjadi 2 mol glukosa dengan bantuan enzim maltase
Laktosa menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa dengan bantuan enzim
lactase
Sukrosa menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa dengan bantuan enzim
sukrase
c. Usus Penyerap (Ileum)
Setelah melalui usus kosong, monosakarida-monosakarida hasil penguraian
enzim disakaridase kemudian diserap oleh dinding ileum atau usus penyerap.
Serapan monosakarida ini lalu diabsorpsi dan diangkut sistem sirkulasi darah
lewat vena porta dan disalurkan ke seluruh tubuh menjadi energi yang siap
digunakan.
5) Usus Besar dan Anus
Ampas makanan yang sari karbohidrat-nya telah diserap oleh usus halus,
selanjutnya berlalu menuju usus besar. Ampas ini kemudian menjadi substrat
potensial yang difermentasi oleh beberapa mikroorganisme di dalam usus besar,
sebelum akhirnya dibuang melalui anus.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
A. PENGERTIAN METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang
melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk
akhir. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan
yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme.
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.
B. FUNGSI KARBOHIDRAT
1. Sebagai sumber energi utama.
2. Berperan penting dalam proses metabolisme,menjaga keseimbangan asam
dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ
tubuh.
3. Membantu proses pencernaan makanan dalam prose pencernaan,
C. PEMBAGIAN KARBOHIDRAT
 Monosakarida(C6H12O6)
 Disakarida(C12H22O11)
 Polisakarida(C6H11O5)
D. PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT
1. Glikolisis
2. Glikogenesis dan Glikogenelisis
3. Siklus Asam Sitrat
E. ENERGI YANG DIHASILKAN PADA METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam
organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) molekul organik kompleks yang biasanya terdiri atas tahapan-
tahapan yang melibatkan enzim. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia
di dalam sel, tanpa metabolisme makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
F. PROSES PENCERNAAN KARBOHIDRAT
1. Rongga Mulut
2. Tenggorokan
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar dan Anus

3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://sikucingitem.wordpress.com/2014/03/05/makalah-metabolisme-
karbohidrat/

http://muhammadfitriansyahmakalahbiokimia.blogspot.co.id/

http://www.ebiologi.com/2015/10/proses-pencernaan-karbohidrat-dalam-
tubuh.html

13

Anda mungkin juga menyukai