Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan institusi pendidikan dan bersifat formal yang


menyelenggarakan kegiatan pendidikan belajar dan mengajar. Sekolah dasar
merupakan tingkatan dalam dunia pendidikan yang sangat penting untuk membekali
karakter sejak usia dini. Masalah kesehatan yang dihadapi oleh anak usia SD/MI
biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan sekolah salah
satunya fasilitas sanitasi sekolah (Maryunani, 2013). Adanya fasilitas sanitasi
lingkungan di sekolah yang kurang juga dapat mempengaruhi terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat di sekolah. Jenjang pendidikan sekolah dasar yang memiliki akses
sanitasi dasar yang paling rendah salah satunya yaitu fasilitas mencuci tangan. Sekitar
34,9% sekolah dasar tidak memiliki sarana atau fasilitas mencuci tangan
(Kemendikbud, 2017).

Anak usia sekolah (6 - 12) tahun merupakan kelompok khusus dengan


kebutuhan kesehatan yang khusus sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan
anak (Nugroho, 2017). Sebagian besar penyakit anak usia sekolah (6-12) tahun
ternyata berkaitan dengan PHBS di lingkungan sekolah (Lina, 2016). Setiap tahunnya
sekitar 100.000 anak Indonesia meninggal akibat masalah kesehatan seperti diare.
Selain itu, kesadaran pentingnya mengenai PHBS masih rendah serta masih belum
optimalnya sarana untuk menunjang program PHBS yaitu sarana fisik seperti sarana
cuci tangan pakai sabun (Wulansari, 2015).

Fasilitas mencuci tangan di sekolah pada masa pandemi COVID-19 adalah hal
yang sangat penting untuk mencegah penularan COVID-19. Fasilitas mencuci tangan
juga harus memenuhi standar minimum yang sesuai dan ditetapkan oleh kementerian
kesehatan (Kemenkes, 2020). Menurut (WHO & UNICEF,2020) menyebutkan
bahwa fasilitas mencuci tangan yang berfungsi dengan baik harus selalu tersedia
untuk para siswa di setiap titik sekolah.

Berdasarkan hal tersebut ditemukan ketidaksesuaian antara harapan dengan


kenyataan di sekolah. Harapan atas kesenjangan ini adalah tersedianya fasilitas
mencuci tangan dengan kondisi baik dan lengkap di sekolah dasar negeri pada masa
pandemic covid 19. Tetapi pada kenyataannya di sekolah dasar masih banyak
fasilitas mencuci tangan dengan kondisi yang rusak serta masih banyak yang tidak
tersedia fasilitas mencuci tangan di masa pandemic covid 19. Dari penelitian yang
dilakukan oleh (Reza, 2019) menunjukkan bahwa kondisi sanitasi dengan kategori
buruk yaitu fasilitas cuci tangan sebesar 35,52%. Selain itu, penelitian yang dilakukan
oleh (Jony, 2016) menyebutkan bahwa kondisi sanitasi yang paling buruk adalah
tempat mencuci tangan yaitu sebanyak 10 dari 19 sekolah (52,6%) yang tidak
memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018 menyebutkan


bahwa fasilitas yang memenuhi syarat di Provinsi Bali sebesar 41,33%. Berdasarkan
data dari Profil Kesehatan Bali tahun 2019 menyebutkan hanya 1 desa di Kabupaten
Tabanan yang sudah memenuhi syarat sanitasi. Berdasarkan Profil Kesehatan
Kabupaten Tabanan 2018 menyebutkan bahwa yang belum memenuhi syarat sanitasi
ada 3 Kecamatan yaitu Kerambitan, Marga, dan Kediri. Penelitian yang dilakukan
oleh (Adeilla, 2020) menyebutkan bahwa sarana sanitasi salah satunya sarana cuci
tangan sebanyak 50% dengan kondisi yang kurang baik. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh (Irma, 2019) menyebutkan bahwa kondisi sarana penyediaan air
bersih sebanyak 100% fasilitasnya tidak memenuhi syarat sanitasi.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Kabupaten Tabanan didapatkan


data bahwa sebagian besar sekolah dasar negeri di 3 Kecamatan terdapat adanya
komponen fasilitas mencuci tangan. Adanya sumber air bersih di sekolah
menggunakan air PAM/ledeng, terdapat pembuangan air menuju selokan , jumlah
tempat cuci tangan yang berfungsi sangat belum memadai di sekolah dasar. Selain
itu, di sekolah tidak terdapat sabun dan lap/tisu pada tempat mencuci tangan, terdapat
penampung air yaitu wastafel stainless, terdapat keran air. Dan masih banyak sekolah
dasar yang jumlah fasilitasnya masih belum memadai dengan jumlah siswa sekolah
dasar.

Kondisi fasilitas yang buruk dapat memberikan pengaruh yang negative


terhadap kesehatan siswa sekolah dasar. Fasilitas yang jumlahnya tidak memadai,
memiliki kebersihan yang buruk serta air yang terkontaminasi dapat menyebabkan
penyakit lain seperti disentri, kolera, tipus, hepatitis dan yang lainnya (UNICEF,
2012). Kondisi fasilitas yang buruk pada masa pandemic covid 19 menjadi hal yang
sangat penting. Selain menyebabkan penyakit, fasilitas sangat berpengaruh terhadap
pencegahan rantai penularan covid 19 khususnya fasilitas mencuci tangan. Siswa
sekolah dasar harus tetap mengikuti protocol kesehatan yang ada sesuai aturan
pemerintah agar terhindar dari penyakit (Kemenkes, 2020).

Perlunya melakukan pencegahan rantai penularan covid 19 di sekolah dasar


oleh semua warga sekolah. Kepala sekolah harus mempersiapkan dan menyediakan
fasilitas mencuci tangan yang lengkap dengan jumlah yang memadai. Selain itu
sumber air bersih dan komponen lainnya harus disediakan di sekolah dengan kondisi
baik. Serta material kampanye dan edukasi seperti poster mencuci tangan pakai sabun
harus tersedia di setiap titik tempat mencuci tangan. Pentingnya hal tersebut untuk
meningkatkan kesehatan para siswa sekolah dasar dan untuk mencegah terjadinya
penyakit.

Siswa sekolah dasar harus diberikan penyuluhan dan kegiatan demonstrasi


cuci tangan pakai sabun di sekolah. Hal ini menjadi sangat penting di sekolah dasar
untuk para siswa sekolah dasar yang akan belajar kembali di sekolah. Pentingnya
mentaati protocol kesehatan di masa pandemic covid 19 khususnya siswa sekolah
dasar. Selain itu, tersedianya fasilitas mencuci tangan untuk para siswa akan
mendukung siswa untuk melakukan cuci tangan pakai sabun di sekolah. Serta
tersedianya fasilitas dan poster edukasi mencuci tangan pakai sabun yang diletakkan
di setiap tempat mencuci tangan seperti kamar mandi para siswa dan di fasilitas
mencuci tangan.

Oleh karena itu peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“gambaran fasilitas mencuci tangan di sekolah dasar negeri pada masa pandemic
covid 19”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah bagaimanakah
fasilitas mencuci tangan di sekolah dasar negeri pada masa pandemic covid 19 ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kondisi fasilitas mencuci tangan di
Sekolah Dasar Negeri Pada Masa Pandemi Covid 19.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi sumber air bersih di Sekolah Dasar Negeri
b. Untuk mengidentifikasi wadah air di Sekolah Dasar Negeri
c. Untuk mengidentifikasi sabun dan pengering Sekolah Dasar Negeri
d. Untuk mengidentifikasi saluran pembuangan Sekolah Dasar Negeri
e. Untuk mengidentifikasi distribusi air / perpipaan Sekolah Dasar
Negeri
f. Untuk mengidentifikasi keran air di Sekolah Dasar Negeri
g. Untuk mengidentifikasi penampung di Sekolah Dasar Negeri
h. Untuk mengidentifikasi material kampanye dan edukasi di Sekolah
Dasar Negeri
i. Untuk mengidentifikasi tempat penampungan sampah di Sekolah
Dasar Negeri

1.4 Manfaat Penelitian


1) Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
pada bidang ilmu keperawatan anak khususnya pada pengetahuan fasilitas
mencuci tangan untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit pada anak
dan untuk pencegahan virus covid 19.

2) Manfaat Praktis
a. Bagi Klinisi dan Praktisi Kesehatan
Sebagai bahan referensi dan menambah wawasan tentang
fasilitas mencuci tangan serta dapat mengurangi resiko terjadinya
penyakit untuk mencegah penularan covid 19.
b. Bagi Instansi Pendidikan
a) Bagi Institusi Kesehatan
Sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan tentang
kondisi fasilitas mencuci tangan di Sekolah Dasar Negeri.
b) Bagi Sekolah Dasar
Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kebersihan dan
kelengkapan fasilitas mencuci tangan di Sekolah Dasar Negeri.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan peneliti tentang gambaran fasilitas mencuci tangan di
Sekolah Dasar Negeri
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan atau data awal
untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap permasalahan
fasilitas mencuci tangan di Sekolah Dasar Negeri.

Anda mungkin juga menyukai