Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu rencana penelitian yang disusun
sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
penelitiannya (Nursalam, 2013). Rancangan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
sebuah desain penelitian yang menggambarkan fenomena yang diteliti dan
menggambarkan besarnya masalah yang diteliti (Swarjana, 2015). Penelitian
ini merupakan penelitian dalam bentuk survey yang bersifat observational
dengan metode pendekatan cross sectional yaitu dengan melakukan
penelitian atau pengumpulan data hanya sekali saja (Nursalam, 2013).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan Kerambitan Kabupaten
Tabanan. Yang mana berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan
2018 menyebutkan bahwa di kecamatan ini memiliki sanitasi yang rendah
dan belum memenuhi syarat sanitasi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2021. Waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini sekitar satu bulan. Penyusunan
hasil penelitian dilaksanakan peneliti setelah peneliti selesai pada tahap
pengumpulan data.
C. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu, objek, fenomena atau target
yang akan diteliti oleh peneliti (Mazhindu and Scott, 2005 dalam Swarjana
2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah dasar negeri
(SDN) di Kecamatan Kerambitan sebanyak 28 sekolah dasar negeri
(Kemdikbud, 2020).

2. Sampel
Sampel adalah kumpulan individu atau objek yang dapat diukur yang
mewakili populasi (Mazhindu and Scott, 2005 dalam Swarjana 2015).
Yang digunakan sebagai sampel pada penelitian ini adalah Sekolah Dasar
Negeri yang berada di Kecamatan Kerambitan.
a. Besar Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Non
Probability sampling yaitu dengan menggunakan sampling jenuh atau
total sampling yang mana jumlah sampel yang akan diteliti sama
dengan jumlah populasi (Sugiyono, 2014). Jumlah sampel dalam
penelitian ini yaitu seluruh sekolah dasar negeri di Kecamatan
Kerambitan Kabupaten Tabanan sebanyak 28 sekolah.
b. Kriteria Sampel
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari
suatu populasi target yang akan diteliti (Nursalam 2013). Kriteria
inklusi pada penelitian ini antara lain :
a. Sekolah dasar negeri yang bangunannya masih kokoh/kuat.
b. Sekolah dasar yang memiliki fasilitas mencuci tangan.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek
yang memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab (Nursalam,
2013). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah sekolah dasar
negeri yang rusak dan tidak terpakai saat dilakukan penelitian.

3. Sampling
Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai
dengan keseluruhan subjek yang diteliti (Nursalam, 2013). Peneliti
mengambil teknik sampling Non Probability sampling dengan teknik
sampling jenuh, yaitu semua anggota populasi dijadikan sebagai
sampel (WHO, 2001 dalam Swarjana 2015).

D. Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, akuratnya data penelitian yang
dikumpulkan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian. Agar data yang
dikumpulkan itu akurat dan tepat maka diperlukan pengumpulan data
(instrument penelitian). Selain ketepatan instrument penelitian, metode
pengumpulan data sebaiknya tepat atau sesuai dengan yang dikumpulkan
(Mazhindu and Scott, 2005 dalam Swarjana 2015). Pada penelitian ini
metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
lembar observasi yang telah berisi 9 buah pernyataan kepada masing –
masing Sekolah Dasar Negeri. Sebelum dilakukan penelitian responden
diberikan penjelasan mengenai tujuan dilakukannya penelitian serta
menjelaskan lembar observasi yang akan digunakan untuk penelitian.
Kemudian peneliti menyerahkan surat permohonan menjadi responden
dan meminta responden untuk menandatangani informed consent sebelum
dilakukannya penelitian.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Lembar Observasi
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar
observasi. Lembar observasi yang digunakan bersifat tidak baku
karena dibuat dan dikembangkan sendiri oleh penulis dengan mengacu
pada teori dan konsep. Lembar observasi berisi pernyataan mengenai
fasilitas mencuci tangan. Lembar observasi pada penelitian ini
menggunakan skala data ordinal, bila saat penelitian kebersihan
fasilitas mencuci tangan baik maka nilai akumulasinya >75%, bila
kebersihan cukup maka nilai akumulasinya 60 – 75%, namun bila
kebersihan kurang maka nilai akumulasinya <60%.
b. Uji Validitas
Uji validitas instrument yang digunakan yaitu face validity.
Dalam penelitian ini uji validitas yang telah disepakati oleh Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali adalah face validity. Face Validity
digunakan untuk menguji valid atau tidaknya instrument sehingga
dapat digunakan oleh seorang peneliti (Swarjana, 2015).

3. Teknik Pengumpulan Data


a. Tahap Persiapan
Hal – hal yang dipersiapkan pada tahap ini adalah :
1) Peneliti mengajukan judul proposal yang akan diteliti kepada
pembimbing, dan setelah judul disetujui oleh pembimbing, peneliti
membuat proposal dan melakukan bimbingan proposal kepada
pembimbing.
2) Setelah peneliti melakukan bimbingan proposal, peneliti akan
melakukan ujian proposal.
3) Peneliti melakukan revisi ujian proposal, yang kemudian
dikonsulkan kepada pembimbing.
4) Setelah pembimbing menyatakan setuju untuk melakukan
penelitian, kemudian pembimbing menandatangani proposal
penelitian.
5) Peneliti mengajukan surat pengantar permohonan izin penelitian
dari Rektor Itekes Bali dan mengurus legal etik penelitian di
Komisi Etik Penelitian ITEKES Bali
6) Peneliti mengajukan surat izin penelitian di Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali
7) Setelah surat izin penelitian terbit, peneliti akan menyerahkan surat
tersebut ke Kantor Kesbang Pol dan Limnas Kabupaten Tabanan
dan peneliti akan menyerahkan surat izin penelitian dari pihak
Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Tabanan kepada Camat
Kerambitan
8) Setelah peneliti mendapatkan surat izin melakukan penelitian dari
Camat Kerambitan dan Surat Keterangan Etik Penelitian dari
ITEKES BALI maka peneliti akan memproses lanjut detail waktu
pelaksanaan pengumpulan data
9) Setelah surat izin penelitian dari Camat terbit dan surat keterangan
etik dari ITEKES BALI terbit, surat disampaikan kepada Kepala
desa masing – masing dan Kelian Dinas serta kepala sekolah.
10) Peneliti mempersiapkan lembar permohonan untuk menjadi
responden dan peneliti mempersiapkan informed consent untuk
persetujuan terhadap responden.
11) Peneliti mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam
pengumpulan data. Saat melakukan pengumpulan data, peneliti
akan dibantu oleh asisten peneliti (enumerator) sebanyak 1 orang
asisten. Asisten peneliti yang dimaksud adalah mahasiswa
ITEKES Bali.
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah diberikan ijin penelitian dilanjutkan ke tahap pelaksanaan.
Adapun tahap pelaksanaannya yaitu :
1. Peneliti menentukan responden penelitian sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi serta teknik sampling yang digunakan
2. Peneliti dan asisten peneliti mendatangi sekolah dasar negeri dan
tempat kepala sekolah yang berada di Kecamatan Kerambitan.
Selanjutnya peneliti mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
3. Peneliti menjelaskan lembar observasi secara detail kepada
responden dan peneliti memberikan lembar permohonan kepada
responden untuk ikut serta dalam penelitian ini
4. Apabila responden bersedia, peneliti akan memberikan lembar
persetujuan (informed consent form) yang menyatakan bahwa
responden bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
5. Peneliti menjelaskan perihal pengisian lembar observasi penelitian
dan memberi kesempatan kepada responden untuk menanyakan
hal-hal yang belum jelas.
6. Peneliti memberikan lembar observasi kepada responden untuk
diisi selama 25 menit dan setelah itu dikembalikan kepada peneliti
7. Peneliti akan mengecek kelengkapan jawaban responden dan pada
saat yang bersamaan peneliti akan mengobservasi fasilitas cuci
tangan serta mendokumentasikan
8. Peneliti mengucapkan salam dan terima kasih kepada responden
atas partisipasinya dalam penelitian ini
E. Rencana Analisa Data
1. Pengolahan Data
Sebelum dianalisis data harus diolah terlebih dahulu. Dalam proses
pengolahan data terdapat langkah – langkah yang harus ditempuh antara
lain (Notoatmodjo, 2012) :
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi
lembar observasi yang telah di isi. Dalam penelitian ini yang dilakukan
oleh peneliti adalah memeriksa kembali data responden yang diperoleh
atau dikumpulkan. Kemudian editing dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Bertujuan mengidentifikasi data yang terkumpul dan memberikan
angka. Setelah dilakukan editing pada semua lembar observasi,
selanjutnya dilakukan proses coding yaitu mengubah data yang berupa
huruf menjadi angka. Dalam penelitian ini yang menggunakan kode
berupa angka adalah indicator hasil ukur yang dimasukkan dalam
lembar observasi untuk memudahkan pengolahan data.
c. Data Entry
Setelah semua isian lembar observasi terisi penuh dan benar, dan juga
sudah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah
memproses data agar dianalisis. Proses data dilakukan dengan cara
meng-entry data dari lembar observasi ke perangkat computer. Peneliti
memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau
database computer. Peneliti memasukkan data seperti kode responden,
kode karakteristik responden, kode pertanyaan lembar observasi, skor
dari masing – masing pernyataan lembar observasi, total skor dari
seluruh akumulasi yang diperoleh dari masing – masing responden dan
kode kategori responden sehingga data dapat dianalisis dengan
bantuan SPSS for windows.
d. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry dan
dimasukkan ke database computer untuk melihat kemungkinan ada
kesalahan kode, ketidaklengkapan, maupun dalam membaca kode dan
kemudian dilakukan koreksi. Setelah semua data diolah, peneliti
melakukan pengecekan kembali untuk memastikan tidak ada
kesalahan kode atau ketidaklengkapan. Dengan demikian peneliti
mengharapkan data tersebut benar – benar siap untuk dianalisis.
2. Analisa Data
Analisa data merupakan proses paling penting dalam sebuah
penelitian. Keakuratan data penelitian belum dapat menjamin keakuratan
hasil penelitian, sehingga memerlukan analisis data yang tepat (Swarjana,
2015). Teknik analisa data adalah cara pengolahan data agar dapat
disimpulkan dan dinterpretasikan sebagai informasi (Hidayat, 2010).
Teknik analisa data yang dipakai adalah statistic deskriptif yang akan
mencari proporsi kebersihan fasilitas mencuci tangan di Sekolah Dasar
Negeri. Pengolahan data untuk kebersihan fasilitas mencuci tangan adalah
menggunakan lembar observasi.
Analisa data merupakan suatu analisa yang dilakukan terhadap setiap
variable dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2005). Variabel pada
penelitian ini adalah fasilitas mencuci tangan di Sekolah Dasar Negeri.
Selanjutnya untuk menyusun atau memasukkan data – data yang telah
lengkap kedalam suatu tabe l dengan bantuan Microsoft Excel sehingga
data – data dapat dianalisis menggunakan bantuan program SPSS for
window. Variabel yang dideskripsikan dalam penelitian ini yaitu sumber
air bersih, wadah air, sabun, pengering material kampanye/edukasi,
distribusi air, kran air, penampung dan penampungan sampah. Hasil
responden yang telah diberikan bobot secara observasi dijumlahkan dan
dibandingkan dengan skor maksimal kemudian dikalikan 100%.
Kemudian hasil presentase dikategorikan menjadi 3 yaitu :
1. Kebersihan baik jika nilai akumulasinya >75%
2. Kebersihan cukup jika nilai akumulasinya 60 – 75%
3. Kebersihan kurang jika nilai akumulasinya <60%

Data hasil analisa tersebut kemudian disajikan dalam bentuk tabel.

F. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini selain metode dan desain penelitian, hal yang
perlu diperhatikan adalah etika penelitian. Etika penelitian harus di patuhi
oleh seorang peneliti di bidang kesehatan, kebidanan, keperawatan,
kedokteran dan di bidang lainnya.
Menurut (Notoatmodjo, 2012) terdapat 4 jenis etika penelitian antara lain :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk
mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian
tersebut. Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat
subjek penelitian, dan peneliti juga mempersiapkan lembar formulir
persetujuan (informed concent) kepada responden. Saat penelitian ini
dilaksanakan seluruh objek bersedia untuk menandatangani lembar
persetujuan.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacy and confidentiality)
Setiap responden mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu dalam memberikan informasi, maka dari itu
seorang peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas
dan kerahasiaan identitas responden. Peneliti cukup menggunakan coding
sebagai pengganti identitas responden.
Pada saat penelitian, peneliti menjelaskan kepada responden bahwa
peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data
(lembar observasi). Peneliti juga menjelaskan kepada responden untuk
mengisi nama dengan inisial saja pada lembar pengumpulan data tersebut
sehingga kerahasiaan data responden akan tetap terjaga.
3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an
inclusiveness)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan
kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan
penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan,
yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini
menjamin semua subjek dalam penelitian ini, peneliti memperoleh
perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan responden yang
satu dengan yang lainnya.
Dalam penelitian ini, peneliti telah menjelaskan kepada responden
bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan tentang jawaban yang telah diisi
oleh responden pada lembar observasi. Peneliti menyimpan jawaban
responden dan tidak akan membocorkan data yang didapat dari responden.
Semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti.
Hasil pengolahan data dilaporkan secara general dan data hanya bisa
diakses oleh peneliti dan pembimbing.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal
mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada
khususnya, seperti menambahnya pengatahuan, wawasan dan informasi
yang didapatkan siswa sekolah, warga sekolah dan kepala sekolah
mengenai fasilitas mencuci tangan di Sekolah Dasar Negeri. Dalam
penelitian ini peneliti sudah mendapatkan ijin dari institusi Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali untuk melakukan penelitian sesuai dengan
prosedur.

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed consent adalah suatu lembaran yang digunakan


sebagai permintaan persetujuan kepada responden untuk bersedia
menjadi responden pada penelitian ini dengan membutuhkan tanda
tangan pada lembar informed consent. Di dalam informed consent
peneliti mencantumkan mengenai partisipan responden, tujuan
penelitian, manfaat dan kerahasiaan responden.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Peneliti tidak memberikan dan mencantumkan nama responden


pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data. Peneliti juga menjelaskan kepada responden untuk
mengisi nama dengan inisial saja, sehingga kerahasiaan data
responden akan tetap terjaga.

3. Confidentialy (Kerahasiaan)

Peneliti akan menjelaskan kepada responden bahwa akan


menjaga dan menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
atau masalah-maslaah lainnya. Peneliti juga akan menyimpan data
yang didapat dari responden dengan baik.

4. Protection from Discomfort (Perlindungan dan Ketidaknyamanan)


Melindungi responden dari ketidaknyamanan, baik fisik
maupun psikologis. Peneliti dalam penelitian ini sudah mendapatkan
izin untuk melakukan penelitian seperti yang dijelaskan pada tahap
persiapan.

5. Beneficence

Merupakan prinsip untuk memberikan manfaat bagi orang lain,


namun tidak membahayakan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai