METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu rencana penelitian yang disusun
sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
penelitiannya (Nursalam, 2013). Rancangan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
sebuah desain penelitian yang menggambarkan fenomena yang diteliti dan
menggambarkan besarnya masalah yang diteliti (Swarjana, 2015). Penelitian
ini merupakan penelitian dalam bentuk survey yang bersifat observational
dengan metode pendekatan cross sectional yaitu dengan melakukan
penelitian atau pengumpulan data hanya sekali saja (Nursalam, 2013).
2. Sampel
Sampel adalah kumpulan individu atau objek yang dapat diukur yang
mewakili populasi (Mazhindu and Scott, 2005 dalam Swarjana 2015).
Yang digunakan sebagai sampel pada penelitian ini adalah Sekolah Dasar
Negeri yang berada di Kecamatan Kerambitan.
a. Besar Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Non
Probability sampling yaitu dengan menggunakan sampling jenuh atau
total sampling yang mana jumlah sampel yang akan diteliti sama
dengan jumlah populasi (Sugiyono, 2014). Jumlah sampel dalam
penelitian ini yaitu seluruh sekolah dasar negeri di Kecamatan
Kerambitan Kabupaten Tabanan sebanyak 28 sekolah.
b. Kriteria Sampel
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari
suatu populasi target yang akan diteliti (Nursalam 2013). Kriteria
inklusi pada penelitian ini antara lain :
a. Sekolah dasar negeri yang bangunannya masih kokoh/kuat.
b. Sekolah dasar yang memiliki fasilitas mencuci tangan.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek
yang memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab (Nursalam,
2013). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah sekolah dasar
negeri yang rusak dan tidak terpakai saat dilakukan penelitian.
3. Sampling
Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai
dengan keseluruhan subjek yang diteliti (Nursalam, 2013). Peneliti
mengambil teknik sampling Non Probability sampling dengan teknik
sampling jenuh, yaitu semua anggota populasi dijadikan sebagai
sampel (WHO, 2001 dalam Swarjana 2015).
D. Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, akuratnya data penelitian yang
dikumpulkan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian. Agar data yang
dikumpulkan itu akurat dan tepat maka diperlukan pengumpulan data
(instrument penelitian). Selain ketepatan instrument penelitian, metode
pengumpulan data sebaiknya tepat atau sesuai dengan yang dikumpulkan
(Mazhindu and Scott, 2005 dalam Swarjana 2015). Pada penelitian ini
metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
lembar observasi yang telah berisi 9 buah pernyataan kepada masing –
masing Sekolah Dasar Negeri. Sebelum dilakukan penelitian responden
diberikan penjelasan mengenai tujuan dilakukannya penelitian serta
menjelaskan lembar observasi yang akan digunakan untuk penelitian.
Kemudian peneliti menyerahkan surat permohonan menjadi responden
dan meminta responden untuk menandatangani informed consent sebelum
dilakukannya penelitian.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Lembar Observasi
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar
observasi. Lembar observasi yang digunakan bersifat tidak baku
karena dibuat dan dikembangkan sendiri oleh penulis dengan mengacu
pada teori dan konsep. Lembar observasi berisi pernyataan mengenai
fasilitas mencuci tangan. Lembar observasi pada penelitian ini
menggunakan skala data ordinal, bila saat penelitian kebersihan
fasilitas mencuci tangan baik maka nilai akumulasinya >75%, bila
kebersihan cukup maka nilai akumulasinya 60 – 75%, namun bila
kebersihan kurang maka nilai akumulasinya <60%.
b. Uji Validitas
Uji validitas instrument yang digunakan yaitu face validity.
Dalam penelitian ini uji validitas yang telah disepakati oleh Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali adalah face validity. Face Validity
digunakan untuk menguji valid atau tidaknya instrument sehingga
dapat digunakan oleh seorang peneliti (Swarjana, 2015).
F. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini selain metode dan desain penelitian, hal yang
perlu diperhatikan adalah etika penelitian. Etika penelitian harus di patuhi
oleh seorang peneliti di bidang kesehatan, kebidanan, keperawatan,
kedokteran dan di bidang lainnya.
Menurut (Notoatmodjo, 2012) terdapat 4 jenis etika penelitian antara lain :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk
mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian
tersebut. Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat
subjek penelitian, dan peneliti juga mempersiapkan lembar formulir
persetujuan (informed concent) kepada responden. Saat penelitian ini
dilaksanakan seluruh objek bersedia untuk menandatangani lembar
persetujuan.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacy and confidentiality)
Setiap responden mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu dalam memberikan informasi, maka dari itu
seorang peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas
dan kerahasiaan identitas responden. Peneliti cukup menggunakan coding
sebagai pengganti identitas responden.
Pada saat penelitian, peneliti menjelaskan kepada responden bahwa
peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data
(lembar observasi). Peneliti juga menjelaskan kepada responden untuk
mengisi nama dengan inisial saja pada lembar pengumpulan data tersebut
sehingga kerahasiaan data responden akan tetap terjaga.
3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an
inclusiveness)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan
kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan
penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan,
yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini
menjamin semua subjek dalam penelitian ini, peneliti memperoleh
perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan responden yang
satu dengan yang lainnya.
Dalam penelitian ini, peneliti telah menjelaskan kepada responden
bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan tentang jawaban yang telah diisi
oleh responden pada lembar observasi. Peneliti menyimpan jawaban
responden dan tidak akan membocorkan data yang didapat dari responden.
Semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti.
Hasil pengolahan data dilaporkan secara general dan data hanya bisa
diakses oleh peneliti dan pembimbing.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal
mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada
khususnya, seperti menambahnya pengatahuan, wawasan dan informasi
yang didapatkan siswa sekolah, warga sekolah dan kepala sekolah
mengenai fasilitas mencuci tangan di Sekolah Dasar Negeri. Dalam
penelitian ini peneliti sudah mendapatkan ijin dari institusi Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali untuk melakukan penelitian sesuai dengan
prosedur.
3. Confidentialy (Kerahasiaan)
5. Beneficence