REPRODUKSI
WANITA
NOVITA HAWSARI A. PUTRI ARUM NUR R. INTAN KHARYNA S. ANGGUN YULIANA CENDIKIA HESTI A.
4401418083 4401418084 4401418085 4401418086 4401418087
ORGAN SISTEM REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan organ genetalia
interna. Organ genatalia eksterna dan vagina adalah bagian untuk sanggama, sedangkan organ genetalia
interna untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, translasi blastokis, implantasi, dan tumbuh kembang
janin.
ORGAN REPRODUKSI LUAR (GENETALIA EKSTERNA)
1. Mons Pubis/ Mons Veneris
Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak
yang terletak dipermukaan anterior simpisis pubis. Setelah
pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut.
2. Labia Mayora
Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong
dan menonjol yang berasal dari mons veneris dan berjalan
kebawah dan ke belakang yang mengelilingi labia minora.
3. Labia Minora
Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan
berwarna kemerahan yang terlihat jika labia mayora
dibuka.
4. Clitoris/ Klentit
Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder
dan erektil yang terletak diujung superior vulva. Fungsi
utama klitoris adalah menstimulasi dan
meningkatkan keregangan seksual.
5. Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh
kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh
fourchet.
ORGAN REPRODUKSI LUAR (GENETALIA EKSTERNA)
6. Kelenjar Bartholini dan Skene
Kelenjar yang penting di daerah vulva karena
dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir
meningkat saat hubungan seks.
7. Ostium Uretra
Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi
sejati, namun dimasukkan ke dalam bagian ini karana
letaknya menyatu dengan vulva. Biasanya terletak
sekitar 2,5 cm dibawak klitoris.
8. Ostium Vagina
Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan
ukurannya. Pada gadis, kebanyakan vagina tertutup sama
sekali oleh labia minora dan jika dibuka, terlihat hampir
seluruhnya tertutu oleh himen.
9. Hymen (Selaput dara)
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar
introitus vagina.
10. Perineum
Perineum Adalah daerah muskular yang dititupi kulit
antara introitus vagina dan anus.
ORGAN REPRODUKSI DALAM (GENETALIA INTERNA)
1. Ovarium
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta
hormon estrogen dan progesteron. Dan sebagai saluran
reproduksi (saluran kelamin) yang terdiri dari oviduk,
uterus dan vagina.
2. Oviduk ( tuba falopi )
Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium
menuju uterus
3. Uterus
Fungsi Uterus (Rahim) adalah sebagai tempat
tumbuh dan berkembangnya janin. Rahim terbagi menjadi
2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim).
4. Vagina
Fungsi vagina adalah sebagai berikut :
• sebagai jalan lahir
• sebagai tempat dalam berhubungan seksual
• sebagai saluran mengalirkan darah dan lendir
disaat menstuasi
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium
dan saluran reproduksi (saluran kelamin).
HORMON-HORMON PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk
reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual
pada wanita dan pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga
kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium
sehingga dapat menerima implantasi zygot.
Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang
pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis.
FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang
akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk
waktu tertentu oleh LH.
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon
steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air
susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL
/ Human Placental Lactogen).
OVULASI
Ovulasi
• Fase ini terjadi pada hari ke-14
• Peningkatan kadar estrogen selama
fase Pra-ovulasi menyebabkan
hambatan lanjutan pelepasan FSH dari
hipofisis
• Kenaikan estrogen juga digunakan
dalam mempertahankan pertumbuhan
dan merangsang terjadinya pembelahan
sel-sel endometrium uterus
• Turunnya konsentrasi FSH
menyebabkan hipofisis melepas LH yag
merangsang pelepasan oosit sekunder
dari folikel De-graff
• Pelepasan oosit sekunder dari folikel de
graff inilah yang disebut ovulasi
sehingga oosit dalam keadaan siap
dibuahi sperma.
FASE OVULASI
Pasca-ovulasi (luteal)
• Terjadi pada hari ke-14 sampaike-28
• Pada fase ini, folikel de graff yang
ditinggalkan oleh oosit sekunder akan
mengkerut dan berubah menjadi korpus
luteum dan tetap memproduksi hormon
estrogen dan progesteron
• Bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi
pembuahan, korpus luteum akan menua
dan berubah menjadi korpus albikan
sehingga tidak menghasilkan hormon
lagi
• Korpus albikan dapat memproduksi
estrogen dan progesteron yang rendah
sehingga konsentrasi hormon tersebut
akan menurun
FASE MENSTRUASI
Pasca-ovulasi (luteal)
• Apabila fertilisasi tidak terjadi,produksi
progesterone mulai menurun pada hari
ke-26.
• Corpus luteum (badan kuning)
berdegenerasi dan lapisan uterus
bersama dinding dalam rahim luruh
(mengelupas) pada hari ke-28 sehingga
terjadi pendarahan.
• Biasanya haid berlangsung selama 7
hari. Setelah itu dinding uterus pulih
kembali.
• Selanjutnya karena tidak ada lagi
progesterone yang dibentuk,maka FSH
dibentuk lagi kemudian terjadilah proses
oogenesis,dan siklus haid dimulai
kembali.
• Siklus haid akan berhenti jika terjadi
kehamilan
FASE OVULASI DAN MENSTRUASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT MENSTRUASI
Periode perimenopause (periode Obesitas Asupan nutrisi yang kurang atau tidak
sebelum menopause terjadi) mencukupi kebutuhan
METRORAGIA AMINOREA
Perdarahan diluar waktu menstruasi Kondisi dimana seorang wanita tidak
yang normal. Metroragia disebut mengalami menstruasi. Kondisi ini bisa
sebagai ‘inter-menstrual bleeding’ yaitu disebabkan karena gangguan hormon,
perdarahan antara waktu haid yang gangguan pertumbuhan dan kurangnya
kemarin dan haid sekarang. nutrisi.
KEHAMILAN
Menurut Prawirohardjo
(2007) Proses kehamilan
terdiri dari ovulasi yaitu
proses pelepasan ovum
yang dipengaruhi oleh
sistem hormonal yang
kompleks, terjadi
migrasi spermatozoa
dan ovum, terjadi
konsepsi dan
pengembangan zigot,
terjadi nidasi
(implantasi) pada
uterus, pembentukan
plasenta, tumbuh
kembang konsepsi
sampai aterm.
T K
Blastulasi
A E
1
H H
A A
2
P M
A I
5 N L
4 3 A
N
6.
Perkem
bangan
janin
1 FERTILISASI
Fertilisasi adalah proses peleburan sel
sperma dan ovum sehingga terbentuk zigot
yang akan berkembang menjadi individu
baru. Fungsi utama fertilisasi adalah untuk
menggabungkan dua sel kromsom haploid
dari dua individu (jantan dan betina)
menjadi satu sel diploid tunggal.
MEKANISME FERTILISASI
MEKANISME FERTILISASI
1. Kontak awal sel gamet, Setelah terjadi kopulasi dan 4. Penembusan Membran vitelin , segera setelah sel
sel sperma diejakulasikan kedalam organ reproduksi spermatozoa menyentuh membran vitelin kedua
wanita, sel sperma akan mengalami perubahan membran sel menyatu. Pada saat sperma menembus
fisiologis penting, salah satunya sperma menjadi membran vitelin, bagian leher dan ekor tertinggal
motil. diluar membran dan terjadi aktivasi terhadap oosit
2. Penembusan korana radiata, korona radiata sekunder untuk melanjutkan pembelahan.
merupakan lapisan ovum terluar berupa sel-sel 5. Peleburan materi genetik, Akhir proses fertilisasi
folikel yang terususn berlapis. Ketika sel sperma yaitu peleburan materi genetik sperma dan ovum,
pertama kali kontak dengan korona radiata terjadilah setelah terjadi peleburan DNA kromososm bereplikasi
reaksi akrosom dimana membran dari tudung sebagai persiapan pembelahan pertama dari zigot
akrosom menajdi larut dan enzim-enzim. Enzim ini
menghancurkan korona radiata sehingga sel sperma
dapat mendekati lapisan pelindung sel telur
berikutnya yaitu zona pelusida.
3. Penembusan zona pelusida, Setelah berhasil
menembus korona radiata, spermatozoa dibantu
enzim akrosin akan mencerna zona pelusida dan
membuat lubang yang memungkinkan sperma dapat
melaju menembus permukaan membran sel telur
(membran vitelin)
2 CLEAVAGE DAN BLASTULASI Penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista) kedalam dinding uterus (endometrium) pada
awal kehamilan. Proses implantasi terjadi setelah melalui
proses fertilisasi dan proses claveage (pembelahan). Tepat
saat berbentuk morula (mengalami pembelahan menjadi 32
sel), embrio mulai memasuki uterus. Proses pembelahan
masih tetap terjadi. Ketika akan mengalami implantasi,
embrio yang berupa blastosit.
Pertama, zona pellucida akan terlepas sebagai aktivitas
dari enzim proteolitik dari airan uterus disebut proses
hatching. Lalu bagian dari blastosit, yaitu tropoblast akan
menempel pada endometrium dan berkembang menjadi
plasenta yang berfungsi sebagai penyuplai zat-zat makanan
kepada fetus.
Persalinan : proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup diluar kandungan melalui jalur lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
tanpa bantuan. (Mochtar, 2002)
FAKTOR PENYEBAB DIMULAINYA PERSALINAN
Penuaan plasenta
TANDA DAN GEJALA PERSALINAN BENTUK PERSALINAN BERDASARKAN TEKNIK
- Ireguler - Reguler
Persalinan spontan
- Kontraksi dapat - Tidak berhenti Persalinan buatan
berhenti dengan dengan perubahan
perubahan aktivitas
aktivitas
• Pengeluaran janin
• Dimulai dari pembukaan serviks
lengkap sampai lahirnya janin
• Lama/waktu (lebih/kurang 20 menit)
Gejala Dan Tanda:
• Ibu ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi
• Ibu merasakan ada peningkatan
tekanan pada rektum
• Perineum menonjol
• Vulva dan vagina membuka
• Meningkatnya pengeluaran lendir pada
vagina
Tanda Pasti:
• Pembukaan serviks lengkap
• Terlihat bagian kepala bayi pada vagina
TAHAP PERSALINAN
MANFAAT ASI
LAMA DAN FREKUENSI
BAGI IBU
MENYUSUI
• Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, • Mencegah perdarahan pasca persalinan dan
sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan’ di mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula.
setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan Hal ini karena hormon progesteron yang merangsang
menentukan sendiri kebutuhannya. otot-otot di saluran ASI.
• Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis • Mencegah anemia defisiensi zat besi. Bila perdarahan
bukan karena sebab lain (kencing, pasca persalinan tidak terjadi atau berhenti lebih
kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) cepat, maka resiko kekurangan darah yang
atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. menyebabkan anemia pada ibu akan berkurang.