Anda di halaman 1dari 35

SISTEM

REPRODUKSI

WANITA

NOVITA HAWSARI A. PUTRI ARUM NUR R. INTAN KHARYNA S. ANGGUN YULIANA CENDIKIA HESTI A.
4401418083 4401418084 4401418085 4401418086 4401418087
ORGAN SISTEM REPRODUKSI WANITA

Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan organ genetalia
interna. Organ genatalia eksterna dan vagina adalah bagian untuk sanggama, sedangkan organ genetalia
interna untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, translasi blastokis, implantasi, dan tumbuh kembang
janin.
ORGAN REPRODUKSI LUAR (GENETALIA EKSTERNA)
1. Mons Pubis/ Mons Veneris
Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak
yang terletak dipermukaan anterior simpisis pubis. Setelah
pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut.
2. Labia Mayora
Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong
dan menonjol yang berasal dari mons veneris dan berjalan
kebawah dan ke belakang yang mengelilingi labia minora.
3. Labia Minora
Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan
berwarna kemerahan yang terlihat jika labia mayora
dibuka.
4. Clitoris/ Klentit
Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder
dan erektil yang terletak diujung superior vulva. Fungsi
utama klitoris adalah menstimulasi dan
meningkatkan keregangan seksual.
5. Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh
kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh
fourchet.
ORGAN REPRODUKSI LUAR (GENETALIA EKSTERNA)
6. Kelenjar Bartholini dan Skene
Kelenjar yang penting di daerah vulva karena
dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir
meningkat saat hubungan seks.
7. Ostium Uretra
Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi
sejati, namun dimasukkan ke dalam bagian ini karana
letaknya menyatu dengan vulva. Biasanya terletak
sekitar 2,5 cm dibawak klitoris.
8. Ostium Vagina
Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan
ukurannya. Pada gadis, kebanyakan vagina tertutup sama
sekali oleh labia minora dan jika dibuka, terlihat hampir
seluruhnya tertutu oleh himen.
9. Hymen (Selaput dara)
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar
introitus vagina.
10. Perineum
Perineum Adalah daerah muskular yang dititupi kulit
antara introitus vagina dan anus.
ORGAN REPRODUKSI DALAM (GENETALIA INTERNA)
1. Ovarium
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta
hormon estrogen dan progesteron. Dan sebagai saluran
reproduksi (saluran kelamin) yang terdiri dari oviduk,
uterus dan vagina.
2. Oviduk ( tuba falopi )
Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium
menuju uterus
3. Uterus
Fungsi Uterus (Rahim) adalah sebagai tempat
tumbuh dan berkembangnya janin. Rahim terbagi menjadi
2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim).
4. Vagina
Fungsi vagina adalah sebagai berikut :
• sebagai jalan lahir
• sebagai tempat dalam berhubungan seksual
• sebagai saluran mengalirkan darah dan lendir
disaat menstuasi
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium
dan saluran reproduksi (saluran kelamin).
HORMON-HORMON PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk
reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual
pada wanita dan pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga
kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium
sehingga dapat menerima implantasi zygot.
Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang
pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis.
FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang
akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk
waktu tertentu oleh LH.
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon
steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air
susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL
/ Human Placental Lactogen).
OVULASI

Ovulasi merupakan proses pelepasan telur


yang telah matang tersebut dari dalam rahim untuk
kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi.
Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari
pertama siklus menstruasi atau 14 hari sebelum haid
berikutnya. Yang dimana pada proses ini
melibatkan interaksi dari hipotalamus – hipofise –
ovarium dan endometrium.

Ovarium memiliki 2 peran utama :


1. Fungsi endokrin untuk menghasilkan estrogen dan
progesteron dalam rangka mempersiapkan uterus
untuk menerima hasil konsepsi
2. Gametogenesis dan ovulasi
MENSTRUASI

Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari


uterus (rahim)yang disetai pelepasan endometrium
(lapisan terdalam rahim). Menstruasi terjadi ketika
ovum tidak dibuahi oleh sperma. Umumnya, siklus
menstruasi terjadi selama 28 hari.

Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen


dan progesteron secara tiba-tiba, terutama
progesteron pada akhir siklus ovarium bulanan.

Dengan mekanisme yang ditimbulkan oleh kedua


hormon di atas terhadap sel endometrium, maka
lapisan endometrium yang nekrotik dapat dikeluarkan
disertai dengan perdarahan yang normal
FASE OVULASI

Fase Pra- ovulasi ( folikuler )


• Pada fase ini, hipotalamus
mengeluarkan hormon gonadotropin
yang merangsang hipofisis
mengeluarkan FSH (Follicle
Stimulating Hormone) atau hormon
pemicu pertumbuhan folikel.
• FSH akan merangsang pembentukan
folikel primer dalam ovarium yang
mengelilingi satu oosit primer
• Folikel dan oosit ini akan tumbuh
sampai hari ke-14 hingga folikel
matang (folikel de-graff) dan ovum
didalamnya
• Folikel melepas hormon estrogen
yang akan membentuk kembali
endometrium (proses proliferasi)
FASE OVULASI

Ovulasi
• Fase ini terjadi pada hari ke-14
• Peningkatan kadar estrogen selama
fase Pra-ovulasi menyebabkan
hambatan lanjutan pelepasan FSH dari
hipofisis
• Kenaikan estrogen juga digunakan
dalam mempertahankan pertumbuhan
dan merangsang terjadinya pembelahan
sel-sel endometrium uterus
• Turunnya konsentrasi FSH
menyebabkan hipofisis melepas LH yag
merangsang pelepasan oosit sekunder
dari folikel De-graff
• Pelepasan oosit sekunder dari folikel de
graff inilah yang disebut ovulasi
sehingga oosit dalam keadaan siap
dibuahi sperma.
FASE OVULASI

Pasca-ovulasi (luteal)
• Terjadi pada hari ke-14 sampaike-28
• Pada fase ini, folikel de graff yang
ditinggalkan oleh oosit sekunder akan
mengkerut dan berubah menjadi korpus
luteum dan tetap memproduksi hormon
estrogen dan progesteron
• Bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi
pembuahan, korpus luteum akan menua
dan berubah menjadi korpus albikan
sehingga tidak menghasilkan hormon
lagi
• Korpus albikan dapat memproduksi
estrogen dan progesteron yang rendah
sehingga konsentrasi hormon tersebut
akan menurun
FASE MENSTRUASI

Pasca-ovulasi (luteal)
• Apabila fertilisasi tidak terjadi,produksi
progesterone mulai menurun pada hari
ke-26.
• Corpus luteum (badan kuning)
berdegenerasi dan lapisan uterus
bersama dinding dalam rahim luruh
(mengelupas) pada hari ke-28 sehingga
terjadi pendarahan.
• Biasanya haid berlangsung selama 7
hari. Setelah itu dinding uterus pulih
kembali.
• Selanjutnya karena tidak ada lagi
progesterone yang dibentuk,maka FSH
dibentuk lagi kemudian terjadilah proses
oogenesis,dan siklus haid dimulai
kembali.
• Siklus haid akan berhenti jika terjadi
kehamilan
FASE OVULASI DAN MENSTRUASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT MENSTRUASI
Periode perimenopause (periode Obesitas Asupan nutrisi yang kurang atau tidak
sebelum menopause terjadi) mencukupi kebutuhan

Adanya infeksi pada organ Penurunan berat badan yang


reproduksi sangat drastis

Stress yang terlalu berlebihan Terlalu lelah secara fisik

Ketidakseimbangan hormon Penggunaan kontrasepsi hormonal

Gangguan organ reproduksi Menarche (menstruasi pertama kalinya)


GANGGUAN SAAT MENSTRUASI
MENORAGIA DISMINOREA
Haid yang panjang dan banyak, tidak Nyeri saat mestruasi yeng biasanya
normal (N= 2-8 hari), yaitu durasinya terjadi di awal menstruasi. Gangguan
meningkat dan volumnya meningkat ini disebabkan oleh hormon
hingga lebih dari 80cc/hr. Menoragia prostaglandin yang meningkat pada
disebut sebagai ‘heavy menstrual awal menstruasi. Selain itu bisa juga
bleeding’ atau disebut juga perdarahan disebabkan oleh kontraksi pada rahim.
haid yang banyak Normalnya, disminorea akan
menghilang pada hari ke tiga
menstruasi.

METRORAGIA AMINOREA
Perdarahan diluar waktu menstruasi Kondisi dimana seorang wanita tidak
yang normal. Metroragia disebut mengalami menstruasi. Kondisi ini bisa
sebagai ‘inter-menstrual bleeding’ yaitu disebabkan karena gangguan hormon,
perdarahan antara waktu haid yang gangguan pertumbuhan dan kurangnya
kemarin dan haid sekarang. nutrisi.
KEHAMILAN
Menurut Prawirohardjo
(2007) Proses kehamilan
terdiri dari ovulasi yaitu
proses pelepasan ovum
yang dipengaruhi oleh
sistem hormonal yang
kompleks, terjadi
migrasi spermatozoa
dan ovum, terjadi
konsepsi dan
pengembangan zigot,
terjadi nidasi
(implantasi) pada
uterus, pembentukan
plasenta, tumbuh
kembang konsepsi
sampai aterm.
T K
Blastulasi
A E
1
H H
A A
2
P M
A I
5 N L
4 3 A
N
6.
Perkem
bangan
janin
1 FERTILISASI
Fertilisasi adalah proses peleburan sel
sperma dan ovum sehingga terbentuk zigot
yang akan berkembang menjadi individu
baru. Fungsi utama fertilisasi adalah untuk
menggabungkan dua sel kromsom haploid
dari dua individu (jantan dan betina)
menjadi satu sel diploid tunggal.
MEKANISME FERTILISASI
MEKANISME FERTILISASI
1. Kontak awal sel gamet, Setelah terjadi kopulasi dan 4. Penembusan Membran vitelin , segera setelah sel
sel sperma diejakulasikan kedalam organ reproduksi spermatozoa menyentuh membran vitelin kedua
wanita, sel sperma akan mengalami perubahan membran sel menyatu. Pada saat sperma menembus
fisiologis penting, salah satunya sperma menjadi membran vitelin, bagian leher dan ekor tertinggal
motil. diluar membran dan terjadi aktivasi terhadap oosit
2. Penembusan korana radiata, korona radiata sekunder untuk melanjutkan pembelahan.
merupakan lapisan ovum terluar berupa sel-sel 5. Peleburan materi genetik, Akhir proses fertilisasi
folikel yang terususn berlapis. Ketika sel sperma yaitu peleburan materi genetik sperma dan ovum,
pertama kali kontak dengan korona radiata terjadilah setelah terjadi peleburan DNA kromososm bereplikasi
reaksi akrosom dimana membran dari tudung sebagai persiapan pembelahan pertama dari zigot
akrosom menajdi larut dan enzim-enzim. Enzim ini
menghancurkan korona radiata sehingga sel sperma
dapat mendekati lapisan pelindung sel telur
berikutnya yaitu zona pelusida.
3. Penembusan zona pelusida, Setelah berhasil
menembus korona radiata, spermatozoa dibantu
enzim akrosin akan mencerna zona pelusida dan
membuat lubang yang memungkinkan sperma dapat
melaju menembus permukaan membran sel telur
(membran vitelin)
2 CLEAVAGE DAN BLASTULASI Penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista) kedalam dinding uterus (endometrium) pada
awal kehamilan. Proses implantasi terjadi setelah melalui
proses fertilisasi dan proses claveage (pembelahan). Tepat
saat berbentuk morula (mengalami pembelahan menjadi 32
sel), embrio mulai memasuki uterus. Proses pembelahan
masih tetap terjadi. Ketika akan mengalami implantasi,
embrio yang berupa blastosit.
Pertama, zona pellucida akan terlepas sebagai aktivitas
dari enzim proteolitik dari airan uterus disebut proses
hatching. Lalu bagian dari blastosit, yaitu tropoblast akan
menempel pada endometrium dan berkembang menjadi
plasenta yang berfungsi sebagai penyuplai zat-zat makanan
kepada fetus.

Cleavage adalah pertumbuhan zigot diawali dengan prose


pembelahan terus menerus secara mitosis hingga mencapai
jumlah anakan tertentu (morula). Pembelahan zigot tidak
disertai pertumbuhan sel, jumlah sel-sel anak terus
bertambah namun tidak mengubah ukuran zigot.

Blastulasi, dimulai setelah fase morula. Embrio fase morula


ditandai dengan adanya rongga yang terbentuk diantara
kedua kutub yang disebut blastosol. 3 IMPLANTASI
4 GATRULASI Prose pembentukan struktur gabungan yang
dihasilkan oleh pengembangan selaput ekstra
embrionik dengan endometrium uterus, dengan fungsi
utama pertukaran fisiologis antara embrio dan induk.
Plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu setelah
fertilisasi

Proses terbentuknya gastrula. Gatrula adalah


pembentukan kembali sel-sel blastula, sehingga
blastula akan mengalami transformasi menjadi embrio
yang terdiri dari 3 lapis embrionik (ektoderm,
mesoderm, endoderm) . Gastrulasi dimulai segera
setelah implantasi blastosit ke dinding uterus.
5 PLASENTASI
6 PERKEMBANGAN JANIN
• BULAN PERTAMA : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting
seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang
berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.
• BULAN KEDUA : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin
bagian dalam, tulang rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
• BULAN KETIGA : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk,
termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan
berat 20 gram.
• BULAN KEEMPAT : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai
bergerak aktif. Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.
• BULAN KELIMA : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan
respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah
lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).
• BULAN KEENAM : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan
memutarkan badan (posisi)
• BULAN KETUJUH : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang
vagina.
• BULAN KEDELAPAN : Janin semakin aktif bergerak dan menendang.
Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm
dan berat 2500 – 3000 gram.
• BULAN KESEMBILAN : Posisi kepala janin sudah menghadap liang
vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.
Perkembangan Janin setiap bulan
6 PERKEMBANGAN JANIN

Perkembangan janin setiap minggu


PERSALINAN (PARTUS)

Persalinan : proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup diluar kandungan melalui jalur lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
tanpa bantuan. (Mochtar, 2002)
FAKTOR PENYEBAB DIMULAINYA PERSALINAN

Peningkatan kadar prostaglanding Pelepasan oksitosin dari


dan kortisol janin neurohipofisis

Peningkatan kadar estrogen Penurunan kadar progesteron

Penuaan plasenta
TANDA DAN GEJALA PERSALINAN BENTUK PERSALINAN BERDASARKAN TEKNIK

Persalinan Palsu Persalinan • Persalinan spontan, yaitu persalinan berlangsung


dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
Perubahan serviks Tidak ada Penipisan dan
• Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga
pembukaan
dari luar dengan ekstraksi forceps, ekstraksi vakum
Amnion(air Utuh Utuh/pecah dan sectio sesaria
ketuban) • Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang
diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar
Kontraksi - Hanya di bagian - Dari punggung dengan jalan pemberian rangsang. Baru
bawah seperti bawah menyebar
berlangsung setelah pemecahan ketuban,
kram pada ke abdomen
menstruasi depan
pemberian pitocin atau prostaglandin

- Ireguler - Reguler
Persalinan spontan
- Kontraksi dapat - Tidak berhenti Persalinan buatan
berhenti dengan dengan perubahan
perubahan aktivitas
aktivitas

Pengeluaran dari Tidak ada Cairan lendir


vagina bercampur darah
PERSALINAN BERDASARKAN UMUR KEHAMILAN
• Abortus adalah terhentinya proses kehamilan
sebelum janin dapat hidup (viable), berat janin
di bawah 1.000 gram atau usia kehamilan di
bawah 28 minggu.
• Partus prematurus adalah persalinan dari hasil
konsepsi pada umur kehamilan 28-36 minggu. Janin
dapat hidup, tetapi prematur; berat janin antara
1.000-2.500 gram.
• Partus matures/aterm (cukup bulan) adalah partus
pada umur kehamilan 37-40 minggu, janin matur,
berat badan di atas 2.500 gram.
• Partus postmaturus (serotinus) adalah persalinan
yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu partus
yang ditaksir, janin disebut postmatur.
• Partus presipitatus adalah partus yang berlangsung
cepat, mungkin di kamar mandi, di atas kendaraan,
dan sebagainya.
• Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan
persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada atau
tidaknya Cephalo pelvic Disproportion (CPD).
(Rohani; dkk, 2011)
MEKANISME PERSALINAN
Mekanisme membukanya serviks berbeda
antara primigravida dan multigravida. Pada
primigravida, ostium uteri internum akan
membuka lebih dulu, sehingga serviks akan
mendatar dan menipis, kemudian ostium
internum sudah sedikit terbuka. Ostium uteri
internum dan eksternum serta penipisan dan
pendataran serviks terjadi dalam waktu yang
sama.
TAHAP PERSALINAN
KALA I (KALA PEMBUKAAN)

• Pembukaan serviks disertai


pengeluaran darah dan lendir
• Dimulai dari kontraksi uterus
teratur sampai pembukaan serviks
lengkap
• Lamanya tergantung paritas ibu
Terdiri dari fase:
• Fase laten (lebih/kurang 8 jam)
Berlangsung sampai serviks
membuka 4 cm
• Fase aktif
Berlangsung sampai pembukaan Tahap periode KALA I
serviks 10 cm • Periode akselerasi : berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi
Primi (1 cm/jam) dan multi (1-2 4 cm.
cm/jam) • Periode dilatasi maksimal : berlangsung selama 2 jam, pembukaan
Kontraksi: terjadi 3x atau lebih berlangsung cepat menjadi 9 cm.
dalam 10 menit atau 40 detik • Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan
jadi 10 cm atau lengkap.
TAHAP PERSALINAN
KALA II (KALA PENGELUARAN
JANIN)

• Pengeluaran janin
• Dimulai dari pembukaan serviks
lengkap sampai lahirnya janin
• Lama/waktu (lebih/kurang 20 menit)
Gejala Dan Tanda:
• Ibu ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi
• Ibu merasakan ada peningkatan
tekanan pada rektum
• Perineum menonjol
• Vulva dan vagina membuka
• Meningkatnya pengeluaran lendir pada
vagina
Tanda Pasti:
• Pembukaan serviks lengkap
• Terlihat bagian kepala bayi pada vagina
TAHAP PERSALINAN

KALA III (KALA PENGELUARAN PLASENTA) Managemen Aktif:


• Pemberian suntikan oksitosin
• Pelepasan dan pengeluaran plasenta • Penegangan tali pusar terkendali
• Lama/waktu sekitar 15 menit Perubahan psikologis kala III
• Perdarahan biasanya (lebih/kurang 500 cc) • Ibu ingin melihat, menyentuh, dan memeluk bayinya.
• Merasa gembira, lega, dan bangga
Tanda-tanda Lepasnya Plasenta: • Memusatkan diri dan kerap bertanya apakah vagina
• Perubahan bentuk dan tinggi uterus perlu dijahit.
• Tali pusar memanjang • Menaruh perhatian terhadap plasenta
• Biasanya ada semburan darah mendadak dan singkat • Merasa sangat lelah.
TAHAP PERSALINAN

KALA IV (KALA PENGAWASAN)

• Kala IV dimulai setelah lahirnya


plasenta dan berakhir 2 jam setelah
proses tersebut. Observasi yang harus
dilakukan pada kala IV :
• Tingkat kesadaran.
• Pemeriksaan tanda-tanda vital:
tekanan darah, nadi,dan pernapasan.
• Kontraksi uterus.
• Terjadinya perdarahan. Perdarahan
dianggap masih normal jika jumlahnya
tidak melebihi 400 samapai 500 cc.
LAKTASI

Berdasarkan pocket Oxford


Dictionary, laktasi di defenisikan
sebagai Secretion of milk atau
suckling, atau dengan kata lain,
laktasi adalah proses sintesis
atau produksi serta pengeluaran
ASI dari payudara.

Melibatkan 2 Macam Hormon: ANATOMI PAYUDARA


1. Hormon Prolaktin,
Payudara adalah kelenjar yang terleta di
membantu menstimuli
bawah kulit dan di atas otot dada, tepatnya
produksi susu. pada hemithoraks kanan dan kiri dengan
2. Hormon Oksitosin, batas yang tampak dari luar sebagai berikut:
membantu proses • Superior : Iga II atau III
pengeluaran susu ke • Inferior : Iga IV atau VII
putting. • Medial : Pinggir sternum
• Lateral : Garis aksililaris anterior
PERKEMBANGAN
KELENJAR MAMMAE
• Dimulai saat pubertas dan dirangsang
oleh estrogen yang berasal dari siklus
haid sekaligus merangsang
pembentukan stroma serta sistem
saluran dan penimbunan lemak yang
memberikan massa pada kelenjar
mammae.
• Selama kehamilan, estrogen disekresi
dalam jumlah besar oleh plasenta.
• Prolaktin dan beberapa hormon lain
menyebabkan sistem saluran kelenjar
mammae tumbuh dan bercabang-
cabang, bersamaan dengan ini kelenjar
mammae juga bertambah jumlahnya.
• Kerja progesteron menyebabkan
pertumbuhan lobulus, pembentukan
alveolus baru dan perkembangan sifat
sekresi di dalam sel-sel alveolus. PROSES KELUARNYA ASI
ASI BERDASARKAN WAKTU
REPRODUKSINYA
• Colostrum : Asi yang keluar pada hari 1-
3, berwana kuning dan kental
• Masa transisi : Asi yang keluar dari hari
ke 3-10, berwarna putih
• ASI matur : ASI atau susu basa pada hari

MANFAAT ASI
LAMA DAN FREKUENSI
BAGI IBU
MENYUSUI
• Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, • Mencegah perdarahan pasca persalinan dan
sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan’ di mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula.
setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan Hal ini karena hormon progesteron yang merangsang
menentukan sendiri kebutuhannya. otot-otot di saluran ASI.
• Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis • Mencegah anemia defisiensi zat besi. Bila perdarahan
bukan karena sebab lain (kencing, pasca persalinan tidak terjadi atau berhenti lebih
kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) cepat, maka resiko kekurangan darah yang
atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. menyebabkan anemia pada ibu akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai