Anda di halaman 1dari 47

SISTEM REPRODUKSI WANITA

Disusun oleh
Syamira Nurjannah Ramadhani
101611133192
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Fungsi Organ Reproduksi
1. Tempat terjadinya
oogenesis
2. Untuk berkembangbiak dan
menghasilkan keturunan
3. Transport sperma&ovum ke
tempat yg sesuai untuk
fertilisasi
4. Menjaga dan merawat janin
sampai aterm (gestation)
5. Menghasilkan sel telur
6. Alat aktivitas seksual
Organ Reproduksi Luar
• A. Vulva
Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin
wanita. Organ ini terdiri atas bagian-bagian :
1. Mons Pubis = merupakan daerah atas dan terluar
dari vulva yang mengandung jaringan lemak.
2. Labia Major = dua lipatan longitudinal dari mons
pubis merentang ke bawah dan bertemu di
perineum deket anus. Berfungsi untuk melindungi
vagina
3. Labia Minor = dua lipatan kulit di antara kedua l abi
major dan tidak tertutupi rambut. Labia minor a
mengandung kelenjar sebasea dan beberapa
kelenjar keringat
4. Klitoris = merupakan organ erektil wanita. terdapat
anterior pada bagian pertemuan labia minora
kanan dan kiri, homolog dengan penis, diantara
klitoris dan lobang vagina terdapat muara urethra.
Terdapat banyak ujung saraf yang sensitive
5. Vestibula = area yang dikelilingi labia minor,
menutupi lubang uretra, mulut vagina dn
saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin
menghasilkan lendir saat eksitasi seksual
6. Orifisium uretra = merupakan jalur keluar
urine dari kandung kemih. Bagian tepi
mengandung dua kelenjar prauretral
(skene)
7. Mulut vagina = dikelilingi oleh membrane
yang disebut himen (selaput dara)
Organ reproduksi dalam
Organ genitalia interna meliputi: ovarium, tuba fallopi,
uterus dan vagina.
Ovarium, tuba, uterus terletak di dalam kavum pelvis
Ovarium
- Berjumlah sepasang
- Berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm.
- Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang.
- Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari.
- Fungsi ovarium yakni tempat terjadina oogenesis, memproduksi oosit
sesudah usia pubertas, menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon
esterogen dan progesteron.
- Keduanya bertempat di dalam panggul (pelvis).
Tuba Fallopi
• Tuba uterina berfungsi menghubungkan ovarium dan uterus.
• Dinding tuba memiliki epitel bersilia untuk menggerakkan oosit
menuju uterus
• Tuba Fallopi biasa disebut saluran telur, saluran ini menghubungkan
rahim dengan ovarium melalui fimbria.
• Fimbria berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus
yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
• Fertilisasi terjadi pada tuba uterina biasa di sepertiga bagian atas
tuba fallopi
- berukuran 7 – 14 cm panjang
- Berjumlah sepasang
-dibagi menjadi isthmus, ampula dan infundibulum
Fungsi tuba Fallopi : sebagai saluran tempat lewatnya
sel telur yang telah matang dari ovarium ke rahim.
Dan menjadi tempat pembuahan sperma
Uterus
• Organ tunggal berongga
• Berbentuk seperti buah pir terbalik
• Berukuran panjang 7cm dan lebar 5cm dengan diameter 2,3 cm
• Terletak diantara rectum dan kandung kemih
• Dinding uterus tersusun dari Perimetrium (terluar), myometrium (lapisan
tengah jaringan otot polos), dan endometrium (terdalam)
– Endometrium berfungsi sbg tempat implantasi zigot dan pertumbuhan janin
– Lapisan endometrium ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh
pada saat menstruasi
Bagian leher bawah uterus disebut serviks
Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin.
Uterus terdiri dari bagian :
a. Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
b. Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder
c. Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba
fallopi
Uterus terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
1. Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling
luar dan yang berhubungan dengan rongga
perut.
2. Lapisan miometrium merupakan lapisan yang
berfungsi mendorong bayi keluar pada proses
persalinan (kontraksi).
3. Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam
rahim tempat menempelnya sel telur yang
sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan
kelenjar yang berisi pembuluh darah
Vagina
• Vagina memiliki panjang sekitar 8 – 10
cm,
• Terletak antara kandung kemih dan
rektum,
• Memiliki dinding yang berlipat – lipat,
• Lapisan terluarnya merupakan selaput
lender.
• Lapisan tengahnya tersusun atas otot-
otot, lapisan paling dalam berupa
jaringan ikat yang berserat.
• Vagina berfungsi sebagai jalan lahir,
sebagai sarana dalam hubungan
seksual dan sebagai saluran untuk
mengalirkan darah dan lendir saat
menstruasi.
Hormon Reproduksi Wanita
• Estrogen
- dihasilkan oleh ovarium.
-Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan
payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.
-Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium
• Progesteron
- diproduksi oleh korpus luteum.
- Progesterone berfungsi untuk mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot
• Gonadotropin Releasing Hormon
- diproduksi oleh hipotalamus diotak.
- GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikel
stimulating hormone) di hipofisis.
• FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing
Hormone)
- diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH.
- FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian
folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
Oogenesis
• Oogenesis merupakan proses
pembentukan ovum di dalam
ovarium.
• Di dalam ovarium terdapat
oogonium (oogonia = jamak) atau
sel indung telur.
• Oogonium bersifat diploid dengan
46 kromosom atau 23 pasang
kromosom.
• Oogonium akan memperbanyak
diri dengan cara mitosis
membentuk oosit primer.
• Oogenesis telah dimulai saat bayi
perempuan masih di dalam kandungan,
yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5
bulan dalam kandungan.
• Pada saat bayi perempuan berumur 6
bulan, oosit primer akan membelah
secara meiosis.
• Namun, meiosis tahap pertama pada
oosit primer ini tidak dilanjutkan
sampai bayi perempuan tumbuh
menjadi anak perempuan yang
mengalami pubertas.
• Oosit primer tersebut berada dalam
keadaan istirahat (dorman).
• Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam ovariumnya mengandung
sekitar ovariumnya mengandung sekita satu juta oosit primer.
• Namun saat mencapai pubertas perempuan hanya memiliki dua
ratus ribu oosi.t primer saja,sisanya mengalami degenerasi selama
pertumbuhan
• Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami
perubahan hormone yang menyebabkan oosit primer melanjutkan
meiosis tahap pertamanya.
• Oosit primer akan menghasilkan oosit sekunder dan polosit
primer
• Oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II namun tidak sampai
tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi.
• Setiap ovulasi hanya memiliki
satu sel telur yang matang
sehingga dapat hidup 24 jam.
Apabila sel telur yang matang
tersebut tidak dibuahi, maka
sel telur tersebut akan mati
dan luruh bersama dinding
rahim pada awal siklus
menstruasi.
Folikel
• Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel,
yaitu sel pembungkus penuh cairan yang mengelilingi
ovum.
• Folokel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan
bagi oosit
• Folikel primer muncul pertama kali untuk
menyelubungi oosit primer
• Selama tahap meiosis I pada oosit, fosikel primer
berkembang menjadi Folikel sekunder yang kemudian
akan berkembang menjadi folikel tersier.
• Folikel tersier akan berkembang menjadi folikel de
Graaf pada masa ovulasi.
• Setelah oosit sekunder lepas, folikel akan
berubah menjadi korpus lateum.
• Jika tidak terjadi fertilisasi, korpuslateum
akanmengerut menjadi korpus albikan
Siklus Menstruasi
Siklus Ovarium:
- Embrio perempuan mempunyai 4 - 7 juta folikel primordial.
- Pada saat pubertas hanya 400,000 folikel primordial tersisa.
- 30 – 35 tahun proses reproduksi mengkonsumsi semua folikel (siklus bulanan
menggunakan ratusan hingga ribuan folikel).
- Setiap bulan hanya satu folikel, dari ovarium kanan atau kiri
yang akan menjadi dominan dan menjadi folikel matang (folikel deGraaf,
berdiameter 25 mm).
- Seleksi dari folikel dominan terjadi pada hari ke-6 to 8 setelah siklus.
Tdd 2 fase :
– Fase folikel : bekerja pd separuh pertama siklus menghasilkan 1 telur yg matang
– Fase luteal : bekerja pd paruh kedua siklus mempersiapkan kehamilan
 Ilustrasi Seleksi Folikel:
Hanya satu folikel matang yang
menjadi dominan. Ratusan folikel lain
menjadi atretik. 99% dari seluruh
folikel mengalami kematian sel yang
terprogram (apoptosis).

Folikel dominan yang masih bertahan


dibantu oleh FSH, epidermal growth
factor (EGF), transforming growth
factor beta (TGF-ß), basic fibroblast
growth factor (bFGF), insulin-like
growth factor (IGF-1) dan estrogens.
Perkembangan Folikel (1):
Folikel primordial umumnya
ditemukan pada korteks
ovarium.
Perkembangan Folikel (2):
SIKLUS MENSTRUASI
Perubahan morfologis
dan endokrin pada
siklus menstruasi:
Corpus luteum (yellow body):
 Bekas folikel yang pecah setelah ovulasi ,
berkembang menjadi corpus luteum.
 Tanda sitomorfologisnya berupa
vaskularisasi baru dari sel granulosa
yang semula avaskuler
 Corpus luteum terhubung ke sirkulasi
dan reseptor-reseptor low density
lipoprotein (LDL) terbentuk.
 Sebagai hasilnya sel-sel granulosa dapat
menggunakan kolesterol yang ada unt uk
biosintesis progesteron
 Level maksimum serum progesteron 15
ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi
Perubahan-perubahan Endometrium:
- Endometrium mengandung: epithel mukosa, epithel
kelenjar, endometrial stroma, jaringan ikat dengan
fibroblas dan makrofag.
- Estradiol menyebabkan proliferasi luas endometrium
akibat meningkatnya mitosis seluler. - Estradiol melekat ke
reseptor estrogen yang akan merangsang reseptor
progesteron. Endometrium akan menjadi sensitif terhadap
progesteron pada fase sekresi dalam siklus (O‘Malley et al.
1991).
Ketebalan Endometrium bertambah dari 1 mm pada hari
ke-1 hingga 7-8 mm pada hari ke 14.

p.s. estradiol adalah jenis estrogen terkuat dan ditemukan baik


pada pria maupun wanita. estradiol mempertahankan
kesehatan organ reproduksi dan memfasilitasi proses
pembuahan pada wanita
• Jika ovum tidak difertilisasi,
corpus luteum berdegenerasi
setelah sekitar delapan hari.
• Penurunan kadar hormon
menyebabkan pembuluh darah
endometrium mengalami
kontriksi, dan lapisan atasnya
mulai terlepas 14 hari setelah
ovulasi.
• Sejumlah kecil darah, lendir,
cairan menstruasi mengalir
keluar vagina selama tiga
sampai tujuh hari, lalu siklus
berulang kembali.
Fertilisasi dan implantasi

Transportasi sperma:
 Transportasi melalui vas deferens ke vesikula seminalis merupakan transport
pasif
 Setelah transport aktif (ejakulasi), transportasi sperma di vagina dan uterus
akan berlangsung secara pasif.
 pH vagina yang asam akan diimbangi oleh cairan seminalis yang alkalis.
 Sperma berpenetrasi dalam lendir serviks dengan kecepatan 2-3 mm/menit.
 Kontraksi akan menghisap sperma ke dalam rongga uterus (transportasi pasif)
 Sperma yang mati akan terfagosit di dalam serviks.
 Konsistensi lendir serviks menyebabkan sperma tak dapat lewat sebelum hari
ke 9 siklus dan 2-3 hari setelah ovulasi.
Fertilisasi dan Implantasi (2):
Kapasitasi – Destabilisasi membran sel plasma kepala spermatozoa yang
terjadi selama melewati saluran reproduksi perempuan.

Gambaran skematis proses


kapasitasi. Membran sel di
destabilisasi dengan terjadinya
pelepasan kolesterol. Progesteron
meningkatkan gerak sperma dan
memudahkan penetrasi ke zona
pellucida

Zona pelusida adalah membran


tebal transparan di sekitar sel
telur mamalia yang dapat
ditembus oleh sperma dalam
proses pembuahan.
Reaksi akrosomal dipicu secara
fisiologis oleh kontak spermatozoa
dengan zona pellucida (3):

Lapisan akrosomal paling luar dan


membran plasma menyatu, diikuti
dengan pelepasan hyaluronidase dan
acrosin. Kedua-duanya mempunyai
efek lysis dan membantu penetrasi ke
zona pellucida.
Saat Nidasi (Timing of nidation):
5.9 - 7.5 hari setelah konsepsi
Sinsisiotrofoblas tumbuh secara invasif ke dalam decidua dan stroma
endometrium diikuti dengan erosi pembuluh darah dan invasi sistem
vaskuler (pertukaran gas and nutrisi).
Penyakit pada reproduksi wanita
1.Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher rahim)
yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma
virus). Gejala awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul
saat memasuki stadium lebih jauh.
2.Endometriosis merupakan penyakit dimana jaringan endometrium
wanita berada di luar wilayah rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di
jalur luar rahim wanita.
3.Vulvovaginatis merupakan peradangan pada vulva dan vagina yang
menyebabkan keputihan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme.
4.Condyloma merupakan gangguan yang ditandai dengan benjolan
seperti bunga kol atau jengger ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil
kelamin.
5.Kandida merupakan bermacam-macam jamur yang hidup di saluran
pencernaan, saluran kemih, dan genital. Jamur kandida yang biasa
menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans. Gejala yang terjadi jika infeksi
terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan terutama pada
malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai
dengan keruh encer.
6.Gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri.
Gejala penyakit ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran
kelamin, muncul rasa panas, dan sering buang air kecil.
7. Herpes Genetalis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
herpes yang ditandai dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.
8. Keputihan
Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal.
Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal.
Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti
keputihan tersebut dikatakan tidak normal.

Anda mungkin juga menyukai