Anda di halaman 1dari 8

JIPFRI, Vol. 1 No.

2 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah


Halaman: 75 - 82
November 2017

EVALUASI PROGRAM MODEL CIPP PADA PROSES


PEMBELAJARAN IPA

Yoga Budi Bhakti


Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
E-mail: bhaktiyoga.budi@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan evaluasi model CIPP (Contexs, Input, Prosess, Product),
mengetahui hasil belajar siswa pada bidang studi IPA dan mengetahui keefektifan proses pembelajaran IPA
dengan menggunakan evaluasi model CIPP di SMP IT Raudlatul Jannah. Penentuan keefektifan suatu proses
pembelajaran dilihat dari seberapa besar tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan pada
awal pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan model CIPP dengan
mengevaluasi tiap komponen konteks, input, proses dan produk untuk mencapai proses pembelajaran yang
efektif. Sumber data penelitian adalah Guru IPA, wakil bidang kurikulum, serta Kepsek yang berada di SMP IT
Raudlatul Jannah. Pengumpulan data primer menggunakan instrumen observasi sedangkan data sekunder
diperoleh melalui dokumentasi dan wawancara. Data hasil observasi yang diperoleh kemudian dianalisis secara
kuantitatif sedangkan data hasil dokumentasi dan wawancara dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil
penelitian menunjukkan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi persyaratan pelaksanaan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran dinyatakan cukup efektif.

Kata kunci: Evaluasi, CIPP, Proses, Pembelajaran, IPA.

PENDAHULUAN Dalam sutau proses belajar mengajar


terdapat kegiatan evaluasi. Evaluasi adalah
Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui apakah
kebutuhan dan tuntunan yang signifikan untuk proses belajar mengajar itu telah mencapai
menjamin perkembangan dan kelangsungan tujuan yang sudah ditetapkan atau belum,
kehidupan bangsa dan negara demi dengan kata lain proses belajar mengajar
tercapainya sumber daya manusia yang belum diketahui berhasil tidaknya sebelum
berintelektualitas dan berkualitas tinggi. evaluasi dilakukan. Karena itu evaluasi harus
Intelektualitas dan kualitas tersebut sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar.
bergantung dari keberhasilan penyelenggaraan Dengan evaluasi yang baik, dan menyeluruh
sistem pendidikan. Setiap bangsa akan maju akan dapat mengetahui apa yang diinginkan
karena pendidikannya, pendidikan maju dari kegiatan belajar mengajar. Suatu evaluasi
merupakan jantung dan denyut nadi bangsa. dikatakan baik jika mempunyai kriteria-kriteria.
Dimana pendidikan nasional berfungsi Adapun kriteria evaluasi itu baik menurut Smith
mengembangkan kemampuan dan membentuk (2002) adalah “validitas, Obyektifitas,
watak serta peradaban bangsa yang Prakticability“. Dari evaluasi yang baik itulah
bermartabat dalam rangka mencerdaskan akan dapat memberi motivasi baik kepada
kehidupan bangsa, tujuan untuk siswa maupun kepada guru. Dalam ilmu
berkembangnya potensi peserta didik agar evaluasi pendidikan, ada banyak model yang
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa bisa digunakan untuk mengevaluasi suatu
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak program. Meskipun antara satu dengan lainnya
mulia, kreatif, mandiri dan menjadi warga berbeda, namun maksudnya sama yaitu
negara yang demokratis serta melakukan kegiatan pengumpulan data atau
bertanggungjawab. informasi yang berkenaan dengan obyek yang

p-ISSN 2549-905X|e-ISSN 2549-9076 STKIP Nurul Huda


76 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah, 1(2), 75 - 82. 2017

dievaluasi, yang tujuannya menyediakan bahan Mengingat evaluasi merupakan upaya


bagi pengambil keputusan dan menetukan untuk memperoleh informasi tentang perolehan
tindak lanjut suatu program. belajar siswa secara menyeluruh baik
pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
Model evaluasi muncul karena adanya Maka dalam efektifitas evaluasi model CIPP
usaha secara kontinyu yang diturunkan dari dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan.
perkembangan pengukuran dan keingintahuan Dari uraian permasalahan tersebut
manusia untuk berusaha menerapkan prinsip diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
evaluasi pada cakupan yang lebih abstrak yang secara logika dan dapat dipandang
termasuk pada bidang ilmu pendidikan, sebagai suatu masalah dan harus dicari
perilaku, dan seni (Stufflebeam, 1971a). jawabannya melalui penelitian sebagai berikut:
Evaluasi selalu memegang peranan yang 1. Bagaimana penerapan evaluasi model
penting dalam segala bentuk pengajaran yang CIPP (Contexs, Input, Prosess, Product)
efektif. Dengan evaluasi diperoleh balikan yang dalam pembelajaran IPA?
dipakai untuk memperbaiki bahan atau metode 2. Bagaimana hasil belajar siswa pada bidang
pengajaran atau untuk menyesuaikan bahan studi Ilmu Pengetahuan Alam?
dengan perkembangan ilmu pengetahuan. 3. Bagaiamana efektifitas proses
Menurut Stufflebeam (1971b) mengatakan pembelajaran menggunakan evaluasi
bahwa:”dari tiga aspek (kognitif, afektif, dan model CIPP (Contexs, Input, Prosess,
psikomotor) jika dikaitkan dengan proses Product) terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran maka evaluasi hasil belajar itu bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam?akhir
hendaknya bukan hanya mengungkapkan Anda adalah untuk membuat makalah yang
pemahaman peserta didik terhadap materi sesuai dengan aturan baku jurnal JIPFRI.
pelajaran. Melainkan juga harus dapat Untuk hal-hal yang tidak tercantum di
mengungkapkan sejauh mana peserta didik panduan ini, silahkan mengacu pada
dapat memahami dan mengaplikasikan materi informasi yang telah Anda dapatkan pada
pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari- aturan penulisan ilmiah.
hari.
Prestasi belajar merupakan bukti METODE/EKSPERIMEN
utama dari keberhasilan belajar siswa didalam
menuntut ilmu baik melalui pendidikan formal, Penelitian ini dilaksanakan pada SMP IT
non formal dan informal. Untuk mencapai suatu
Raudlatul Jannah. Kelas yang digunakan untuk
hasil belajar tidak terlepas dari proses belajar
penelitian kelas 7 dalam mata pelajaran Ilmu
mengajar. Adapun dalam proses belajar
Pengetahuan Alam (IPA). Jenis penelitian
mengajar banyak dipengaruhi oleh faktor
evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
pendidik, anak didik, kurikulum, alat dan faktor
menggunakan model CIPP ini merupakan
lingkungan.
penelitian dengan pendekatan kualitatif. Dari
Untuk mengetahui tercapai tidaknya
tujuan khusus pembelajaran guru perlu data yang terkumpul, kemudian dideskripsikan
mengadakan evaluasi model CIPP (Contexs, dalam bentuk naratif. Miles dan Huberman
Input, Prosess, Product). Karena penilaian ini (1994) mengatakan bahwa analisis data dalam
untuk mengetahui sejauh mana peserta didik riset kualitatif merupakan proses yang terus
telah menguasai tujuan khusus pembelajaran menerus dilakukan dengan observasi non
yang ingin dicapai oleh sebab itu seorang guru partisipan. Sehingga metode analisis data yang
hendaknya secara terus menerus mengikuti digunakan dalam penelitian ini dilakukan
hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta sepanjang penelitian berlangsung, dimulai dari
didiknya. Informasi yang diperoleh dari evaluasi observasi awal, pengumpulan data, tahap
model CIPP ini merupakan umpan balik penulisan laporan sampai pada penarikan
terhadap proses hasil belajar megajar yang kesimpulan. Yang kemudian hasilnya di
telah dilaksanakan dan umpan balik ini akan narasikan.
menjadi tolok ukur untuk memperbaiki dan Metode analisis pada instrumen yang
meningkatkan proses belajar mengajar dibuat adalah dengan cara validasi oleh ahli.
selanjutnya.
Evaluasi Program Model CIPP pada Proses Pembelajaran IPA 77
Yoga Budi Bhakti

Dalam hal ini penilaian oleh validator terhadap pembelajaran IPA di kelas telah berhasil
instrumen didasarkan pada indikator-indikator mencapai tujuan berdasarkan kriteria yang
yang termuat dalam Lembar Validasi setiap ditetapkan, yang meliputi hasil belajar
peserta didik dan nilai rerata.
instrumen. Penilaian pada lembar valiadasi
Dasar kegiatan dalam evaluasi program
berupa penskoran dari 1-4, dengan setiap skor pelaksanaan pembelajaran IPA ini melalui
memiliki indikator ketercapaian berbeda-beda. tahapan-tahapan konteks, input, proses dan
Metode yang digunakan dalam produk. Penggunaan model CIPP dalam
pengumpulan data-data menurut Creswell evaluasi program ini karena:
(1998) , yaitu: a. Dengan model CIPP, maka kegiatan
a. Metode observasi: metode ini dilakuakan evaluasi pelaksanaan pembelajaran IPA
menggunakan instrumen, yang berupa dapat dilakukan perbandingan yang
lembar pengamatan dan kuisioner/angket mendasar antara data di lapangan dengan
dalam pelaksanan evaluasi pembelajaran standar yang ditentukan.
Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan b. Dapat membuat evaluasi dan penilaian
metode CIPP. tentang pelaksanaan pembelajaran IPA
b. Metode wawancara: sebelum dilakukan dilihat dari indikator konteks, input, proses
wawancara terhadap subjek penelitian, dan produk/output.
peneliti menyiapkan kerangka pertanyaan c. Dengan model CIPP, indikator konteks,
dalam pelaksanan evaluasi pembelajaran input, proses dan produk/output yang
Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan dibandingkan tidak hanya untuk
metode CIPP. Metode ini digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan
memperjelas hasil observasi sehingga tujuan dengan keadaan sebenarnya,
permasalahan dapat terlihat secara tetapi juga dibandingkan dengan standar
mendalam dan detail. yang ditentukan.
c. Metode diskusi dan dokumentasi: metode Untuk memudahkan monitoring evaluasi,
ini digunakan untuk mencari data mengenai maka perlu dilihat indikator indikator yang
hal-hal atau variable yang berupa catatan, terdapat dalam konteks, input, proses dan
buku, surat kabar, majalah, agenda, dan output yang digunakan dalam monitoring
sebagainya. evaluasi ini, yaitu:

Tahapan monitoring dan evaluasi


Fokus monitoring dan evaluasi
berdasarkan tahapan monitoring dan evaluasi
Context-Input-Process-Product dikemukakan
oleh Stufflebeam (2007) sebagai berikut:
1. Penilaian konteks meliputi profil sekolah,
latar belakang program pembelajaran
sekolah, faktor geografis-demografis, dan
latar belakang sosial ekonomi dan
pendidikan orang tua siswa. Informasi
yang dikumpulkan digunakan sebagai
dasar dalam pertimbangan program.
2. Penilaian input meliputi peserta didik,
kurikulum, bahan ajar, dan guru serta
sarana belajar. Data dikumpulkan selama
tahap penilaian digunakan sebagai
pengambil keputusan.
3. Penilaian proses adalah kegiatan
penilaian selama
pelaksanaan pembelajaran. Penilaian ini
berkaitan langsung dengan, aktivitas
belajar, penggunaan media pembelajaran,
kemanfaatan laboratorium, dan pemberian
jenis tugas.
4. Penilaian produk/output, berhubungan
dengan hasil pelaksanaan program.
Penilaian dilakukan untuk mengetahui
sampai seberapa jauh pelaksanaan
78 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah, 1(2), 75 - 82. 2017

Tabel 1. Sumber Data Evaluasi Program Pembelajaran IPA


Instrumen
Sumber
Komponen Aspek Indikator Pengumpul
Data
Data
Konteks Profil tempat Nama Sekolah,Jumlah Rombel, Jumlah Kepsek Pedoman
belajar Guru, Jumlah Siswa, Jadwal Pelajaran, wawancara
Ketersedian Sarana Prasarana Belajar,
Kualifikasi Guru Mata Pelajaran Pedoman
Observasi

Analisis
Dokumen

Input Peserta didik Jumlah peserta didik, jumlah calon Kepsek Pedoman
peserta didik, latar belakang peserta Angket
didik

Kurikulum Kurikulum yang digunakan Kepsek Pedoman


Angket

Bahan ajar Bahan ajar yang digunakan Guru Pedoman


Bidang Angket
Studi

Guru Jumlah guru Bidang Studi IPA dan Guru Pedoman


Kualifikasinya Bidang Angket
Studi

Sarana belajar Ruang tempat belajar, ruang Tempat Pedoman


perpustakaan, laboratorium Belajar Observasi

Proses Pelaksanaan dan Belajar mandiri, diskusi antar peserta Tempat Pedoman
aktivitas didik, diskusi peserta didik dengan guru belajar observasi
pembelajaran bidang studi
Guru Pedoman
angket

Penggunaan media Buku Pelajaran, video pembelajaran, Tempat Pedoman


pembelajaran audio pembelajaran, Proyektor, Media belajar observasi
Presentasi Power Point, Software
Pembelajaran

Guru Pedoman
Angket

Kemanfaatan Penggunaan laboratorium, Jadwal Tempat Pedoman


laboratorium dan Penggunaan Laboratorium, Jumlah Belajar observasi
perpustakaan Kunjungan Siswa ke Perpustakaan, Peserta
Jumlah Koleksi Buku IPA Didik

Pedoman
Angket

Pemberian jenis Tugas mandiri, Tugas Kelompok, Tugas Peserta Pedoman


tugas Proyek, Latihan Mandiri Didik Angket

Administrasi Guru Menyusun RPP, Mengoreksi tugas dan Guru Pedoman


ulangan siswa, Membuat Jadwal Ujian, Angket
Membuat bahan ajar, Melakukan
Penilaian

Produk Hasil belajar Hasil belajar tes harian, tes mid Guru Analisis
peserta didik semester, tes akhir semester Dokumen
Evaluasi Program Model CIPP pada Proses Pembelajaran IPA 79
Yoga Budi Bhakti

Berikut disajikan tabel aspek dan kriteria evaluasi.

Tabel 2. Aspek dan Kriteria Evaluasi Program Pembelajaran IPA


Variabel/Objek Aspek yang Dievaluasi Kriteria Keberhasilan
Penelitian
Peserta Didik  Pembelajaran di Laboratorium  Adanya Kegiatan Belajar di
 Penggunaan Perpustakaan Sebagai Laboratorium
Sumber Belajar  Adanya data Jumlah Kunjungan Siswa
ke Perpustakaan
Kurikulum  Dokumen Kurikulum  Terdapat dokumen kurikulum, silabus
 Silabi pembelajaran IPA pembelajaran IPA dan RPP
 RPP Pembelajaran IPA buatan Guru Pembelajaran IPA buatan Guru
Kegiatan Belajar  Kesesuaian materi dengan  Ada hasil kesesuaian materi dengan
Mengajar kompetensi yang diajarkan kompetensi yang diajarkan
 Kesesuain materi dengan  Adanya RPP
kompetensi yang diajarkan  Terdapat Interaksi saat pembelajaran
 Persiapan Mengajar  Guru menggunakan media/modul
 Interaksi dalam pembelajaran pembelajaran
 Penggunaan media/modul
pembelajaran
Penilaian hasil  Penilaian sumatif dan formatif  Adanya hasil penilian sumatif dan
belajar peserta formatif
didik

Fasilitas  Buku Pelajaran dan Media  Adanya Buku Pelajaran dan Media
Pendidikan Pembelajaran Pembelajaran

Tenaga Pendidik Membuat RPP, Media Pembelajaran, Guru Melakukan Tugas Berupa Membuat
Melakukan evaluasi, Mengadakan Ujian, RPP, Media Pembelajaran, Melakukan
Memberikan Tugas evaluasi, Mengadakan Ujian, Memberikan
Tugas
Hasil belajar Penilaian untuk mengetahui hasil Adanya Penilaian untuk mengetahui hasil
belajar peserta didik meliputi : Tes belajar peserta didik meliputi : Tes harian,
harian, Tes tengah semester, Tes akhir Tes tengah semester, Tes akhir semester
semester

HASIL DAN PEMBAHASAN berjumlah 225 peserta didik. Sedangkan jumlah


gurunya adalah 18 orang, dimana untuk guru
Komponen Konteks Program Pembelajaran bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam berjumlah
IPA 2 orang guru.
Evaluasi konteks dalam program Bentuk fisik bangunan SMP IT Raudlatul
pembelajaran IPA dimulai dari profil tempat Jannah layak untuk menyelenggarakan
pembelajaran dilaksanakan. Tempat pendidikan. Ruangan yang terdapat di SMP IT
pembelajaran bernama SMP IT Raudlatul adalah 9 ruang kelas, 1 perpustakaan, 1
Jannah yang berlokasi di Jl. Nurul Aini S. Laboratorium IPA, 1 Ruang Guru, 1 Ruang
Gatam, Banjarwangi, Ciawi Bogor. SMP IT Kepala Sekolah, 1 Ruang Wakil Kepala
Raudlatul Jannah dibawah naungan LPIT Sekolah, 1 Ruang Direktur LPIT, Aula, Masjid,
Raudlatul Jannah, Selain SMP IT terdapat juga Kantin dan Lahan Parkir kendaraan. Dimana
TK IT, SD IT Raudlatul Jannah. setiap ruang kelas sudah terdapat infocus dan
Jumlah rombongan belajar pada SMP IT proyektor yang sangat mendukung dalam
adalah 9 kelas paralel, yang masing-masing proses pembelajaran.
tingkat berjumlah 3 kelas, dimana setiap kelas Komponen Input Program Pembelajaran IPA
terdiri dari 25 peserta didik. Total jumlah Sajian aspek input dalam penelitian
peserta didik di SMP IT Raudlatul Jannah evaluasi ini meliputi: (1) peserta didik yang
80 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah, 1(2), 75 - 82. 2017

mengikuti pendidikan di SMP IT Raudlatul Ruang Tempat Belajar. Hasil evaluasi


Jannah, (2) kurikulum, (3) bahan ajar, (4) guru, menunjukkan bahwa ruang belajar yang
dan (5) sarana dan prasarana belajar. digunakan oleh SMP IT Raudlatul Jannah
1. Peserta Didik. Hasil evaluasi mengenai secara keseluruhan adalah bangunan
peserta didik yang mengikuti pendidikan di sekolah (100%). Dan semua kelas sudah
SMP IT Raudlatul Jannah untuk tahun terpasang infokus dan proyektor,
ajaran 2016/2017 adalah sebanyak 225 sehingga untuk ketersediaan ruang belaj
peserta didik. ar beserta sarana prasarananya
2. Kurikulum. Dari hasil evaluasi yang mencukupi dan layak digunakan.
dilakukan, ditemukan bahwa kurikulum yang Ruang Perpustakaan. Hasil monitoring
digunakan di SMP IT Raudlatul Jannah evaluasi menunjukkan bahwa ketersediaan
menggunakan kurikulum 2013, secara ruang perpustakaan di SMP IT Raudlatul
umum meliputi mata pelajaran: (1) Jannah cukup memadai. Jumlah kunjungan
Pendidikan Agama, (2) PKn, (3) Seni perpustakaan terekam secara terstruktur,
Budaya, (4) Pendidikan Jasmani, (5) jumlah koleksi buku yang mendukung
Bahasa Indonesia , (6) Bahasa Inggris, (7) pembelajaran di sekolah cukup memadai.
Matematika, (8) IPA, (9) IPS, (10) Muatan Laboratorium. Ketersediaan laboratorium
Lokal. di SMP IT Raudlatul Jannah yang dimaksud
3. Bahan Ajar. Dari hasil evaluasi ditemukan adalah laboratorium IPA. Hasil evaluasi
bahwa bahan ajar utama di SMP IT menunjukkan bahwa keberadaan
Raudlatul Jannah adalah bahan ajar cetak laboratorium tersebut digunakan untuk
berupa buku pelajaran, yang dirancang oleh mendukung pembelajaran IPA, dibuktikan
pemerintah sehingga dapat dipelajari dengan adanya jadwal serta data
peserta didik secara mandiri. Selain buku pemakaian/peminjaman barang di
cetak, di SMP IT Raudlatul Jannah juga laboratorium.
dikembangkan bahan ajar penunjang
seperti program audio, video/VCD, Komponen Proses Program Pembelajaran
Presentasi Power point, Pesona IPA dan IPA
media lainnya yang dirancang secara Standar pelaksanaan pembelajaran yang
khusus oleh Pustekkom. digunakan dalam penelitian ini adalah Standar
4. Guru. Guru yang terdapat di SMP IT Proses yang tercantum pada PP. 41 tahun
Raudlatul Jannah terdiri dari 18 orang guru, 2007. Pelaksanaan pembelajaran merupakan
sedangkan untuk guru bidang studi IPA implementasi dari Rencana Pelaksanaan
terdapat 2 orang guru. satu orang guru laki- Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
laki dan satu orang guru perempuan. Semua Proses pelaksanaan pembelajaran terbagi
guru subjek telah berstatus Guru tetap menjadi dua bagian penting, yaitu persyaratan
yayasan yang sudah dapat sertifikasi guru pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan
dan mempunyai latar belakang Pendidikan pembelajaran itu sendiri.
Fisika dan Pendidikan Biologi. Pengalaman
mengajar guru bervariasi, minimum 8 tahun Persyaratan Pelaksanaan Pembelajaran
dan maksimum 10 tahun dan mempunyai Data persyaratan pembelajaran diperoleh
pengalaman mengikuti pelatihan/penataran dengan wawancara kepada guru, wakil bidang
yang berkaitan dengan materi kurikulum dan kepala sekolah serta didukung
pembelajaran, silabus, dan sistem penilaian data dokumentasi. Persyaratan yang pertama
IPA hampir sama selama dua tahun terakhir. adalah jumlah rombongan belajar, rombongan
Semua guru subjek mengikuti penataran belajar adalah jumlah peserta didik yang
yang dilaksanakan oleh MGMP tentang terdapat di dalam satu kelas. Jumlah siswa
materi pembelajaran, penilaian setiap rombongan belajar di SMP IT Raudlatul
pembelajaran serta penelitian tindakan Jannah adalah 25 peserta didik setiap kelas,
kelas. sedangkan standar rombongan belajar untuk
5. Sarana Belajar SMP/MTS adalah 32 peserta didik setiap kelas.
Dari data tersebut maka kesenjangan yang
Evaluasi Program Model CIPP pada Proses Pembelajaran IPA 81
Yoga Budi Bhakti

terjadi antara standar dan kenyataan di dan ketika pembelajaran berlangsung sesuai
lapangan tidak terlalu besar namun diperlukan dengan metode pembelajaran yang dipakai
pengurangan atau penambahan jumlah peserta serta disesuaikan dengan materi yang akan di
didik pada sekolah agar sesuai dengan standar bahas.
baku. Dari hasil pembahasan diatas dapat
Prasyarat yang kedua adalah beban kerja disimpulkan bahwa persyaratan pembelajaran
minimal guru. Beban kerja guru mencakup yang ada di sekolah dapat dikategorikan cukup
kegiatan pokok yaitu merencanakan efektif dengan adanya kelengkapan prasyarat
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, jumlah rombongan belajar, beban kerja guru
menilai hasil pembelajaran, membimbing dan yang tidak terlalu berat, jumlah buku panduan
melatih peserta didik, serta melaksanakan yang mencukupi serta pengelolaan kelas yang
tugas tambahan. Perencanaan pembelajaran lengkap dan terorganisasi dengan baik.
yang dilakukan oleh guru meliputi pembuatan
Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Proses Pelaksanaan Pembelajaran
program tahunan, program semester, dan Dari hasil observasi aspek pelaksanaan
pembelajaran diperoleh data yang tercantum
distribusi alokasi waktu.
pada Tabel 3.
Buku teks yang dimiliki oleh masing-
masing sekolah subjek untuk mata pelajaran Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa
IPA sudah terpenuhi dengan perhitungan satu dalam semua aspek pelaksanaan
buku per satu siswa, dengan pertimbangan pembelajaran mendapat skor lebih dari 3,0.
mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata Menurut pedoman penskoran yang telah dibuat
pelajaran UN. Penggunaan buku paket ini sebelumnya maka dapat ditentukan bahwa
bersamaan dengan LKS yang telah dimilikii dalam aspek pelaksanaan pembelajaran ini
siswa. Pengelolaan kelas dilakukan sebelum memenuhi kriteria cukup efektif.

Tabel 3. Nilai Keefektifan Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SMP IT Raudlatul Jannah


Klasifikasi
Rerata
Komponen dan sub komponen penelitian Tidak Kurang Cukup
skor Efektif
efektif efektif efektif

Pelaksanaan Pembelajaran

mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran 3,6 v

3,0 v
melaksanakan kegiatan pembelajaran
3,1 v
mengelola interaksi kelas

bersikap terbuka dan luwes serta membentuk 3,2 v


mengembangkan sikap positif siswa terhadap
belajar

Demo kemampuan khusus dalam pembelajaran 3,3 v


mata pelajaran tertentu

3,3 v
melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
3,1 v
kesan umum kinerja guru
Jumlah 3,2 v
82 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah, 1(2), 75 - 82. 2017

Komponen Produk Program Pembelajaran UCAPAN TERIMAKASIH


IPA
Sajian aspek produk/output pada hasil Ucapan terima kasih penulis ucapkan
penelitian ini meliputi pencapaian hasil belajar kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian
peserta didik SMP IT Raudlatul Jannah pada Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas
tes ualngan harian, ulangan tengah semester Indraprasta (Unindra) PGRI yang telah
dan ulangan akhir semester. Dari hasil evaluasi mendanai penelitian ini melalui program Hibah
komponen produk dapat dinyatakan hasil DIPA Unindra.
belajar peserta didik baik ulangan harian,
tengah semester dan akhir semseter yang
mencapai standar kriteria ketuntasan minimal
70 terdapat 76% atau sekitar 171 peserta didik. DAFTAR PUSTAKA
Hasil ini dapat menunjukkan bahwa proses
pembelajaran IPA di SMP IT Raudlatul Jannah Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquiry
cukup efektif jika ditinjau dari hasil belajar and research design: Choosing among
peserta didik. five traditions. Thousand Oaks, CA:
Sage Publications.

PENUTUP Miles, M.B., & Huberman A.M.


(1994). Qualitative data analysis: A
Simpulan sourcebook of new methods. Newbury
Pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Park, CA: Sage.
IT Raudlatul Jannah cukup efektif dilihat dari
aspek persyaratan pelaksanaan pembelajaran Smith, C. L., & Freeman, R. L. (2002). Using
berupa jumlah rombongan belajar, beban kerja continuous system level assessment
guru, jumlah buku teks yang dimiliki sekolah to build school capacity. American
serta pengelolaan kelas yang lengkap dan Journal of Evaluation, 23(3), 307–319.
terorganisasi dengan baik. Sedangkan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas Stufflebeam, D. L. (1971a). The use of
dinyatakan cukup efektif dengan beberapa experimental design in educational
kekurangan yaitu pengelolaan waktu evaluation. Journal of Educational
pembelajaran yang kurang maksimal untuk Measurement, 8(4), 267-274.
mancapai tujuan pembelajaran. Disamping itu,
aspek pelaksanaan penilaian proses juga Stufflebeam, D. L. (1971b). An EEPA
belum terlihat berjalan dengan lancar dan tepat interview with Daniel L.
pada sasaran. Stufflebeam. Educational Evaluation
and Policy Analysis, 2(4), 85-90.
Saran
Proses pelaksanaan pembelajaran Stufflebeam, D. L. (2007). CIPP evaluation
sangat ditentukan oleh keteraturan model checklist (2nd ed.). Retrieved
perencanaan pembelajaran baik yang fromhttp://www.wmich.edu/evalctr/arc
dilakukan oleh guru maupun kurikulum. hive_checklists/cippchecklist_mar2016
Penentuan jumlah rombongan belajar, beban . pdf
kerja minimal guru, jumlah buku teks yang
dipunyai dan pengelolaan kelas yang dilakukan
oleh guru merupakan prasyarat penting
mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu
perlu diadakan sebuah kegiatan khusus
sebagai upaya meningkatkan pemahaman
guru terhadap proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai