Anda di halaman 1dari 52

FITOKIMIA DASAR

GLIKOSIDA
PENDAHULUAN

• Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas: gula (glikon) dan bukan
gula (aglikon)
• Bagian aglikon dapat berupa triterpenoid, steroid, flavonoid,
antrakuinon, atau golongan senyawa bahan alam lainnya.
• Bagian glikon dapat berupa glukosa (disebut glikosida), arabinosa
(disebut abarabinosida), galakturonat (disebut galakturonosida).
• Bagian gula ada yang umum (misalnya glukosa, fruktosa, laktosa,
galaktosa, dan manosa) dan gula spesifik (misalnya: digitoksosa,
sarmentosa, rutinosa).
• Glikosida dibagi berdasarkan bentuk ikatan aglikon dan glikonnya, yaitu:

1. C-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk


ikatan berupa jembatan C
(contoh : barbaloin).
2. O-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk
ikatan berupa jembatan O
(contoh : dioscin).
3. S-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk
ikatan berupa jembatan S
(contoh: sinigrin).
4. N-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk
ikatan berupa jembatan N
contoh: adenosin)
barbaloin
• Apabila aglikon dan glikon saling terikat maka senyawa ini disebut
sebagai glikosida.
• Jembatan oksigen yang menghubungkan glikon-aglikon ini sangat
mudah terurai oleh: pengaruh asam, basa, enzim, air dan panas.
• Glikosida berbentuk kristal atau amorf.
• Glikosida biasanya lebih polar daripada aglikonnya, dan pembentukan
glikosida umumnya meningkatkan kelarutannya dalam pelarut polar
seperti air atau etanol encer.
PERAN GLIKOSIDA

• Pada tanaman, glikosida berperan sebagai cadangan gula untuk


sementara, menjaga diri terhadap hama dan penyakit, dsb.
• Dari segi biologi, beberapa senyawa glikosida menunjukkan beberapa
macam aktifitas biologik, misalnya sebagai pengatur pertumbuhan,
protektif, fungisid, memacu atau menghambat kerja enzim dan
sebagainya.
MACAM-MACAM SENYAWA GLIKOSIDA

1. GLUKOSIDA JANTUNG
2. GLIKOSIDA SIANOGENIK
3. GLUKOSINOLAT
4. GLUKOSIDA TRITERPEN (SAPONIN)
5. GLUKOSIDA ANTRAKUINON
1. GLIKOSIDA JANTUNG
• Disebut juga glikosida steroid
• Bagian aglikonnya berupa senyawa steroid
• Secara kimiawi, bagian gula menempel pada posisi tiga dari inti steroid.
• Struktur steroid ini merupakan turunan sistem cincin tetrasiklik, yaitu
10-13-dimetil-siklopentano-perhidrofenantrena, yang memiliki lingkaran
γ-lakton disebut kardenolida, sedang yang mempunyai lingkaran δ-
lakton disebut bufadienolida, keduanya terletak pada posisi atom C-17.

kardenolida bufadienolida
• Glikosida jantung memiliki efek kuat terhadap ritme jantung
(mempengaruhi irama pergerakan kerja jantung)
• Glikosida jantung tersebar pada tanaman famili: Scrophulariaceae,
Apocynaceae, dan Liliaceae.
• Contoh senyawa glikosida jantung: digoksin dan digitoksin dari daun
Digitalis purpurea atau Digitalis lanata (Scrophulariaceae), Oleandrin
(pada Nerii folium), Strophantosid (pada Strophanti semen)
digoksin

Digitalis purpurea

digitoksin
EKSTRAKSI

• Senyawa glikosida jantung tidak larut dalam pelarut non polar.


• Pada tumbuhan, lipid dan pigmen dihilangkan dengan ekstraksi
memakai benzena atau dengan pengendapan menggunakan timbal
hidroksida. Kemudian senyawa glikosida jantung paling cocok
diekstraksi memakai etanol 70-95% dan metanol panas (Robinson,
1995).
PEMISAHAN GLIKOSIDA JANTUNG
Cara yang digunakan tergantung pada kerumitan struktur glikosida yang
terdapat pada tumbuhan. Misalnya:
• Glikosida jantung jenis Strophanthus dapat dipisahkan dengan KLT satu
arah pada silika gel dengan pengembang etil asetat-piridina-air (5:1:4).
• Pemisahan kardenolida dalam Digitalis purpurea dilakukan dengan KLT
dua arah menggunakan etil asetat-metanol-air (16:1:1) dan
kloroform:piridina (6:1)
UJI DETEKSI GLIKOSIDA JANTUNG

Beberapa senyawa yang mengandung α-β unsaturared lakton juga


memberikan hasil yang positif dengan uji di bawah ini :
Reaksi lain dari sequiterpen lakton dan glikosida jantung
1. Kedde reaction
larutan I : asam 3,5-dinitrobenzoat 2% dalam MeOH,
larutan II : KOH 5,7% dalam air.
Tambahkan tiap larutan 0,2-0,4 mL ke dalam larutan sampel, dan warna
kebiru-biruan sampai ungu akan muncul dalam 5 menit (spesifik
menunjukkan adanya kardenolida).
2. Baljet reagent
larutan I : 1 gram picric acid dalam 100 mL EtOH,
larutan II : 10 gram NaOH dalam 100 mL air.
Campurkan larutan I dan II , sebelum digunakan tambahkan 2-3 tetes mg
sampel, reaksi positif diindikasikan dengan warna orange atau merah
3. Legal reagent
Larutan I : 0,5% sodium nitroprussiate dalam air dibuat baru.
Larutan II : 0,2 N NaOH.
Larutkan 2 mg sampel dalam piridin (2-3 tetes), tambahkan 1 tetes larutan
I dan 4 tetes larutan II pada saat bersamaan. Glikosida jantung
diidentifikasi dengan adanya warna merah, sedangkan warna pink/merah
jambu untuk α-β unsaturared lakton dan beberapa β-Υ lakton.
• pH harus selalu dikontrol karena mereka mungkin berisomerisasi pada
larutan basa
Sampel : 1 = digitalis lanatae folium, 2 = Digitalis purpureae folium (20-40 µL)
Senyawa pembanding = T1 = lanatoside C (Tc), T2 = digitoxin, T3 = digoxin, T4 = gitoxin,
Ta = lanatoside A, Tb = lanatoside B
Fase gerak = etil asetat-metanol-air (81:11:8)
Fase diam = plat silika gel 60 F254
Deteksi : semprot dengan Kedde reagent , lalu diamati secara visible
visible UV 365 nm

Sampel : 1 = Digitalis lanatae folium, 2 = Digitalis purpureae folium (20-40 µL)


Senyawa pembanding = T1 = lanatoside C (Tc), T2 = digitoxin, T3 = digoxin, T4 = gitoxin,
Ta = lanatoside A, Tb = lanatoside B
Fase gerak = etil asetat-metanol-air (81:11:8)
Fase diam = plat silika gel 60 F254
Deteksi : semprot dengan antimoni (III) klorida (SbCl3) reagent , lalu diamati secara
visible dan UV 365 nm
2. GLIKOSIDA SIANOGENIK
• Glikosida sianogenik adalah glikosida yang ketika dihidrolisis kan terurai
menjadi bagian-bagiannya dan menghasilkan asam sianida (HCN).
• Meskipun mengandung nitrogen, tetapi strukturnya sebagai glikosida
adalah O-glikosida dan bukan N-glikosida.
• Bagian gulanya seperti gentiobiosa atau visianosa.
• Contoh : senyawa amigdalin pada singkong (Manihot
esculenta), Laurocerasin (pada Laurocerasi folium), Prunasin
(dalam Prunus sp) dan juga terdapat dalam kobis (Brassica
olearacea), sawi (Brassica nigra), dan buah-buahan seperti
persik, ceri, plum, dan aprikot.

-glukosa

-glukosidase

hidrolisis H2O

+ HCN
(Manihot esculenta)
• Pada umumnya deteksi glikosida sianogenik didasarkan pada keberadaan
gas HCN yang dibebaskan oleh hasil hidrolidis glikosida sianogenin, baik
secara kimiawi maupun oleh enzim endogen dalam sistem tertutup.
• Glikosida sianogenik dapat diisolasi dan dimurnikan dengan cara umum
yang digunakan untuk glikosida tumbuhan lain, namun selama proses
isolasi, penting untuk me-non-aktifkan enzim glikosidase yang ada
bersama jaringan tumbuhan.
Identifikasi glikosida sianogen
Identifikasi dengan kertas pikrat
• Kertas pikrat dibuat dengan mencelupkan potongan kertas saring ke
dalam larutan pikrat jenuh (0,05 M) dalam air, yang sebelumnya
dinetralkan dengan NaHCO3 dan disaring, setelah dikeringkan kertas dapat
disimpan lama.
Percobaan :
• Beberapa potongan helai bahan uji yang masih segar ditempatkan dalam
tabung reaksi, lalu ditambahkan setetes atau dua tetes air dan toluen dan
dilumatkan menggunakan batang pengaduk.
• Tabung kemudian ditutup kedap dengan gabus yang digantungi kertas
pikrat. Inkubasi dilakukan pada suhu 40o C selama kurang lebih 2 jam.
• Adanya HCN akan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada
kertas pikrat dari kuning menjadi coklat kemerahan (merah bata).
• Apabila reaksi negatif, tabung tersebut tetap disimpan selama 2 hari untuk
diamati lagi, apakah HCN dibebaskan secara non enzim.
Identifikasi dengan kromatografi kertas
• Bahan yang diperiksa : kobis (Brassica oleracea), sawi (Brassica nigra)
yang hampir busuk.
• Fase diam : kertas Whatman no 1.
• Fase gerak : n-butanol-etanol-air (40:11:14)
• Deteksi : UV 254
• Larutan percobaan : bahan segar yang disari dengan alkohol 80%
sampai tersari secara pekat (dengan sedikit dilumatkan tapi tanpa
pemanasan, saring atau didekanter bagian yang jernih diambil untuk
ditotolkan)
3. GLUKOSINOLAT
• Glukosinolat adalah suatu glikosida yang mengandung sulfur dan
nitrogen. Aglikonnya adalah isotiosianat yang merupakan turunan
alifatik atau aromatik.
• Senyawa ini selalu ada dalam bentuk glukosinolate (S-glucoside).
• Apabila sel tanaman dirusak atau jaringan tumbuhan di distilasi uap,
maka senyawa tersebut akan dipecah atau diuraikan oleh enzim
myrosine (β-thioglucosidase).
• Contoh : sinalbin dari biji mustard putih (Sinapis alba) dan sinigrin dari
biji mustard hitam (Brassica nigra). Sinigrin dan mirosin setelah maserasi
ditemukan minyak atsiri 1,3% di dalamnya ada alil isotiosianat, minyak
lemak.
• Glikosinolat juga terdapat dalam Alii sativi bulbus
4. GLIKOSIDA SAPONIN

• Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya


berupa sapogenin (dapat berupa tipe steroid dan tipe
triterpenoid).
• Saponin memiliki bobot molekul yang tinggi.
• Keberadaan saponin sangat mudah ditandai dengan
pembentukan larutan koloid dengan air yang apabila
digojog akan menimbulkan buih yang stabil.
• Saponin mampu menyebabkan hemolisis darah, bersifat
racun bagi hewan, dan banyak digunakan sebagai racun
ikan.
Contoh : asam glisirizat dari
Licorice/akar manis (Glycyrrizha
glabra)
• Pada tumbuhan yang banyak mengandung saponin, sukar untuk
memekatkan ekstrak alkohol-air dengan baik, walaupun digunakan
penguap putar (rotary evaporator).
• Uji saponin sederhana adalah dengan mengocok ekstrak alkohol-air dari
tumbuhan dalam tabung reaksi dan diperhatikan pembentukan buih
yang tahan lama pada permukaan cairan.
• Saponin juga dapat diperiksa dalam ekstrak kasar berdasarkan
kemampuan menghemolisis darah.
• Saponin jauh lebih polar dibanding sapogenin, sehingga pemisahan dan
deteksi mudah dilakukan dengan metode KLT dan pengukuran
spektrum.
• Uji sapogenin : jaringan kering tumbuhan dihidrolisis
dengan HCl 1 M selama 2-6 jam, lalu dinetralkan,
dikeringkan, diekstraksi dengan eter minyak bumi. Ekstrak
diuapkan sampai kering dan residunya dilarutkan dalam
kloroform lalu ditentukan spektrum inframerahnya.
• Larutan itu dipekatkan, lalu di KLT pada silika gel dengan
salah satu pengembang, seperti aseton-heksana (4:1),
kloroform-karbon tetraklorida-aseton (2:2:1), CHCl3-Me2CO
(4:1), CHCl3-EtOAc (1:1), atau heksana-Me2CO (4:1).
• Selanjutnya sapogenin dideteksi dengan pereaksi semprot
antimon klorida dalam HCl pekat dan dipanaskan pada
suhu 110 C selama 10 menit, hasil positif berupa bercak
berwarna merah jambu sampai ungu.
5. GLIKOSIDA ANTRAKUINON

• Glikosida antrakuinon mudah terhidrolisis menjadi aglikonnya, yaitu


dihidroksi antrakuinon, trihidroksi antrakuinon, atau tetrahidroksi
antrakuinon.
• Bentuk glikosidanya jika dipanaskan dalam asam asetat atau larutan
HCl encer dalam alkohol (misal 5%) mudah dihidrolisis dalam 1 jam
pada suhu 70 C.
• Contoh :
1. kaskarosida dari kulit kayu pohon
kaskara (Rhamnus purshiana, famili
Rhamnaceae) (Rhamnus purshiana)

2. barbaloin dari gel/musilago lidah


buaya (Aloe vera, famili Liliaceae)

3. sennosida dari senna (Cassia


(Aloe vera)
angustifolia dan Cassia senna, famili
Leguminosae).

Cassia angustifolia
Biosintesis glikosida

Uridyltransferase
Enzyme
JURNAL PENELITIAN EKSTRAKSI DAN ISOLASI
SENYAWA GLIKOSIDA
ISOLASI DAN KARAKTERISASI GLIKOSIDA STEROID
DARI DAUN Stachytaspheta jamaicensis Linn Vahl.
INTRODUCTION
1 kg daun segar
S. jamaicensis
- Pengeringan sampel
- Ekstraksi dengan soklet
Ekstrak kental EtOH
- Kromatografi kolom
- Elusi dengan klorofom:
EtOH:Eter (50:30:20)

Steroid 1 (1,53 g) Steroid 2 (1,4 g)


(dark yellow oil) (dark yellow oil)

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA


- Spektrum UV
- IR
- Spektrum NMR
- MS
INTRODUCTION
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai