FARMAKOGNOSI I
Oleh:
1. Dra. Ike Yulia Wiendarlina, M.Farm., Apt.
2. Yulianita, M.Farm.
3. Novi Fajar Utami, M.Farm., Apt.
Pendahuluan Glikosida
• Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman
yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder.
• Di dalam tanaman glikosida tidak lagi diubah menjadi
senyawa lain, kecuali bila memang mengalami peruraian
akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya terkena panas
dan teroksidasi udara).
• Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua
bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula.
• Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa
jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin), jembatan nitrogen
(N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida,
sinigrin), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin).
• Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula
disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon
saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.
1. Glikon / Gula
2. Aglikon/Aglukosa (Genin)
• Struktur Kimiawi
• Secara kimiawi bentuk struktur glikosida jantung sangat
mirip dengan asam empedu yaitu bagian gula yang
menempel pada posisi tiga dari inti steroid dan bagian
aglikonnya berupa steroid yang terdiri dari dua tipe yaitu
tipe kardenolida dan tipe bufadienolida.
Biosintesis Glikosida Jantung
• Aglikon dari glikosida jantung adalah steroid yaitu turunan
dari siklo-pentenofenantren yang mengandung lingkaran
lakton yang tidak jenuh pada atom C-17.
• Secara singkat proses biosintesanya adalah asam asetat
asam mevalonat isopentenil pirofosfat skulen kholesterol.
3. Glikosida Antrakuinon
• Beberapa jenis obat pencahar yang berasal dari tanaman
mengandung glikosida sebagai isi aktifnya.
• Glikosida-glikosida yang terdapat di dalam obat pencahar
tersebut mengandung turunan antrasen atau antrakinon
sebagai aglikonnya
• Simplisia yang mengandung glikosida ini antara lain
Rhamni purshianae Cortex, Rhamni Frangulae Cortex,
Aloe, Rhei Radix, dan Sennae Folium. Kecuali itu Chrysa
robin dan Cochineal (Coccus cacti) juga mengandung
turunan antrakinon, akan tetapi tidak digunakan sebagai
obat pencahar karena daya iritasinya terlalu keras
(Chrysarobin) sehingga hanya digunakan sebagai obat
luar atau hanya digunakan sebagai zat warna (Cochineal,
Coccus Cacti)
• Struktur Kimiawi
• Sama halnya dengan sifat glikosida lainnya, glikosida
antrakuinon juga mudah terhidrolisis.
• Bentuk uraiannya adalah aglikon dihidroksi antrakuinon,
trihidroksi antrakuinon, atau tetrahidroksi antrakuinon.
• Biosintesa Senyawa Antrakinon
• Biosintesa senyawa antrakinon diselidiki di dalam
mikroorganisme. Dan disimpulkan bahwa biosintesa pada
tumbuhan tinggi terjadi melalui proses yang serupa, salah
satu contoh yang sederhana ialah pembentukan turunan
antrakinon dari asam asetat yang diberi label dalam
Peniccilium islandicum, jenis Penicillium yang dikenal
menghasilkan bermacam-macam turunan antrakinon.
4. Glikosida Sianopora
• Glikosida sianopora adalah glikosida yang pada ketika
dihidrolisis akan terurai menjadi bagian-bagiannya dan
menghasilkan asam sianida (HCN).