JUDUL PSIKOTROPIKA
LATAR BELAKANG Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tersebut, psikotropika
memegang peranan penting. Disamping itu, psikotropika juga
digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan meliputi penelitian,
pengembangan, pendidikan, dan pengajaran sehingga
ketersediaannya perlu dijamin melalui kegiatan produksi dan impor.
DASAR HUKUM Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1996 tentang Pengesahan
Convention on Psychotropic Substances 1971
KETENTUAN UMUM Definisi :
Psikotropika, Pabrik obat, Produksi, Kemasan psikotropika,
peredaran, perdagangan, pedagang besar farmasi, pengangkutan,
dokumen pengangkutan, transito, penyerahan, Lembaga penelitian
dan/atau lembaga Pendidikan, korporasi, menteri
TUJUAN a. menjamin ketersediaan psikotropika guna
kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan;
b. mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika;
c. memberantas peredaran gelap psikotropika
MATERI MUATAN BAB II RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
BAB III PRODUKSI
BAB IV PEREDARAN
BAB V EKSPOR DAN IMPOR
Surat Persetujuan Ekspor dan Surat Persetujuan Impor
Transito
BAB VI LABEL DAN IKLAN
BAB VII KEBUTUHAN TAHUNAN DAN PELAPORAN
BAB VIII PENGGUNA PSIKOTROPIKA DAN REHABILITASI
BAB IX PEMANTAUAN PREKURSOR
BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB XI PEMUSNAHAN
BAB XII PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB XIII PENYIDIKAN
BAB XIV KETENTUAN PIDANA
BAB XV KETENTUAN PERALIHAN
BAB XVI KETENTUAN PENUTUP
MATERI FARMASI Psikotropika, produksi, peredaran, pedagang besar farmasi,
penyerahan, ekspor dan impor, penyaluran
SANKSI Denda dan pidana
ATURAN Aturan peralihan :
PERALIHAN/PENUTUP Pasal 73 : Semua peraturan perundang-undangan yang mengatur
psikotropika masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dan/atau belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan
undang-undang ini.
Penutup :
Pasal 74 : Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia.
BAB II NOTIFIKASI
Umum.
Setiap kosmetika hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin
edar dari Menteri, Izin edar sebagaimana dimaksud berupa
notifikasi.
Tata Cara Pengajuan Notifikasi
Pembatalan