DISUSUN OLEH :
PMK No Obat yang memiliki izin PMK No Kosmetika yang beredar harus
1010 Tahun edar harus memenuhi 1175 Tahun memenuhi persyaratan mutu,
2008; kriteria berikut: 2010; Izin keamanan, dan kemanfaatan.
Registrasi Produksi
Obat a. Khasiat yang meyakinkan Kosmetika Persyaratan mutu, keamanan,
dan keamanan yang dan kemanfaatan sesuai dengan
memadai dibuktikan melalui Kodeks Kosmetika Indonesia
percobaan hewan dan uji dan persyaratan lain yang
klinis atau bukti-bukti lain ditetapkan oleh Menteri(Pasal 1
sesuai dengan status & 2)
perkembangan ilmu
pengetahuan yg
bersangkutan
SANKSI
PMK No Kepala Badan dapat PMK No sanksi administratif berupa ;
1010 Tahun memberikan sanksi 1175 Tahun a. Peringatan secara tertulis
2008; administratif berupa 2010; Izin b. Larangan mengedarkan
Registrasi Produksi untuk sementara waktu
pembatalan izin edar
Obat Kosmetika dan/atau perintah untuk
apabila terjadi apabila penarikan kembali
terjadi salah satu dari hal- produk
hal berikut: c. Perintah pemusnahan
a. Tidak memenuhi produk, jika terbukti
kriteria tidak memenuhi
b. Penandaan dan persyaratan mutu,
keamanan, dan
promosi menyimpang
kemanfaatan;
dari persetujuan izin d. Penghentian sementara
edar kegiatan;
c. Selama 12 bulan e. Pembekuan izin
berturut-turut obat produksi; atau
yang bersangkutan f. Pencabutan izin
tidak diproduksi, produksi.
diimpor dan diedarkan Sanksi administratif diberikan
d. Izin industri farmasi, oleh Direktur Jenderal atas
yang mendaftarkan rekomendasi Kepala Badan atau
Kepala Dinas setempat.(Pasal
memproduksi atau
23)
mengadakan dicabut
e. Pemilik izin edar
melakukan
pelanggaran dibidang
produksi dan/atau
peredaran obat.
Wajib melakukan
farmakovigilans(Pasal 9)
PERSYARATAN DISTRIBUTOR
UU 36/2009 Tentang Kesehatan
Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan
farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan
dengan peraturan pemerintah(Pasal 98 ayat 3)
UU 5/1997 Peredaran psikotropika
tentang terdiri dari penyaluran dan
Psikotropika penyerahan (Pasal 9)
Sertifikat CDOB
sebagaimana diberikan
untuk kegiatan pengadaan,
penyimpanan, dan
penyaluran:
a. Obat; dan/atau
b. Bahan Obat
PMK
Pemberi Izin PMK Pasal 18 1176/2010; Pa
1010/2008; 1. Kepala Badan NotifikasiKosm sal
RegistrasiOb memberikan etika 3
at persetujuan atau Setiap kosmetika
penolakan izin edar hanya dapat
berdasarkan diedarkan setelah
rekomendasi yang mendapat izin
diberikan oleh edar dari Menteri.
Komite Nasional
Penilai Obat, Panitia
Penilai Khasiat-
Keamanan dan
Panitia Penilai Mutu,
Teknologi, Peraturan Pasal 10
Penandaan dan KaBPOM Kosmetik
Kerasionalan Obat; HK.00.05.4.17 sebelum
2. Kepala Badan 45; Kosmetik diedarkan harus
melaporkan Izin edar didaftarkan untuk
sebagaimana mendapatkan izin
dimaksud pada ayat edar dari Kepala
(1) kepada Menteri Badan.
satu tahun sekali;
3. Dalam hal
permohonan
registrasi obat
ditolak, biaya
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (1)
tidak dapat ditarik
kembali.
Kriteria PMK Obat yang memiliki Peraturan Pasal 2
Produk 1010/2008; izin edar harus KaBPOM Kosmetika
RegistrasiOb memenuhi kriteria HK.03.1.23.12. yang
at (Pasal 4) berikut: 10.11983; diedarkan di
a. Khasiat yang Kriteriadan wilayah
meyakinkan dan Tata Cara Indonesia
keamanan yang
memadai dibuktikan Pengajuan harus
melalui percobaan Notifikasi memenuhi
hewan dan uji Kosmetika kriteria:
klinis atau bukti- a.
Keamanan
bukti lain sesuai yang
dengan status dinilai dari
perkembangan ilmu bahan
kosmetika yang
pengetahuan yang digunakan
bersangkutan; sesuai dengan
b. Mutu yang ketentuan
memenuhi syarat peraturan
yang dinilai dari perundang-
proses produksi undangan dan
sesuai Cara kosmetika
Pembuatan Obat yang
Yang Baik (CPOB), dihasilkan
spesifikasi dan tidak
metoda pengujian mengganggu
terhadap semua atau
bahan yang membahayaka
digunakan serta n kesehatan
produk jadi dengan manusia, baik
bukti yang sahih; digunakan
secara normal
c. Penandaan berisi
informasi yang maupun pada
lengkap dan kondisi
obyektif penggunaan
yang dapat menjamin
yang telah
diperkirakan;
b.Kemanfaatan
yang dinilai
dari
penggunaan obat kesesuaian
secara tepat, dengan tujuan
rasional dan aman; penggunaan
d. Sesuai dengan dan klaim
kebutuhan
yang
nyata masyarakat
e. Kriteria lain adalah dicantumkan;
khusus untuk c. Mutu yang
psikotropika harus dinilai dari
memiliki keunggulan pemenuhan
kemanfaatan dan persyaratan
sesuai
keamanan CPKB dan
dibandingkan bahan
dengan obat standar kosmetika yang
dan obat yang telah digunakan
disetujui beredar di sesuai dengan
Indonesia untuk Kodeks
Persyaratan PMK indikasi
Pasal 6 yang PMK Kosmetika
Pasal 5
Registrasi 1010/2008; (1) diklaim.
Registrasi obat 1176/2010; (1) Indonesia,
Kosmetika
RegistrasiOb f. produksi
Khusus kontrasepsi
dalam Notifikasi yang dinotifikasi
standar lain
at untuk
negeri program
hanya Kosmetika harus dibuat dan
yang diakui,
nasional
dilakukandanolehobat dengan
ketentuan
program lainnya
industri farmasi yang menerapkan
peraturan
yang akanizin
memiliki CPKB dan
perundang-
ditentukan
industri farmasi yang memenuhi
undangan; dan
kemudian,
dikeluarkanharus
oleh d. persyaratan
Penandaan
dilakukan uji klinik yang berisi
Menteri. teknis.
informasi
(2)di Indonesia.
Industri (2) lengkap,
Persyaratan
farmasi sebagaimana teknis
obyektif,
dimaksud pada sebagaimana
dan tidak
ayat (1) wajib dimaksud
memenuhi menyesat
pada ayat (1)
persyaratan kan.
meliputi
CPOB. persyaratan
(3) Pemenuhan keamanan,
persyaratan bahan,
CPOB sebagaimana penandaan, dan
dimaksud pada ayat klaim.
(2) dibuktikan (3) Ketentuan
dengan sertifikat lebih lanjut
CPOB yang mengenai
dikeluarkan oleh pedoman CPKB
Kepala Badan. dan persyaratan
teknis
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) dan ayat
(2) ditetapkan
oleh Kepala
Badan.
Peraturan 1) Namaobat yang
KaBPOM diregistrasi dapat
NO.HK.03.1. menggunakan:
23.10.11.0848 a. namagenerik;
1/2011; b. namadagang.
Kriteria dan 2) Namagenerik
Tata Laksana sebagaimana
Registrasi dimaksud pada ayat
Obat (Pasal (1) huruf a sesuai
6) Farmakope
Indonesia atau sesuai
International Non-
proprietary Names
(INN) yang
ditetapkan Badan
Kesehatan Dunia
(WHO).
3) Nama dagang
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) huruf b berupa
nama yang diberikan
oleh pendaftar untuk
identitas obatnya.
4) Pemberian
nama dagang
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) huruf b
berdasarkan kajian
mandiri (self
assessment) dan
menjadi tanggung
jawab pendaftar.
5) Kajian mandiri
(self assessment)
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(4) paling sedikit
harus
memperhatikan
ketentuan sebagai
berikut:
a.Nama dagang harus
objektif dan tidak
menyesatkan.
b.Satu nama dagang
hanya dapat
digunakan oleh satu
industri farmasi pemilik
izin edar untuk obat
dengan zat aktif,
indikasi dan golongan
yang sama.
c.Dikecualikan dari
ketentuan sebagaimana
dimaksud pada huruf b,
nama dagang yang
berbeda dapat digunakan
untuk obat yang
diproduksi
atas dasar lisensi atau
obat yang didaftarkan
berdasarkan bentuk
perjanjian nama dagang
tidak boleh menggunakan
seluruhnya atau potongan
nama generik sesuai
Farmakope Indonesia atau
sesuai INN dari zat aktif
yang tidak dikandung.
d. Nama dagang tidak
boleh sama atau sangat
mirip dalam hal bunyi
atau penulisan dengan
nama dagang obat yang
tercantum dalam data
nama obat jadi dengan
zat aktif yang berbeda.
(6)Nama dagang obat
bebas dan obat bebas
terbatas yang
mengandung paling
sedikit satu zat aktif
yang sama dan/atau
kelas terapi yang
sama dapat
menggunakan nama
dagang yang sama
sebagai nama payung.
(7)Apabila di kemudian
hari ada pihak lain yang
lebih berhak atas nama
obat yang
tercantumdalam izin edar
sesuai ketentuan
peraturan perundang-
undangan, maka
pendaftar bersedia
mengganti nama obat.
Mekanisme/ Peraturan Pasal 22 Peraturan Pasal
Tahap KaBPOM 1) Registrasi obat KaBPOM 9
HK.03.1.23.1 dilakukan setelah tahap HK.03.1.23. 1) Pemohon
0.11.08481; pra-registrasi. 12.10.11983 notifikasi yang
Kriteriadan 2) Permohonan pra- ; Kriteria telah terdaftar
TataLaksana registrasi dan registrasi danTata sebagaimana
Registrasi diajukan oleh Pendaftar CaraPengaj dimaksud dalam
Obat secara tertulis kepada uanNotifika Pasal 7 dapat
Kepala Badan dilampiri siKosmetik mengajukan
dengan dokumen pra- a (Pasal 7) permohonan
registrasi atau dokumen notifikasi.
registrasi. 2) Permohonan
3) Dokumen registrasi notifikasi
sebagaimana dimaksud sebagaimana
pada ayat (2) disusun dimaksud pada
sesuai Format ASEAN ayat (1) diajukan
Common Technical dengan mengisi
Dossier (ACTD). TemplateNotifika
4) Permohonan si secara
sebagaimana dimaksud elektronik yang
pada ayat (2) diajukan dapat diunduhdari
dengan mengisi website Badan
formulir sesuai contoh Pengawas Obat
pada Lampiran I yang dan Makanan
merupakan bagian tidak dengan alamat
terpisahkan dari http://www.pom.g
Peraturan ini. o.id.
5) Petunjuk pengisian 3)
formulir sebagaimana Contoh
dimaksud pada ayat (2) TemplateNotifika
tercantum pada si seperti
Lampiran II yang tercantum pada
merupakan bagian tidak Lampiran
terpisahkan dari 4 yang
Peraturan ini. merupakan
6) Terhadap permohonan bagian tidak
-registrasi dan registrasi terpisahkan dari
dikenai biaya sebagai Peraturan ini.
penerimaan negara Template
bukan pajak sesuai Notifikasi yang
dengan ketentuan sudah diisi
peraturan perundang- lengkap dapat
undangan. disimpan (save)
7) Permohonan pra- dan/atau dikirim
registrasi dan registrasi (submit) secara
dapat diajukan secara elektronik.
elektronik.
Pasal
10
1) Pemohon yang
telah berhasil
mengirim(submit)
TemplateNotifika
si akan menerima
Surat Perintah
Bayar secara
elektronik melalui
email pemohon.
2) Pemohon
mencetak Surat
melalui Bank
yang ditunjuk.
3) Paling lama 10
(sepuluh) hari
setelah tanggal
Surat Perintah
Bayar, pemohon
harus
menyerahkan asli
bukti
pembayaran
melalui Bank
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2) kepada
Badan Pengawas
Obat dan
Makanan atau
Balai Besar
Pengawas Obat
dan
Makanan/Balai
Pengawas Obat
dan Makanan.
4) Penyerahan asli
bukti
pembayaran
disampaikan ke
loket
notifikasi
Dokumen PerKABPOM Pasal PMK Pasal
kosmetika.
Yang 24 tahun 2017 27 1176/2010 1
Diperlukan Dokumen registrasi Notifikasi Dokumen
sebagaimana dimaksud Kosmetik Informasi
dalam Pasal 22 ayat (2) Produk,yang
terdiri atas: selanjutnya
a. Bagian I : disingkat DIP
Dokumen adalah data
Administratif, mengenai mutu,
Informasi Produk, keamanan, dan
dan Label kemanfaatan
b. Bagian II : kosmetika.
Dokumen Mutu
c. Bagian III :
Dokumen Non-
klinik
d. Bagian IV :
Dokumen
Klinik
Pelaksanaan PMK Pasal 21 PMK Pasal
Izin Edar 1010/2008; Pendaftar yang telah 1176/2010; 9
Registrasi mendapat izin edar Notifikasi Permohonan yang
Obat wajib memproduksi Kosmetika dianggap disetujui
atau mengimpor sebagaimana
dan mengedarkan dimaksud dalam
selambat- lambatnya Pasal 8, dalam
1 (satu) tahun jangka waktu 6
setelahpersetujuandikel (enam) bulan,
uarkan. kosmetika yang
telah dinotifikasi
wajib diproduksi
Evaluasi PMK Pasal PMK atau
Pasaldiimpor dan
Kembali 1010/2008; 22 1176/2010; diedarkan.
17
Registrasi Evaluasi kembali obat Notifikasi Setiap industri
Obat yang sudah beredar Kosmetika kosmetika, importir
dilakukan terhadap : kosmetika, atau
a. Obat dengan risiko usaha
efek samping lebih perorangan/badan
besar dibandingkan usaha yang
dengan melakukan kontrak
efektifitasnya yang produksi wajib
terungkap sesudah melakukan
obat dipasarkan. monitoring
b. Obat dengan terhadap kosmetika
efektifitas tidak yangtelah beredar.
lebih baik dari
plasebo. Industri kosmetika,
c. Obat yang tidak importir kosmetika,
memenuhi atau usaha
persyaratan perorangan/badan
ketersediaan usaha yang
hayati/bioekivalensi. melakukan
Evaluasi kembali juga kontrakproduksi
dilakukan untuk wajib
perbaikan komposisi untukmenanggapi
dan formula obat. dan menangani
keluhan atau kasus
efek yang tidak
diinginkan dari
Pembatalan PMK Pasal 23 PMK kosmetika
Pasal 14 yang
Izin Edar 1010/2008; Pembatalan izin 1176/2010; diedarkan. menjadi
Notifikasi
edar, jika terjadi:
Registrasi a. Tidak memenuhi Notifikasi batal atau dapat
Obat kriteria b. Tidak Kosmetika dibatalkan, apabila:
melaksanakan a. Izin produksi
kewajiban
dimaksud pada kosmetika, izin
pasal 53 ayat 1 usaha industri,
Selama 12 bulan atau tanda daftar
berturut-turut
industri sudah
tidak berlaku,
atau Angka
Pengenal
lmportir (API)
sudah tidak
berlaku
tidak produksi/ b. Berdasarkan
diimporkan dan evaluasi,
diedarkan izin industri kosmetika yang
farmasi pemilik izin telah beredar
edar dicabut tidak memenuhi
persyaratan
teknis
c. Atas
permintaan
pemohon
notifikasi
d. Perjanjian
kerjasama
antara pemohon
dengan
perusahaan
pemberi
lisensi/industri
Pelanggaran Peraturan Pasal Peraturan penerima
Pasal
Yang KaBPOM 57 KaBPOM 11 kontrak
Mungkin HK.03.1.23.1 Pemberian sanksi HK.03.1.23. produksi,
Apabila dalam atau
0.11.08481;K berupa 12.10.11983; surat
waktu 10 (sepuluh)
rite ria pembekuan/pembatalan Kriteria dan haripenunjukkan
setelah tanggal
dan Tata izin edar sebagaimana Tata Cara keagenan
perintah bayardari
Laksana dimaksud dalam Pasal Pengajuan produsen negara
sebagaimana
Registrasi 56 huruf c dan huruf d Notifikasi asal sudah
dimaksud dalam
Obat jika terja di hal berikut: Kosmetika berakhir
Pasal dan (3)
10 ayat
a. Tidak tidak Pengawas
Badan
melaksanakan Obatdiperbaharui;
dan Makanan
kewajiban e. Kosmetika
atau Balai Besar
Sanksi Yang UU 36/2009; sebagaimana
Sanksi pidana, sanksi UU 36/2009; yangpidana
Pengawas
Sanksi telah
Obat dan
Diterima Kesehatan dimaksud dalam
administratif berupa Kesehatan beredar tidak
Makanan/Balai
sanksi
(Pasal 196- (Pasal 196- sesuai dengan
Pengawas Obat dan
197) pembatalan izin (1);
Pasal 53ayat edar. 197)
administratif
b. Selama
Sanksi 12 (dua
administratif data dan/atau
Makanan
berupa: belum
berupa:
belas)bulan berturut- a. dokumen
menerima asliyang
bukti
PMK a. turut
Peringatan PMK
tidak 1176/2010 disampaikan
pembayaran,
Peringatan
1010/2008; tertulis; b.
diproduksi atau Notifikasi pada saat
permohonan
tertulis;
Registrasi Pembatalan
Obat (Pasal diimpor, dan Kosmetik b. permohonan
notifikasi
Larangan
proses registrasi
diedarkan; notifikasi;
kosmetika atau
dianggap
mengedarkan
23) obat; (Pasal
c. Izin industri 20Ayat 2) Pemohon.
ditolak.
kosmetika notifikasi
c. Pembekuan izin
Peraturan farmasi
edar obatpemilik
yang izin tidak memproduki,
untuk
KaBPOM bersangkutan;
edar dicabut; atausementara;
mengimpor
d. dan/atau
Pembatalan izin dan
c. mengedarkan
HK.03.1.23.1 edar obat
011.08481; d. yang
Pemilik izin edar kosmetika.
Penarikan
Kriteria dan melakukan
bersangkutan; kosmetika
Tata Laksana pelanggaran
atau sanksi di yang tidak
Registrasi bidang produksi
administratif lain memenuhi
Obat (Pasal dan/ataudistribusi
sesuai dengan persyaratan
56) obat.
ketentuan mutu,
peraturan keamanan,
perundang- kemanfaatan,
undangan. dan penandaan
. dari peredaran;
f. Pemusnahan
kosmetika; atau
penghentian
Peraturan Pasal 43
KaBPOM 1) Barangsiapa
HK mengedarkan obat
00.05.3.1950; jadi tidak sesuai
K riteria dan dengan ketentuan
Tatalaksana dalam keputusan ini
Registrasi dapat dikenai sanksi
Obat pidana sesuai
ketentuan peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku.
2) Selain dapat
dikenai sanksi
pidanasebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) dapat
pula dikenai
sanksiadministratif
berupa: a.
Peringatan tertulis;
b. Penghentian
sementara
kegiatan;
c. Pembekuan
dan/atau
pencabutan izin
edar obat yang
bersangkutan;
d. Sanksi
administratiflain
sesuai dengan
peraturan
perundang-undangan
yangberlaku.
FUNGSI KEGIATAN YANG ADA DI INDUSTRI
ASPEK OBAT KOSMETIK
YANG PER-UU-AN PER-UU-AN
ISI ISI
DIATUR TERKAIT TERKAIT
Fungsi/ PP 72/1998; 1. Produksi PP 72/1998; 1. Produksi sediaan
Kegiatan Pengamanan sediaan farmasi Pengamanan farmasi dan alat
yang Ada Di Sediaan dan alat Sediaan kesehatan harus
Industri Farmasi & kesehatan harus Farmasi & dilakukan dengan
Alkes dilakukan Alkes cara produksi yang
(Pasal 5) dengan cara (Pasal3-5) baik.
2. Cara produksi
produksi yang
yang baik
baik.
2. Cara sebagaimana
PP 51/2009; Pasal 6 produksi PMK 1175/ Pasal 3:
dimaksud dalam
yang
(1) Pengadaan Pembuatan kosmetik
Pekerjaan 2010; Izin ayat (1) ditetapkan
baik
sediaan hanya dapat
Kefarmasian farmasi Produksi dilakukan oleh
oleh menteri.
sebagaimana
(Pasal 6 – 9) dilakukan Kosmetik industri
dimaksud
pada fasilitas (Pasal 3 dan kosmetik.
produksi,
dalam ayat (1) 6) penerapan Cara
fasilitas oleh
ditetapkan Pembuatan Kosmetik
distibusi
menteri. atau Yang Baik (CPKB)
penyaluran dilaksanakan secara
dan fasilitas bertahap dengan
pelayan memperhatikan
sediaan kemapuan industri
farmasi. kosmetik. Pasal 6:
(3) Pengadaan Industri kosmetik
sediaan
farmasi harus tidak diperbolehkan
dapat membuat kosmetik
menjamin dengan menggunakan
keamanan,
mutu,manfaat bahan kosmetik yang
dan khasiat dilarang sesuai dengan
sediaan ketentuan peraturan
PMK 1799/ Industri
farmasi. Peraturan Pasal
undang undang.
2010; Industri Farmasi
Pasal 9 KaBPOM 32
Farmasi (1) Industri farmasi 1745/2003;
mempunyai Bimbingan kepala
badan terhadap
(Pasal 15) harus memiliki Kosmetik(Pas
fungsí: kegiatan produksi,
3 tiga orang al 32-34) impor,
1. apoteker
Pembuatan peredaran, dan
sebagai
obat dan/atau penggunaan
penanggung
bahan kosmetika.
jawab obat;
masing- Pasal
2. masing pada 33
bidang
Pendidikan Bisa melibatkan
organisasi profesi.
pemastian
dan Pasal
PMK 1010/ mutu,produksi,
1. Obat harus
pelatihan; Peraturan 34
Kosmetik harus
dan pengawasan tujuannya menjamin
2008; 3. dilakukan
Penelitian KaBPOM dilakukan
mutu, dan notifikasi
keamanan,
Registrasi mutu setiap
registrasi
dan untuk 11983/ 2010; meningkatkan
kepada kepala badan,
Obat (Pasal poduksi kemampuan
notifikasi untuk jangka
memperoleh
pengemban izin Kriteria dan tekhnik cara
2) sediaan farmasi. Tata Cara 3pembuatan
tahun.
edar.
gan.
2. Izin edar kosmetika yang
diberikan oleh benar dan
menteri. mengembangkan
3. Menteri usaha dibidang
melimpahkan kosmetika.
pemberian izin Pengajuan
edar kepada Notifikasi
kepala badan. Kosmetika
4. (Pasal 4)
Dikeceualikan
dari
ketentuan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) untuk :
a. Obat
penggunaan
khusus atas
PP 72/1998 Pengemasan sediaan Peraturan Wadah sebagaimana
permintaan
(Pasal 24 farmasidokter
dan alat dimaksud pada ayat
Ayat1) kesehatan KaBPOM (1) harus dibuat
b. Obat HK.00.05.4.17
dilaksanakan
donasi dengan
dengan 45 (Pasal 17 mempertimbangkan
c. Obat
menggunakan Ayat 2); Pasal
untuk ujibahan keamanan pemakai
kemasanklinik
yang tidak 18 Ayat 2) dan dibuat dari bahan
d. Obat
membahayakan sampel yang tidak
untuk
kesehatan manusia
registra mengeluarkan atau
dan/atau
si dapat menghasilkan bahan
mempengaruhi berbahaya atau suatu
berubahnya bahan yang dapat
persyaratan mutu, mengganggu
PP 72/1998 Penandaandaninform Peraturan Penandaanharusberisik
keamanan, dan kesehatan, dan tidak
(Pasal 28 Ayat asisedi KaBPOM eterang
kemanfaatan sediaan mempengaruhi mutu;
1 dan 2) aanfarmasidanalatkes HK.03.1.23.12. anmengenaikosmetika
farmasi dan alat Pembungkus harus
ehatan yang 10.12459/2010 secarale ngkap,
kesehatan. terbuat dari bahan
harusdicantumkanse (Pasal 5) obyektif,dantidakmeny
yang dapat melindungi
bagaim esatka
wadah selama di
anadimaksuddalamP n.Keterangansebagaim
peredaran.
asal 27 anadim aksudpadaayat
harusmemenuhipersy (1):
aratan
berbentuktulisan a.
Dapatberbentuktuli
yang san, gambar, warna,
berisiketeranganmen ataukombinasiantar
genaise aatau
diaanfarmasidanalatk ketiganyaataubentu
esehat klainn ya yang
ansecaraobyektif, disertakanpadakos
metikaa
lengkapsertatidakme
taudimasukkandala
nyesatk mkem
an.Keterangansebaga asansekunderataum
imana erupak
dimaksuddalamayat anbagiandarikemas
(1)sekurang- an primer
kurangnyaberisi:Na dan/ataukemasanse
kunder
maprod ;
ukdan/ataumerekdag
waktukadaluwars obyektifdenganme
auntu mberik
ksediaanfarmasite aninformasisesuai
rtentu dengankenyataan
. yang
adadantidakbolehm
enyim
pangdarisifat
keamanandankema
nfaata nkosmetika;
d.
Harusberisiinforma
si yang
tidakmenyesatkand
engan
memberikaninform
asi yang jujur,
akurat,
bertanggungjawab,
dantida kboleh
memanfaatkankeku
atiran
masyarakatakansuat
umas
alahkesehatan; dan
e.
Tidakbolehberisiin
formas iseolah-
olahsebagaiobat.
Peraturan Penandaan paling
Pelanggaranterhadapk
KaBPOM sedikitharusmencantum
etentua ndalam
kan:
HK.03.1.23.12 peraturaninidapatdiken
.10.12459/201 aisanks i
a. Namakosmetika;
0 (Pasal 18) b. Kegunaan;
administratifberupa:
c. Cara
a. penggunaan;
Peringatantertulis;
d.
b. Komposisi;
e. Laranganmengedar
Namadan
negaraprodu
kankos
sen;
f. metikauntuksement
ara;
c. Namadanalamatlen
gkapp
Penarikankosmetik
emohonnotifikasi;
g. atidakmemenuhiper
yang bets;
Nomor
h. syarata
Ukuran,
isi,
nkeamanan,
atauberatbe
kemanfaatan,
rsih;
PP 71/1998 Iklansediaanfarmasi Peraturan i. mutu,
Kosmetikadapatdiikla
penandaandan/atau
Tanggalkedaluwarsa;
klaimd
(Pasal 31) danalat kesehatan KaBPOM nkanset
j. ariperedaran;
Peringatan/
yang diedarkanharus 1/2016 elahmendapatizin
d. perhatiandanketer
memuatketeranganm Pemusnahankosmetika;
edarberupanotifikasida
angan lain.
(Pasal 1) dan/atau
engena riKepal
e. aBadan.
isediaanfarmasidanal Penghentiansement
atkese arakeg
hatansecaraobyektif,l iatanproduksidan/at
engka p, auimp
orkosmetika;
dantidakmenyesatka
dan/atau
sanksi Keputusan 1. Barangsiaapa Peraturan Memproduksi dan/atau
kepala BPOM mengedarkan obat Pemerintah mengedarkan sediaan
No.00.05.3.19 jadi tidak sesuai no 72 tahun farmasi berupa
50 pasal 42 dengan ketentuan 1998 pasal 76 kosmetika yang tidak
keputusan ini memenuhi
dapat dikenai persyaratan penjara
sanksi pidana paling lama 5 (lima)
sesuai ketentuan tahun dan/atau pidana
peraturan denda paling
perundang- banyak Rp.
undangan yang 100.000.00
berlaku. 0,00
2. Selain dapat
dikenai sanksi
pida
na
sebagaimana
dimaksud
dalam ayat (1)
dapat pula dikenai
sanksi
adsministratif
berupa:
a. Peringatan
tertulis b.
Penghentian
sement
ara
kegiat
an
c. Pembekuan
dan/atau
pencabutan izin
edar
obat yg
bersangkutan
PENDISTRIBUSIAN PRODUK
OBAT KOSMETIK
PER-UU-AN PER-UU-AN
ISI ISI
TERKAIT TERKAIT
UU 36/2009 Praktik kefarmasiaan yang UU 36/2009 Sediaan farmasi berupa OT dan
tentang meliputi pembuatan yaitu : tentang kosmetika serta alkes harus
Kesehatan 1. pengendalian mutu Kesehatan memenuhi standar.
sediaan farmasi (Pasal 105 ayat 2)
2. pengamanan
3. pengadaan Ketentuan : pengadaan,
4. penyimpanan penyimpanan,
5. pendistribusian obat pengolahan, promosi,
6. pelayanan obat atas pengedaran sediaan farmasi
resep dokter dan alkes harus memenuhi
7. pelayanan informasi standar mutu pelayanan
obat farmasi yang sesuai dengan PP.
8. pengembangan obat (Pasal 98 ayat 3)
9. bahan obat serta obat
tradisional yang
dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang
mempunyai keahlian
dan kewenangan (Pasal
108)
(Pasal 17-18)
Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan dengan proses distribusi pada Fasilitas Distribusi wajib
dicatat oleh Tenaga Kefarmasian sesuai dengan tugas dan fungsinya dan dalam melakukan
Pekerjaan Kefarmasian dalam Fasilitas Distribusi harus mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang distribusi atau penyaluran.
(2) Fasilitas
pelayanan
kefarmasian
sebagaimana
dimaksud pada
ayat 1 meliputi:
a. apotek;
b. instalasi farmasi
rumah sakit;
c. puskesmas;
d. klinik; atau
e. toko obat.
(3) Dikecualikan
pada ayat 1
PBF/PBF Cabang
tidak dapat
menyalurkan obat
keras kepada toko
obat.
(4) Untuk
memenuhi
kebutuhan
pemerintah, PBF/
PBF Cabang dapat
menyalurkan obat
dan bahan obat
kepada instansi
pemerintah sesuai
dengan PerUU.
PBF Cabang
hanya dapat
menyalurkan obat
atau bahan obat di
wilayah provinsi
sesuai surat
pengakuannya.
(Pasal 19)
PBF/PBF Cabang
hanya
melaksanakan
penyaluran obat
berupa obat keras
berdasarkan surat
pesanan yang
ditandatangani
apoteker pengelola
apotek atau
apoteker
penanggung jawab.
(Pasal 20)
(Pasal 197)
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi/mengedarkan sediaan farmasi atau alkes yang
tidak memiliki izin edar dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling
banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).