Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

FILSAFAT ILMU

Disusun Oleh :

1. Kiki Kartika 10117082


2. Lina agustina 10117087
3. Listia Wulandari 10117088
4. Masita Ayu F 10117090
5. Mitha Febriani H 10117095

FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2019 / 2020
FILSAFAT ILMU BAGI FARMASI
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang komprehensif yang berusaha memahami
persoalan-persoalan yang timbul di dalam keseluruhan ruang lingkup pengalaman manusia.
Dengan demikian filsafat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan pertanyaan
yang timbul dalam berbagai lapangan kehidupan manusia, termasuk masalah kehidupan dalam
bidang pendidikan.

Farmasi sebagai seni dan ilmu dalam penyediaan obat dari bahan alam, dan bahan
sintetis yang sesuai untuk didistribusikan, dan digunakan dalam pengobatan dan pencegahan
penyakit, hadir di tengah-tengah pluralitas ilmu pengetahuan. Kehadirannya sebagai disiplin
ilmu pengetahuan yang teoritis sampai pada yang praktis teknologis diharapkan senantiasa
mengalami pencerahan sesuai tujuan awal dari keberadaannya.

Melihat adanya fenomena yang di dalam proses perkembangannya, farmasi mengalami


pergeseran nilai, sehingga diperlukan sebuah rekonstruksi dalam perspektif filsafat ilmu
pengetahuan.

Ada beberapa teori kebenaran menurut pandangan filsafat dalam bidang ontologi,
epistemologi dan aksiologi (Jalaludin, 2007). Ontologi seringkali diidentifikasikan dengan
metafisika, yang juga disebut dengan proto-filsafat atau filsafat yang pertama. Persoalan
tentang ontologi menjadi pembahasan yang utama dalam bidang filsafat, yang membahas
tentang realitas. Realitas adalah kenyataan yang selanjutnya menjurus pada sesuatu
kebenaran.

Menilai farmasi dari kacamata ontologis, tentu harus kembali kepada definisi farmasi
itu sendiri. Definisi farmasi dari berbagai pustaka diantaranya adalah: “Pharmacy is the art,
practice, or profession of preparing, preserving, compounding, and dispensing medical drugs”
(Merriam Webster Dictionary). Farmasi ialah seni, praktik, atau profesi dalam hal penyiapan,
pengawetan, peracikan, dan penyerahan obat-obat medis.

Dalam Remington disebutkan bahwa: “Pharmacy is the science, art, and practice of
preparing, preserving, compounding, and dispensing medicinal drugs and giving instructions for
their use” (Allen, 2006). Farmasi adalah sains, seni, dan praktik dalam penyiapan, pengawetan,
peracikan, dan penyerahan obat, serta pemberian instruksi untuk penggunaannya. maka dapat
dilihat bahwa aspek penting yang membangun farmasi adalah art (seni), practice (praktik),
science (sains), dan profession (profesi) tentang segala hal yang berkaitan dengan obat mulai
penyiapan hingga sampai ke tangan pasien plus informasi penggunaannya.
Dari sudut pandang aksiologi, farmasi sebagai suatu ilmu pengetahuan memiliki manfaat
yang sangat besar dalam kehidupan manusia karena farmasi merupakan cabang dari ilmu-ilmu
medis dan kesehatan. Dapat dibayangkan betapa besar kerugian yang akan diderita manusia
bila ilmu farmasi tidak berkembang.

Anda mungkin juga menyukai