Anda di halaman 1dari 3

RESUME FARMAKOLOGI

OBAT ANTI HIPERTENSI

OLEH :

VIVIA HASANAH

193110198

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Vera Whidi Astuti, M. Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit klinis yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah.
Klasifikasi HT yaitu prahipertensi, stage 1 dan stage 2.

B. Golongan obat anti hipertensi


 ACE Inhibitor dan ARB
Apabila tubuh mengalami penurunan tekanan darah maka ginjal akan
melepaskan renin yang mengubah anitensinogen (liver) menjadi anitensinogen I
yang kemudian dirubah lagi menjadi angiotensin II lalu berikatan dengan
reseptornya maka akan menyebabkan sekresi dari aldosterone yang menyebabkan
retensi dari air dan sodium. Angiostensin II juga menyebabkan vasokontriksi dan
juga menyebabkan aktivasi sistem simpatik dimana tiga hal ini akan memicu
kenaikan tekanan darah.
Apabila pasien hipertensi obat ACE akan bekerja pada enzim ACE yang
memicu perombakan bradikinin yang menyebabkan batuk kering pada
penggunanya juga ras dan ARB bekerja pada angiotensin II saat bertemu dengan
reseptor yang nantinya mengakibatkan sakit kepala juga nausea.
Contoh obat ACE yaitu Captropil dan Lisinopil. ARB valsatan dan
irbesatan.
 Alfa 1 reseptor bloker
Reseptor alfa I ada pada otot polos pembuluh darah. Apabila ada ransang
dari sistem simpatis memicu pengeluaran adrenalin dan non adrenalin yang akan
berikatan dengan reseptor alfa I ini akan menyebabkan fasokontriksi dan apabila
diblok maka akan terjadi fasodilatasi atau penurunan peripheral resisten maka
akan mengurangi perkalian audiootput.
Contoh obatnya adalah prasozinin yang dapat mengakibatkan hipotensi.
 Beta bloker selektif
Obat yang bekerja di jantung. Di jantung terdapat presmeker yang
menganduk reseptor beta dan presmeker ini yang bertanggung jawab intuk
mengatur hardreces seseorang. Apabila di blok maka hardreces akan menurun dan
terjadi penurunan kardiak output. Reseptor beta ada juga di reseptor jantung dan
apabila diblok maka akan mengurangi kontrakdilitass dari otot jantung yang
akanmengurangi kardiak output yang mengakibatkan tekanan darah menurun.
Reseptor beta juga ada di dinding pembuluh darah yang apabila di blok akan
mengakibatkan fasodilatasi.
Contoh obatnya bisoprolol dan metaprolol yang memiliki efek samping
bradikardi dan hipotensi.
 Calsium chanel bloker
Ada dua yaitu T tipe dan L tipe yang apabila diblok maka akan
mengurangi kontraksi otot. L tipe ada di otot polos yang akan mengurangi
kontraktiliti dan meningkatkan fasodilatasi yang nantinya mengakibatkan
penurunan tekanan darah. T tipe calcium canelnya ada di SA node (presmaker)
yang menurunkan heart rate dan kardiak otot turun yang akhirnya mengakibatkan
penurunan tekanan darah.
Contoh obat L tipe (dihidropiridin = nifedipin,amodipin) T tipe (non
dihidropiridin = verapamil, diltiazem) yang memiliki efeksamping hipotensi dan
udema perifer.
 Diuretik
Dibagi menjadi 3 yaitu loop diuretik, thiazid dan diuretik hemat kalium.
o Loopdiuretik adalah diruetik yang paling kuat yang bekerja pada
lupohenle yang terjadi diabsorbsi besar-besaran dari natrium. Obat yang
bekerja di sini menghambat diabsorbsi di sini sehingga natrium akan
disekresikan. Banyaknya air yang dikeluarkan menyebabkan banyak
buang air kecil. Akan terjadi juga penurunan kardiak output.
o Thiazid ini bekerja di bagian distal pada neufron, yang akan terjadi
diabsrobsi dari Na yang apabila dihambat yang nantinya memicu ekskresi
urine. Kekuatannya sedang.
o Diuretik hemat kalium yang bekerja dibagian distal yang terjadi diasorbsi
Na dan pengeluaran kalium. Apabila dihambat Na akan diekresi dan
kalium diabsorbsi.
Contohnya yaitu pada loop diuretic (furosemid), Thiazid (HCT) yang efek
sampingnya hipokalemi, hiponatremi dan hiperurisemi. Sedangkan contoh dari
diuretic hemat kalium adalah spironolakton yang efek sampingnya adalah
hiperkalemi.

Anda mungkin juga menyukai