FARMAKOLOGI
KELOMPOK B-4
Meliyana Hutasuhut 051611133095
Ahmad Faiz Ardani 051611133102
Firman Syarifudin Saputra 051611133104
Agnes Putri Yuliani 051611133087
Rizqa Ramadhani Trisfalia 051611133188
Agni Kartika Prabansari 051611133172
Naufal Hafizalwan 051611133192
Yuhan Adelina Wihda F. 051611133200
STUDI KASUS
Seorang pasien laki-laki berusia 65 tahun datang dengan membawa
hasil lab gula darah sewaktu 200 mg/dL. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD: 140/90 mmHg, HR: 78 x/menit, RR: 16 x/menit, T:
36,7C, BB: 65 kg, TB: 160 cm. Dokter mendiagnosanya dengan DM
tipe II dan memberinya terapi Glibenklamid 3 x 1 tab sebelum
makan. Menurut saudara sebagai apoteker, apakah pemberian obat
tersebut sudah sesuai? Apakah yang harus diperhatikan selama
menggunakan obat ini? Pesan apakah yang akan anda berikan
kepada pasien saat memberikan obat ini?
TINJAUAN KASUS
Berdasarkan studi kasus di atas, maka dapat diambil poin-poin penting, yaitu:
◦ Tinjauan tentang penyakit Diabetes mellitus
◦ Tinjauan farmakologi obat Glibenklamid
◦ Tinjauan interaksi antara obat dengan kondisi pasien
DIABETES MELITUS
Diabetes mellitus(DM) adalah penyakit
kronis yang disebabkan oleh TIPE 1
kekurangan dan/atau kekurangan
produksi insulin oleh sel β-pankreas • kerusakan sistem autoimun
atau insulin yang dihasilkan tidak oleh sel β-pankreas
efektif. Sehingga menghasilkan
peningkatan konsentrasi glukosa dalam TIPE 2
darah, yang akan mengakibatkan
kerusakan pada sistem tubuh, • kelainan progresif yang
khususnya pembuluh darah dan saraf ditandai dengan
meningkatkan resistensi
insulin dan kapasistas
Sumber: WHO seksresi insulin yang
berkurang
DIABETES MELITUS
TIPE 1
TIP
• Terapi Insulin
• Poliuria
• Polidipsia E1
• Penurunan berat badan
• kelelahan
TIP
• Obat
antidiabetic
TIPE 2 non-insulin
• Tidak atau sedikit terlihat E2
DIABETES MELITUS
HIPOGLIKEMIA
KOMPLIKASI
KETOASIDOSIS
METABOLIK AKUT
DIABETIK
SINDROM HHNK
KOMPLIKASI
MIKROCASKULER
METABOLIK
KRONIK KOMPLIKASI
MAKROVASKULE
R
GLIBENKLAMID
Glibenclamid
e adalah obat Resiko
Waktu paruh
anti-diabetes hipoglikemi
lebih singkat
oral yang lebih rendah
dibandingkan
berada pada dibandingkan
sulfonylurea
golongan sulfonylurea
generasi
sulfonilurea generasi
perrtama
generasi pertama
kedua
GLIBENKLAMID
bekerja menurunkan kadar gula darah dengan cara
meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas.
Sulfonilurea menempel pada reseptor yang spesifik di sel Sekresi insulin ini
beta pankreas dan menyekat pemasukan kalium melalui tidak bergantung
kanal ATP-dependent. pada kadar gula
Golongan Biguanide
Golongan Thiazolidinedione
Insulin
OBAT ANTIDIABETES
Golongan Sulfonilurea
Obat golongan ini
mempunyai efek utama • Diabetes Melitus Tipe
meningkatkan sekresi INDIKASI 2
insulin oleh sel beta
pankreas. Efek samping
utama adalah hipoglikemi KONTRA • gangguan funsi hati, gagal ginjal,
porfiria ketoasidosis, kehamilan
dan peningkatan berat
badan. INDIKASI dan menyusui.
• pada pasien dengan resiko tinggi
PERHATIA hipoglikemia(orang tua,
gangguan faal hati, dan ginjal)
N • pasien DM juvenile, hamil,
alkoholik
OBAT ANTIDIABETES
Golongan Sulfonilurea
• Peningkatan berat badan.
EFEK • Mual, muntah, diare, konstipasi
• Gangguan fungsi hati
SAMPING • Reaksi hipersentifitas,
• Gangguan darah
SI
OBAT ANTIDIABETES
Golongan Thiazolidinedione
• gangguan faal hati, dan bila diberikan perlu
pemantauan faal hati secara berkala. DOSIS
PERHATIA • Hati-hati pada penyakit jantung
N • Hentikan pioglitazone dan ganti dengan insulin saat • dosis harian
akan operasi. 15-45 mg /
• Pemakai kontrasepsi dapat hamil
hari
(diberikan
• gangguan saluran cerna, peningkatan berat badan, satu kali
EFEK edema, anemia, sakit kepala, gangguan penglihatan, sehari).
pusing, artralgia, hipoestesia, hematuria, impoten,
SAMPING lemah, insomnia, vertigo, berkeringat, mempengaruhi Dosis
kadar lemak darah, proteinuria, hepatotoksik maksimal
45 mg / hari
OBAT ANTIDIABETES
Penghambat alfa glucosidase
◦ Obat ini bekerja dengan
memperlambat absorbsi • Diabetes melitus
glukosa dalam usus INDIKA yang tidak dapat
halus, sehingga
memberikan efek SI diatur hanya dengan
menurunkan kadar diet
glukosa darah sesudah
makan.
◦ Obat yang masuk dalam
KONTR • Wanita hami, wanita menyusuim
anak dan remaja < 18 tahun,
golongan ini adalah
Acarbose.
A infalmatory bowel disease,
obstruksi usus halus, gangguan
INDIKA fungsi hati yang berat,gangguan
fungsi ginjal, hernia, riwayat
SI bedah perut
OBAT ANTIDIABETES
Penghambat alfa glucosidase DOSIS
• dosis harian 100-
PERHATIA • pemantauan fungsi hati selama 6-12 bulan terapi 300 mg / hari
N (diberikan dalam
3 dosis terbagi).
Dosis maksimal :
300 mg / hari.
• Abdominal bloating, flatulens, diare, nyeri abdomen, Tablet dikunyah
EFEK SAMPING mual, gangguan hati bersama bersama
satu suapan
pertama makanan
atau ditelan utuh
• : meningkatkan efek hipoglikemia insulin dan dengan sedikit air
INTERAKSI OBAT segera sebelum
sulfonilurea bila diberikan bersamaan
makan
OBAT ANTIDIABETES
Penghambat DPP-IV (Dipeptidyl Peptidase – IV)
◦ Obat ini bekerja dengan
menghambat kerja enzim INDIKASI KONTRA INDIKASI
DPP-IV sehingga GLP-1
(Glucosa Like Peptide – 1 ) • sebagai tambahan • hipersensitivitas,
tetap dalam konsentrasi terhadap diet dan olahraga ketoasidosis diabetik,
yang tinggi dalam bentuk umtuk memperbaiki DM tipe 1
aktif. Aktivitas GLP-1 untuk kontrol gula darah pada
meningkatkan sekresi insulin pasien DM tipe 2. Dalam
dan menekan sekresi kombinasi dengan
metformin atau
glukagon bergantung pada
thiazolidinedione untuk
kadar glukosa darah. pengobatan pada pasien
◦ Contoh obat golongan ini DM tipe 2 yang tidak dapat
adalah Sitagliptin dan dikendalikan secara
Linagliptin. adekuat dengan obat
tunggal, diet, dan olahraga
OBAT ANTIDIABETES
Penghambat DPP-IV (Dipeptidyl Peptidase – IV)
◦ Pasien penderita diabetes mellitus tipe 2 yang berarti pasien tersebut memiliki
kelainan pada sekresi insulin atau memiliki resistensi pada reseptor insulin.
◦ Glibenklamid merupakan obat antidiabetic golongan sulfoniurea generasi 2 yang
bekerja meningkatkan sekresi insulin pada penderita diabetes mellitus yang
memiliki kelainan pada sekeresi insulin.
◦ Akan tetapi dosis pemberian glibenklamid 3x1 tablet terlalu besar untuk pemberian
pada pasien orang dewasa, karena pada pemberian glibenklamid pasien dewasa
dianjurkan 5 mg/hari dan glibenklamid dipasaran memliki kadar 5 mg sehingga
pemberian glibenklamid pada resep tersebut memiliki dosis yang terlalu besar
untuk pasien dewasa.
PEMBAHASAN