Anda di halaman 1dari 22

PERKEMBANGAN OBAT

Kelompok 3
Moh Leo Mahda Y
Muhammad Rizki H
Muthia Rahma N R
Nanda Nurhaliza Z
Novy Herdiana Rizky
Radita Razak Anafi
Rama Rabiyansyah
Ramdhan Aresta Permana
Ririn Artha Mulya
Riska Permatasari
PENGERTIAN OBAT
Obat adalah zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakandalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada
manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah
badan atau bagian badan manusia.
Drug Discovery
Kemajuan di bidang biologi molekuler dan bioteknologi telah mengubah strategi dalam penemuan obat yang
tadinya berorientasi ke struktur molekul obat (chemical driven).
Dengan strategi baru ini penemuan molekul obat diawali dengan :

• Identifikasi
• validasi makromolekul berupa gen atau protein penyebab timbulnya penyakit
Sebelum pencarian molekul obat (lead compound) dilakukan. Apabila diperoleh molekul obat (200-
250 molekul) yang potensial dari hasil uji aktivitas dan toksisitas antara 5.000-10.000 molekul obat.
Maka dilanjutkan dengan uji farmakologi lanjut untuk memastikan potensi, sifat farmakokinetika
pada hewan coba, stabilitas dan kemungkinan mekanisme aksi obat. Dari uji farmakologi lanjut ini akan
diperoleh 510 calon obat yang siap dikembangkan melalui uji klinik.
Proses Penemuan Obat Baru
Proses penemuan obat baru merupakan langkah yang sangat panjang dan melibatkan
berbagai disiplin ilmu, secara garis besar, penelitian dan pengembangan suatu obat
dibagi beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Sintesis dan screening molekul 4. Studi pada manusia yang sakit

Online Doctor 5. Studi pada manusia yang sakit


2. Studi pada hewan percobaan
dengan populasi di perbesar

3. Studi pada manusia yang sehat 6. Studi Lanjutan


Penggolongan Obat
1. Obat berdasarkan dari asam muasal
Berasal
. dari bahan alam yaitu tumbuhan
hewan, dan mineral.

2. Obat
. berdasarkan dari cara pemakaian
Dibagi menjadi dua golongan yaitu obat
untuk pemamaian dalam (diminum lewat
mulut) dan obat untuk pemakaian luar
(obat dioleskan, ditaburkan, atau disuntikan)

3. Obat
. berdasarkan dari bentuk sediaan
Dibagi kedalam tiga bentuk yaitu,
sediaan padat (serbuk, tablet, kapsul,
dan pil), semi padat (salep, krim, pasta,
dan lotion), dan sediaan cair (solution,
potio, suspense dan emulsi).
PERKEMBANGAN OBAT

Perkembangan dan penemuan obat sangat diperlukan untuk


menjawab tantangan pelayanan kesehatan, baik untuk tujuan promotif,
preventif, kuratif juga rehabilitatif. Obat modern dikembangkan melalui
proses yang panjang juga dibutuhkan biaya yang tinggi, dan bahkan
setiap tahun obat baru masuk ke pasar obat dunia. Dan ini akan terus
berlanjut. Secara umum, efikasi atau kemanjuran dan keamanan
adalah 2 parameter utama untuk Per obat.
Sejarah Perkembangan Obat
Obat yang bertindak sebagai
Manusia mencari sebab penyakit pada penyembuh diambil dari lingkungan
Awalnya obat digunakan keadaan sekitar, dengan demikian sekitar, yang diterima dari dukun
secara empirik dari pengobatan pada zaman dahulu penyembuhan. Penemuan ini
tumbuhan, berdasarkan didasarkan atas kepercayaan tentang roh- selanjutnya berjalan secara turun-
pengalaman. roh halus dan kekuatan-kekuatan lainnya temurun dan penuh rahasia

Maka dicarilah bahan-bahan obat yang


Sehingga mirip dengan bagian tubuh yang sakit, Dengan makin bertambahnya
penggunaan obat misalnya tubuh yang mengalami sakit pengetahuan manusia tentang
dengan cara berhubungan dengan darah, maka obat-obatan, maka pemilihan
demikian disebut dicarilah bahan obat yang berasal dari obat berdasarkan pada
signature tumbuhan yang mirip dengan darah perkiraan.
Perkembangan Obat
Tradisional Di Indonesia

Pengembangan obat tanaman herbal di Indonesia dinilai masih cukup


terbuka. Pengembangan tanaman obat penting dilakukan melihat
melimpahnya jumlah tanaman ini di tanah air. Sebuah penelitian bahkan
menyebutkan 80% obat yang ada saat ini berasal dari bahan alam yang
sangat melimpah, seperti morfin, ada pula dari temulawak, jamu-jamuan,
untuk daya tahan tubuh atau penambah stamina
Namun, sampai saat ini belum ada jembatan
yang memudahkan pengembangan obat
herbal secara optimal antara dunia keilmuan
(akademisi) dengan industri dan masyarakat.
Pengembangan bahan obat

Tanaman kultur mikroba


sintesis atau isolasi dari berbagai (penisilin G sebagai antibiotik
sumber yaitu dari tanaman pertama),
(glikosida jantung untuk mengobati
lemah jantung),

Jaringan Hewan Urin Manusia


heparin untuk mencegah (choriogonadotropin) dan dengan
pembekuan teknik bioteknologi dihasilkan
human insulin untuk menangani
penyakit diabetes.
Pengembangan
Identifikasi atau elusidasi target obat baru
Produk baru

Sebagian besar Desain obat baru yang rasional berdasarkan pemahaman akan
obat baru atau mekanisme biologik, struktur reseptor, dan struktur obat.
produk obat
ditemukan atau
dikembangkan
melalui satu atau
Modifikasi molekul terkait secara kimiawi.
lebih dari enam
pendekatan
berikut:

Skrining terhadap aktivitas biologik produk-produk alamiah, kumpulan


berbagai unsur kimiawi yang telah ditemukan sebelumnya, dan kumpulan
berbagai peptida, asam nukleat, dan molekul organik lainnya.
Pengembangan
Produk baru

Sebagian besar
obat baru atau Bioteknologi dan kloning menggunakan gen untuk
produk obat menghasilkan berbagai peptida dan protein.
ditemukan atau
dikembangkan
melalui satu atau
lebih dari enam
pendekatan Kombinasi berbagai obat yang telah dikenal untuk mendapatkan
efek aditif atau sinergistik atau reposisi obat tersebut untuk
berikut: keperluan pengobatan yang baru.
Hasil yang diinginkan dari prosedur skrining ini disebut sebagai
senyawa utama (lead compound), yaitu kandidat utama untuk
obat baru yang diperkirakan akan berhasil.
Penyaringan
Senyawa tersebut umumnya akan didaftarkan dan
dipatenkan baik sebagai senyawa baru (paten mengenai Obat
komposisi suatu materi) yang bermanfaat maupun sebagai
pengobatan yang baru dan berbeda dengan zat kimiawi yang
telah dikenal sebelumnya untuk suatu penyakit (paten mengenai
penggunaan).
uji obat melibatkan serangkaian
eksperimen dan penelitian pada
makhluk hidup yang dilaksanakan
secara konsisten. Proses ini
dinamakan skrining obat.

. Beragam uji (assay) biologik pada hewan percobaan baik


pada tingkat molekular, selular, organ, maupun holistik
digunakan untuk menentukan aktivitas dan selektivitas
obat.

Jenis dan jumlah uji skrining awal bergantung pada tujuan


farmakologi dan terapeutik.
UJI KEAMANAN DAN TOKSISITAS PRAKLINIK
Semua obat bersifat toksik pada dosis tertentu

Berbagai obat kandidat yang telah melewati prosedur


skrining dan penetapan profil awal harus dievaluasi secara hati-hati
akan adanya berbagai risiko potensial sebelum dan selama
dilakukannya uji klinis.
Berbagai uji keamanan

Tipe Uji Pendekatan


Toksisitas akut Dosis akut yang mematikan sekitar 50% hewan
percobaan dan dosis maksimum yang dapat
ditoleransi. Biasanya dua spesies, dua rute
pemberian, dosis tunggal

Toksisitas subakut Tiga dosis, dua spesies. Mungkin diperlukan sekitar 4


minggu sampai 3 bulan sebelum uji klinis. Makin lama
durasi perencanaan penggunaan klinis, makin lama
pula waktu uji subakut
Toksisitas kronik Spesies hewan pengerat dan bukan pengerat. 6 bulan atau lebih.
Diperlukan jika obat dimaksudkan untuk digunakan pada manusia
dalam jangka waktu yang lama. Biasanya berjalan bersamaan
dengan uji klinis.

Efek terhadap perilaku reproduksi Efek terhadap perilaku kawin, reproduksi, persalinan, keturunan,
cacat saat lahir, dan perkembangan pascanatal pada hewan.

Potensi karsinogenik Dua tahun, dua spesies. Diperlukan jika obat dimaksudkan untuk
digunakan pada manusia dalam jangka waktu yang lama.

Potensi mutagenik Efek terhadap stabilitas dan mutasi genetik bakteri (Tes Ames) atau
sel-sel mamalia dalam kultur; tes letal dominan dan klastogenisitas
pada mencit.

Penelitian toksikologi (Investigative Menentukan rangkaian dan mekanisme efek-efek toksik.


toxicology) Menemukan berbagai gen, protein, dan jalur yang terlibat.
Mengembangkan metode baru untuk mengkaji toksisitas.
uji praklinik dan uji klinik.
Uji Praklinik Dan
Uji Klinik.

ALLPPT.com
UJI PRAKLINIK
Pada mulanya yang dilakukan pada uji praklinik adalah pengujian ikatan obat pada
reseptor dengan kultur sel terisolasi atau organ terisolasi, selanjutnya dipandang perlu menguji
pada hewan utuh.

Penelitian toksisitas merupakan cara potensial untuk mengevaluasi :

 Toksisitas yang berhubungan dengan pemberian obat akut atau


kronis
 Kerusakan genetik (genotoksisitas, mutagenisitas)
 Pertumbuhan tumor (onkogenisitas atau karsinogenisitas)
 Kejadian cacat waktu lahir (teratogenisitas)

Selain toksisitasnya, uji pada hewan dapat mempelajari sifat


farmakokinetik obat meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan
eliminasi obat.
Uji klinik

Fase I • calon obat diuji pada sukarelawan sehat (25-50) untuk mengetahui apakah
sifat yang diamati pada hewan percobaan juga terlihat pada manusia

Fase II • calon obat diuji pada pasien tertentu (100-200), diamati efikasi pada penyakit
yang diobati. Yang diharapkan dari obat adalah mempunyai efek yang
potensial dengan efek samping rendah atau tidak toksik.

Fase III • melibatkan kelompok besar pasien (mencapai ribuan), di sini obat baru
dibandingkan efek dan keamanannya terhadap obat pembanding yang sudah
diketahui.

• setelah obat dipasarkan masih dilakukan studi pasca pemasaran (post

Fase IV marketing surveillance) yang diamati pada pasien dengan berbagai kondisi,
berbagai usia dan ras, studi ini dilakukan dalam jangka waktu lama untuk
melihat nilai terapeutik dan pengalaman jangka panjang dalam menggunakan
obat.
Efek Obat yang
M e r u g i k a n

Reaksi merugikan dari sebuah obat adalah


respon membahayakan dan tidak diinginkan.
Sejumlah reaksi merugikan seperti
overdosis, efek berlebihan, dan interaksi
obat, bisa terjadi pada siapa saja. Reaksi
merugikan biasanya terjadi hanya pada
pasien yang rentan termasuk intoleransi,
idiosinkrasi, dan alergi. Selama masa uji pra
klinis dan uji klinis, semua kejadian
merugikan harus dilaporkan.
Efek Obat yang Merugikan
Daftar Pustaka

Lily, et, al. 2011. Discovery And Development Of Drug. Fakultas Kedokteran. Universitas
Sumatera Utara. Medan
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai