Anda di halaman 1dari 33

PENGANTAR ILMU

FARMASI
CANDRA WIJAYA, S.SI,M.SC.,APT
A. Pengertian tentang farmasi dan Farmasis

Kata farmasi diturunkan dari bahasa Pharmacist/Farmasis/Apoteker : Profesi yang berhubungan dengan
Yunani “pharmakon”, yang berarti - Gelar profesional dengan keahlian seni dan ilmu penyediaan dan
cantik atau elok, yang kemudian di bidang farmasi pengolahan bahan sumber alam
berubah artinya menjadi racun, dan - Ahli mengenai obat, karena serta bahan sintetik , untuk
selanjutnya berubah lagi menjadi pengetahuan yang mendalam digunakan pada pengobatan dan
obat atau bahan obat. mengenai semua aspek pencegahan penyakit.
kefarmasian

Ruang lingkup praktik farmasi: farmasi Pengetahuan kefarmasian mencakup: Salah satu bidang profesional
tradisional seperti peracikan dan penggunaan obat yang sesuai baik kesehatan yang merupakan kombinasi
penyediaan sediaan obat, serta pelayanan melalui resep dokter berizin maupun dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia,
farmasi modern: patient care → layanan melalui cara lain yang sah, misalnya yang mempunyai tanggung-jawab
klinik, evaluasi efikasi dan keamanan dengan cara menyalurkan atau menjual memastikan efektivitas dan
penggunaan obat, dan PIO. langsung kepada pemakai keamanan penggunaan obat.
B. TUJUAN dan Manfaat MATA KULIAH
PENGANTAR ILMU FARMASI

Manfaat : Tujuan Pendidikan :


Mata kuliah ini membekali mahasiswa 1) Dapat berpartisipasi aktif dan berprestasi, serta
dapat menjelaskan tentang pengertian farmasi,
tentang wawasan yang luas dalam dunia termasuk farmasi sains dan praktek farmasi
farmasi, dengan pokok bahasan: sejarah 2) Dapat menjelaskan sejarah singkat mengenai
pendidikan farmasi, perkembangan dunia perkembangan farmasi, jenjang dan jenis
pendidikan farmasi, profesi farmasi dan
farmasi, organisasi farmasi, kebijakan pharmaceutical care
pemerintah dibidang farmasi, pendidikan 3) Dapat memahami dan menjelaskan Kebijakan
farmasi, profesi farmasi, pharmaceutical pemerintah dibidang farmasi, Etika dan
care, lapangan kerja dibidang farmasi, peraturan perundang-undangan dibidang
farmasi, lapangan pekerjaan dibidang farmasi,
etika dan peraturan perundangan farmasi serta organisasi di bidang farmasi
C. Mengapa dan memilih bidang farmasi
(Alasan Memilih Farmasi) ?

Tertarik dengan bidang Ingin memiliki apotek Ingin menjadi


kesehatan sendiri Pharmacist yang hebat

Dukungan orang tua/


Ingin bisa menolong
Membahagiakan orang Ingin bisa meracik obat
orang lain
tua

Farmasi menjadi pilihan


Berguna bagi
kedua setelah SUKSES
Lingkungan
kedokteran

Prospek kerja bagus/


Tertarik pelajaran kimia Ingin membangun
dan mudah mencari Prospek gaji tinggi
dan hitungan pabrik obat
pekerjaan
R/ Chloramex/chloramphenicol 10 gr
Acid Sal 1/2gr
Menthol ¼ gr
Spir dil ad 100 cc
R/ Mediklin TR Cream (Oles malam)
R/ Tismamicin Caps No XX
S 3 dd 1
1. Minat Farmasi Sains Teknologi dan
Farmasi Klinis
Farmasi
Sains - Ilmu yang mengkaji pengetahuan di bidang farmasi, Farmasi
Teknolo - Aspek yang berhubungan dengan produk farmasi
mulai dari pencarian/penemuan, pengolahan dan
Klinis Penyediaan sediaan
gi pengembangan bahan baku hingga menjadi sediaan obat, serta pelayanan
farmasi yang siap digunakan. terhadap pasien
- Berorientasi kepada pengembangan pharmaceutical
science & technology → untuk memenuhi
(patient care) di
kebutuhan tenaga riset, pengembangan, produksi antaranya: layanan
dan pemeriksaan produk farmasi dan alat
kesehatan. klinik, evaluasi efikasi
- Farmasi sains mempelajari tentang obat dan keamanan
penyembuhan penyakit melalui DNA. penggunaan obat, dan
- Dalam kimia medicinal meneliti senyawa obat baru. penyediaan informasi
- Fitokimia meneliti pengaruh senyawa tanaman
terhadap fisiologi tubuh obat
2. Karir di bidang Farmasi

1. Farmasis Komunitas (Community Pharmacist)


2. Farmasi Rumah Sakit (Hospital Pharmacy)
3. Pedagang Besar Farmasi (PBF)
4. Industri Farmasi
5. Instansi Pemerintah
6. Wartawan Farmasi (Pharmaceutical Journalism)
7. Manajemen Perusahaan
8. Wiraswasta
3. PP 51 tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian

Pekerjaan Kefarmasian adalah :


- Pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi
obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
- Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika
- Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan
Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian
Cont..........................

Pekerjaan Kefarmasian dilakukan berdasarkan pada


nilai ilmiah, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan,
dan perlindungan serta keselamatan pasien atau
masyarakat yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi
yang memenuhi standar dan persyaratan
keamanan, mutu, dan kemanfaatan.
4. Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian meliputi:

a. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan Sediaan Farmasi :


Dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitas distribusi atau
penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi.
b. Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan Farmasi;
c. Pekerjaan Kefarmasian dalam Distribusi atau Penyaluran
Sediaan Farmasi;
d. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pelayanan Sediaan Farmasi.
D. Seven Stars Pharmacist
(Now) 7 Stars Farmasi + 2 poin, 9 Stars
Farmasi, Seven Stars Farmasi
1. Care-Giver
9. Entrepreneur 2. Decision-Maker

3.
8. Research 7 Stars Of Pharmacist + Plus : Communicator
istilah yang diungkapkan World Health Organization
(WHO)+FIP (International Pharmaceutical Federation),
untuk menggambarkan peran seorang farmasis dalam
pelayanan kesehatan yang seiring waktu bertambah
menjadi 9 stars farmasi.
7. Teacher 4. Manager

6. Life-Long Learner 5. Leader


Perubahan wajah Kefarmasian
E. Pharmaceutical care

Pengertian Paradigma baru Tujuan - Menyembuhkan penyakit,


mengurangi gejala penyakit,
pelayanan kefarmasian menahan penyebaran /
yang merupakan memperlambat proses penyakit,
bagian dari pelayanan mencegah penyakit / penyebab
kesehatan (health care) penyakit, Dispensing pharmacy.
dan bertujuan untuk - Peranan profesi farmasi dalam
meningkatkan melaksanakan Pharmaceutical
Care yaitu mengidentifikasi,
penggunaan obat yang mencegah, memecahkan Drug
rasional, aman, dan Related Problem (DRP). Jadi
efisien demi mencapai sangat dimungkinkan jika Seorang
peningkatan Kualitas Farmasis/ Apoteker memberikan
opini atas suatu terapi
Hidup manusia pengobatan.
Cont….Pharmaceutical Care
Hepler and Strand (1990)
“Pharmaceutical care is the responsible provision of
drug therapy for the purpose of achieving definite
outcomes that improve a patient’s quality of life”

The care plan

Resolve the actual drug therapy problems


and prevent potential drug therapy problems
becoming a reality
PHARMACEITICAL CARE / ASUHAN KEFARMASIAN
1. Asuhan kefarmasian sebagai filosofi mengandung empat komponen dasar yaitu:

1) memenuhi kebutuhan masyarakat,


2) dipusatkan pada pasien,
3) dilakukan dengan melaksanakan hubungan terapetik,
4) dijalankan dengan penuh tanggung jawab sebagai praktisi
(Cipolle, 1998).
CONT ......... Pharmaceutical Care / Asuhan
Kefarmasian
Keputusan diagnosa dan pilihan
farmakoterapetika (asuhan medik)

DOKTER

PASIEN KESEMBUHAN

FARMASIS
Keputusan cara penggunaan, resiko kesehatan,
kebenaran informasi farmakotrerapetika (
asuhan kefarmasian)
2. Pelaksanaan & tanggung jawab
pharmaceutical care
assesment

Care plan

Follow-up evaluation
Cont….Pharmaceutical Care (pelaksanaan & tanggung jawab)
Konsep • KEBENARAN dalam
pelayanan farmasi
Pharmaceutical berdasarkan ilmu pengetahuan
Care atau mutakhir
• JAMINAN LEGAL dan keahlian
Asuhan atas pelayanan kefarmasian oleh
Kefarmasian seorang farmasis.
• AKUNTABILITAS
akan menjamin PELAYANAN kefarmasian
pelayanan dalam satu institusi pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit
kesehatan ataupun pelayanan komuniti.

4 hal :
• Bahwa pelayanan pasien
dalam merupakan pelayanan yang
bersifat KOLABORATIF.
Cont….Pharmaceutical Care (pelaksanaan & tanggung jawab)
Pharmaceutical Care
- Menetapkan hubungan terapi
- Menetapkan siapa pasien
Cont….PharmaceuticalCare
Bertemu dengan pasien anda dengan cara
(pelaksanaan & tanggung mempelajari demografi
Memperoleh informasi yang
jawab) relevan dari pasien pasien, pengobatan dan
informasi klinis yang lainnya
Membuat keputusan terapi - Menetapkan kebutuhan obat
Assesment rasional menggunakan pasien yang dijumpai
(indikasi, efektifitas,
pharmacotherapy work up
keamanan, kepatuhan
Identfikasi DRP

Menetapkan tujuan terapi - Negosiasi dan persetujuan


Care terkait endpoints dan
timeframe farmakoterapi
plan Memilih intervensi yg tepat utk
resolusi DRP kepada pasien
- Mempertimbangkan
Menghargai goal terapi alternatif terapi
Mencegah masalah terapi obat - Memilih farmakoterapi yg
Membuat jadwal follow-up spesifik untuk pasien
evaluation - Memilih intervensi tanpa
obat Edukasi pasien
- Menetapkan efektifitas
farmakoterapi
Cont….Pharmaceutical Care (pelaksanaan & tanggung jawab)
- Menetapkan bukti klinis /lab - Evaluasi efektifitas
Follow-up pasien outcome terbaru dan farmakoterapi
membandingkan terhadap - Evaluasi keamanan
evaluation tujuan terapi yang ditetapkan farmakoterapi
sebagai efektifitas terapi obat - Menetapkan kepatuhan
- Menetapkan bukti klinis/lab, pasien
adverse effect untuk - Membuat keputusan sebagai
menetapkan keamanan yang diatur dengan terapi
terapi obat obat
- Status dokumen klinis dan - Identifikasi DRP yang baru
perubahan dalam dan penyebabnya
farmakoterapi yang - Sediakan perawatan
diperlukan lanjutam
- Menilai pasien untuk DRP
terbaru
- Jadwalkan evaluasi
selanjutnya
5 steps process of
Pharmaceutical Care Plan

Step 5
Step 1 Step 2 Step 3 Step 4
Evaluating
Gathering Identifying Assessing Developing
Achievement
Information Problems Problems The Plan
Of Outcomes
KASUS
• Obat diberikan oleh INDONESIA
siapa saja SEHARI HARI…..

• Mutu obat didepan


pasien tidak
dipertanggung jawabkan
• Kebenaran tentang obat
tidak dijamin
• Penyelenggaraan
program farmakoterapi
tidak dijamin
• Akuntabilitas pelayanan
tidak dijamin Hak azasi pasien dalam
penggunaan obat
• Obat adalah komoditi
HAK PASIEN ATAS OBAT

• KEBENARAN OBAT
SEBAGAI PRODUK
KESEHATAN
• PELAYANAN YANG
DISELENGGARAKAN
BERBASIS PROFESI
• PELAYANAN YANG
AKUNTABEL DAN LEGAL
Patient Care.
Patient care requires integration of knowledge and skills.
CARA
PELAYANAN
FARMASI
GOOD
YANG BAIK
PHARMACY
(CPFB)
PRACTICE
(GPP)
CPFB
• Adalah prosedur dan proses pelayanan profesi oleh apoteker ditempat
pelayanan profesi ( Apotek dan Rumah Sakit ) yang berorientasi kepada
pasien dengan menggunakan farmakoterapi.
• Pelayanan diselenggarakan ditempat pelayanan yang memenuhi standard
tempat pelayanan ,yang menjamin sediaan jadi obat mempunyai mutu
sesuai dengan spesifikasi, pasien memperoleh informasi obat ,untuk tujuan
tertentu, secara terpisah.
• Sumber informasi obat secara up to date tersedia dan mudah diakses baik
secara manual maupun elektronik
• Data pasien terkait dengan penggunaan obatnya dapat dicatat dan
disimpan secara baik dan mudah diakses apabila diperlukan
• Sediaan obat jadi yang diberikan kepada pasien diberikan dalam wadah
yang menjamin isi obatnya, dan keterangan dalam label tentang cara
penggunaan yang jelas, terkait dengan jumlah dan jadwal serta aturan
tertentu yang diperlukan.
• Apoteker melakukan pelayanan penerimaan pasien, pemeriksaan
permintaan obat dan menyerahkan dan menjelaskan penggunaan obat
secara proses kefarmasian.
SYSTEM Cara Pelayanan Farmasi yang Baik ( CPFB)

Adalah proses dari rangkaian sub sistem dari

• Sistem fasilitas atau sarana pelayanan


• Sistem penempatan obat termasuk penyimpanan
• Sistem pelayanan profesi oleh apoteker
• Sistem akses informasi obat

PELETAKAAN • PASIEN TERJAMIN ATAS


OBAT DAN
AKSES
KEBENARAN PELAYANAN
INFORMASI
• HARAPAN KESEMBUHAN
YANG OPTIMAL
APOTEKE • KEPUASAN PASIEN
R • BERKEMBANGNYA
SERVICE
FASILITAS KEPERCAYAAN
/
SARANA
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai