Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal

Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014

PELATIHAN FISIK SEIMBANG MENINGKATKAN AKTIVITAS


STEM CELL ENDOGEN UNTUK ANTI PENUAAN
Oleh :
Ferbian Milas Siswanto*, Alex Pangkahila**
*Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
**Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

ABSTRAK
Angka harapan hidup manusia semakin lama semakin menurun seiring dengan
perkembangan teknologi dan bertambah buruknya pola hidup. Penyebab kematian tertinggi
disebabkan pola hidup tidak sehat antara lain aktivitas fisik yang tidak sesuai dengan
kaidah ilmiah mempercepat proses penuaan. Perkembangan ilmu Anti-Aging Medicine
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan manusia melalui peningkatan angka harapan
hidup. Beberapa upaya telah dilakukan, baik dalam penelitian maupun laporan klinis, untuk
menemukan faktor-faktor penuaan sehingga dapat dilakukan pencegahan dan
penanggulangan. Upaya-upaya ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk memperlambat
maupun mencegah terjadinya proses penuaan. Salah satu upaya yang telah dilakukan di
berbagai negara adalah digunakannya stem cell. Pemanfaatan stem cell merupakan suatu
terobosan dalam bidang kedokteran untuk menangani penyakit degeneratif dan
mempelambat proses penuaan. Kemampuan proliferasi, diferensiasi dan self renewal dari
stem cell dapat dimanfaatkan untuk menggantikan sel-sel, jaringan, maupun organ yang
rusak akibat proses penuaan. Karakter dan manfaat yang unik ini meningkatkan banyaknya
penelitian di bidang stem cell. Salah satu bidang penelitian yang berhubungan dengan
pembentukan stem cell ialah faktor latihan fisik. Manfaat pelatihan fisik terhadap stem cell
endogen memberikan harapan baru dalam bidang anti-aging medicine. Pelatihan fisik
teratur yang sesuai dengan kaidah ilmiah (fisiologi olahraga), diharapkan dapat mencegah
penuaan dini melalui aktivasi stem cell endogen dalam tubuh secara alami.
Kata Kunci : Anti-aging, stem cell endogen, dan pelatihan fisik.

THE BALANCING OF PHYSICAL FITNESS INCREASE THE


ACTIVITY OF ENDOGENOUS STEM CELL FOR ANTI-AGING
By:
Ferbian Milas Siswanto*, Alex Pangkahila**
*Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
**Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

ABSTRACT

1
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014

Human life expectancy increasing progressively declines with technological


developments and poor lifestyle. The cause of death due to an unhealthy lifestyle among
other physical activity that is not in accordance with scientific principles accelerates the
aging process. The development of the science of Anti - Aging Medicine is expected to
improve human welfare through increased life expectancy. Several attempts have been
made, both in research and clinical reports, to find the factors of aging that can do
prevention and control. These efforts are expected to be a reference to slow down the aging
process and preventing the aging occur. One of the efforts that have been made in various
countries is the use of stem cells. The utilization of stem cells is a breakthrough in the field
of medicine to address degenerative diseases and slow down the aging process. The ability
of proliferation, differentiation and self- renewal of stem cells can be used to replace the
cells, tissues, and organs damaged by the aging process. The characters and the unique
benefits of this increase the number of stem cell field research. One area of research that is
related to the formation of the stem cell is physical exercise factor. The benefits of physical
training on endogenous stem cells give new hope in the field of anti - aging medicine.
Regular physical training in accordance with scientific principles (exercise physiology), is
expected to prevent anti-aging through activation of endogenous stem cells in the body
naturally.
Keywords : Anti-aging, endogenous stem cell, and physical exercise.

PENDAHULUAN untuk memperpanjang umur manusia


Proses penuaan dan kematian dengan memperlambat proses penuaan
akan dialami oleh semua orang di dunia dan mempertahankan fungsi tubuh tetap
ini. Kematian yang selalu dianggap optimal3. Banyak upaya yang telah
disebabkan oleh takdir perlu dicermati dilakukan oleh para dokter maupun
dengan baik sebab kematian disebabkan peneliti untuk mengidentifikasi dan
oleh berbagai faktor antara lain ialah mencegah penyebab-penyebab penuaan.
proses penuaan yang berkaitan dengan Berbagai upaya yang dapat dilakukan
pola hidup seseorang. Keadaan ini untuk mencegah terjadinya berbagai
terbukti dengan adanya umur manusia faktor penuaan itu antara lain dengan
yang berbeda-beda dan penampilan umur olahraga teratur, makan makanan yang
yang tidak sesuai dengan keadaan sehat, penggunaan obat, suplemen, dan
fisiknya. upaya estetika18.
Perkembangan ilmu Anti-Aging Dengan upaya-upaya mencegah
Medicine telah memberikan harapan baru faktor penyebab penuaan tersebut,

2
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014

diharapkan proses penuaan dapat dicegah, berkembang lagi. Sebaliknya justru


diperlambat atau bahkan dihentikan sama terjadi penurunan karena proses penuaan.
sekali, sehingga dapat meningkatkan Penuaan (aging) merupakan proses
kualitas hidup manusia. Berbagai usaha hilangnya secara perlahan-lahan
tersebut telah diusahakan oleh berbagai kemampuan jaringan untuk memperbaiki
kelompok antara lain berdoa, semedi, diri serta mempertahankan struktur dan
olahraga relaksasi dan sejenisnya. fungsi normalnya sehingga tidak dapat
Akhir-akhir ini banyak bertahan terhadap infeksi dan kerusakan
dibicarakan mengenai manfaat dan peran yang diderita8. Beberapa teori
stem cell sebagai salah satu pilihan terapi menjelaskan mengapa manusia menjadi
pada penyakit degeneratif dan tua. Teori pertama adalah wear and tear
manfaatnya dalam mencegah proses yang meliputi kerusakan DNA,
penuaan. Stem cell ini memiliki glikosilasi, dan radikal bebas. Teori kedua
kemampuan yang unik, yakni belum adalah teori program meliputi terbatasnya
terspesialisasi, dapat membelah replikasi sel, proses imun, dan teori
(proliferasi), memperbanyak dirinya neuroendokrin17. Teori wear and tear
sendiri (self renewal), dan memiliki menjelaskan bahwa aktifitas tubuh secara
potensi untuk berdiferensiasi menjadi terus menerus akan berakibat pada
berbagai macam tipe sel19. Karakter inilah penurunan fungsi sel, jaringan dan
yang kemudian dimanfaatkan untuk berujung pada penurunan fungsi organ.
mengobati penyakit yang berkaitan Teori program menjelaskan bahwa
dengan penurunan fungsi organ (penyakit penuaan mengikuti jadwal biologis dan
degeneratif) dan kemudian dapat berkaitan dengan pengaturan ekspresi gen
mencegah terjadinya penuaan. yang bertanggung jawab untuk respon
pemeliharaan, perbaikan dan pertahanan
PENUAAN (AGING) tubuh5.
Penuaan adalah hal yang pasti Banyak faktor yang dapat
dialami oleh makhluk hidup. Seseorang menyebabkan terjadinya proses penuaan,
setelah menjadi dewasa, secara alamiah yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
seluruh komponen tubuh tidak dapat Faktor internal yang menyebabkan proses

3
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014

penuaan dapat berlangsung antara lain cell dipercaya dapat menjadi pengobatan
tidak adanya keseimbangan hormon di satu-satunya bagi penyakit degeneratif
dalam tubuh, radikal bebas, glikosilasi, yang hingga saat ini tidak ada obatnya,
metilasi, apoptosis, sistem kekebalan seperti stroke, diabetes melitus type I,
tubuh, kerusakan DNA dan gen. aterosklerosis, infark miokard, dan
Sedangkan faktor eksternal meliputi pola penyakit degeneratif lainnya. Kata stem
hidup dan makan yang tidak sehat, cell mulai popular digunakan sejak
kebiasaan buruk, polusi udara, stress18. ditemukannya sel-sel pembentuk sel
Faktor-faktor penuaan ini kemudian darah di sumsum tulang atau
berinteraksi antar satu dan lainnya dan haematopoietic stem cell pada sekitar
kemudian menghasilkan proses penuaan tahun 19504.
yang dimulai dari fase sub-klinis (usia 23- Berdasarkan sumbernya, stem cell
35), fase transisi (usia 34-45) dan fase dibagi menjadi tiga jenis yakni stem cell
klinis (usia lebih daripada 45 tahun)17. embrionik, stem cell dewasa dan induced
pluripotent stem cell (IPS). Aplikasi stem
STEM CELL cell embrionik baik untuk penelitian
Stem Cell atau sel punca adalah maupun klinis tidak dapat dilakukan
istilah yang sangat populer di dunia terkait dengan etika, sedangkan IPS
kesehatan belakangan ini. Berbagai fitur masih banyak diperdebatkan dapat
dan kemampuan sel punca dalam menyebabkan keganasan4. Untuk saat ini
proliferasi dan diferensiasi penggunaan stem cell lebih banyak
menjadikannya sebagai topik utama bersumber dari jaringan dewasa (adult
pembicaraan banyak peneliti, ilmuwan, stem cell). Sumber-sumber stem cell
praktisi kesehatan bahkan masyarakat dewasa antara lain sumsum tulang,
awam. Isolasi stem cell pertama kali jantung, otot, otak, dan jaringan dewasa
dilaporkan tahun 1981 oleh Evans dan lainnya (Gambar 1). Kemampuan stem
Kufman berasal dari inner cell mass cell dalam berproliferasi dan
embrio mencit (Lim, 2012) dan pada berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel
tahun 1998 isolasi stem cell dari embrio dapat dimanfaatkan sebagai terapi untuk
manusia pertama kali dilaporkan20. Stem menggantikan sel maupun jaringan yang

4
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014

rusak akibat proses penuaan (apoptosis olahraga dan pelatihan fisik terhadap
fisiologis), agen infeksius, radikal bebas, aktifitas endogenous stem cell9.
karsinogen, senyawa-senyawa toksin,
maupun nekrosis karena keadaan PELATIHAN FISIK SEIMBANG
hipoksia. Prinsip pelatihan fisik yang
seimbang dapat digunakan sebagai acuan
dalam meningkatkan aktifitas stem cell
endogen adalah pelatihan fisik
berdasarkan kaidah fisiologi olahraga
meliputi persiapan/pemanasan, latihan
inti, dan pendinginan15. Persiapan atau
pemanasan dilakukan setiap kali sebelum
melakukan pelatihan fisik sampai denyut
jantung meningkat sekitar 30x/menit
sesudah itu baru boleh melakukan
pelatihan inti dan setelah melakukan
Gambar 1. Sumber stem cell dewasa latihan inti perlu dilakukan pendinginan
Terapi penyakit degeneratif dengan berjalan sampai denyut jantung
dengan menggunakan stem cell umumnya mendekati normal16. Pelatihan inti harus
dilakukan dengan cara injeksi stem cell berpedoman pada Frequency, Intensity,
eksogen, baik yang bersifat autograft Time and Type (FITT). Frequency atau
maupun allograft dengan terlebih dahulu frekuensi adalah banyaknya aktivitas fisik
dikultur secara in-vitro. Pertanyaan yang atau olahraga perminggu. Intensity atau
mungkin timbul adalah, mungkinkah jika intensitas artinya berat ringannya
kita mencegah penuaan dan munculnya melakukan olahraga yang diukur dengan
penyakit degeneratif dengan kemampuan tubuh (kapasitas fisik). Time
meningkatkan stem cell dalam tubuh kita atau lamanya melakukan aktivitas fisik
(endogenous stem cell) secara alami tanpa atau olahraga. Type atau tipe aktivitas
perlu injeksi dari luar. Belakangan ini fisik atau macam olahraga yang dilakukan
telah banyak penelitian mengenai dampak selama melakukan aktivitas1.

5
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014

Frekuensi latihan adalah sekitar 3- Beberapa hasil penelitian yang


6 kali perminggu dan tidak boleh istirahat telah membuktikan bahwa pelatihan fisik
lebih dari 48 jam agar kebugaran fisik dapat meningkatkan aktifitas stem cell
selalu siap. Intensitas latihan berpedoman endogen adalah sebagai berikut.
pada (65-85%) x denyut nadi maksimal 1. Strenuous exercise dapat
(DNM) menurut Fox dan Haskell meningkatkan sirkulasi sel
formula13. Waktu latihan 30-60 menit progenitor sumsum tulang seperti
setiap hari dan tipe latihan sesuaikan sel bermarka CD34+ pada darah
dengan kondisi tubuh12. Tipe latihan tepi10.
disesuaikan dengan kondisi tubuh pribadi 2. Pelatihan fisik secara teratur dapat
seseorang, dan diusahakan agar pelatihan meningkatkan mobilisasi
yang diberikan tidak kontraindikasi haematopoietic stem cell dan
dengan keadaan anatomi, berat badan dan memperbaiki kondisi jantung pada
berbagai abnormalitas fisik atau cedera penderita infark miokardium akut2
sebelumnya14. Latihan eksentrik mampu
Tabel 1. FITT (Frequency, Intensity, meningkatkan aktifitas satellite
Time and Type) formula cell (muscle stem cell) dan
mesenchymal stem cell pada
otot11.
3. Penelitian yang dilakukan pada 14
orang wanita penderita
osteoporosis post-menopause
menunjukkan bahwa latihan jalan
kecepatan sedang selama 30
menit, 3x / minggu, selama 3
minggu dapat meningkatkan
PELATIHAN FISIK SEIMBANG mobilisasi Mesenchymal Stem
MENINGKATKAN STEM CELL Cell pada darah tepi dan
ENDOGEN meningkatkan indeks
osteogenik21.

6
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014

4. Latihan treadmill selama 15 Myocardial Infarction. Eur J Med res


menit, 6x/minggu, selama 3 14, page: 393-405.
minggu yang dikombinasikan 3. Goldman, R. 2009. Maximum Human
dengan injeksi melatonin dapat Performance with Anti-Aging
meningkatkan aktifitas Therapeutics. The 8th Asia pacific
endogenous neural stem cell pada Conference on Anti-Aging and
penderita spinal cord injury dan Regenerative Medicine, Jakarta 22-24th
meningkatkan fungsi alat gerak October 2009
bawah pada hari ke 216. 4. Halim, D., Murti, H., Sandra, F.,
Berdasarkan beberapa penelitian Boediono, A., Djuwantono, T.,
diatas, pelatihan fisik yang seimbang Setiawan, B. 2010. Stem Cell : Dasar
dapat dijadikan salah satu terapi penyakit Teori dan Aplikasi Klinis. Jakarta :
degeneratif dan sebagai upaya mencegah Penerbit Erlangga.
terjadinya penuaan secara alamiah. 5. Jin, K. 2010. Modern Biological
Theory of Aging. Aging Dis. 2010
DAFTAR PUSTAKA October; 1(2): 72–74.
1. Bell, J. 2009. Exercise Prescription for 6. Lee Y, Lee S, Lee SR, Park K, Hong
Anti Aging Programming. The 8th Asia Y, Lee M, Park S, Jin Y, Chang KT,
pacific Conference on Anti-Aging and and Hong Y. 2014. Beneficial Effects
Regenerative Medicine, Jakarta 22-24th of Melatonin Combined with Exercise
October 2009. on Endogenous Neural
2. Brehm M, Picard F, Ebner P, Turan G, Stem/Progenitro Cells Proliferation
Bolke E, Kostering M, Schuller P, after Spinal Cord Injury. Int. J. Mol.Sci
Fleissner T, Ilousis D, Augusta K, 15; page: 2207-2222.
Peiper M, Schannwell CH, and Strauer 7. Lim, H. 2012. Stem Cell
BE. 2009. Effect of Exercise Training Cardiovascular Edisi 2. Jakarta :
on Mobilization and Functional PT.Sofmedia.
Activity of Blood-Derived Progenitor 8. Martin GM. 2007. Biology of aging.
Cells in patients with Acute In: Goldman L, Ausiello D, eds. Cecil

7
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014

Medicine. 23rd ed. Philadelphia, Pa: Integrative Medicine vol.6 no.5, page:
Saunders Elsevier; chap 22 16-22
9. Miller, F.D., and Kaplan, D.R. 2012. 14. Pangkahila, J.A. 2011. Physical
Mobilizing Endogenous Stem Cell for Training for Obesity. National
Repair and Regeneration : Are We Symposium and Workshop on Anti-
There Yet ?. Cell Stem Cell 10; page : Aging Medicine. Bali, 18-20th March
650-652 2011.
10. Morici G, Zangla D, Santoro A, 15. Pangkahila, J.A. 2013b. Sport
Pelosi E, Petrucci E, Gioia M, Medicine in Regenerative Medicine.
Bonanno A, Profita M, Bellia V, Testa International Symposium II CME and
U, and Bonsignore MR. 2005. WS X Men’s Health: Regenerative
Supramaximal exercise mobilizes Medicine, reproduction, Sex and
hematopoietic progenitors and Aging. Surabaya, September 27-29th
reticulocytes in athletes. Am J Physiol 2013.
Regul Integr Comp Physiol (5); p: 16. Pangkahila, J.A. 2013c. Program
1496-503 Latihan untuk Memperlambat Proses
11. Motohashi N, Uezumi A, Yada E, Penuaan. Symposium and Workshop :
Fukada S, Fukushima K, Imaizumi K, New hope in Anti-Aging Medicine.
Miyagoe-Suzuki Y, and Takeda S. Bandung, 8-10th November, 2013.
2008. Muscle CD31(-) CD45(-) side 17. Pangkahila, W. 2007. Anti Aging
population cells promote muscle Medicine : Memperlambat Penuaan,
regeneration by stimulating Meningkatkan Kualitas Hidup. Jakarta:
proliferation and migration of Kompas.
myoblasts. Am J Pathol 173(3); page : 18. Pangkahila, W. 2013a. The Principles
781-91 and Application of Anti-Aging
12. Nala, I.G.N. 2011. Prinsip Latihan Medicine. Symposium and Workshop
Fisik Olahraga. Denpasar : Udayana New Hope in Anti Aging Medicine.
University Press Bandung, 8-10th March 2013.
13. Oberg, E. 2007. Physical Activity 19. Siswanto, F.M. 2013. Mesenchymal
Prescription : Our Best Medicine. Stem Cell (MSC) sebagai Agen Cell

8
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014

therapy pada Penyakit Terkait Sistem


Imun. Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional Kedokteran Hewan, Bogor,
December 2013.
20. Thomson JA, Itskovitz-Eldor J,
Shapiro SS, Waknitz MA, Swiergiel
JJ, Marshall VS, Jones JM. 1998.
Embryonic Stem Cell Lines Derived
From Human Blastocyst. Science 282,
p: 1145-7.
21. Tinduh D, Roeshadi D, dan Harjanto
JM. 2012. Pengaruh latihan Jalan
Kecepatan Sedang terhadap
Mobilisasi, Diferensiasi dan Maturasi
Stem Cell pada PBMC, serta
Remodeling Tulang Perempuan Pasca
Menopause. JBP Vol. 14, No. 3; p:
123-132.
22. Valero MC, Huntsman HD, Liu J,
Zou K, and Boppart MD. 2012.
Eccentric exercise Facilitates
Mesenchymal Stem Cell Appearance
in Skeletal Muscle. PLoS ONE
Volume.7, Issue 1; e29760.

Anda mungkin juga menyukai