ABSTRAK
Angka harapan hidup manusia semakin lama semakin menurun seiring dengan
perkembangan teknologi dan bertambah buruknya pola hidup. Penyebab kematian tertinggi
disebabkan pola hidup tidak sehat antara lain aktivitas fisik yang tidak sesuai dengan
kaidah ilmiah mempercepat proses penuaan. Perkembangan ilmu Anti-Aging Medicine
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan manusia melalui peningkatan angka harapan
hidup. Beberapa upaya telah dilakukan, baik dalam penelitian maupun laporan klinis, untuk
menemukan faktor-faktor penuaan sehingga dapat dilakukan pencegahan dan
penanggulangan. Upaya-upaya ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk memperlambat
maupun mencegah terjadinya proses penuaan. Salah satu upaya yang telah dilakukan di
berbagai negara adalah digunakannya stem cell. Pemanfaatan stem cell merupakan suatu
terobosan dalam bidang kedokteran untuk menangani penyakit degeneratif dan
mempelambat proses penuaan. Kemampuan proliferasi, diferensiasi dan self renewal dari
stem cell dapat dimanfaatkan untuk menggantikan sel-sel, jaringan, maupun organ yang
rusak akibat proses penuaan. Karakter dan manfaat yang unik ini meningkatkan banyaknya
penelitian di bidang stem cell. Salah satu bidang penelitian yang berhubungan dengan
pembentukan stem cell ialah faktor latihan fisik. Manfaat pelatihan fisik terhadap stem cell
endogen memberikan harapan baru dalam bidang anti-aging medicine. Pelatihan fisik
teratur yang sesuai dengan kaidah ilmiah (fisiologi olahraga), diharapkan dapat mencegah
penuaan dini melalui aktivasi stem cell endogen dalam tubuh secara alami.
Kata Kunci : Anti-aging, stem cell endogen, dan pelatihan fisik.
ABSTRACT
1
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014
2
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014
3
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014
penuaan dapat berlangsung antara lain cell dipercaya dapat menjadi pengobatan
tidak adanya keseimbangan hormon di satu-satunya bagi penyakit degeneratif
dalam tubuh, radikal bebas, glikosilasi, yang hingga saat ini tidak ada obatnya,
metilasi, apoptosis, sistem kekebalan seperti stroke, diabetes melitus type I,
tubuh, kerusakan DNA dan gen. aterosklerosis, infark miokard, dan
Sedangkan faktor eksternal meliputi pola penyakit degeneratif lainnya. Kata stem
hidup dan makan yang tidak sehat, cell mulai popular digunakan sejak
kebiasaan buruk, polusi udara, stress18. ditemukannya sel-sel pembentuk sel
Faktor-faktor penuaan ini kemudian darah di sumsum tulang atau
berinteraksi antar satu dan lainnya dan haematopoietic stem cell pada sekitar
kemudian menghasilkan proses penuaan tahun 19504.
yang dimulai dari fase sub-klinis (usia 23- Berdasarkan sumbernya, stem cell
35), fase transisi (usia 34-45) dan fase dibagi menjadi tiga jenis yakni stem cell
klinis (usia lebih daripada 45 tahun)17. embrionik, stem cell dewasa dan induced
pluripotent stem cell (IPS). Aplikasi stem
STEM CELL cell embrionik baik untuk penelitian
Stem Cell atau sel punca adalah maupun klinis tidak dapat dilakukan
istilah yang sangat populer di dunia terkait dengan etika, sedangkan IPS
kesehatan belakangan ini. Berbagai fitur masih banyak diperdebatkan dapat
dan kemampuan sel punca dalam menyebabkan keganasan4. Untuk saat ini
proliferasi dan diferensiasi penggunaan stem cell lebih banyak
menjadikannya sebagai topik utama bersumber dari jaringan dewasa (adult
pembicaraan banyak peneliti, ilmuwan, stem cell). Sumber-sumber stem cell
praktisi kesehatan bahkan masyarakat dewasa antara lain sumsum tulang,
awam. Isolasi stem cell pertama kali jantung, otot, otak, dan jaringan dewasa
dilaporkan tahun 1981 oleh Evans dan lainnya (Gambar 1). Kemampuan stem
Kufman berasal dari inner cell mass cell dalam berproliferasi dan
embrio mencit (Lim, 2012) dan pada berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel
tahun 1998 isolasi stem cell dari embrio dapat dimanfaatkan sebagai terapi untuk
manusia pertama kali dilaporkan20. Stem menggantikan sel maupun jaringan yang
4
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014
rusak akibat proses penuaan (apoptosis olahraga dan pelatihan fisik terhadap
fisiologis), agen infeksius, radikal bebas, aktifitas endogenous stem cell9.
karsinogen, senyawa-senyawa toksin,
maupun nekrosis karena keadaan PELATIHAN FISIK SEIMBANG
hipoksia. Prinsip pelatihan fisik yang
seimbang dapat digunakan sebagai acuan
dalam meningkatkan aktifitas stem cell
endogen adalah pelatihan fisik
berdasarkan kaidah fisiologi olahraga
meliputi persiapan/pemanasan, latihan
inti, dan pendinginan15. Persiapan atau
pemanasan dilakukan setiap kali sebelum
melakukan pelatihan fisik sampai denyut
jantung meningkat sekitar 30x/menit
sesudah itu baru boleh melakukan
pelatihan inti dan setelah melakukan
Gambar 1. Sumber stem cell dewasa latihan inti perlu dilakukan pendinginan
Terapi penyakit degeneratif dengan berjalan sampai denyut jantung
dengan menggunakan stem cell umumnya mendekati normal16. Pelatihan inti harus
dilakukan dengan cara injeksi stem cell berpedoman pada Frequency, Intensity,
eksogen, baik yang bersifat autograft Time and Type (FITT). Frequency atau
maupun allograft dengan terlebih dahulu frekuensi adalah banyaknya aktivitas fisik
dikultur secara in-vitro. Pertanyaan yang atau olahraga perminggu. Intensity atau
mungkin timbul adalah, mungkinkah jika intensitas artinya berat ringannya
kita mencegah penuaan dan munculnya melakukan olahraga yang diukur dengan
penyakit degeneratif dengan kemampuan tubuh (kapasitas fisik). Time
meningkatkan stem cell dalam tubuh kita atau lamanya melakukan aktivitas fisik
(endogenous stem cell) secara alami tanpa atau olahraga. Type atau tipe aktivitas
perlu injeksi dari luar. Belakangan ini fisik atau macam olahraga yang dilakukan
telah banyak penelitian mengenai dampak selama melakukan aktivitas1.
5
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014
6
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014
7
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014
Medicine. 23rd ed. Philadelphia, Pa: Integrative Medicine vol.6 no.5, page:
Saunders Elsevier; chap 22 16-22
9. Miller, F.D., and Kaplan, D.R. 2012. 14. Pangkahila, J.A. 2011. Physical
Mobilizing Endogenous Stem Cell for Training for Obesity. National
Repair and Regeneration : Are We Symposium and Workshop on Anti-
There Yet ?. Cell Stem Cell 10; page : Aging Medicine. Bali, 18-20th March
650-652 2011.
10. Morici G, Zangla D, Santoro A, 15. Pangkahila, J.A. 2013b. Sport
Pelosi E, Petrucci E, Gioia M, Medicine in Regenerative Medicine.
Bonanno A, Profita M, Bellia V, Testa International Symposium II CME and
U, and Bonsignore MR. 2005. WS X Men’s Health: Regenerative
Supramaximal exercise mobilizes Medicine, reproduction, Sex and
hematopoietic progenitors and Aging. Surabaya, September 27-29th
reticulocytes in athletes. Am J Physiol 2013.
Regul Integr Comp Physiol (5); p: 16. Pangkahila, J.A. 2013c. Program
1496-503 Latihan untuk Memperlambat Proses
11. Motohashi N, Uezumi A, Yada E, Penuaan. Symposium and Workshop :
Fukada S, Fukushima K, Imaizumi K, New hope in Anti-Aging Medicine.
Miyagoe-Suzuki Y, and Takeda S. Bandung, 8-10th November, 2013.
2008. Muscle CD31(-) CD45(-) side 17. Pangkahila, W. 2007. Anti Aging
population cells promote muscle Medicine : Memperlambat Penuaan,
regeneration by stimulating Meningkatkan Kualitas Hidup. Jakarta:
proliferation and migration of Kompas.
myoblasts. Am J Pathol 173(3); page : 18. Pangkahila, W. 2013a. The Principles
781-91 and Application of Anti-Aging
12. Nala, I.G.N. 2011. Prinsip Latihan Medicine. Symposium and Workshop
Fisik Olahraga. Denpasar : Udayana New Hope in Anti Aging Medicine.
University Press Bandung, 8-10th March 2013.
13. Oberg, E. 2007. Physical Activity 19. Siswanto, F.M. 2013. Mesenchymal
Prescription : Our Best Medicine. Stem Cell (MSC) sebagai Agen Cell
8
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 2, No. 1 : 1 – 9, Maret 2014