PENUAAN DINI
Disusun oleh
NIM : 482012209006P
2022-2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover..................................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................... ii
Bab I PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penuaan Dini....................................................................................................... 3
2.2 Proses Mekanisme Penuaan Dini........................................................................ 7
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penuaan....................................................... 9
2.4 Upaya Menghambat Penuaan.............................................................................. 13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 14
3.2 Saran................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Teori ini mengemukakan bahwa tubuh dan sel akan menjadi cepat
rusak karena terlalu sering digunakan dan disalahgunakan. Organ-organ dalam
tubuh manuasia seperti hati, lambung, ginjal, kulit dan organ lain dapat menurun
fungsinya, karena adanya toksin dalam makanan dan lingkungan yang ada di
sekitar kita, konsumsi lemak, gula, kafein, alkohol, dan nikotin yang berlebihan,
dapat pula disebabkan oleh sinar ultraviolet, stress fisik dan emosional.
Kerusakan yang dapat ditimbulkan bukan saja pada organ namun juga bisa terjadi
pada tingkat sel.
Penyalahgunaan organ tubuh akan mempercepat kerusakan organ
tubuh manusia. Pada saat usia muda sistem pemeliharaan dan perbaikan tubuh
mampu melakukan kompensasi terhadap pengaruh penggunaan dan kerusakan
normal ataupun berlebih. Namun pada tubuh yang telah mengalami proses
penuaan, maka tubuh akan kehilangan kemampuan dalam memperbaiki
kerusakan yang terjadi karena penyebab apapun.
2. Teori Neuroendokrin
Pada saat tubuh dalam usia muda fungsi organ tubuh sangat
optimal, contohnya kemampuan tubuh dalam bereaksi terhadap panas dan dingin,
kemampuan motorik, fungsi memori, juga funsi seksual. Dengan bertambahnya
usia, jumlah hormon pada tubuh juga akan semakin menurun dan menyebabkan
adanya penurunan fungsi organ tubuh manusia. Hal ini yang menyebabkan
adanya keluhan-keluhan seperti menjadi tidak tahan terhadap suhu dingin,
gerakan menjadi lambat, masa otot berkurang, lemak tubuh meningkat, daya ingat
4
5
tidak berpasangan. Radikal bebas akan cenderung menarik elektron lain dan
mengubah suatu molekul menjadi suatu radikal bebas. Molekul akan berubah
menjadi radikal bebas bila bertambah atau berkurangnya satu elektron pada
kerusakan sel, gangguan fungsi sel, bahkan sampai kematian sel. Molekul utama
di dalam tubuh yang dirusak oleh radikal bebas adalah DNA, lemak dan protein.
Klatz, 2007).
5
6
tubuh dan bahkan beberapa fungsi organ tubuh menjadi terhenti. Akibat yang
munculnya berbagai tanda dan gejala proses penuaan, yang pada dasarnya dapat
1. Tanda fisik, seperti masa otot berkurang, adanya peningkatan lemak, kulit
2. Tanda psikis, seperti terjadinya penurunan gairah hidup, sulit tidur, mudah
cemas, mudah tersinggung, serta merasa tidak berarti lagi. Proses penuaan
tidak terjadi begitu saja dan langsung menampakkan perubahan fisik dan
Pada tahap ini kadar hormon menurun hingga 25 persen. Massa otot
6
7
berkurang sebanyak satu kilogram setiap beberapa tahun, akibatnya kekuatan dan
tenaga terasa hilang, sedangkan komposisi lemak akan terus meningkat.
Keadaan ini menyebabkan terjadinya resistensi insulin, meningkatnya resiko
penyakit jantung, dan pembuluh darah, serta obesitas. Gejala-gejala yang mulai
muncul pada tahap ini adalah penglihatan dan pendengaran menurun, rambut putih
mulai tumbuh, elastisitas dan pigmentasi kulit menurun, dorongan seksual
menurun. Pada tahap ini orang merasa tidak muda lagi dan tampak lebih tua.
Pada tahap ini, penurunan kadar hormon terus menurun yang meliputi
DHEA, melatonin, growth hormone, testosteron, estrogen, dan hormon tiroid.
Penurunan bahkan hilangnya kemampuan penyerapan bahan makanan, vitamin,
dan mineral juga terjadi. Densitas tulang menurun, massa otot berkurang sekitar
satu kilogram setiap tiga tahun, yang mengakibatkan ketidakmampuan membakar
kalori, meningkatnya lemak tubuh, dan berat badan. Pada tahap ini, penyakit
kronis menjadi lebih nyata, sistem organ tubuh mulai mengalami kegagalan.
Ketidakmampuan menjadi faktor utama sehingga mengganggu keharmonisan
banyak pasangan.
7
8
Proses penuaan kulit adalah interaksi antara faktor endogen dan faktor
eksogen. Perubahan kulit secara klinis dibagi menjadi 2, yaitu penuaan intrinsik
dan penuaan ekstrinsik. Proses penuaan intrinsik dan penuaan ekstrinsik ini
berbeda dalam mekanisme biologis, biokimia dan molekular. Perubahan klinis
pada penuaan intrinsik berupa berkurangnya fungsi sawar kulit, turnover sel
epidermis yang melambat, dan aliran darah yang berkurang pada lapisan kulit
sehingga kulit menjadi atrofi.
Penuaan intrinsik dapat terjadi karena adanya pengaruh dari dalam tubuh
sendiri yang memicu terjadinya penuaan yaitu genetik, ras dan hormonal.
8
9
Sedangkan penuaan ekstrinsik merupakan proses penuaan yang terjadi lebih cepat
akibat adanya faktor eksternal seperti: paparan sinar matahari, polusi udara,
rokok, alkohol dan nutrisi yang kurang.22 Perubahan faktor eksternal dapat terjadi
sebelum terjadi proses penuaan intrinsik. Perubahan pada lapisan epidermis
terjadi peningkatan pigmentasi, hyperkeratosis, elastosis dan basophilic
appearance collagen yang menggantikan serabut kolagen.
Faktor penting yang mempengaruhi perubahan fungsi sel dan kematian sel
pada lansia terdiri dari faktor genetik dan faktor lingkungan. Menurut pendapat
ahli, genetik yang paling berperan terhadap kematian sel merupakan seluruh
program kehidupan yang dikaitkan dengan peran DNA yang penting dalam
mekanisme pengendalian fungsi sel. Sedangkan faktor lingkungan yang berperan
adalah kematian sel akibat kekuatan di luar sel, yaitu injuri pada sel. Faktor
tersebut digolongkan sebagai faktor endogenik dan faktor eksogenik yang bekerja
sendiri ataupun bekerja secara bersama-sama dalam menimbulkan perubahan
pada sel.
A. Faktor Endogenik
Genetik seseorang sangat ditentukan oleh genetik orang tuanya. Tetapi
faktor genetik ternyata dapat berubah karena infeksi virus, radiasi, dan zat
racun dalam makanan/minuman/kulit yang diserap oleh tubuh.
9
10
B. Faktor Eksogenik
a) Diet atau Nutrisi
Nutrisi yang adekuat sangat dibutuhkan terutama protein, karena
berguna untuk mempertahankan dan memperbaiki jaringan lunak dan
jaringan keras. Nitrogen dan asam amino yang diperoleh dari protein
sangat diperlukan untuk sintesis hormon, enzim, plasma protein dan
hemoglobin. Pada rongga mulut, kekurangan protein sering dikaitkan
dengan degenerasi jaringan ikat gingiva, membran periodontal dan
mukosa. Kekurangan protein sering juga dikaitkan dengan percepatan
kemunduran tulang alveolar.
b) Merokok
Secara umum telah diketahui bahwa merokok berakibat buruk bagi
kesehatan. Tetapi jarang yang menyadari bahwa merokok juga dapat
merusak penampilan. Penelitian menunjukkan bahwa selain
memperpendek hidup dengan cara meningkatkan resiko penyakit
jantung dan paru-paru, merokok dapat mengaktifkan enzim yang
memecah elastisitas kulit. Bahkan untuk orang yang bukan perokok
berat, kerutan halus dan kulit pucat dapat muncul disebabkan rokok.
Merokok dapat mempengaruhi penuaan karena kandungan nikotin di
dalam rokok akan membuat sel-sel kulit kekurangan cairan sehingga
kelembapan berkurang, kulit menjadi kusam, kering dan kasar.
Rokok dapat menurunkan kadar vitamin A pada kulit wajah yang
berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat
merusak sel. Tembakau yang terkandung dalam rokok membuat
kerusakan kolagen kulit sehingga elastisitas berkurang dan kulit lebih
mudah berkerut. Berbagai zat dalam asap rokok dapat mempercepat
progresivitas proses penuaan intrinsik melalui akumulasi kerusakan
seiring berjalannya waktu dan menimbulkan berbagai macam penyakit
atau gangguan terkait proses penuaan, misalnya penyakit jantung
koroner, stroke, osteoporosis, kanker, penyakit paru obstruktif, serta
10
11
11
12
12
13
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Prosen penuaan adalah proses penurunan fungsi biologis secara alamiah
seiring dengan berjalannya waktu. Proses penuaan dimulai dengan menurunnya
regenerasi sel pada orang dewasa seiring dengan adanya peningkatan usia.
Terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab proses penuaan diantaranya faktor
endogenik dan eksogenik. Dimana faktor endogenik berasal dari genetik dan
faktor eksogenik berasal dari radikal bebas, diet, merokok, stress, dll. Adapun
mekanisme proses penuaan itu sendiri salah satunya dikarnakan radikal bebas
yang dibentuk mitokondria dengan autooksidasi dari berbagai molekul intraselular
akan dipengaruhi oleh berbagai faktor dari luar yang dapat menimbulkan berbagai
kerusakan pada enzim, protein, pembuluh darah, membran dan pigmentasi
sehingga terjadinya penuaan.
3.2 SARAN
Penuaan pada manusia akan terjadi dengan bertambahnya umur, maka dari
itu diperlukan kesadaran diri untuk melakukan pencegahan atau menghambat
proses penuaan dengan cara yang sudah banyak dilakukan di zaman modern ini
yaitu rajin olahraga, perawatan kulit menggunakan anti aging, mengatur pola
makan, kendali stres, dan konsumsi suplemen anti aging seperti collagen.
14
15
DAFTAR ISI
Goldman, R., Klatz, R. 2007. Theories on Aging.In: Hirsch, C., Rosenberg, C.,
editors. The New Anti-Aging Revolution. Third edition.North Bergen: Basic
Health. p 19-32.
Pangkahila, W. 2007. Anti Aging Medicine. First edition. Jakarta: Kompas. p 1-
52.
Primasari, Ameta 2018. Proses Penuaan dari Aspek Kedokteran Gigi. USU Press.
Medan
Wahdaningsih S, Erna P, Subagus W. Aktivitas Penangkap Radikal Bebas Dari
Batang Pakis (Alsophila glauca J. sm). Pontianak. 2011; 16 (3) : 157.
15