Kep
Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
1. Sumiati (21906004)
2. Elni Putri Olivia kumape (21906016)
3. Faridah Binti Osman(21906017)
4. Nur Alfiana Damayanti (21906026)
5. Indah sari (21906001)
6. Selvi ayu Andini (21906003)
7. Abdi Kurniadi (21906006)
8. Basri Luturmas (21906014)
9. A.Asyratul Hidayah (21906005)
10. Angraeni Herdianty (21906011)
11. Jeni Christina Lesiela (21806045)
12. Mei Pemi Laelaem (21806018)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Gerontik dengan judul “ Makalah Teori
Penuaan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
Penyusun kelompok 1
Daftar isi
BAB I....................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................4
BAB II..................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
A. Konsep Lansia Dan Proses Menua...............................................5
B. Teori Proses Menua...................................................................6
C. Perubahan–perubahan Yang Terjadi Pada Lansia........................7
BAB III...............................................................................................14
KESIMPULAN.......................................................................................14
A. Kesimpulan.............................................................................14
B. Saran.....................................................................................14
Daftar Pustaka....................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang hanya di mulai dari satu waktu
tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Memasuki usia tua berarti mengalami
kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit mengendur, rambut
memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk,
gerakan-gerakan lambat, dan postur tubuh yang tidak proforsional (Nugroho,2008).
Proses menua merupakan proses yang terus menerus/berkelanjutan secara alamiah
dan umumnya di alami oleh semua makhluk hidup, misalnya, dengan terjadinya kehilangan
jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain, hingga
tubuh mati sedikit demi sedikit. Kecepatan proses menua setiap individu pada organ tubuh
tidak akan sama. Adakalanya seseorang belum tergolong lanjut usia/masih muda, tetapi telah
menunjukkan kekurangan yang mencolok. Banyak teori yang membahas tentang penuaan ini,
seperti teori biologis, non genetik, sosiologis dan psikologis. Umumnya proses menua ini
dipengaruhi oleh proses intren tubuh misalnya adanya penurunan sistem tubuh dan dapat juga
dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi sosial misalnya adanya radikal bebas yang dapat
mempercepat proses penuaan dan lingkungan sosial yang sibuk yang cepat menyebabkan suatu
kelelahan,
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana proses penuaan dari sudut pandang teori biologis?
2. Bagaimana Perubahan–perubahan Yang Terjadi Pada Lansia?
A. Tujuan
Secara umum penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami teori
proses penuaan khususnya pada teori biologisnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia Dan Proses Menua
1) Pengertian lansia
Menurut World Hearth Organization (WHO), lanjut usia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan
terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan
Seseorang dikatakan lansia ialah apabila berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor tertentu
tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani,rohani maupun sosial (Nugroho,
2012).
2) Pengertian Proses Penuaan
Kelenjar endokrin adalah kelenjar buntu dalam tubuh manusia yang memproduksi
hormone. Hormone pertumbuhan berperan sangat penting dalam pertumbuhan,
pematangan, pemeliharaan, dan metabolisme organ tubuh. Yang termasuk hormone
kelamin adalah :
a. Menurunnya sekresi hormone kelamin seperti progesterone, estrogen, dan
testoteron
b. Menurunnya produksi aldosterone
Berat otak menurun 10-20 % (setiap orang berkurang sel saraf otaknya
dalam setiap harinya).
Cepat menurun hubungan persarafan.
Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan
stress.
Mengecilnya saraf panca indra : berkuranganya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya saraf penciuman dan perasa, lebih sensitive
terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan tehadap dingin.
Kurang sensitive terhadap sentuhan.
a. Ginjal
Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui urin, darah
yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan (unit) terkecil dari ginjal yang disebut
nefron (tepatnya di glomerulus ). Kemudian mengecil dan nefron menjadi atrofi,
aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 % , fungsi tubulus berkurang akibatnya
kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria
(bisanya ±1) BUN ( Blood Urea Nitrogen) meningkat sampai 21 mg%, nilai
ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.
b. Vesika urinaria (kandung kemih)
Otot-otot menjadi lemah, kapastiasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan
frekuensi buang air seni meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada pria
lanjut usia sehingga mengakibatkan meningkatnya retensi urin.
c. Pembesaran prostat ± 75 % dialami oleh pria usia diatas 65 tahun
c. Rabaan
Indera peraba memberikan pesan yang paling intim dan yang paling
mudah untuk menterjemahkan. Bila indra lain hilang, rabaan dapat
mengurangi perasaan sejahtera. Meskipun resptor lain akan menumpul
dengan bertambahnya usia, namun tidak pernah hilang
d. Pengecap dan Penghidu
Empat rasa dasar yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Diantara semuanya,
rasa manis yang paling tumpul pada lansia. Maka jelas bagi kita mengapa
mereka membubuhkan gula secara berlebihan,. Rasa yang tumpul
menyebabkan kesukaan terhadap makanan yang asin dan banyak
berbumbu. Harus dianjurkan pengunaan rempah, bawang, bawang puti,
dan lemon untuk mengurangi garam dalam menyedapkan masakan
i.) Sistem Integumen
Fungsi kulit meliputi proteksi, perubahan suhu, sensasi, dan ekskresi. Dengan
bertambahnya usia,terjadilah perubahan intrinsic dan ekstrinsik yang mempengaruhi
penampilan kulit :
Kulit mengkerut atau keriput akibat hilangnya jaringan lemak
Permukaan kulit kasar dan bersisik (karena hilangnya proses kreatinisasi serta
perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis)
Menurunnya respon terhadap trauma
Mekanisme proteksi kulit menurun : produksi serum menurun, penurunan
serum menurun, gangguan pigmentasi kulit
Kulit kepala dan rambut menipis berarna kelabu
Rambut dalam hidup dan telinga menebal
Berkurangnya elastisitas akibat dan menurunnya cairan dan vaskularisasi
Pertumbuhan kuku lebih lambat
Kuku jari menjadi keras dan rapih
Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk
Kelenjar keringat berkurangnya jumlah dan fungsinya
Kuku menjadi pudar, kurang bercahaya
Terdapat berbagai teori mengenai proses penuaan, salah satunya teori biologi
yang terbagi menjadi 6 teori, yaitu: Teori Keterbatasan Hayflick (Hayflick Limit
Theory), Teori kesalahan (Error Theory), Teori Pakai dan Usang (Wear &Tear
Theory ), Teory Radikal Bebas (Free Radical Theory), Teori Imunitas (Immunity
Theory), dan Teori Ikatan Silang (Cross Lingkage Theory).
B. Saran
Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengerti dan
memahami mengenai teori tentang proses menua teori biologis.
Daftar Pustaka
Azzahra, AH. 2019. Konsep lansia dan proses menua. http://epints.umpo.ac.id
(diakses tanggal 19 desember 2021)
Maryam, R. Siti, ddk. 2012. Mengenal usia lanjut dan perawatannya, Jakarta:
salemba medika
Kholifah , Nur, Siti. 2019. Keperawatan Gerontik.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Keperawatan-Gerontik-Komprehensif.pdf