Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERUBAHAN BIOLOGIS/ FISIK PADA LANSIA

DI susun oleh :

Kelompok 3

Ansar (20010002)

Safitri ibriyanti ( 20010027 )

Meyrina anggely balie (20010018)

Rinaldi aswan (20010025)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA MANDIRI POSO


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena
atas rahmat dan karunianya dan atas izin nya kami di berikan kemudahan dan
kelancaran sehingga dapat menyelesaikan makalah ini, tentang “perubahan
biologis/fisik pada lansia sholawat dan salam yang selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW yang juga senantiasa menjadi sumber teladan untuk umat
manusia

Terima kasih kami ucapkan pada kedua orang tua yang selalu mendukung dan
mendoakan untuk kelancaran penyelesaian makalah ini, terima kasih juga pada
teman-teman dan terutama kepada ibu Ns. Fauzia H. Tambuala,M.Kep sebagai
dosen pengampuh dalam mata kulia keperawatan gerontik yang telah memberikan
pengarahan kepada kami dalam membuat makalah ini

Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada kami khususnya pada para
pembaca namun demikian, kami sangat menyadari bahwa dalam penyajian
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima setiap
kritik dan saran dari pembaca dengan tangan terbuka

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Tujuan...................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................5
A. Definisi Lanjut Usia.............................................................................................5
B. Klasifikasi Lanjut Usia........................................................................................5
C. Proses Menua........................................................................................................5
D. Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Proses Menua...............................8
BAB III...........................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat
menjadi rapuh disertai dengan menurunnya cadangan hampir semua sistem
fisisologis dan disertai pula dengan meningkatnya kerentanan terhadap
penyakit dan kematian. Pendapat lain mengatakan bahwa menua merupakan
suatu proses menghilangnya secara berlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri serta mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas termasuk infeksi dan
kemampuan untuk memperbaiki kerusakan yang diderita (Suryadi, 2003).

Pada lansia terdapat banyak perubahan yang terjadi mencakup perubahan-


perubahan fisik, mental, psikososial, dan perkembangan spiritual. Perubahan
fisik mencakup perubahan pada persarafan, penglihatan, kardiovaskuler, dan
lain-lain. Menurut Kuntjoro (2002)

B. Tujuan
Makalah ini dimasukkan sebagai pedoman, agar mahasiswa dan dosen
mengetahui tentang perubahan-perubahan yang lazim terjadi pada proses
menua salah satunya biologis (fisik).

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimksud dengan usia lanjut dan proses menua?.
2. Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada proses menua?.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Lanjut Usia


Lanjut usia menurut Stanley, Blair, & Beare (2005) terjadi pada setiap
individu dapat diprediksi terjadinya perubahan secara fisik dan perilaku,
proses menua secara biologis yang umum terjadi dan akan di alami oleh
semua orang. Lansia adalah kenyataan kejadian biologi yang terjadi seiring
dengan berjalannya waktu (Hayflick 1994 dalam Stanhope & Lancaster
2004). Menurut Fatmawati (2010). Lanjut usia merupakan periode penutup
dalam rentang hidup seseorang atau suatu periode dimana seseorang telah
beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak
dari waktu yang penuh dengan manfaat (Hurlock, 2004).

B. Klasifikasi Lanjut Usia


Klasifikasi lanjut usia menurut WHO terbagi menjadi 4 antara lain:
1. Usia pertengahan (middle age), usia 60-74.
2. Lansia (edderly), yaitu usia 60-74 tahun.
3. Lansia tua (old), yaitu usia 75-90 tahun.
4. Lansia sangat tua (very old), yaitu usia 90 tahun keatas.

C. Proses Menua
Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang hanya di mulai dari
satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menua
merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik
secara biologis, maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami
kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,

5
penglihatan semakin memburuk, gerakan-gerakan lambat, dan postur tubuh
yang tidak proforsional (Nugroho, 2008).

Dalam buku keperawatan gerontik dan geriatric, Wahyudi Nugroho (2008)


mengatakan bahwa menua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan dari jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang di
derita. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia secara perlahan
mengalami kemunduran struktur dan fungsi organ. Kondisi ini jelas
menunjukkan bahwa proses menua itu merupakan kombinasi dari bermacam-
macam faktor yang saling berkaitan yang dapat mempengaruhi kemandirian
dan kesehatan lanjut usia, termasuk kehidupan seksualnya.

Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, salah satunya
yaitu teori biologi, antara lain:
a. Teori Jam Genetik
Teori genetik menyebutkan bahwa manusia secara genetik sudah
terprogram bahwa material didalam inti sel di katakan bagaikan
memiliki jam genetis terkait dengan frekuensi mitosis. Teori ini di
dasarkan pada kenyataan bahwa spesies-spesies tertentu memiliki
harapan hidup (lifespan) yang tertentu. Manusia memiliki rentang
kehidupan maksimal sekitar 110 tahun, sel- sel di perkirakan hanya
mampu membela sekitar 50 kali, sesudah itu akan mengalami
deteriorasi (Padila, 2013).
b. Wear and Tear Theory
Menurut teori wear and tear disebutkan bahwa proses menua terjadi
akibat kelebihan usaha dan stres yang menyebabkan sel tubuh
menjadi lelah dan tidak mampu meremajakan fungsinya (Padila,
2013).

6
c. Teori Stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel – sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan
lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel- sel
tubuh telah terpakai (Padila, 2013).
d. Show Immunology Theory
Sistem imun menjadi kurang efektif dalam mempertahankan diri,
regulasi dan responbilitas. Didalam proses metabolisme tubuh, suatu
saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang
tidak dapat bertahan sehingga zat tersebut menjadi jaringan lemah
(Padila, 2013).
e. Teori Radikal Bebas
Radikal bebas terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas
mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti
karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat
melakukan regenerasi (Padila, 2013).
f. Teori Rantai Silang
Kolagen yang merupakan unsur penyusun tulang diantara susunan
molecular, lama kelamaan akan meningkat kekakuanya(tidak
elastis), hal ini disebabkan oleh karena sel- sel yang sudah tua dan
reaksi kimianya menyebabkan jaringan yang sangat kuat (Padila,
2013).
g. Teori Mutasi Somatik
Terjadi kesalahan dalam proses transkrip DNA dan RNA dan dalam
proses translasi RNA protein/enzim. Kesalahan ini terjadi terus-
menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi organ atau
perubahan sel normal menjadi sel kanker atau penyakit (Sofia,
2014).
h. Teori NutrisiIntake nutrisi yang baik pada setiap perkembangan akan
membantu meningkatkan makanan bergizi dalam rentang hidupnya,
maka ia akan lebih lama sehat. (Sofia, 2014).

7
D. Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Proses Menua
1. Perubahan-perubahan Biologis (Fisik)
a. Sel
1) Lebih sedikit jumlahnya
2) Lebih besar ukurannya
3) Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan
intraselular
4) Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah dan hati
5) Jumlah sel otak menurun
6) Terganggunya mekanisme perbaikan sel
7) Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%
b. Sistem Persarafan
1) Berat otak menurun 10-20%.
2) Cepatnya menurun hubungan persarafan
3) Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya
dengan stress
4) Mengecilnya saraf panca indera. Berkurangnya penglihatan,
hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan perasa,
lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya
ketahanan terhadap dingin.
5) Kurang sensitif terhadap sentuhan
c. Sistem Pendengaran
1) Presbiakusis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya
kemampuan pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara tidak jelas, sulit
mengerti kata-kata.
2) Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis
3) Terjadinya pengumpulan cerumen dapat mengeras karena
meningkatnya keratin

8
4) Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang
mengalami ketegangan jiwa/stress
d. Sistem Penglihatan
1) Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap
sinar.
2) Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
3) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, jelas
menyebabkan gangguan penglihatan.
4) Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi
terhadap kegelapan lebih lambat,dan susah melihat dalam
cahaya gelap.
5) Hilangnya daya akomodasi
6) Menurunnya lapangan pandang: berkurang luas pandangannya.
7) Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau pada
skala.
e. Sistem Kardiovaskuler
1) Elastisitas, dinding aorta menurun
2) Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
4) Kehilangan elastisitas pembuluh darah : kurangnya efektivitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari
tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan tekanan
darah menurun menjadi 65 mmHg (mengakibatkan pusing
mendadak)
5) Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya
resistensi dari pembuluh darah perifer; sistolis normal ± 170
mmHg. Diastolis normal ± 90 mmHg.
f. Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh

9
pada pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu
termostat, yaitu menetapkan suatu suhu tertentu, kemunduran terjadi
berbagai faktor yang mempengaruhinya. Yang sering ditemui, antara
lain :
1) Temperatur tubuh menurun secara fisiologik ± 35°C ini
diakibatkan metabolisme tubuh yang menurun
2) Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi
panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot

g. Sistem Respirasi
1) Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku
2) Menurunnya aktivitas dari silia
3) Paru-paru kehilangan elastisitas ; kapasitas residu meningkat,
menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafsan maksimum
menurun, dan kedalaman bernafas menurun.
4) Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang
5) O₂ pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.
6) CO₂ pada arteri tidak berganti.
7) Kemampuan untuk batuk berkurang.
8) Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan otot pernapasan
akan menurun seiring dengan pertambahan usia.
h. Sistem Gastrointestinal
1) Kehilangan gigi ; penyebab utama adanya periodontal disease
yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi
kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
2) Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis dari
selaput lendir, atropi indera pengecap (± 80%), hilangnya
sensitifitas dari saraf pengecap tentang rasa asin, asam dan pahit.
3) Esofagus melebar
4) Lambung ; rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun),
asam lambung menurun, waktu mengosongkan menurun.

10
5) Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
6) Fungsi absorpsi melemah (daya absorpsi terganggu).
7) Liver (hati) ; makin mengecil dan menurunnya tempat
penyimpanan, berkurangnya aliran darah.
8) Menciutnya ovari dan uterus.
9) Atrofi payudara.
10) Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa,
meskipun adanya penurunan secara berangsur-angsur.
11) Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun (asal
kondisi baik), yaitu :
- Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut
usia.
- Hubungan seksual secara teratur membantu
mempertahankan kemampuan seksual.
- Tidak perlu cemas karena merupakan perubahan alami.
12) Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus,
sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali, dan
terjadi perubahan-perubahan warna.
i. Sistem genitourinaria
1) Ginjal
Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh,
melalui urine darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan
(unit) terkecil dari ginjal yang disebut nefron (tepatnya di
glomerulus). Kemudian mengecil dan nefron menjadi atrofi,
aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%, fungsi tubulus
berkurang akibatnya; kurangnya kemampuan mengkonsentrasi
urin, berat jenis urin menurun proteinuria (biasanya +1); BUN
(Blood Urea Nitrogen) meningkat sampai 21% mg; nilai
ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.
2) Vesika Urinaria (Kandung Kemih)

11
Otot-otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml
atau menyebabkan frekuensi buang air seni meningkat, vesika
urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga
.mengakibatkan meningkatnya retensi urin.
3) Pembesaran prostat ± 75% dialami oleh pria usia di atas 65
tahun.
4) Atrofi vulva
5) Vagina
Orang-orang yang makin menua sexual intercourse masih juga
membutuhkannya; tidak ada batasan umur tertentu fungsi
seksual seseorang berhenti; frekuensi sexual intercourse
cenderung menurun secara bertahap tiap tahun tetapi kapasitas
untuk melakukan dan menikmati berjalan terus sampai tua.
j. Sistem Endokrin
1) Produksi dari hampir semua hormon menurun.
2) Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.
3) Pituitari
Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya di
dalam pembuluh darah; berkurangnya produksi dari ACTH,
TSH, FSH, dan LH.
4) Menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR (Basal
Metabolic Rate), dan menurunnya daya pertukaran zat.
5) Menurunnya produksi aldosteron
6) Menurunnya sekresi hormon kelamin, misalnya : progesteron,
estrogen, dan testoteron.
k. Sistem Kulit (Integumentary System)
1) Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
2) Permukaan kulit kasar dan bersisik (karena kehilangan proses
keratinasi serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel
epidermis).
3) Menurunnya respon terhadap trauma.

12
4) Mekanisme proteksi kulit menurun :
- Produksi serum menurun.
- Penurunan produksi VTD.
- Gangguan pegmentasi kulit.
5) Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.
6) Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
7) Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan
vaskularisasi.
8) Pertumbuhan kuku lebih lambat.
9) Kuku jari menjadi keras dan rapuh.
10) Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.
11) Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya.
12) Kuku menjadi pudar, kurang bercahaya.
l. Sistem muskuloskeletal (musculosceletal system)
1) Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh.
2) Kifosis.
3) Pinggang, lutut dan jari-jari pergelangan terbatas.
4) Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya
berkurang).
5) Persendian membesar dan menjadi kaku.
6) Tendon mengerut dan mengalami skelerosis.
7) Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil): serabut-serabut
otot mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi lamban,
otot-otot kram dan menjadi tremor.
8) Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lansia adalah kenyataan kejadian bioloigis yang terjadi seiring dengan
berjalannya waktu yang mana menurut WHO klasifikasi lansia terbagi
menjadi 4 yaitu usia pertengahn, usia lansia, usia lansia tua dan usia lansia
sangat tua. Ada beberapa perubahan yang terjadi pada lansia salah satunya
yaitu perubahan biologis atau fisik.
B. Saran
Seletah kita mengetahui apa itu lansia dan beberapa klasifikasi dari lansia
serta perubahan apa saja yang terjadi pada lansia kita harus bisa menghadapi
lansia-lansia dengan sebaik mungkin dan memahami perubahan-perubahan
yang terjadi pada lansia.

14
15

Anda mungkin juga menyukai