Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK

PERUBAHAN BIOLOGI YANG LAZIM TERJADI PADA PROSES MENUA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Gerontik

Dosen : Hernida Warni,S.Kep,.Ns,.M.Kes

KELOMPOK 1:

1. Silvina Wulandari (205140001)


2. Khairunnisa (205140007)
3. Vivian Meika Arly (205140008)
4. Santi Sopharina (205140028)
5. Septi Melinda Sari (205140036)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
karena ini kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun dalam penulisan
makalah ini, materi yang akan dibahas adalah “Perubahan Biologi yang Lazim Terjadi
pada Proses Menua”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak


terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan dapat menambah
wawasan kita, serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, 12 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................1


1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan........................................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 3

2.1 Konsep Lanjut Usia...................................................................... 3

2.1.1 Pengertian Lansia.............................................................


2.1.2 Pengertian Proses Menua............................................... 3

2.2 Perubahan-perubahan Biologis (Fisik) yang Terjadi pada


Proses Menua...............................................................................3

2.2.1 Perubahan Pada Sel........................................................ 3


2.2.2 Perubahan Pada Sistem Muskuloskeletal.......................4
2.2.3 Perubahan Pada Sistem Kardiovaskular.........................4
2.2.4 Perubahan Pada Sistem Respirasi.................................. 5
2.2.5 Perubahan Pada Sistem Pencernaan (Metabolisme)...... 5
2.2.6 Perubahan Pada Sistem Perkemihan.............................. 6
2.2.7 Perubahan Pada Sistem Reproduksi...............................6
2.2.8 Perubahan Pada Sistem Pendengaran.............................6
2.2.9 Perubahan Pada Sistem Integumen................................ 7
2.2.10 Perubahan Pada Sistem Persyarafan............................ 7
2.2.11 Perubahan Pada Sistem Penglihatan............................ 8
2.2.12 Perubahan Pada Sistem Pengaturan Suhu Tubuh.........8

BAB III PENUTUP........................................................................................ 9

3.1 Kesimpulan...............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (Ratnawati, 2017).
Meskipun demikian lansia sering mengalami kecemasan hingga depresi, mereka
mengatakan kekhawatiran tentang rasa takutnya terhadap kematian, kehilangan
keluarga, atau teman karib, kedudukan sosial, pensiun dari pekerjaan atau kondisi
fisik yang tidak memungkinkan lagi untuk beraktivitas, sehingga membuat seorang
lansia merasa tidak berguna.
Semua orang akan mengalami proses menua, dimana pada masa ini orang
mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak
dapat melakukan tugasnya sehari-hari secara maksimal. Secara umum, manusia ingin
hidup panjang, untuk itu berbagai upaya dilakukan, meskipun demikian muncul
kesadaran akan datangnya kematian sebagai tahap terakhir kehidupannya di dunia ini.
Proses menua pada manusia merupakan peristiwa yang alamiah yang tidak dapat
dihindari dan menjadi lansia yang sehat merupakan suatu rahmat. (Mangoenprasodjo.
2005). Menjadi tua adalah suatu proses yang natural dan kadang-kadang tidak terlihat
mencolok, penuaan akan terjadi di semua sistem tubuh manusia dan tidak semua
sistem akan mengalami kemunduran dalam waktu yang bersamaan. (Pudjiastuti.
2003).
Pada usia lanjut, akan terjadi penurunan kondisi fisik atau biologis, kondisi
psikologis dan kondisi perubahan sosial. Para usia lanjut, maupun masyarakat
beranggapan bahwa seakan-akan tugasnya sudah selesai, mereka berhenti bekerja dan
semakin mengundurkan diri dalam pergaulan bermasyarakat. (Tamher dan
Noorkasiani. 2009).

1
1.2 Tujuan Penulisan
1. Apa pengertian lanjut usia dan proses menua?
2. Bagaimana Perubahan Biologis yang dialami oleh Lansia pada Proses Menua?
3. Apa Saja Perubahan-perubahan Biologis (Fisik) pada Proses Menua?

1.3 Manfaat Penulisan


1. Untuk Mengetahui pengertian lanjut usia dan proses menua
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Perubahan Biologis yang dialami oleh Lansia
pada Proses Menua
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Perubahan-perubahan Biologis (Fisik) pada Proses
Menua

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Konsep Lanjut Usia


2.1.1 Pengertian Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (Ratnawati, 2017).

2.1.2 Pengertian Proses Menua


Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses
alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan
tua (Nugroho, 2006).
Proses menua merupakan suatu proses yang alami dan menjadi bagian dari
proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu.
Manusia tidak akan secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak,
dewasa dan akhirnya menjadi tua (Kholifah, 2016).

2.2 Perubahan-perubahan Biologis (Fisik) yang Terjadi pada Proses Menua


2.2.1 Perubahan Pada Sel
Perubahan yang terjadi pada sel antara lain:
1) Lebih sedikit jumlahnya
2) Lebih besar ukurannya
3) Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraselular
4) Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah dan hati
5) Jumlah sel otak menurun
6) Terganggunya mekanisme perbaikan sel
7) Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%

3
2.2.2 Perubahan Pada Sistem Muskuloskeletal
Sebagian besar lansia mengalami perubahan postur, penurunan rentang
gerak, dan gerakan yang melambat. Perubahan ini merupakan contoh dari
banyaknya karakteristik normal lansia yang berhubungan dengan proses menua.

1) Struktur tulang
a) Penurunan massa tulang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan
lemah.
b) Columna vetebralis mengalami kompresi sehigga menyebabkan
penurunan tinggi badan.
c) Kifosis.
d) Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya
berkurang).
2) Kekuatan otot
a) Regenerasi jaringan otot berjalan lambat dan massa otot berkurang.
b) Otot lengan dan betis mengecil dan menggelambir.
c) Seiring dengan inaktivitas otot kehilangan fleksibilitas dan
ketahanannya.
d) Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil): serabut-serabut otot
mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot
kram dan menjadi tremor.
e) Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.
f) Tendon mengerut dan mengalami skelerosis.
3) Sendi
a) Keterbatasan rentang gerak.
b) Kartilago menipis sehingga sendi menjadi kaku, nyeri dan
mengalami inflamasi.
c) Pinggang, lutut dan jari-jari pergelangan terbatas.

2.2.3 Perubahan Pada Sistem Kardiovaskular


Perubahan yang terjadi pada sistem Kardiovaskular antara lain:
1) Elastisitas, dinding aorta menurun
2) Katup jantung menebal dan menjadi kaku

4
3) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun.
4) Curah jantung menurun (isi semenit jantung menurun)
5) Kehilangan elastisitas pembuluh darah: perubahan posisi dari tidur ke
duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah menurun
menjadi 65 mmHg (mengakibatkan pusing mendadak)
6) Tekanan darah meninggi akibat resistensi dari pembuluh darah perifer
meningkat. sistole normal ± 170 mmHg. Diastole normal ± 95 mmHg.

2.2.4 Perubahan Pada Sistem Respirasi


Perubahan lansia yang terjadi pada sistem respirasi adalah
penurunan pada organ tubuhnya, termasuk sistem respirasi, yaitu:
1) otot-otot pernafasan mengalami kelemahan akibat atrofi, kehilangan
kekuatan dan menjadi kaku,
2) Aktivitas silia menurun
3) Paru-paru kehilangan elastisitas,
4) Menarik nafas dalam lebih berat,
5) Berkurangnya elastisitas bronkus
6) Serta kapasitas pernafasan maksimal menurun dan kedalaman nafas.

2.2.5 Perubahan Pada Sistem Pencernaan (Metabolisme)


Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia adalah adanya
perubahan sistem pencernaan diantaranya gigi dan indera perasa menurun sehingga
lansia cenderung menghindari makanan seperti sayur dan buah yang banyak
mengandung serat, dimana keadaan ini justru dapat memicu terjadinya konstipasi.
Penurunan fungsi sensorik, penciuman, pendengaran, penglihatan dan
sentuhan yang menurun juga menyebabkan penurunan nafsu makan pada lansia
Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti
perut kembung, nyeri perut dan susah buang air besar atau konstipasi.

5
2.2.6 Perubahan Pada Sistem Perkemihan
Perubahan yang terjadi pada sistem perkemihan antara lain:
1) Penurunan kapasitas kandung kemih menyebabkan frekuensi buang air
seni meningkat,
2) Kandung kemih pada pria lansia sulit dikosongkan sehingga
mengakibatkan retensi urin meningkat
3) Terjadinya pembesaran kelenjar prostat pada pria
4) Inkontinensia urine

2.2.7 Perubahan Pada Sistem Reproduksi


Perubahan yang terjadi pada Sistem Genitalia ketika memasuki fase lanjut
usia (lansia) pada wanita dan pria antara lain:

1) Wanita

- Vagina mengalami kontraktur dan mengecil.


- Serviks tidak lagi menonjol ke dalam vagina. Mukosa genitalia menipis
- Uterus mengalami menyusut dan dindingnya menipis, miometrium
menjadi sedikit dan lebih banyak jaringan fibrotik
- Ovarium : Setelah menopause, ukuran sel telur mengecil dan
permukaannya menjadi “keriput”
- Payudara akan menyusut dan menjadi datar (atrofi payudara)
2) Pria
- Pembesaran prostat
- Testis masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun ada
penurunan secara berangsur-angsur.

2.2.8 Perubahan Pada Sistem Pendengaran


Perubahan yang terjadi pada sistem pendengaran antara lain:
1) Presbiakuisis (gangguan pendengaran). Hilangnya kemampuan/daya
pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau
nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata,
50 % terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.

6
2) Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis
3) Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya
keratin
4) Pendengaran menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa
atau stress
5) Tinitus (bising yang bersifat mendengung, bisa bernada ting- gi atau
rendah, bisa terus-menerus atau intermiten).
6) Vertigo (perasaan tidak stabil yang terasa seperti bergoyang atau
berputar).

2.2.9 Perubahan Pada Sistem Integumen


1) Kulit mengkerut atau keriput akibat hilangnya jaringan lemak
2) Permukaan kulit kasar dan bersisik (karena hilangnya proses
kreatinisasi serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis)
3) Menurunnya respon terhadap trauma
4) Kulit kepala dan rambut menipis berarna kelabu
5) Rambut dalam hidung dan telinga menebal
6) Pertumbuhan kuku lebih lambat
7) Kuku jari menjadi keras dan rapuh
8) Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk
9) Kelenjar keringat berkurangnya jumlah dan fungsinya
10) Kuku menjadi pudar, kurang bercahaya

2.2.10 Perubahan Pada Sistem Persyarafan


Perubahan yang terjadi pada sistem persyarafan antara lain:
1) Berat otak menurun 10-20 % (setiap orang berkurang sel saraf otaknya
dalam setiap harinya).
2) Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan
stress.

7
3) Mengecilnya saraf panca indra : berkuranganya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya saraf penciuman dan perasa, lebih sensitive
terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan tehadap dingin.
4) Kurang sensitive terhadap sentuhan.

2.2.11 Perubahan Pada Sistem Penglihatan


Perubahan yang terjadi pada sistem penglihatan antara lain:
1) Spingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar
2) Kornea lebih berbentuk sfesis (bola)
3) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, jelas
menyebababkan gangguan penglihatan
4) Meningkatnya ambang, pengamatan sinar dan daya adaptasi terhadap
kegelapan, lebih lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap
5) Presbiopia; sulit melihat dekat yang dipengaruhi berkurangnya
elastisitas lensa.
6) Menurunnya lapang pandang,: berkurangnya luas pandangan
7) Menurunnya daya membedakan warna biru/hiijau pada skala

2.2.12 Perubahan Pada Sistem Pengaturan Suhu Tubuh


Pada pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja sebagai termostat,
yaitu menetapkan suatu suhu tertentu. Kemunduran terjadi karena beberapa faktor
yang memengaruhinya, yang sering ditemui antara lain yaitu:
1) Temperature tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologis ±35oC ini
akibat metabolisme yang menurun.
2) Pada kondisi ini, lansia akan merasa kedinginan dan dapat pula
menggigil, pucat, dan gelisah.
3) Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang
banyak sehingga terjadi penurunan aktifitas otot.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya
dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga
tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2006).
Proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat
dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup. Memasuki usia tua
banyak mengalami kemunduran misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan
kulit menjadi keriput karena berkurangnya bantalan lemak, rambut memutih,
pendengaran berkurang, penglihatan memburuk, gigi mulai ompong, aktivitas
menjadi lamban, nafsu makan berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga
mengalami kemunduran. Usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun
atau lebih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agustina,2018.Keperawatan Gerontik.Jombang:Icme Press

UMPO.Teori Proses Menua.11 Oktober 2023.Dikutip dari

http://eprints.umpo.ac.id/8215/4/BAB%202.pdf

Poltekkes,Jogja.Pengertian Lansia.11 Oktober 2023.Dikutip dari

http://eprints.umpo.ac.id/8215/4/BAB%202.pdf

FIK,UMJ.Konsep Dasar Menua.11 Oktober 2023.Dikutip dari

http://perpus.fikumj.ac.id/index.php?p=fstreampdf&fid=11652&bid=4651#:~:text
Proses%20menua%20merupakan%20proses%20sepanjang%20hidup%2C%20tida
%20hanya%20dimulai%20dari,anak%2C%20dewasa%2C%20dan%20tua
Unimus.Teori Biologis Menua.12 Oktober 2023.Dikutip dari

http://repository.unimus.ac.id/4520/5/BAB%20II.pdf

iii

Anda mungkin juga menyukai