DISUSUN OLEH:
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Analisa Jurnal Trend Dan Issue Keperawatan Gerontik ” meskipun masih jauh dari
kesempurnaan.
Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu tugas pada
mata kuliah Keperawatan Gerontik. Dalam kesempatan ini tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini. Atas bantuan dan dorongannya, semoga mendapat balasan dari Allah SWT, dan
kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya serta bagi pembaca
pada umumnya.
Karena sifat keterbatasan yang dimiliki, maka saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan, dan semoga makalah ini dapat menjadi titik sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORITIS........................................................................................4
A. Fenomena Lansia....................................................................................................4
B. Fenomena Demografi.............................................................................................5
C. Permasalahan Pada lansia.......................................................................................5
D. Pendekatan Perawatan Gerontik (Lanjut Usia)......................................................6
E. Masalah Kesehatan Gerontik..................................................................................6
F. Upaya Pelayanan Kesehatan Terhadap Lansia.......................................................7
G. Peran Perawat..........................................................................................................8
H. Program Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan Lansia...............................9
BAB III KESIMPULAN & SARAN..............................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
(BKKBN) ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek
ekonomi dan aspek social. Secara biologis penduduk lansia adalah penduduk yang
mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan menurunnya
daya tahan fisik sehingga rentannya terhadap penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. Hal ini disebabkan karena perubahan berbagai macam dalam struktur,
fungsi, sel dan jaringan serta sistem organ. Secara ekonomi penduduk lansia lebih
dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Banyak orang
beranggapan bahwa tidak lagi memberikan banyak manfaat bahkan ada yang
sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua sering sekali dipersepsikan secara
negative sebagai beban keluarga dan masyarakat. Dari aspek social, penduduk
Keinginan semua orang adalah bagaimana agar tetap tegar dalam menjalani hari
tua yang berkualitas dan penuh makna. Hal ini dapat dipertimbangkan mengingat
usia harapan hidup penduduk yang semakin meningkat. Menjadi tua adalah suatu
proses naturnal dan kadang-kadang tidak tampak mencolok. Penuaan akan terjadi
pada semua sistem tubuh manusia dan tidak semua sistem akan mengalami
kemunduran pada waktu yang sama. Meskipun proses menjadi tua merupakan
1
gambaran yang universal, tidak seorangpun mengetahui dengan pasti penyebab
penuaan atau mengapa manusia menjadi tua pada saat usia yang berbeda-beda.
Penuaan terjadi tidak secara tiba-tiba, tetapi berkembang dari masa bayi,
anak-anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Seseorang dengan usia kronologis 70
tahun mungkin dapat memiliki usia fisiologis seperti orang usia 50 tahun. Atau
Menua bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus
diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia
dengan penurunan kualitas hidup sehingga status lansia dalam kondisi sehat atau
sakit.
berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia, kelompok lansia, keluarga, Panti
Sosial Tresna Wreda (PSTW), Sarana pelayanan kesehatan tingkat dasar (primer),
diperuntukkan khusunya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu
adalah yang didalamnya ada keluarga lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang
2
terus menerus meningkat dan banyaknya keluarga yang berisiko tentunya menurut
tentunya membangun “ Indonesia Sehat 2010 “ yang salah satu strateginya adalah
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana analisaa trend dan issue pada keperawatan gerontik?”
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini salah satunya untuk memenuhi tugas
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Fenomena Lansia
1. Pengertian
Menurut pasal UU No.13 tahun1998 pasal 1 ayat (2), (3), (4) tentang
kesehatan dikatakan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia
lebih dari 60 tahun. Menurut Wirakartakusumah lansia adalah seorang pria atau
wanita yang berusia enam puluh tahun keatas baik secara masih
berkemampuan atau pun karena sesuatu hal tidak lagi mampu berperan aktif
dalam pembangunan.
2. Teori-teori Proses Menua
a. Teori Biologi
1) Teori seluler
Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu
dan kebanyakan sel-sel tubuh di program untuk membelah 50 kali.
Jika sebuah sel pada lansia dilepas dari tubuh da dibiakkan
dilaboratorium, lalu diobservasi, jumlah sel-sel yang akan
membelah,jumlah sel yang akan membelah akan terlihat sedikit.
2) Teori Genetik
Menurut teori ini manula telah di program secara genetic untuk
species-species tertentu. Tiap species mempunyai didalam nuclei (inti
selnya) suatu jam genetic yang telah diputar menurut suatu replikasi
tertentu.
3) Sintesis Protein
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada
lansia. Proses kehilangan elastisitas ini dihubungkan dengan adanya
perubahan kimia pada komponen protein daalam jaringan tersebut.
4) Sistem Imun
Kemampuan sistem imun mengalami kemunduran pada masa
penuaan.
b. Teori Psikologis
1) Aktivitas atau Kegiatan
Seorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memelihara
keaktifannya setelah menua. Sense of integrity yang di bangun di
masa mudanya tetap terpelihara di masa tua.
2) Kepribadian berlanjut
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada usia lanjut.
Identity pada lansia yang sudah mantap memudahkan dalam
4
memelihara hubungan dengan masyarakat, melibatkan diri dengan
masalah di masyarakat, keluarga dan hubungan interpersonal.
c. Teori Pembebasan
Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan
kemunduran individu dengan individu lainnya
B. Fenomena Demografi
5
a. Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik
fisik,mental maupun sosial.
b. Rendahnya produktifitas kerja lansia.
c. Banyaknya lansia yang miskin,terlantar dan cacat
d. Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan
masyarakat individualistik.
e. Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu
kesehatan fisik lansia.
6
lansia sering menyebabkan sensitivitas emosional seseorang yang akhinya
menjadi sumber banyak masalah.
3. Pembatasan fisik
Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama
dibidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan
– peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya ganggun di dalam
hal mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan
ketergantunan yang memerlukan bantuan orang lain.
4. Palliative care
Pemberian obat pada lansia bersifat palliative care adalah obat tersebut
ditunjukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia. Fenomena
poli fermasi dapat menimbulkan masalah, yaitu adanya interaksi obat dan efek
samping obat. Sebagai contoh klien dengan gagal jantung dan edema mungkin
diobatai dengan dioksin dan diuretika. Diuretik berfungsi untu mengurangi
volume darah dan salah satu efek sampingnya yaitu keracunan digosin. Klien
yang sama mungkin mengalami depresi sehingga diobati dengan antidepresan.
Dan efek samping inilah yang menyebaban ketidaknyaman lansia.
7
h. Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia (mobility)
i. Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya (productivity)
j. Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan lansia (self help care
and family care)
3. Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan, yaitu
Promotif, prevention, diagnosa dini dan pengobatan, pembatasan kecacatan,
serta pemulihan.
G. Peran Perawat
1. Pengertian
Peran adalah seperangkat tingkh laku yang diharapkan orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam suatau sistem. Peran di pengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil (Kozier
Barbara, 1995:21).
2. Elemen Peran
Menurut pendapat Doheny (1982) ada beberapa elemen perawat professional
anatara lain:
a. Care Giver
Pada peran ini perawat diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai
dengan diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat
sederhana sampai pada masalah yang komplek. Memperhatikan individu
dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat harus memperhatikan klien
berdasarakan kebutuhan signifikan dari Klien.
b. Client Advocate
Client advocate ini merupakan tugas perawat yaitu bertanggung jawab
membentu klien dan keluarga dalam memberikan informasi lain yang di
perlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan
keperawatan yang di berikan.
c. Counselor
Konseling dapat dilakukan oleh perawat kepada keluarga dalam membantu
mengatasi masalah dan beradaptasi terhadap konsekuensi dari proses
menua yang dialami oleh lansia serta meningkatkan hubungan
interpersonal diantara anggota keluarga. maupun swasta dalam
memberikan pelayanan yang komprehensif pada keluarga dengan usia
lanjut tersebut.
d. Researcher
Perawat akan mengidentifikasi masalah penelitian yang terkait dengan
asuhan keperawatan keluarga dengan usia lanjut. Perawat merancang dan
menyelenggarakan penelitian sesuai dengan masalah yang telah
8
diidentifikasi. Hasil penelitian tersebut diidesiminasikan dan diaplikasikan
dalam praktek keperawatan keluarga dengan usia lanjut.
9
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Kesejahteraan penduduk usia lanjut karena kondisi fisik dan/atau mentalnya
tidak memungkinkan lagi untuk berperan dalam pembangunan, maka lansia perlu
mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat. Berbagai upaya telah
ketenagakerjaan dan lainnya telah dikerjakan pada berbagai tingkatan, yaitu tingkat
individu lansia, kelompok lansia, keluarga, Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW),
tingkat lanjutan, (tersier) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia.
B. Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang pembaca, terutama
mahasiswa keperawatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Setabudhi, Tony. (1999). Panduan Gerrotologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek Menjaga
keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama Nugroho, Wahyudi SKM. (1999). Perawatan Lanjut Usia. Jakarta: EGC
Sahar Juniati (2001) Keperawatan Gerontik, coordinator keperawatan komunitas,
fakultas ilmu kesehatan UI, Jakarta
Maryam, R siti. (2008). Mengenai Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
medika Situart dan Sundart. (2001) Keperawatan Medikal Bedah 1 Jakarta: EGC
Stikes (2009). Trend dan Isssue Keperwatan Gerontik
11