A 2021-2022
b. Gangguan ingesti
1) Perubahan membran mukosa oral b.d iritasi alkohol dan rokok, kemoterapi, terapi
radiasi, kurang nutrisi, kurangnya pengetahuan dalam pencegahan dan penanganan
lesi di mulut
2) Perubahan Pola Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. rasa nyeri di mulut,
kesulitan makan/menelan, perubahan mukosa oral
3) Nyeri b.d. perubahan membran mukosa oral dan ulcerasi, episode refluks gastric
4) Gangguan menelan b.d. obstruksi tumor di oesophageal
5) Kurangnya pengetahuan b.d persiapan pre dan perawatan post operasi
6) Risiko Gangguan integritas kulit b.d pemasangan gastrostomy
7) Risiko injury b.d. prosedur pembedahan (perdarahan, bersihan jalan nafas yang
tidak efektif, kemungkinan infeksi luka, pneumothorax, atelektasis)
8) Risiko koping individu yang tidak adekuat b.d. perubahan boody image, prognosis
penyakit sebagai penyakit terminal
c. Gangguan digesti
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. penurunan absorbsi nutrien,
penurunan nafsu makan, nyeri abdomen, Mual muntah, kemungkinan obstruksi
gaster
2) Takut b.d kurangnya pengetahuan, perubahan body image, penyakit yang
mengancam kehidupan.
3) Manajemen pengaturan terapi yang tidak efektif b.d. kurangnya pengetahuan
penyebab ulcer, penanganan dan pencegahan kekambuhan
4) Risiko injury b.d. komplikasi post operatif, perdarahan, distensi, atelektasis
5) Nyeri b.d. injury pada mukosa gaster, erosi gaster, nyeri akibat insisi pembedahan
d. Gangguan eliminasi
1) Risiko kekurangan volume cairan b.d. muntah, penurunan reabsorbsi cairan di colon
2) Kurangnya pengetahuan b.d. persiapan operasi dan perawatan post operasi
3) Risiko gangguan body image b.d. perubahan gaya hidup akibat ostomy
4) Risiko koping yang tidak efektif b.d. stres akibat penyakit yang dideritanya,
eksaserbasi stres
5) Risiko manajemen pengaturan terapi yang tidak efektif b.d. perawatan ostomy,
irigasi, kemungkinan komplikasi yang berhubungan dengan colostomy
9. Kasus fiktif : DM ada luka gangren. Masalah keperawatan yang tepat untuk ditegakkan
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan perubahan status metabolik
(neuropati perifer) ditandai dengan gangren pada ekstremitas
10. Kasus fiktif : DM Tipe 2 ada ulkus sudah infeksi. Tindakan keperawatan utama
14. Kasus fiktif : DM dengan ada luka sudah infeksi. Masalah prioritas keperawatan
32. Klasifikasi DM
a. DM tipe 1
prevalensi ± 10%, seringkali terdiagnosis pada usia anak-anak, dan seumur hidupnya
tergantung dengan insulin
b. DM tipe 2
prevalensi ± 90%, pada usia dewasa
c. DM tipe lain : tumor, infeksi, obat-obatan, penyakit sistem imune
d. DM gestasional : DM saat kehamilan
34. Manajemen DM
a. Kendali Glukosa
1) Diet/gaya hisup sehat
2) Aktifitas jasmani
3) Obat/insulin
b. Kendali Penyakit Penyerta
1) Dislipidemia
2) Hipertensi
3) Obesitas
4) Penyakit jantung koroner
c. Penapisan/Pengelolaan Komplikasi
1) Retinopati
2) Nefropati
3) Neuropati
4) Peny.kardiovaskular
5) Komplikasi lain
50. Diagnosa keperawatan yang tepat pada pasien dampak obat anaestesi
a. bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Nyeri
c. Resiko Hipotermi
d. Resiko terhadap cedera
e. Perubahan nutrisi
f. Perubahan eliminasi
g. Konstipasi
h. Kerusakan mobilitas fisik
i. Ansietas