Anda di halaman 1dari 17

MATA KULIAH : KEPERAWATAN GERONTIK

DOSEN PENGAMPU : MUSAPAR,S.Kep.,Ns

TUGAS LABORATORIUM :

PENGKAJIAN KHUSUS PADA LANSIA

OLEH :

INGEL RATU OKTAVIANI

P201801072

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “ Pengkajian khusus pada lansia”.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen yang telah membimbing kami dalam menulis laporan ini.

Kendari, 24 Juli 2021

Penulis
A. Definisi Gerontologi, Geriatri dan Gerontik

Gerontologi berasal sari bahasa latin yaitu geros berarti lanjut usia dan
logos berarti ilmu. Gerontologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari
proses menua dan masalah yang terjadi pada lanjut usia (Artinawati, 2014).

Geriatri merupakan salah satu cabang dari geronologi dan medis yang
mempelajari khusus aspek kesehatan dari lanjut usia, baik yang ditinjau dari
segi promotif, preventuf, kuratif maupun rehabilitatif yang mecakup kesehatan
badani, jiwa dan sosial, serta penyakit cacat (Artinawati, 2014).

Gerontik adalah proses menghilangkan secara perlahan-lahan kemampuan


jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat tertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (Constantanides, 1994). Ini merupakan proses yang
terus-menerus (berlanjut) secara alami. Ini dimulai sejak lahir dan umumnya
dialami pada semua makhluk hidup.

B. Aging Procces

Proses penuaan atau aging procces adalah suatu proses menghilangnya


secara perlahan-perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normal (Constantinides, 1994 dalam
Darmojo& Martono 2013) sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
termasuk infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Healthy aging akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor:

1. Endogenicaging, yaitu yang dimulai dengan cellular aging, lewat tissue dan
anatomicalaging ke arah proses menuanya organ tubuh, proses ini seperti
jarum jam yang terus berputar;
2. Exogenicfactor, yang dapat dibagi dalam sebab lingkungan (environment)
dimana seseorang hidup dan faktor sosio budaya yang paling tepat disebut
gaya hidup (life-style).
C. Teori-teori Proses Penuaan

Gerontologi berasal sari bahasa latin yaitu geros berarti lanjut usia dan
logos berarti ilmu. Gerontologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari
proses menua dan masalah yang terjadi pada lanjut usia (Artinawati, 2014).

Geriatri merupakan salah satu cabang dari geronologi dan medis yang
mempelajari khusus aspek kesehatan dari lanjut usia, baik yang ditinjau dari
segi promotif, preventuf, kuratif maupun rehabilitatif yang mecakup kesehatan
badani, jiwa dan sosial, serta penyakit cacat (Artinawati, 2014).

Proses penuaan dimulai dengan menurun nya bahkan terhentinya fungsi


berbagai organ tubuh. Berbagai teori menjelaskan mengapa manusia mengalami
proses penuaan. Beberapa teori proses penuaan sebagai berikut.

1. Teori pakai dan rusak ( Wear and Tear Theory)

Menurut teori ini tubuh dan sel-selnya menjadi rusak di karena kan
organ tubuh terlalu sering digunakan dan disalahgunakan. Organ tubuh
seperti hati,lambung, ginjal, kulit, dan yang lainnya fungsinya menurun
(Pangkahila,2007). Karena toksin di dalam makanan dan lingkungan,
konsumsi berlebihan lemak, gula, kafein, alkohol, dan nikotin, karena sinar
ultraviolet, dan karena stress fisik dan emosional. Tetapi kerusakan ini tidak
terbatas pada organ, namun juga terjadi pada tingkat sel(Goldman dan
Klatz, 2007),demikian juga dengan penyalahgunaan organ tubuh membuat
kerusakan lebih cepat, karena itu ketika tubuh menjadi tua, sel merasakan
pengaruhnya. Perlu adanya pemahaman yang benar bahwa proses penuaan
sebenarnya masih bisa diperlambat dengan mengatur pola hidup dan
aktivitas fisik, sebab 64% penyebab kematian disebabkan oleh pola hidup
yang tidak sehat. Penuaan juga berasal dari akumulasi kerusakan seluler
juga molekuler (Wolpert, 2012) yang tidak diperbaiki dan keterbatasan
fungsi pemeliharaan serta perbaikan sel khususnya di DNA dan protein.

2. Hipotesis radikal bebas

Bersamaan dengan bertambahnya usiaterjadinya akumulasi


kerusakan sel akibat radikal bebas semakin mengambil peranan (Goldman
dan Klatz, 2007),sehingga mengganggu metabolisme sel, juga merangsang
mutasi sel, yang akhirnya membawa pada kanker dan kematian. Radikal
bebas juga merusak kolagen dan elastin (Pangkhila, 2011),suatu protein
yang menjaga kulit tetap lembab, halus, fleksibel dan elastis. Jaringan
tersebut akan menjadi rusak akibat paparan radikal bebas, terutama pada
daerah wajah, dimana mengakibatkan lekukan kulit dan kerutan yang dalam
akibat paparan yang lama oleh radikal bebas.

3. Teori Genetic Clock

Teori menua ini telah terprogram secara genetik untuk spesies-


spesies tertentu setiap spesies mempunyai nuclei (inti selnya) suatu jam
genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jamini akan
menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak berputar
(Pangkahila, 2002), menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan
meninggal dunia meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau
penyakit akhir yang katastrofal. Konsep genetic clock didukung oleh
kenyataan bahwa ini merupakan cara menerangkan mengapa pada beberapa
spesies terlihat adanya perbedaan harapan hidup yang nyata misalnya
manusia dapat hidup 116 tahun, bulus mencapai 170 tahun, simpanse
mencapai 50 tahun, sapi sampai usia 20 tahun. Secara teoritisdapat
dimungkinkan memutar jam ini lagi (Darmojo dan Martono, 2014),meski
hanya untuk beberapa waktu dengan pengaruh-pengaruh dari luar, berupa
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit atau tindakan-tindakan
tertentu.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Menua

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses menua , menurut Siti


Bandiyah (2009) dalam Muhith dan Siyoto (2016) penuaan dapat terjadi secara
fisiologis dan patologis. Penuaan yang terjadi sesuai dnegan kronologis usia.
Fakor yang mempengaruhi yaitu hereditas atau genetik, nutrisi atau makanan,
status kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan, dan stres.
1. Hereditas atau genetic

Kematian sel merupakan seluruh program kehidupan yang dikaitkan


dengan peran DNA yang penting dalam mekanisme pengendalian fungsi
sel. Secara genetik, perempuan ditentukan oleh sepasang kromosom X
sedangkan laki-laki oleh satu kromosom X. Kromosom X ini ternyata
membawa unsur kehidupan sehingga perempuan berumur lebih panjang
daripada laki-laki.

2. Nutrisi/makanan

Berlebihan atau kekurangan mengganggu keseimbangan reaksi


kekebalan.

3. Status kesehatan

Penyakit yang selama ini selalu dikaitkan dengan proses penuaan,


sebenarnya bukan disebabkan oleh proses menuanya sendiri, tetapi lebih
disebkan oleh faktor luas yang merugikan yang berlangsung tetap dan
berkepanjangan.

4. Pengalaman hidup
a) Terpapar sinar matahari: kulit yang tidak terlindungi sinar matahari akan
mudah ternoda oleh flek, kerutan, dan menjadi kusam.
b) Kurang olahraga: olahraga membantu pembentukan otot dan
melancarkan sirkulasi darah.
c) Mengkonsumsi alkohol: alkohol mengakibatkan pembesaran pembuluh
darah kecil pada kulit dan meningkatkan aliran darah dekat permukaan
kulit.
5. Lingkungan

Proses menua secara biologik berlangsung secara alami da tidak


dapat dihindari, tetapi seharusnya dapat tetap dipertahankan dalam status
sehat.

6. Stres

Tekanan kehidupan sehari-hari dalam lingkungan rumah, pekerjaan,


ataupun masyarakat yang tercemin dalam bentuk gaya hidup akan
berpengaruh terhadap poses penuaan.

E. Konsep Asuhan Keperawatan Lansia

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan merupakan dasar pemikiran dalam


memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
Pengkajian yang lengkap, dan sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi
yang ada pada klien sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa
keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan respon individu (Olfah & Ghofur, 2016 ).

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
dialaminya baik berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosa
keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu,
keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan
kesehatan.

3. Intervensi Keperawatan

Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat, pasien,


keluarga, dan orang terdekat pasien untuk merumuskan rencana tindakan
keperawatan guna mengatasi masalah yang dialami pasien. Tahap
perencanaan ini memiliki beberapa tujuan penting, diantaranya sebagai alat
komunikasi antar sesama perawat dan tim kesehatan lainnya, meningkatkan
kesinambungan asuhan keperawatan bagi pasien, serta mendokumentasikan
proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang ingin dicapai. Unsur
terpenting dalam tahap perencanaan ini adalah membuat orioritas urutan
diagnoa keperawatan, merumuskan tujuan, merumuskan kriteria evaluasi,
dan merumuskan intervensi keperawatan (Asmadi, 2008).

4. Implementasi Keperawatan

Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai


tujuan yang telah di tetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi
pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan
sesudah pelaksaan tindakan, serta menilai data yang baru. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pelaksanaan keperawatan antara lain:

a) Kemampuan intelektual, teknikal, dan interpersonal.


b) Kemampuan menilai data baru.
c) Kreativitas dan inovasi dalam membuat modifikasi
rencana tindakan.
d) Penyesuaian selama berinteraksi dengan klien.
e) Kemampuan mengambil keputusan dalam memodifikasi
pelaksanaan.
f) Kemampuan untuk menjamin kenyamanan dan
keamanan serta efektivitas tindakan.
5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses


keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang
telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. Evaluasi keperawatan
mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan
keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian
adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu
berkaitan dengan tujuan yaitu pada komponen kognitif, afektif,
psikomotor, perubahan fungsi dan tanda gejala yang spesifik ( Olfah
&Ghofur,2016).
Lampiran (FORMAT PENGKAJIAN GERONTIK )

PENGKAJIAN
I. DATA DEMOGRAFI
NAMA LANSIA :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
JUMLAH KETURUNANAN
- ANAK :
- CUCU :
NAMA SUAMI/ISTRI :
UMUR :

II. PENGKAJIAN:
A. Fisik
Wawancara
 Pandangan lanjut usia tentang kesehatan :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………......
.......................
 Kegiatan yang mampu lakukan lanjut usia :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………….
 Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………….
 Kekuatan fisik lanjut usia :otot, sendi, penglihatan dan pendengaran:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………….
 Kebiasaan makan, minum, istrahat/tidur, buang air besar/kecil:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………
 Kebiasaan gerak badan/olahraga/senam lanjut usia:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………….
 Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan:

10
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………….
 Kebiasaan lanjit usia dan memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum obat:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………….
 Masalah-masalah seksual yang dirasakan:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………
Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk
mengatahui perubahan sistem tubuh
 Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik, yaitu:
- Head to teo
- Sistem tubuh
1.Temperatur:
Tempat Pengukuran:
2.Pulse (denyut nadi) :
 Kecepatan:
Irama :
Volume :
Tempat pengukuran
Apikal…………….. Radial…………………….
3.Respirasi (pernapasan) :
Kecepatan :
Irama :
Kedalaman :
Bunyi :
4.Tekanan darah :
Posisi pengukuran
 Saat baring……………  Duduk ……………  Berdiri …………………
5. Berat dan tinggi badan terakhir :
6.Tingkat orientasi :
a. Waktu : ………………………………………………………
b. Tempat : ………………………………………………………
c. Orang : ……………………………………………………..
7.Memory (ingatan) :
……………………………………………………………
8.Tidur :
a. Kwantitas (Lama tidur) :
…………………………………………………………….

11
b. Kwalitas :
……………………………………………….....................
c. Pola :
….........................................................................................
Sistem Persyarafan
1. Kesemetrisan raut wajah :
2. Tingkat kesadaran :
 Snile (pikun) : …………………………………………………………
 Daya ingat : ……………………………………………….................
3. Mata
- Pergerakan : ……………………………………………………
- Penglihatan : ……………………………………………………
- Penyakit penyerta : ………………………………….............................
4. Pupil :
- Kesamaan : Isokor/Anisokor
5. Ketajaman penglihatan :
……………………………………………………………
 Jangan dites depan jendela
Pengukuran tekanan atau gambar
Cek kondisi kacamata

6. Sensori deprivation (ganguan sensorik) :


7. Ketajaman pendengaran :
………………………………………………………………
Apakah menggunakan alat bantu dengar :
…………………………………......
Tinutus :
…………………………………….

Serumen :
…………………………………….
8. Rasa sakit dan nyeri :
…………………………………………………………………….
 Sistem kardiovaskuler
1. Sirkulasi periper
- Warna :
…………………………………………………....
- Kehangatan: …………………………………………………....
2. Denyut nadi apikal : ……………………………………………………
3. Pembengkakan vena jugularis: ……………………………………………………
4. Pusing : ……………………………………………………
5. Nyeri dada : ……………………………………………………
6. Edema : ……………………………………………………
 Sistem Gastrointestinal

12
1. Status gizi :
……………………………………………………………...
2. Pemasukan diet : ……………………………………………………………...
3. Anoreksia :
……………………………………………………………...
4. Mual
: ……………………………………………………………...
5. Muntah :
……………………………………………………………...
6. Mengunyah dan menelan :
……………………………………………………………...
7. Keadaan gigi :
……………………………………………………………...
8. Rahang :
……………………………………………………………...
9. Rongga mulut :
……………………………………………………………...
10. Bising usus :
……………………………………………………………...
11. Keadaan perut :
……………………………………………………………...
12. Konstipasi (sembelit) :
…………………………………………………...................
13. Diare :
………………………………………………………………
14. Inkontinesia alvi :
……………………………………………………………...
 Sistem Genitourinarius
1. warna dan bau urune : …………………………………………………………….
2. Distensi kandung kemih :
…………………………………………………………….
3. Inkontinensia : …………………………………………………………….
4. Frekuensi :
…………………………………………………………….
5. Tekanan/ desakan :
…………………………………………………………….
6. Pemasukan cairan :
……………………………………………………………..
7. Pengeluaran cairan :
……………………………………………………………..
8. Disuria :
……………………………………………………………..
9. Seksualitas
-Minat melaksanakan hubungan seks :
………………………………………………..
-Frekwensi :

13
…………………………………………………………….
 Sistem Kulit
1. Kulit
 Temperature :
...................................................................................

 Tingkat kelembaban :
...................................................................................
 Keadaan luka
- Luka terbuka/tertutup:
……………………………………………………..
- Robekan :
……………………………………………………..
Turgor (kekenyalan kulit):
……………………………………………………..
Pigmen :
……………………………………………………..
2. Jaringan parut :
……………………………………………………..
3. Keadaan kuku :
……………………………………………………..
4. Keadaan rambut :
……………………………………………………..
5. Gangguan-gangguan umum:
……………………………………………………..
 Sistem Muskuloskeletal
1. Kontraktur :
……………………………………………………………………..
 Otot :
……………………………………………………… Tendon :
………………………………………………………
 Gerakan sendi :
………………………………………………………

2. Tingkat mobilisasi
Ambulasi (Dengan atau tampa bantuan/peralatan):
Gerakan :
………………………………………………………
3. Gerakan sendi : ………………………………………………………
4. Paralisis : ………………………………………………………
5. Kifosis :
……………………………………………………………………

B. Psikologis
o Pengenalan masalah-masalah utama :
......................................................................

14
o Sikap terhadap proses penuaan :
......................................................................
o Perasaan dibutuhkan :
......................................................................
o Pandangan terhadap kehidupan
.......................................................................
o Koping Stressor :
.......................................................................
o Penyesuaian diri
.......................................................................
o Kegagalan :
.......................................................................
o Harapan saat ini dan yang akan dating :
.......................................................................
o Fungsi kognitif :
.......................................................................
- Daya ingat :
......................................................................
- Proses piker :
.......................................................................
- Alam perasaan
:...........................................................
- Orientasi :
...............................................................
- Kemampuan :
...........................................................
- Kemampuan dalam penyelesaian masalah :
- ...........................................................
C. Sosial Ekonomi
 Sumber keuangan :
.......................................................................
 Kesebukan dalam mengisi waktu luang :
.......................................................................
 Teman tingal :
.......................................................................
 Kegiatan organisasi :
.......................................................................
 Pandangan terhadap lingkungan
.......................................................................
 Hubungan dengan orng lain di luar rumah
:.......................................................................
 Yang biasa penyalurkan hobi/keinginanSesuai fasilitas yang ada
:..........................................................................................................................
D.Spritual
 Kegiatan ibadah :
.......................................................................

15
 Kegiatan keagamaan :
.......................................................................
 Cara lanjut usia menyelesaikan masalah :
.......................................................................
 Penampilan lansia :
.......................................................................
E. Psikososial
 Tingkat ketergantungan :
.......................................................................
 Fokus diri :
.......................................................................
 Perhatian :
.......................................................................
 Rasa kasih sayang :
.......................................................................

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Artinawati, S. 2014. Asuhan keperawatan gerontik. Bogor : IN MEDIA

2. Asmadi. 2018. Konsep Dasar Keperawatan. Edited by E. A. Mardella. Buku

Kedokteran EGC.

3. Darmojo, B, Soetojo. 2006. Buku ajar geriatri ilmu kesehatan usia lanjut

(edisi 3). Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

4. Olfah, Yustiana,Ghofur,A. 2016. Dokumentasi Keperawatan. Jakarta Selatan

17

Anda mungkin juga menyukai