Disusun Oleh
NIM : 202207065
TANGERANG 2022/2023
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
b. Upaya Preventif
c. Upaya Kuratif
d. Upaya Rehabilitatif
5. Patofisiologi Hipertensi
Hipertensi
Vasokontriksi
Gangguan Sirkulasi
Penurunan curah
jantung
Deprivasi Tidur
Intoleransi
aktifitas
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan laboratorium
perfusi/fungsi ginjal
7. Komplikasi Hipertensi
a) Miokard infark
b) Stroke
c) Cerebral vaskular accident
d) Penyakit vascular perifer: aterosklerosis, aneurisma.
e) Gagal ginjal
f) Left ventricular failure
8. Penatalaksanaan Hipertensi
Tujuan penanganan : Mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas pe-
nyerta dengan mempertahankan tekanan darah di bawah 140/90 mmHg.
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis
1) Penurunan berat badan, pembatasan alcohol, natrium dan temba-
kau, latihan dan relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus
dilakukan.
2) Perubahan cara hidup
3) Mengurangi intake garam dan lemak
4) Mengurangi intake alkohol
5) Mengurangi BB untuk yang obesitas
6) Latihan/peningkatan aktivitas fisik
7) Olah raga teratur
8) Menghindari ketegangan
9) Istirahat cukup
b. Penatalaksanaan Farmakologi
Digunakan untuk penderita hipertensi ringan dengan berada dalam
risiko tinggi dan apabila tekanan darah diastoliknya menetap diatas 85
atau 95 mmHg dan sistoliknya diatas 130 sampai 139 mmHg.
Golongan/jenis obat anti hipertensinya, yaitu :
1) Golongan Diuretic
Diuretik Thiazid. Misalnya : klortalidon, hydroklorotiazid.
Diuretik Loop, Misalnya furosemid.
2) Golongan Penghambat Simpatis
Penghambatan aktivitas simpatis dapat terjadi pada pusat vaso-
motor otak seperti metildopa dan klonidin atau pada akhir saraf
perifer, seperti golongan reserpin dan goanetidin.
3) Golongan Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan
curah jantung dan efek penekanan sekresi renin. Misalnya, pindo-
lol, propanolol, timolol.
4) Golongan Vasodilator
Yang termasuk obat ini yaitu, prasosin, hidralasin, minoksidil,
diazoksid dan sodium nitrofusid.
5) Penghambat Enzim Konversi Angiotensin
Misalnya : captropil.
6) Antagonis Kalsium
Golongan obat ini menurunkan curah jantung dengan cara meng-
hambat kontraktilitas. Misalnya : nifedifin, diltiasem atau verama-
miu.
9. Discharge Planning
a. Berhenti merokok.
b. Pertahankan gaya hidup sehat.
c. Belajar untuk rileks dan mengendalikan stres.
d. Batasi konsumsi alkohol.
e. Penjelasan mengenai hipertensi.
f. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya
secara rutin.
g. Batasan diet dan pengendalian berat badan.
h. Diet garam.
i. Periksa tekanan darah secara teratur.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard.
b. Intoleransi aktivitasi berhubungan dengan kelemahan,
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
c. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan
vaskuler serebral.
d. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan cairan
intra-vaskuler, edema.
e. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan
suplai O2 ke otak menurun.
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI
A. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian Lansia
a. Identitas klien
Nama : Tn. D
Umur : 60
Jenis Kelamin : Laki- laki
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat : sepatan
b. Identitas keluarga terdekat
Nama : Ny. P
Hubungan : Anak
Alamat : sepatan
Jenis Kelamin : Perempuan
c. Riwayat Keluarga
Genogram :
Keterangan:
:Laki – laki : Perempuan meninggal
:Laki – laki meninggal : Pasien
:Perempuan : Serumah
d. Status Kesehatan
1) Keluhan utama saat ini :
Klien mengatakan nyeri tengkuk dan sakit kepala,nyeri
uluhati
5) Riwayat pekerjaan
a) Status pekerjaan saat ini : Swasta
b) Pekerjaan sebelumnya : Swasta
c) Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap
kebutuhan: klien memiliki proyek pekerjaan untuk
memenuhi kebutuhan sehari- hari
d) Jarak tempat kerja dari rumah : 4 km
e) Alat transportasi : Motor
6) Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi pada obat-obatan,
makanan, dan faktor lingkungan
8) Obat-obatan
a) Nama : Amlodipin
b) Dosis : 10 mg
c) Bagaimana / kapan menggunakannya : Obat oral yang
diminum 1 kali/hari sebelum tidur
e. Kebiasaan sehari-hari
1) Biologis
a) Pola makan :
Klien mengatakan makan 3x/hari 1 porsi dengan nasi,
lauk dan sayuran. Klien mengatakan mulai belajar untuk
mengurangi makanan yang tidak sehat seperti makanan
yang berlemak, bersantan dan yang digoreng.
b) Pola minum :
Klien mengatakan biasanya setiap pagi minum teh panas
manis dan minum air putih kurang lebih 1.5 L/hari.
c) Pola tidur :
Klien mengatakan pada malam hari tidur jam sekitar jam
11 dan bangun jam setengah 5 subuh. Klien sangat
jarang tidur siang karena klien masih ada pekerjaan dari
pagi sampai sore hari.
e) Aktifitas sehari-hari :
Klien mengatakan setiap hari senin- sabtu klien bekerja
karena klien memiliki proyek pekerjaan dari pagi
sampai sore.
f) Rekreasi :
Klien mengatakan ketika hari libur klien selalu
menggunakan waktu luang untuk memancing bersama
teman maupun keluarga.
2) Psikologis
a) Keadaan emosi :
Klien tampak ramah, emosi klien terkontrol
3) Sosial
a) Dukungan keluarga :
Klien mengatakan keluarga klien selalu mendukung dan
memberikan semangat. Keluarga selalu berkumpul
ketika merayakan peringatan besar dan komunikasi antar
keluarga tetap terjaga dengan baik
4) Spiritual/ Kultural
a) Pelaksanaan ibadah :
Klien mengatakan selalu sholat 5 waktu baik di rumah
bersama istri dan anak dan juga berjamaah di masjid.
f. Pemeriksaan fisik
1) Kondisi pasien dan tanda-tanda vital
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Suhu : 36.5 oC
d) Nadi : 89 x/menit
e) Tekanan darah : 170/100 mmHg
f) Pernafasan : 24 x/menit
g) Tinggi badan : 165 cm
h) Berat badan : 64 kg
i) IMT : BB/TB = 64/1.652 = 23.5 (Normal)
2
j) Ekstremitas
Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555
Postur tubuh : bungkuk
Rentang gerak : maksimal
Deformitas : tulang belakang klien tampak
kifosis
Tremor : ektremitas klien tidak mengalami
tremor
Nyeri : klien mengatakan tidak terdapat
nyeri pada ekstremitas
Pembengkakan sendi : ekstremitas klien tidak terdapat
pembengkakkan sendi
Edema : ekstremitas klien tidak terdapat
edema
Penggunaan alat bantu: klien masih mampu bergerak
sendiri
Refleks
Area Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
Achiles + +
Keterangan:
Refleks (+) : normal
Refleks ( - ) : menurun
k) Integumen
Kebersihan : baik
Warna : pucat
Kelembaban : kering
Lesi : kulit klien tidak terdapat lesi
Turgor : kembali dalam < 3 detik
Akral : hangat
Pruritus : klien tidak mengalami masalah
pruritus pada kulit
Perubahan tekstur : kulit klien bertekstur lembek
Gangguan pada kulit : hiperpigmentasi
g. Pengkajian keseimbangan untuk lansia
Pengkajian posisi dan keseimbangan (sullivan)
No Tes koordinasi Keterangan Nilai
1 Berdiri dengan postur normal 4
2 Berdiri dengan postur normal, menutup mata 4
3 Berdiri dengan kaki rapat 4
4 Berdiri dengan satu kaki 3
5 Berdiri, fleksi trunk dan berdiri ke posisi netral 4
6 Berdiri, lateral dan fleksi trunk 4
7 Berjalan, tempatkan tumit salah satu kaki 4
didepan jari kaki yang lain
8 Berjalan sepanjang garis lurus 4
9 Berjalan mengikuti tanda gambar pada lantai 4
10 Berjalan menyamping 4
11 Berjalan mundur 4
12 Berjalan mengikuti lingkaran 4
13 Berjalan pada tumit 3
14 Berjalan dengan ujung kaki 3
Jumlah 53
Keterangan
4 : mampu melakukan aktifitas dengan lengkap
3 : mampu melakukan aktifitas dengan bantuan
2 : mampu melakukan aktifitas dengan bantuan maksimal
1 : tidak mampu melakukan aktifitas
Nilai
42-54 : mampu melakukan aktifitas
28-41 : mampu melakukan sedikit bantuan
14-27 : mampu melakukan bantuan maksimal
14 : tidak mampu melakukan
NILAI
N KETERANG
KRITERIA BANTU MANDI
o AN
AN RI
1 Makan 5 10 10
2 Berpindah dari kursi 10
roda ke tempat tidur, 5-10 15
sebaliknya
3 Kebersihan diri, 10
mencuci muka,
0 5
menyisir, mencukur
dan menggosok gigi
4 Aktivitas di toilet 10
(menyemprot, 5 10
mengelap)
5 Mandi 0 5 10
6 Berjalan di jalan 10
yang datar (jika tidak
mampu jalan / 10 15
melakukannya
dengan kursi roda)
7 Naik turun tangga 5 10 10
8 Berpakaian termasuk 10
5 10
mengenakan sepatu
9 Mengontrol BAB 5 10 10
1 Mengontrol BAK 10
5 10
0
Total 100
Penilaian:
0 – 20 : Ketergantungan
21 – 61 : Ketergantungan berat/ sangat ketergantungan
62 – 90 : Ketergantungan moderat
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Gangguan emosional
Analisis Hasil
Skor salah (0 – 2) : Fungsi intelektual utuh
Skor salah (3 – 4) : Kerusakan intelektual ringan
Skor salah (5 – 7) : Kerusakan intelektual sedang
Skor salah (8 – 10) : Kerusakan intelektual berat
c. Minta klien
untuk
mengikuti
perintah
berikut yang
terdiri 3
langkah:
1. Ambil
kertas
ditangan
anda
2. Lipat dua
3. Taruh di
lantai
d. Perintahkan
pada klien
untuk hal
berikut (bila
aktifitas
sesuai
perintah nilai
satu poin).
“tutup mata
anda”
e. Perintahkan
kepada klien
untuk menulis
kalimat atau
menyalin
gambar.
Klien
menulis/
menggambar
Total nilai 30 30
Interpretasi hasil
> 23 : aspek kognitif dari fungsi mentak baik
18 – 22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
0 – 17 : terdapat kerusakan fungsi mental berat
Keterangan:
Lingkari pilihan jawaban berdasarkan pernyataan klien
Skor : hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal
Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1
Skor antara 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi
m. Penilaian
potensi dekubitus
Skor norton digunakan untuk menilai potensi dekubitus
No Item Penilaian Skor
1 Kondisi fisik:
Baik 4
Cukup baik 3
Buruk 2
Sangat buruk 1
2 Kondisi mental:
Waspada/ sadar penuh 4
Apatis 3
Bingung 2
1
Pingsan/ tidak sadar
3 Aktifitas:
Dapat berpindah sendiri 4
Berjalan dengan bantuan 3
Terbatas dikursi 2
Terbatas ditempat tidur 1
4 Mobilitas:
Penuh/ bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas 2
Sulit bergerak 1
5 Inkontinensia:
Tidak ngompol 4
Kadang-kadang 3
Sering inkontinensia urin 2
Inkontinensia alvi dan urin 1
SKOR 20
Keterangan:
Skor < 14 : Resiko tinggi terjadinya ulkus diabetikum
Skor < 12 : Peningkatan risiko 50 kali lebih besar
terjadinya ulkus diabetikum
Skor 12 – 13 : Resiko sedang
Skor > 14 : Resiko kecil
n. Informasi Penunjang
1) Diagnosa Medis
Hipertensi
2) Hasil laboratorium
Hb :11,3
Hematokrit : 34
Leukosit : 6,9
Eritrosit : 4,2
Trombosit : 447
Gds : 101
3) Terapi medis
Amplodipin 10 mg
4) Keadaan lingkungan
Pencahayaan ruangan dan kamar cukup terang, kondisi
lantai keramik dilapisi karpet, wc yang digunakan wc
jongkok dan tidak terdapat handrail atau pegangan di
kamar mandi/ toilet.
B. Data Fokus
Data subjektif :
Klien mengatakan nyeri tengkuk
P : Ketika kelelahan
Q : Ditusuk- tusuk
R : Leher belakang
S : 5 (Sedang)
T : Hilang Timbul
Klien mengatakan merasa lemas
Klien mengatakan sulit tidur
Klien mengatakan sering kesemutan
Klien mengatakan rutin minum obat amplodipin 10 mg
sebelum tidur
Klien mengatakan mulai mengurangi kebiasaan merokok
Klien mengatakan mulai mengurangi makanan yang tidak
sehat seperti makanan yang berlemak, bersantan dan yang
digoreng
Data Objektif :
Klien tampak lemas
Klien tampak meringis
Mukosa bibir tampak kering
Kulit klien tampak kering
Kulit klien tampak pucat
Klien tampak menggunakan kacamata
Klien tampak memiliki stok obat- obatan
TTV : tekanan darah 170/100 mmHg, respirasi 24x/menit,
nadi 89x/menit, suhu 36.5oC
C. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS: Nyeri kronis Penekanan saraf
Klien mengatakan
nyeri tengkuk ± 3
tahun
P : Ketika kelelahan
Q : Ditusuk- tusuk
R : Leher belakang
S : 5 (Sedang)
T : Hilang Timbul
Klien mengatakan
sulit tidur
DO:
Klien tampak
meringis
TTV =
TD 170/100 mmHg,
respirasi 24x/menit,
nadi 89x/menit, suhu
36.5oC
2 DS: Risiko perfusi Faktor risiko
Klien mengatakan perifer tidak efektif hipertensi dan
sering kesemutan
merokok
DO:
Klien tampak pucat
TTV =
TD 170/100 mmHg,
respirasi 24x/menit,
nadi 89x/menit, suhu
36.5oC
3 DS: Kesiapan Keinginan merubah
Klien mengatakan peningkatan pola hidup yang
mulai mengurangi
manajemen tidak sehat
kebiasaan merokok
Klien mengatakan kesehatan
rutin minum obat
amplodipin 10 mg
sebelum tidur
Klien mengatakan
mulai mengurangi
makanan yang tidak
sehat seperti makanan
yang berlemak,
bersantan dan yang
digoreng
DO:
Klien tampak
memiliki stok obat-
obatan
E. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
Keperawatan
(SDKI)
1. Nyeri kronis b/d Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
penekanan saraf (L.08066) (I.08238)
(D.0078) Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan 1.Identifikasi lokasi,
selama 1 x 24 maka karakteristik, durasi,
masalah nyeri menurun frekuensi, kualitas,
dengan kriteria hasil: intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri dari 2.Identifikasi skala nyeri
skala 3 (sedang) ke 3.Identifikasi respon nyeri
skala 4 (cukup verbal
menurun) 4.Identifikasi faktor yang
2. Meringis dari skala 3 memperberat dan
(sedang) ke skala 5 memperingan nyeri
(menurun)
3. Kesulitan tidur dari Terapeutik
skala 3 (sedang) ke 1.Berikan teknik
skala 4 (cukup nonfarmakologis
menurun) 2.Kontrol lingkungan yang
4. Tekanan darah dari memperberat rasa nyeri
skala 3 (sedang) ke 3.Fasilitasi istirahat dan
skala 4 (cukup tidur
membaik)
Edukasi
1.Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
2.Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3.Ajarkan teknik
nonfarmakologis secara
tepat
Kolaborasi
1.Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Risiko perfusi Perfusi Perifer Perawatan Sirkulasi
perifer tidak (L.02011) (I.02079)
efektif d/d faktor Setelah dilakukan Observasi
risiko hipertensi tindakan keperawatan 1. Periksa sirkulasi perifer
dan merokok selama 1 x 24 maka 2. Identifikasi fakto risiko
(D.0015) risiko perfusi perifer gangguan sirkulasi
tidak efektif tidak (hipertensi)
terjadi dengan kriteria
hasil: Terapeutik
1. Warna kulit pucat 1. Hindari pengukuran
dari skala 3 (sedang) tekanan darah pada
ke skala 4 (cukup ekstremitas dengan
menurun) keterbatasan perfusi
2. Parastesia dari skala 2. Lakukan perawatan kaki
3 (sedang) ke skala 4 dan kuku
(cukup menurun) 3. Lakukan hidrasi
3. Tekanan darah
sistolik dari skala 3 Edukasi
(sedang) ke skala 4 1. Anjurkan berhenti
(cukup membaik) merokok
4. Tekanan darah 2. Anjurkan berolahraga
diastolik dari skala 3 rutin
(sedang) ke skala 4 3. Anjurkan menggunakan
(cukup membaik) obat penurun tekanan
darah
4. Anjurkan minum obat
pengontrol tekanan
darah secara teratur
3. Kesiapan Manajemen Edukasi Kesehatan
Peningkatan Kesehatan (L.12104) (I.12383)
Manajemen Setelah dilakukan Observasi
Kesehatan d/d tindakan keperawatan 1. Identifikasi kesiapan
keinginan selama 1 x 24 maka dan kemampuan
merubah pola manajemen kesehatan menerima informasi
hidup yang tidak meningkat dengan 2. Identifikasi faktor-
sehat (D.0112) kriteria hasil: faktor yang dapat
1. Melakukan tindakan meningkatkan dan
untuk mengurangi menurunkan motivasi
faktor risiko dari perilaku hidup bersih
skala 3 (sedang) ke dan sehat
skala 5 (meningkat)
2. Menerapkan program Terapeutik
perawatan dari skala 1. Sediakan materi dan
3 (sedang) ke skala 4 media pendidikan
(cukup meningkat) kesehatan
3. Aktivitas hidup 2. Jadwalkan pendidikan
sehari- hari efektif kesehatan sesuai
memenuhi tujuan kesepakatan
kesehatan dari skala 3. Berikan kesempatan
3 (sedang) ke skala 4 untuk bertanya
(cukup meningkat)
4. Verbalisasi kesulitan
dalam menjalani
Edukasi
program perawatan
1. Jelaskan faktor risiko
dari skala 3 (sedang)
yang dapat
ke skala 4 (cukup
mempengaruhi
menurun)
kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2. 09 mei 2023 / 1. Mengidentifikasi faktor S:
12.00 risiko gangguan sirkulasi Klien mengatakan
(hipertensi) sering kesemutan
2. Menghindari pengukuran O:
tekanan darah pada Klien tampak pucat
ekstremitas dengan TTV = TD 170/100
keterbatasan perfusi mmHg, respirasi
3. Menganjurkan berhenti 24x/menit, nadi
merokok 89x/menit, suhu
4. Menganjurkan 36.5 C
o
G. Catatan Perkembangan
No. Tgl/ jam Evaluasi Catatan Perkembangan Paraf
Dx
1. 09 MEI 2023 / S :
13.00 Klien mengatakan masih nyeri
tengkuk
P : Ketika kelelahan
Q : Ditusuk- tusuk
R : Leher belakang
S : 3 (ringan)
T : Hilang Timbul
Klien mengatakan sulit tidur
O:
Klien tampak meringis
TTV = TD 170/100 mmHg, respirasi
24x/menit, nadi 89x/menit, suhu
36.5oC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2. 09 MEI 2023 / S :
13.00 Klien mengatakan sering kesemutan
O:
Klien tampak pucat
TTV = TD 170/100 mmHg, respirasi
24x/menit, nadi 89x/menit, suhu
36.5oC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3. 09 MEI 2023 / S :
13.00 Klien mengatakan masih sering
merokok
Klien mengatakan rutin minum obat
amplodipin 10 mg sebelum tidur
Klien mengatakan mulai mengurangi
makanan yang tidak sehat seperti
makanan yang berlemak, bersantan
dan yang digoreng
Klien mengatakan rutin cek tekanan
darah setiap hari
O:
Klien tampak memiliki stok obat-
obatan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi