Gadar
Pneumothorax
Our Group :
1. Fita (201802107)
2. Annisa (201902005)
3. Arif (201902006)
4. Dinda (201902011)
5. Diva (201902012)
6. Fenny (201902017)
7. Fery (201902018)
8. Lely (201902023)
9. Linda (201902024)
10. Nadela (201902030)
11. Nadia (201902031)
12. Recksi (201902036)
13. Riris (201902037)
14. Suci (201902042)
15. Tika (201902043)
16. Yenica (201902046)
Konsep Dasar
Pneumothorax
Definisi
Pneumothorak (paru-paru yang
kempes) merupakan suatu keadaan
terdapatnya udara di dalam rongga
paru pleura (Muntaqqin, 2008).
Pneumothoraks adalah adanya udara
dalam rongga pleura. Biasanya
pneumothorak hanya ditemukan
unilateral,kecuali pada blast-injury
yang hebat dapat ditemukan
pneumothorak bilateral (Danusantoso
dalam Wijayadan Putri,2013).
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
pneumothorak adalah keadaan
adanya udara dalam rongga pleura
akibat robeknya pleura.
Etiologi
1. Trauma dada
2. Penyakit paru.
3. Pecahnya gelembung udara.
4. Ventilasi mekanik.
Klasifikasi
Pneumothorax
Patofisiologi
Patofisiologi pneumothorax berupa gangguan recoil paru yang terjadi
melalui mekanisme peningkatan tekanan pleura akibat terbentuknya
komunikasi abnormal. Komunikasi abnormal ini dapat terjadi antara alveolus
dan rongga pleura, atau antara udara ruang dan rongga pleura.
Pathway Komplikasi PPOK
Robekan Pleura
Pneumothorak
PemasanganWSD
Akumulasi udara dalam kacum pleura
PemasanganWSD
Penurunan ekspansi paru Diskontinuitas
jaringan
Pathway
Diskontinuitas Pemasangan
Penurunan ekspansi paru jaringan WSD
1. Tension pneumotoraks
2. Pneumo - mediastinum
3. Hidro-pneumotoraks / Hemo-pneumotoraks
4. Pneumomediastinum dan Emfisema
subkutan
5. Pneumotoraks simultan bilateral
6. Pneumotoraks kronik
Pemeriksaan Diagnostik
Ds : pasien merasa sesak Peningkatan tekanan darah Perfusi jaringan perifer tidak efektif
Do :
- Pasien terlihat sesak
- Frekuensi nafas cepat
- Terdapat retraksi dada
- RR 28x/m
- Terdapat sianosis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
4. Melakukan auskultasi untuk mengecek apakah ada suara napa - Pindahkan pasien ke ruang rawat inap
tambahan - Posisikan pasien semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi dan
5. Memonitor TTV pasien meringankan sesak napas
6. Mengevaluasi TTV, irama dan frekuensi pernapasan setelah - Berikan terapi oksigen
dilakukan tindakan - Berikan cairan melalui intravena (infuse) untuk keseimbangan
cairan
2 1. Melakukan pengkajian nyeri lokasi, karakteristik, durasi, S: Pasien mengatakan nyeri di dada sebelah kanan mulai
frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor berkurang
pencetus
P: nyeri saat dibuat gerak dan bernapas
2. Memposisikan pasien senyaman mungkin (semifowler)
Q: seperti tertusuk
untuk mengurangi nyeri dan sesaknya
R: dada sebelah kanan
3. Memberikan informasi kepada pasien bahwa nyeri tersebut
diakibatkan ksrena terbenturnya dada pasien ke stir motor S: 6
sehingga menyebabkan tulang rusuk yang di dalam T: hilang timbul
menusuk kedalam paru-paru
O: pasien terlihat menyeringai, Nadi: 100x/m, RR:26x/m
4. Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan
nyeri sebelum mengobati pasien A: Masalah teratasi sebagian
• TD: 120/70
P: Lanjutkan intervensi
• Monitor TTV