SISTEM MUSKULOSKELETAL
Disusun Oleh:
1. Anisa 2022133053
2. Jihan Meyfa D 2022133070
3. Rossiyana F 2022133086
4. Obit 2022133061
PROGRAM STUDI
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA
YOGYAKARTA
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmatdan
karunia-Nya, tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, yaknidengan judul
“Anatomi Fisiologi Muskuloskeletal”. Dengan membuat makalah ini, kami
berharap pembaca semua mampu mengenal dan memahami materi ini lebih dalam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga masih
belum dikatakan sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasanpengetahuan dan
kemampuan kami dalam membuatnya. Untuk itu, kamimengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaandan kualitas makalah ini.
Harapan kami, semoga makalahini dapat memberikan pemahaman yangleb ih
baik bagi pembaca dalam kehidupannya sehari-hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR...………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI………….…………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan……………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat…………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………. 3
2.1 Pengertian Muskuloskeletal………………………………………... 3
2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal………………………... 3
2.3 Gejala Gangguan Musculoskeletal………………………………… 4
2.4 Pengobatan Gangguan Muskuloskeletal…………………………… 5
2.5 Tipe Jaringan Otot…………………………………………………. 5
BAB III PENUTUP………………………………………………………. 14
3.1 Kesimpulan………………………………………………………… 14
3.2 Saran……………………………………………………………….. 14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dituntut untuk dapat melayani pasien. Untuk itulah makalah ini dibuat,
sebagai langkah awal untuk mempelajari anatomi tubuh manusia
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan makalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah:
a. Apakah arti dari sistem muskuloskeletal?
b. Bagaimana anatomi fisiologi muskuloskeletal?
c. Kelainan apa saja pada sistem muskuloskeletal?
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian dari sistem muskuloskeletal
b. Untuk mengetahui anatomi fisiologi muskuloskeletal.
c. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal.
1.4 Manfaat
Adapun yang menjadi manfaat dalam penulisan makalah ini adalah:
a. Sebagai pengetahuan pengertian dari sistem muskuloskeletal.
b. Sebagai pengetahuan anatomi fisiologi muskuloskeletal.
c. Sebagai pengetahuan kelainan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4) Fungsi otot adalah Sebagai alat gerak aktif,
5) Menyimpan cadangan makanan, Memberi bentuk luar tubuh.
2.3 Gejala Gangguan Musculoskeletal
a. Definisi gangguan musculoskeletal
Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengga nggu
fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.
Gangguan muskuloskeletal seringnya merupakan penyakit degeneratif,
penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh lama-kelamaan mengala mi
kerusakan. Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi setiap area
dalam tubuh. Bagian utama termasuk leher, bahu, pergelangan tangan,
punggung, pinggul, lutut, dan kaki.
b. Gejala gangguan musculoskeletal
Gangguan muskuloskeletal dapat menyebabkan peradangan di
banyak bagian tubuh yang berbeda. Jika mengalami ganggua n
muskuloskeletal, Anda mungkin merasa sakit di seluruh tubuh
c. Tanda dan gejala umum dari gangguan musculoskeletal
1) Nyeri atau ngilu
2) Pegal linu
3) Sakit pinggang
4) Sakit punggung
5) Sakit leher
6) Kelelahan
7) Gangguan tidur
8) Postur tubuh memburuk
9) Peradangan, pembengkakan, kemerahan
10) Penurunan rentang gerak
11) Hilangnya fungsi
12) Kesemutan
13) Mati rasa atau kekakuan
14) Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun
d. Penyebab gangguan musculoskeletal
1) Usia, lanjut usia cenderung mengalami nyeri muskuloskeletal dari
sel-sel tubuh yang rusak.
2) Jenis pekerjaan atau profesi.
3) Intensitas dalam berkegiatan.
4) Kebiasaan postur tubuh yang buruk.
5) Terlalu pasif dalam melakukan aktivitas fisik.
6) Cedera atau trauma pada suatu bagian tubuh yang disebabkan
gerakan tiba-tiba.
7) Kecelakaan mobil atau motor.
4
e. Gangguan muskuloskeletal pada tulang
1) Ostoporosis
2) Patah tulang (fraktur)
3) Kelainan tulang belakang
4) Osteopenia
5) Osteomalasia
6) Penyakit paget tulang
7) Osteopetrosis
8) Achondroplasia
9) Osteogenesis imperfecta
10) Osteomyelitis
f. Gangguan muskuloskeletal yang menyerang sendi
1) Arthritis
2) Bursitis
3) Tendinitis
4) Cedera tendon
5) Tennis elbow
6) Carpal tunnel syndrome
g. Gangguan muskuloskeletal yang menyerang otot
1) Myalgia
2) Fibromyalgia
3) Cedera otot
4) Distrofi otot
5) Atrofi otot
6) Kram dan kejang otot
2.4 Pengobatan Gangguan Muskuloskeletal
Untuk nyeri yang tergolong ringan atau muncul sesekali, Anda bisa
menggunakan obat pereda nyeri yang dijual secara bebas di apotek seperti
ibuprofen atau paracetamol. Sementara, obat-obatan seperti obat anti-
inflamasi (NSAID) dapat digunakan untuk mengobati peradangan dan nyeri.
Untuk sakit yang lebih parah, Anda mungkin perlu penghilang rasa sakit yang
lebih kuat yang akan memerlukan resep dari dokter.
2.5 Tipe Jaringan Otot
a. Otot Polos
5
- Punya 1 inti berada di tengah
- Dipersarafi: saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak
berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral)
- Sumber Ca2+ dari CES (Cerebro Sprinal)
- Sumber energi terutama dari metabolisme aerobic
- Kerja : awal kontraksi lambat, kadang mengalami tetani (kejang),
dan tahan trhdp kelelahan
b. Otot Rangka
6
d. Mekanisme Gerakan Otot
- Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada
rangka.
- Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah myofibril yang
merupakan sumber kekuatan otot dalam melakukan gerakan
kontraksi, karena massa utamanya adalah serabut.
- Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut
sarkomer. Garis gelap disebut zona Z sedangkan garis terang disebut
zona H.
- Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein
filamen otot, yaitu aktin dan miosin. Protein otot yang tersusun atas
aktin dan miosin disebut aktomiosin. Protein kompleks inilah yang
merupakan komponen terbesar dari bahan penyusun otot.
- Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona
Z dan zona H. jika otot berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20
% lebih pendek dari ukuran saat berelaksas
e. Mekanisme kontarksi otot
7
- Menyokong jaringan lunak.
- Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh.
- Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi menjadi panas
g. Struktur Otot Rangka → Tendon
8
k. Struktur Otot Rangka → Sarkomer
1) 1 Sarkomer terdiri dari:
- Filamen tebal
- Filamen tipis
- Protein yang menstabilkan posisi filamen tebal dan tipis
- Protein yang mengatur interaksi antara filamen tebal dan tipis
2) Pita gelap (pita/ bands A~anisotropic); pita terang (pita/bands I
~isotropic)
3) Filamen tebal terdapat di tengah sarkomer Pita A, yang terdiri dari 3
bagian :
- Garis M
- Zona H
- Zona Overlap
4) Filamen tebal terdapat pada pita I
5) Garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yang berdekatan &
mengandung protein Connectins yang menghubungkan filamen tiois
pada sarkomer yang berdekatan.
l. Struktur Otot Rangka → Retikulum Sarkoplasma
- Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot
- Retikulum endoplasma di sel lain → terdiri dari tubulus2 yg sejajar
dgn miofibril, yang pada garis Z dan Zona H bergabung membentuk
kantung (lateral Sac) yang dekat dengan sistem Tubulus Tranversa l
(Tubulus T)
- Retikulum sarkoplasma sebagai tempat penympanan ion Ca2+
- Tubulus T→ saluran untuk berpindahnya cairan yang mengand ung
ion
- Tubulus T & Retikulum Sarkoplasma berperan dalam metabolis me,
eksitasi, dan kontraksi otot.
m. Struktur Otot Rangka → Motor end Plates Merupakan tempat inervasi
ujung2 saraf pada otot
9
n. Komposisi Otot Rangka
Komposisi Otot Rangka diantaranya:
- Otot Merah dan Putih
Otot merah → bny mengandung pigmen pernapasan yaitu
mioglobin, yg berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah
(ekstrasel) ke mitokondria (intrasel) ⇒ kapasitas metabolis me
oksidatif yang lebih tinggi dgn aktivitas siklus Krebs dan enzim
transport elektron yang kuat
Otot putih → krn kurang mioglobin ⇒ kapasitas glikolisis anaerobik
yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.
- Ekstraktif Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi
kreatinin, kreatinin fosfat, ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat
yang memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat yang ‘kaya energi’
- Protein Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan
pd proses glikolisis mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang
membentuk struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan
tropomiosin.
o. Definisi Skeletal
- Rangka (Skeletal) → Yaitu bagian tubuh yang tdd tulang, sendi, dan
tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.
- Skeletal atau Osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu = osteologi)
- Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor” → Lokomotor atau
sering disebut anggota gerak.
1) Sistem Rangka dan Sendi
- Alat gerak tubuh manusia ⇒ sistem muskuloskeletal: pasif→
rangka (skeletal); aktif → otot (muscle)
- Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringa n
penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat
kapur.
- Tulang rawan, tulang, dan sendi.
2) Fungsi Sistem Rangka
- Penyangga : berdirinya tubuh, tempat melekatnya
ligamenligamen, otot, jaringan lunak & organ.
10
- Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow
marrow)
11
Macam Tulang dan Jenisnya
Axial Skeleton Appendicular Skeleton
• Skull • Scapula & Collarbone
• Sternum • Upper Limb Bones
• Ribs • Hip
• Vertebrae • Lower Limb Bones
• Sacrum Appendicular Skeleton
4) Sendi
12
- fleksi-ekstensi- hiperekstensi
- abduksi-adduksi
- sirkumduksi
3) Gerakan putar (rotation)
- rotasi kanan-kiri
- rotasi medial-lateral
- pronasi-supinasi
4) Gerakan khusus
- dorsofleksi-plantar fleksi
- opposisi
- protraksi-retraksi
- elevasi-depresi
- fleksi lateral
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
a. Sistem muskuloskeletal atau sistem gerak adalah sistem pada tubuh yang
memberikan manusia kemampuan untuk bergerak menggunakan tulang
dan ototnya.
b. Muskulo sebagian besar definisi muskulo berasal dari kata
muskuloskeletal yang berarti otot dan tulang. Hal yang membuat
muskulo dan skeletal dijadikan 1 kesatuan, karena organ otot dan tulang
menjadi 1 kesatuan yang tidak bisa berjalan sendiri ketika bekerja.
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh (ilmu =
Myologi). Muskulo juga merupakan organ yang berfungsi sebagai
lokomotor, atau suatu organ berfungsi sebagai penggerak.
c. Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengga nggu
fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.
Gangguan muskuloskeletal seringnya merupakan penyakit degeneratif,
penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh lama-kelamaan mengala mi
kerusakan. Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi setiap area
dalam tubuh. Bagian utama termasuk leher, bahu, pergelangan tangan,
punggung, pinggul, lutut, dan kaki
3.2 Saran
Saran untuk penulis selanjutnya yaitu dapat menjelaskan lebih terperinci
mengenai Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal. Sehingga nantinya dapat
pembaca dapat lebih mudah memahami.
14
DAFTAR PUSTAKA
C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi. 1992. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Gibson, John. 2003. Fisiologi Dan Anatomi Nodern Untuk Perawat. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. Karmana,
Insani dan Risnanto. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
(sistem Muskuloskeletal). Yogyakarta: Deepublish.