Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Disusun Oleh:

1. Anisa 2022133053
2. Jihan Meyfa D 2022133070
3. Rossiyana F 2022133086
4. Obit 2022133061

PROGRAM STUDI
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA
YOGYAKARTA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmatdan
karunia-Nya, tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, yaknidengan judul
“Anatomi Fisiologi Muskuloskeletal”. Dengan membuat makalah ini, kami
berharap pembaca semua mampu mengenal dan memahami materi ini lebih dalam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga masih
belum dikatakan sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasanpengetahuan dan
kemampuan kami dalam membuatnya. Untuk itu, kamimengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaandan kualitas makalah ini.
Harapan kami, semoga makalahini dapat memberikan pemahaman yangleb ih
baik bagi pembaca dalam kehidupannya sehari-hari.

Yogyakarta, 29 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR...………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI………….…………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan……………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat…………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………. 3
2.1 Pengertian Muskuloskeletal………………………………………... 3
2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal………………………... 3
2.3 Gejala Gangguan Musculoskeletal………………………………… 4
2.4 Pengobatan Gangguan Muskuloskeletal…………………………… 5
2.5 Tipe Jaringan Otot…………………………………………………. 5
BAB III PENUTUP………………………………………………………. 14
3.1 Kesimpulan………………………………………………………… 14
3.2 Saran……………………………………………………………….. 14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan
dasar yang penting untuk mengenal dan mengerti cara kerja organ-organ
tubuh manusia. Otot, tulang, dan sendi bekerja sama dalam proses bergerak.
Seperti yang telah kita pelajari bahwa otot terlekat padatulang, dan otot dapat
berkontraksi (tertarik), otot ini akan melekat pada sisi-sisi sendi dalam tubuh
kita, jadi saat terjadi gerakan, otot pada sisi tertentu pada sendi menyesuaik a n
perintah yang kita berikan untukmenggerakkan tulang sehingga kita bisa
bergerak. Untuk menyesuaikan gerakan yang kita inginkan otot akan
berkontraksi dan sendi akan membantu menggerakkan tulang. Baik disadari
maupun tidak, tubuh manusia selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang
yang tidak memiliki kesempurnaan alat gerak pun tetap melakukan gerak.
Saat tersenyum, mengedipkan mata, atau bernapas sesungguhnya telah terjadi
gerak yang disebabkan oleh kontraksi otot. Dalam satu hari saja banyak
aktivitas yang kita lakukan misalnya mandi, makan, berjalan, berlari,
berolahraga, dan sebagainya. Manusia dapat melakukan segala macam
aktivitas bergerak itu karena dia memiliki sistem organ gerak yaitu sistem
muskuloskeletal.
Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam
maupun dari luar. Gerak tidak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui
mekanisme yang rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh. Gerak pada
manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi,
gerak merupakan kerjasama antara tulang dan otot. Maka dari itu, tubuh
manusia terdapat sistem muskuloskeletal yang berperan dalam situasi
tersebut. Muskuloskeletal terdiri dari otot dan tulang. Tulang sebagai alat
gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat
gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakk a n
tulang.
Musculoskeletal disorders merupakan sekumpulan gejala yang berkaitan
dengan jaringan otot, tendon, ligamen, kartilago, sistem saraf, struktur tulang,
dan pembuluh darah dimana keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada
bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan
ringan sampai yang sangat fatal. Pada awalnya, keluhan MSDs berupa rasa
sakit, nyeri, mati rasa, kesemutan, bengkak, kekakuan, gemetar, ganggua n
tidur, dan rasa terbakar.
Anatomi tubuh sangat penting untuk dipelajari khususnya bagi mahasiswa
kesehatan. Sebab ketika sudah di rumah sakit sebagai tenaga kesehatan

1
dituntut untuk dapat melayani pasien. Untuk itulah makalah ini dibuat,
sebagai langkah awal untuk mempelajari anatomi tubuh manusia
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan makalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah:
a. Apakah arti dari sistem muskuloskeletal?
b. Bagaimana anatomi fisiologi muskuloskeletal?
c. Kelainan apa saja pada sistem muskuloskeletal?
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian dari sistem muskuloskeletal
b. Untuk mengetahui anatomi fisiologi muskuloskeletal.
c. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal.
1.4 Manfaat
Adapun yang menjadi manfaat dalam penulisan makalah ini adalah:
a. Sebagai pengetahuan pengertian dari sistem muskuloskeletal.
b. Sebagai pengetahuan anatomi fisiologi muskuloskeletal.
c. Sebagai pengetahuan kelainan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Muskuloskeletal


Sistem muskuloskeletal atau sistem gerak adalah sistem pada tubuh yang
memberikan manusia kemampuan untuk bergerak menggunakan tulang dan
ototnya. Sistem gerak pada manusia mencakup sistem rangka dan sistem otot
manusia.
Selain memberikan kemampuan pada tubuh untuk bergerak, sistem gerak
pada manusia juga dapat mendukung bentuk postur tubuh, menahan berat
badan, hingga menjaga stabilitas pergerakan tubuh. Jika tidak ada kerangka
yang terbentuk dari tulang di dalam tubuh, serabut otot yang berkontraksi
tidak dapat membuat Anda duduk, berdiri, berjalan, atau berlari karena
pergerakannya yang tidak terkontrol.
Singkatnya, sistem gerak pada manusia tidak hanya membantu tubuh
bergerak, tapi juga mengontrol agar tubuh tidak melakukan pergerakan secara
berlebihan. Oleh karena tulang dan otot bekerja sama dalam sistem gerak.
2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
a. Definisi Muskulo
Muskulo sebagian besar definisi muskulo berasal dari kata
muskuloskeletal yang berarti otot dan tulang. Hal yang membuat
muskulo dan skeletal dijadikan 1 kesatuan, karena organ otot dan tulang
menjadi 1 kesatuan yang tidak bisa berjalan sendiri ketika bekerja.
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh (ilmu =
Myologi). Muskulo juga merupakan organ yang berfungsi sebagai
lokomotor, atau suatu organ berfungsi sebagai penggerak.
b. Sistem muskulo
1) Otot (muscle)
2) Sendi
3) Tendon ; jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tulang
4) Ligamen ; jaringan ikat yang mempertemukan kedua ujung tulang
5) Bursae ; kantong kecil dari jaringan ikat, antara tulang dan kulit,
antara tulang dan tendon atau diantara otot
6) Fascia ; jaringan penyambung longgar di bawah kulit atau
pembungkus otot, saraf dan pembuluh darah.
c. Sistem Muskulus (Otot)
1) Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia, Tendon
2) Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya merupakan protein
tubuh dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat
tubuh istirahat.
3) Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi jantung, kontriksi
pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi karena adanya
aktivitas otot

3
4) Fungsi otot adalah Sebagai alat gerak aktif,
5) Menyimpan cadangan makanan, Memberi bentuk luar tubuh.
2.3 Gejala Gangguan Musculoskeletal
a. Definisi gangguan musculoskeletal
Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengga nggu
fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.
Gangguan muskuloskeletal seringnya merupakan penyakit degeneratif,
penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh lama-kelamaan mengala mi
kerusakan. Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi setiap area
dalam tubuh. Bagian utama termasuk leher, bahu, pergelangan tangan,
punggung, pinggul, lutut, dan kaki.
b. Gejala gangguan musculoskeletal
Gangguan muskuloskeletal dapat menyebabkan peradangan di
banyak bagian tubuh yang berbeda. Jika mengalami ganggua n
muskuloskeletal, Anda mungkin merasa sakit di seluruh tubuh
c. Tanda dan gejala umum dari gangguan musculoskeletal
1) Nyeri atau ngilu
2) Pegal linu
3) Sakit pinggang
4) Sakit punggung
5) Sakit leher
6) Kelelahan
7) Gangguan tidur
8) Postur tubuh memburuk
9) Peradangan, pembengkakan, kemerahan
10) Penurunan rentang gerak
11) Hilangnya fungsi
12) Kesemutan
13) Mati rasa atau kekakuan
14) Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun
d. Penyebab gangguan musculoskeletal
1) Usia, lanjut usia cenderung mengalami nyeri muskuloskeletal dari
sel-sel tubuh yang rusak.
2) Jenis pekerjaan atau profesi.
3) Intensitas dalam berkegiatan.
4) Kebiasaan postur tubuh yang buruk.
5) Terlalu pasif dalam melakukan aktivitas fisik.
6) Cedera atau trauma pada suatu bagian tubuh yang disebabkan
gerakan tiba-tiba.
7) Kecelakaan mobil atau motor.

4
e. Gangguan muskuloskeletal pada tulang
1) Ostoporosis
2) Patah tulang (fraktur)
3) Kelainan tulang belakang
4) Osteopenia
5) Osteomalasia
6) Penyakit paget tulang
7) Osteopetrosis
8) Achondroplasia
9) Osteogenesis imperfecta
10) Osteomyelitis
f. Gangguan muskuloskeletal yang menyerang sendi
1) Arthritis
2) Bursitis
3) Tendinitis
4) Cedera tendon
5) Tennis elbow
6) Carpal tunnel syndrome
g. Gangguan muskuloskeletal yang menyerang otot
1) Myalgia
2) Fibromyalgia
3) Cedera otot
4) Distrofi otot
5) Atrofi otot
6) Kram dan kejang otot
2.4 Pengobatan Gangguan Muskuloskeletal
Untuk nyeri yang tergolong ringan atau muncul sesekali, Anda bisa
menggunakan obat pereda nyeri yang dijual secara bebas di apotek seperti
ibuprofen atau paracetamol. Sementara, obat-obatan seperti obat anti-
inflamasi (NSAID) dapat digunakan untuk mengobati peradangan dan nyeri.
Untuk sakit yang lebih parah, Anda mungkin perlu penghilang rasa sakit yang
lebih kuat yang akan memerlukan resep dari dokter.
2.5 Tipe Jaringan Otot
a. Otot Polos

5
- Punya 1 inti berada di tengah
- Dipersarafi: saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak
berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral)
- Sumber Ca2+ dari CES (Cerebro Sprinal)
- Sumber energi terutama dari metabolisme aerobic
- Kerja : awal kontraksi lambat, kadang mengalami tetani (kejang),
dan tahan trhdp kelelahan
b. Otot Rangka

- Punya banyak inti


- Dipersarafi : saraf motorik somatik (volunter)
- Letak : melekat pada tulang
- Sumber Ca2+ dari Retikulum Sarkoplasma
- Sumber energi dari metabolisme aerobik & anaerobic
- Kerja : awal kontraksi cepat, mengalami tetani/kejang, dan cepat
lelah
c. Otot Jantung

- Punya 1 inti berada di tengah


- Dipersarafi: saraf otonom (involunter), serat otot polos berserat
- Letak: hanya pada jantung
- Sumber Ca2+ dari CES (Cerebro Sprinal) & Retikulum Sarkoplasma
- Sumber energi dari metabolisme aerobic
- Kerja: awal kontraksi lambat, tidak mengalami tetani (kejang), dan
tahan trhdp kelelahan

6
d. Mekanisme Gerakan Otot

- Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada
rangka.
- Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah myofibril yang
merupakan sumber kekuatan otot dalam melakukan gerakan
kontraksi, karena massa utamanya adalah serabut.
- Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut
sarkomer. Garis gelap disebut zona Z sedangkan garis terang disebut
zona H.
- Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein
filamen otot, yaitu aktin dan miosin. Protein otot yang tersusun atas
aktin dan miosin disebut aktomiosin. Protein kompleks inilah yang
merupakan komponen terbesar dari bahan penyusun otot.
- Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona
Z dan zona H. jika otot berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20
% lebih pendek dari ukuran saat berelaksas
e. Mekanisme kontarksi otot

Rangsangan → asetilkolin → terurai menjadi asetil dan kolin →


miogen → merangsang aktin dan miosin bergeser → otot akan
berkontraksi atau memendek.
f. Fungsi Sistem Otot Rangka
- Menghasilkan gerakan rangka.
- Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.

7
- Menyokong jaringan lunak.
- Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh.
- Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi menjadi panas
g. Struktur Otot Rangka → Tendon

- Hampir semua otot rangka menempel pada tulang.


- Tendon yaitu jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan
berwarna putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.
h. Struktur Otot Rangka → Fascia
- Otot rangka merupakan kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat yg disebut
epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium

Di dalam fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.


- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit yg
berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.
- Mekanisme kerja Sel Otot → Otot Rangka (Organ):Sel otot → serat
otot (endomysium) → fascicle → fasciculus (perimysium) → fascia
(epimysium) → otot rangka (organ)
i. Struktur Otot Rangka → Sarcolemma (membran sel/sel otot) &
Sarcoplasma
- Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-0,1
mm;panjang 1-40 m.
- Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan meningkat
sejalan dengan penambahan usia.
- Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut
sarcolemma.
- Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut sarcoplasma.
- Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter
0,001 mm yg disebut miofibril.
j. Struktur Otot Rangka → Miofibril (diameter 1-2 miometer)
- Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terang
yang bersilangan.
- Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
- Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin &
tropomiosin)

8
k. Struktur Otot Rangka → Sarkomer
1) 1 Sarkomer terdiri dari:

- Filamen tebal
- Filamen tipis
- Protein yang menstabilkan posisi filamen tebal dan tipis
- Protein yang mengatur interaksi antara filamen tebal dan tipis
2) Pita gelap (pita/ bands A~anisotropic); pita terang (pita/bands I
~isotropic)
3) Filamen tebal terdapat di tengah sarkomer Pita A, yang terdiri dari 3
bagian :
- Garis M
- Zona H
- Zona Overlap
4) Filamen tebal terdapat pada pita I
5) Garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yang berdekatan &
mengandung protein Connectins yang menghubungkan filamen tiois
pada sarkomer yang berdekatan.
l. Struktur Otot Rangka → Retikulum Sarkoplasma
- Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot
- Retikulum endoplasma di sel lain → terdiri dari tubulus2 yg sejajar
dgn miofibril, yang pada garis Z dan Zona H bergabung membentuk
kantung (lateral Sac) yang dekat dengan sistem Tubulus Tranversa l
(Tubulus T)
- Retikulum sarkoplasma sebagai tempat penympanan ion Ca2+
- Tubulus T→ saluran untuk berpindahnya cairan yang mengand ung
ion
- Tubulus T & Retikulum Sarkoplasma berperan dalam metabolis me,
eksitasi, dan kontraksi otot.
m. Struktur Otot Rangka → Motor end Plates Merupakan tempat inervasi
ujung2 saraf pada otot

9
n. Komposisi Otot Rangka
Komposisi Otot Rangka diantaranya:
- Otot Merah dan Putih
Otot merah → bny mengandung pigmen pernapasan yaitu
mioglobin, yg berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah
(ekstrasel) ke mitokondria (intrasel) ⇒ kapasitas metabolis me
oksidatif yang lebih tinggi dgn aktivitas siklus Krebs dan enzim
transport elektron yang kuat
Otot putih → krn kurang mioglobin ⇒ kapasitas glikolisis anaerobik
yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.
- Ekstraktif Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi
kreatinin, kreatinin fosfat, ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat
yang memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat yang ‘kaya energi’
- Protein Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan
pd proses glikolisis mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang
membentuk struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan
tropomiosin.

o. Definisi Skeletal

- Rangka (Skeletal) → Yaitu bagian tubuh yang tdd tulang, sendi, dan
tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.
- Skeletal atau Osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu = osteologi)
- Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor” → Lokomotor atau
sering disebut anggota gerak.
1) Sistem Rangka dan Sendi
- Alat gerak tubuh manusia ⇒ sistem muskuloskeletal: pasif→
rangka (skeletal); aktif → otot (muscle)
- Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringa n
penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat
kapur.
- Tulang rawan, tulang, dan sendi.
2) Fungsi Sistem Rangka
- Penyangga : berdirinya tubuh, tempat melekatnya
ligamenligamen, otot, jaringan lunak & organ.

10
- Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow
marrow)

- Produksi sel darah (red marrow)


- Pelindung : membentuk rongga melindungi organ yang halus &
lunak
- Penggerak : dapat mengubah arah & kekuatan otot rangka saat
bergerak; adanya persendian
p. Skeletal (Tulang) Pada sistem skeletal (tulang) → pada manusia terdapat
2 macam jenis tulang, yaitu:
1) Tulang Rawan
Tulang rawan adalah jaringan penghubung yang keras, tetapi
fleksibel dan bisa Anda temukan pada berbagai bagian tubuh.
2) Tulang Keras
Tulang keras adalah tulang yang terbentuk dari tulang rawan yang
kemudia terisi dengan osteoblas atau sel pembentuk tulang.
Tulang tersebut bisa berdiri sendiri, maupun saling melengkapi antar
tulang. Hal tersebut berguna untuk membentuk suatu bentuk tubuh
manusia, melindungi organ tubuh vital.
3) Tulang
Tulang atau kerangka merupakan jaringan tubuh yang kaku dan
terdiri atas sel-sel yang tertanam dalam antar sel keras yang
berlimpah.
- Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan
yang merupakan pusat osifikasi.
- Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafis is)
dan 2 ujung (epifisis)
Tulang Menurut Bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran panjangnya terbesar,
cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya kira-kira
sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran lebarnya
terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os maxilla

11
Macam Tulang dan Jenisnya
Axial Skeleton Appendicular Skeleton
• Skull • Scapula & Collarbone
• Sternum • Upper Limb Bones
• Ribs • Hip
• Vertebrae • Lower Limb Bones
• Sacrum Appendicular Skeleton
4) Sendi

Yaitu suatu persambungan / artikulasio / pertemuan antara 2 atau


lebih dari tulang rangka. Ilmu yg mempelajari persendian adalah
Artologi Terdapat 3 Jenis Sendi berdasarkan strukturnya:
- Fibrosa = hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
- Kartilago/tulang rawan = ruang antar sendinya berikatan dengan
tulang rawan.
- Sinovial/Sinovial Joint = ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.
Sendi berdasarkan jenis persambungannya:
- Sinartrosis : Sendi yang terdapat kesinambungan karena di
antara kedua ujung tulang yang bersendi terhadap suatu
jaringan.
- Diartrosis : Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di
antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare).
Gerakan Sendi
1) Gerakan lurus (linear motion) – gliding
2) Gerakan sudut (angular motion)

12
- fleksi-ekstensi- hiperekstensi
- abduksi-adduksi
- sirkumduksi
3) Gerakan putar (rotation)
- rotasi kanan-kiri
- rotasi medial-lateral
- pronasi-supinasi
4) Gerakan khusus
- dorsofleksi-plantar fleksi
- opposisi
- protraksi-retraksi
- elevasi-depresi
- fleksi lateral

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
a. Sistem muskuloskeletal atau sistem gerak adalah sistem pada tubuh yang
memberikan manusia kemampuan untuk bergerak menggunakan tulang
dan ototnya.
b. Muskulo sebagian besar definisi muskulo berasal dari kata
muskuloskeletal yang berarti otot dan tulang. Hal yang membuat
muskulo dan skeletal dijadikan 1 kesatuan, karena organ otot dan tulang
menjadi 1 kesatuan yang tidak bisa berjalan sendiri ketika bekerja.
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh (ilmu =
Myologi). Muskulo juga merupakan organ yang berfungsi sebagai
lokomotor, atau suatu organ berfungsi sebagai penggerak.
c. Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengga nggu
fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.
Gangguan muskuloskeletal seringnya merupakan penyakit degeneratif,
penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh lama-kelamaan mengala mi
kerusakan. Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi setiap area
dalam tubuh. Bagian utama termasuk leher, bahu, pergelangan tangan,
punggung, pinggul, lutut, dan kaki
3.2 Saran
Saran untuk penulis selanjutnya yaitu dapat menjelaskan lebih terperinci
mengenai Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal. Sehingga nantinya dapat
pembaca dapat lebih mudah memahami.

14
DAFTAR PUSTAKA
C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi. 1992. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Gibson, John. 2003. Fisiologi Dan Anatomi Nodern Untuk Perawat. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. Karmana,
Insani dan Risnanto. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
(sistem Muskuloskeletal). Yogyakarta: Deepublish.

Suratun, dkk.. (2008). Klien Gangguang Sistem Muskuloskeletal (Seri Asuhan


Keperawatan). Jakarta: EGC.

Widyaningrum, Juliyana Tri (2007) Asuhan Keprerawatan Pada Tn.T Dengan


Gangguan Sistem Muskuloskeletal: Fraktur Femur dengan Pemasangan Skin
Traksi di Bangsal Anggrek Rumah Sakit Orthopedi Surakarta. Diploma thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://hellosehat.com/muskuloskeletal/sistem-gerak-pada- manusia. (Diakses pada


tanggal 29 Mei 2023 pukul 19:34)
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/08._Anfis_Muskuloskeletal_.pdf. (Diakses
pada tanggal 29 Mei 2023 pukul 20:02)
http://hellosehat.com/muskuloskeletal/tulang-rawan/(Diakses pada tanggal 29 Mei
2023 pukul 18:50)
http://seputarpengetahuan.co.id/2017/08/pengertian-tulang-keras- fungsi-ciri-jenis-
struktur-contoh.html. (Diakses pada tanggal 29 Mei 2023 pukul 19:28)
https://hellosehat.com/muskuloskeletal/gangguan- muskuloskeletal/.(Diakses pada
tanggal 29 Mei 2023 pukul 21:00)

Anda mungkin juga menyukai