Anda di halaman 1dari 35

Skenario 2 blok respirasi

SGD 21
Dokter A sedang berdiskusi dengan mahasiswa kedokteran
tentang seorang perokok berat bernama Budi, berusia 63 tahun
dengan riwayat menderita PPOK berat dan sudah lama. Pada
suatu waktu datang ke UGD RS, mengeluh sesak nafas terutama
saat melakukan aktifitas rutin, sejak 3 hari yang lalu dan semakin
memberat sejak 1 hari ini.
Dari hasil pemeriksaan, dokter menyatakan Budi
mengalami asiadosis respiratorik akut, dan hasil AGDA juga
menunjukkan adanya penurunan pH darah, peningkatan tekanan
PCO2 darah, kadar bikarbonat sedikit meningkat. Dokter
mengatakan hal ini disebabkan karena adanya hiperkapnia dan
hipoksemia akibat PPOK berat yang telah diserita os sejak lama.
Untuk mengembalikan pH darah menjadi normal, tubuh akan
berupaya melakuka kompensasi melalui peran ginjal.
Terminologi
 Hiperkapnia : peningkatan karbondioksida

 Hipoksemia : penurunan O2 dalam darah

 Asidosis respiratorik akut:penurnan PH yang disebabkan oleh H2CO3

 AGDA : analisa gas darah

 Kompensasi ginjal : untuk menjaga agar perubahan rasio HCO3 & H2CO3 tidak
terlalu besar  PH darah masih dalam batas normal

 Riwayat PPOK : riwayat penyakit paru obstruktif kronik

 Perokok berat : seseorang yang ketergantungan rokok


Identifikasi masalah
1. Mengapa sesak nafas lebih sering timbul pada saat
melakukan aktivitas berat dan bagaimana
mekanisme tejadinya sesak nafas pada budi ?
2. Kenapa budi mengalami asidosis respiratorik akut ?
Karena dari hasil pemeriksaan menunjukkan
adanya penurunan PH darah dan peningkatan
tekanan PCO2 darah dan bikarbonat sedikit
meningkat ditambah lagi pak Budi mempunya
riwayat penyakit PPOK
1. Mengapa dokter dapat mengatakan bahwa adanya
hiperkapnia dan hipoksemia ?karena
2. Apa yang menyebabkan adanya penurunan PH
darah , peningkatan PCO2 darah dan kadar
bikarbonat sedikit meningkat ? Karena
1. Mengapa penyakit PPOK hanya diderita oleh orang
perokok berat pada usia 50 tahunn , mengapa
riwayat PPOK tidak terjadi pada usia muda ?
2. Bagaimana peran ginjal untuk mengembalikan PH
darah menjadi normal ? Untuk mempertahankan
keseimbangan asam basa, ginjal harus
mengeluarkan anion asam non volatile dan
mengganti HCO3-. Ginjal mengatur keseimbangan
asam basa dengan sekresi dan reabsorpsi ion
hidrogen dan ion bikarbonat. Pada mekanisme
pengaturan oleh ginjal ini berperan 3 sistem buffer
asam karbonat, buffer fosfat dan pembentukan
ammonia.
Mengapa tubuh melakukan kompensasi melalui ginjal?
Jawab : karena Ginjal memiliki kemampuan untuk
mengatur jumlah asam atau basa yang akan dibuang
yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.
Topic tree Riwayat
Budi 63 tahun PPOK
Sesak nafas yang
semakin memberat
Hasil
pemeriksaan

Asidosis
respiratorik
akut

AGDA : penurunan
PH , Peningkatan Hiperkapnia
PCO2 darah , dan
kadar bikarbonat hipoksemia
sedikit meningkat

Kompensasi
ginjal
Learning objective
• Mahasiswa diharapkan mampu untuk :
 Mengetahui prinsip-prinsip transport gas O2 dan CO2
di dalam paru , darah , dan jaringan (keseimbangan
asam basa tubuh )
 Buffer bikarbonat dan buffer HB dalam pengaturan
asam basa tubuh
 Mengetahui prinsip-prinsip kajian islam pada sistem
respirasi
 Gambaran radiologis keadaan normal dan abnormal
pada sistem respirasi
 Penyakit infeksi parasit pada sistem respirasi
Dalam alveolus
 udara yang mengandung O2 dipertukarkan ke dalam
darah
 sedangkan karbondiosida didalam darah dikeluarkan
ke alveolus
 O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati
membran alveolus
 Didalam darah, O2 diikat oleh Hb yg terdapat pada
eritrosit menjadi oksihemoglobin
 Dari dlm darah, O2 masuk ke jantung melalui vena
pulmonalis dan di edarkan keseluruh tubuh yang
membutuhkan
SISTEM BUFFER
• Merupakan larutan yang terbentuk dari hasil
pencampuran asam lemah atau basa lemah dengan
garamnya.
• Kapasitas buffer menyatakan kemampuan maksimum
sistem buffer untuk mempertahankan pH.
• Fungsi sistem buffer merupakan bagian dari
mekanisme homeostastis tubuh untuk menjaga pH
SISTEM BUFFER DARAH
• pH normal darah 7,35 – 7,45
• pH > 7,45 disebut alkalosis dan pH < 7,35 disebut
asidosis
• Buffer yang terdapat dalam darah :
1. Buffer bikarbonat
2. Buffer fosfat
3. Buffer protein
4. Buffer hemoglobin.
1. Buffer Bikarbonat dan karbonat
• Bekerja efektif sampai pH 7.4
• Sangat baik pada penambahan asam
• HCO3- / H2CO3
2. Buffer Fosfat

• Bekerja efektif pada penambahan


asam
• Kosentrasi relatif rendah
• Kurang berperan dalam plasma
• HPO42- / H2PO4-
3. Buffer Protein

• Asam lemah : Asam glutamat, asam


aspartat
• Basa lemah : lysin, arginin, histidin
• Kurang berperan
4. Buffer hemoglobin
• Bentuk hemoglobon yang berperan
membentuk sistem bufer
• a. Oksihemoglobin ( HHbO2)
• b. Deoksihemoglobin (HHb)
RESPIRASI DALAM PANDANGAN ISLAM
KEAJAIBAN DIBALIK NAFAS
• Bernafas : Rahmat luar biasa & keajaiban besar.
• Allah menciptakan Saluran nafas bagian atas :
hidung, faring & laring. Saluran nafas bagian bawah :
kerongkongan bagian terpanjang  paru-paru
• Detak jantung, berfikir dan beraktifitas memerlukan
O2.
• O2  cepat mencapai paru disebut dengan wahana
 mengalirkan O2 keseluruh tubuh
Hidung (sebagai pintu gerbang)
• Membuat udara yang kita hirup aman ke paru. Bakteri
dan kotoran disaring oleh Cilia (bulu-bulu). Lendir &
rambut getar  saluran udara tetap lembab, lendir
dibantu oleh rambut getar. Makanan yang masuk akan
dihancurkan oleh asam lambung.
• Rambut getar dalam hidung  struktur kecuali tak
bermakna.
• Sehelai rambut getar  fungsi satu  dijalankan sebagai
pengangkut lendir ke tepi atau ke tempat tertentu.

Dalam satu ayat QS. Al – Waqiah ayat 57 : “kami telah


menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak
membenarkannya”.
Naso Faring
• Naso faring : bagian pertama faring yang
berlanjut sebagai orofaring.
• Nasofaring dilapisi epitel respirasi pada yang
berkontak dengan palatum mole.
Laring
•Tabung tak teratur yang menghubungkan faring &
trakea.
•Terdapat tulang rawan laring, berfungsi sebagai
penyokong dan juga berfungsi sebagai katup
untuk mencegah masuknya makanan & cairan
yang didalam trakea juga sebagai alat penghasil
suara.
PARU-PARU
• Sistem saluran yg menghubungkan tempat
pertukaran gas dengan lingkungan lua.
• Bagian konduksi mulai rongga hidung sampai dengan
bronkiolus terminalis.
• Bagian respirasi  tempat berlangsungnya
pertukaran gas.
• Pada jaringan tubuh ada alveoli (kantong udara).
• Udara yg melalui bronki akan diisi oleh alveoli.
• Darah kotor dan O2 akan dicuci oleh alveoli.
QS Yaasin ayat 77-79

“ Apakah manusia tidak memperhatikan


bahwasanya Kami menciptakannya dari mani?
(Ia bukan bersyukur) tapi menjadi musuh
(menentang Allah) terang-terangan. Ia membuat
perumpamaan bagi Kami dan melupakan (asal
kejadiannya) ucapannya. Siapakah (yg sanggup)
menghidupkan tulang-belulang yg telah hancur
luluh itu. Katakan ‘Tuhan yg menciptakan pada
permulaan, akan menghidupkannya kembali’
dan Dia Maha Mengetahui semua keadaan
makhluk.”
PANDANGAN ISLAM TERHADAP
MEROKOK
Di zaman Nabi Muhammad SAW. Belum ada
Kebudayaaan merokok,merokok baru dikenal
Oleh para pelaut yg menyertai colombus ke
Benua Amerika di akhir abad XV  tersebar
ke seluruh dunia. Dalam perjalanan hidupnya
berdasarkan pemantauan ilmiah,ternyata
merupakan makhluk monster yg sangat mengerikan.
Selain merusak kesehatan juga merusak ekonomi
keturunan serta lingkungan hidup manusia. Merokok
dihukumkannya hanya makruh.
Dengan kejadian ilmu pengetahuan & teknologi
yg canggih terbukti bahwa merokok adalah
makhluk monster yg membawa banyak sekali
mudharat.
Dengan demikian status merokok perlu ditinjau
kembali.
QS AL-Baqarah 195
“Janganlah kamu mencelakakan dirimu
sendiri.”
Dimana merokok akan meyebabkan penyakit
kanker, jantung, penyakit pembuluh darah,
segala jenis penyakit paru, hipertensi, kelainan
kromosom dll.
Gambaran radiologis keadaan normal dan
abnormal pada sistem respirasi
Posisi P.A

Posisi Pasien Saat Pengambilan Foto Foto Rontgen Toraks Posisi P.A
Posisi P.A & A.P
 Posisi P.A :
 Singkatan dari postero-anterior yaitu posisi pasien pada saat
pemeriksaan rontgen, dimana arah sinar X datang dari bagian
belakang tubuh pasien ke depan.
 Posisi A.P :
 Singkatan dari antero-posterior yaitu posisi pasien pada saat
pemeriksaan rontgen, dimana arah sinar X datang dari bagian
depan tubuh pasien ke belakang.
 Posisi foto toraks pasien dapat ditentukan dengan melihat tulang-
tulang iga pada foto rontgen.
 Pada posisi P.A, iga-iga posterior tampak lebih jelas daripada iga-iga
anterior.
 Pada posisi A.P, iga-iga anterior tampak lebih jelas daripada iga-iga
posterior.
Konsolidasi

Gambaran Mengawan + Kavitas Pada Lapangan Paru Kiri Atas & Tengah
Konsolidasi
Daerah yang tampak berwarna putih pada jaringan
yang seharusnya berwarna hitam.
Terjadi terutama karena adanya infiltrat atau cairan
abnormal pada jaringan tersebut.
Misalnya pada peradangan parenkim paru
(pneumonia), atau pada tuberkulosis paru.
Penyakit infeksi parasit pada sistem
respirasi
Pulmonary ascariasis
• Disebabkan oleh larva Ascaris lumbricoides
• Gejala : demam, sesak nafas, batuk, lemas
• Gejala terjadi 4-16 hari setelah infeksi dan dalam 1-2
minggu akan hilang secara spontan. Gejala ini
dinamakan sindroma Loeffler
• Pemeriksaan fisik diagnostik : ronkhi
Toksokariasis
• Disebabkan oleh larva Toxocara sp (terutama
Toxocara canis)
• Larva yang bermigrasi akan terjebak di suatu jaringan
dan menimbulkan reaksi granuloma, kemudian larva
akan mati dan diabsorbsi tubuh
• Larva dapat bermigrasi ke paru, hati, jantung, dan
mata (visceral larva migrans) → hipereosinofilia
• Gejala pada paru : demam, batuk, dan sesak nafas
Cacing tambang
• Disebabkan oleh larva Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale
• Necator americanus dapat menyebabkan
bronkopneumonia sementara (sindroma Loeffler)
• Ancylostoma duodenale dapat menimbulkan gatal di
faring, batuk, sesak nafas, dan eosinofilia
• Pengobatan : mebendazole, albendazole,
thiabendazole
Dirofilariasis paru
 Disebabkan oleh Dirofilaria immitis
 Penyakit ini sering ditemukan di Jepang, Australia,
dan Amerika
 Kelainan jaringan terbatas pada bagian perifer paru
 Kelainan berbatas tegas dengan nekrosis dibagian
tengahnya dan dikelilingi jaringan granuloma
 Gejala : batuk, demam, nyeri dada, hemoptisis
 Sering didiagnosa sebagai TB paru dan karsinoma
paru
 Pembedahan → diagnosis dan terapi
Schistosomiasis paru
• Disebabkan oleh Schistosoma japonicum,
Schistosoma mansoni, Schistosoma haematobium
• Bila terdapat serkaria dalam jumlah besar dapat
menimbulkan pneumonia
• Schistosomiasis paru dapat membahayakan bila
terjadi emboli oleh telur cacing di arteriol paru
Abses paru amebik
• 1-4% kasus disentri ameba dapat menimbulkan abses
paru amebik
• Infeksi terjadi melalui penjalaran dari abses hati
amebik atau karena pecahnya abses
• Bila abses amebik pecah maka bentuk trofozoid
ameba akan menuju paru-paru melalui diafragma dan
kemudian ke permukaan pleura
Akariasis paru
• Disebabkan oleh Dermatophagoides pteronyssinus
(tungau debu)
• Morfologi :
– Ukuran 0,2-1,2 mm
– Badan berbulu
– Kaki 4 pasang
• Dermatophagoides pteronyssinus merupakan salah
satu penyebab penyakit asma
• Pengobatannya sama seperti yang dilakukan untuk
pengobatan asma.

Anda mungkin juga menyukai