Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN TRAUMA THORAX

DI SUSUN OLEH :
NOVIAN RAFIQO SAPUTRA
Universitas
NIM : 20221007P
Kader Bangsa  
Fakultas Kebidanan & Keperawatan
IMAM HERMINTON
Program Pendidikan S1 Keperawatan NIM : 20221005P
 Semakin berkembangnya jaman maka semakin maju pula pola pikir manusia
misalnya, manusia dapat menciptakan tranportasi yang sangat dibutuhkan
oleh manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari, tapi selain segi positif
timbul pula segi negatif misalnya dengan alat tranportasi yang digunakan
untuk beraktifitas dapat menyebabkan kecelakaan, salah satu contohnya
adalah fraktur pada tulang dan dapat pula terjadi trauma pada dada.
 Penyebab terbanyak dari trauma tumpul toraks masih didominasi oleh korban
kecelakaan lalu lintas (70%). Sedangkan mortalitas pada setiap trauma yang
disertai dengan trauma toraks lebih tinggi (15.7%) dari pada yang tidak disertai
trauma toraks(12.8%). Pada trauma dada biasanya di sebabkan oleh benda
tajam, kecelakaan lalulintas atau luka tembak. Bila tidak mengenai jantung,
biasanya dapat menembus rongga paru-paru. Pender ita nampak kesaki tan
ket ika bernapas dan mendadak merasa sesak dan gerakan iga disisi yang
luka menjadi berkurang (Kartono,M. 1991).
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian trauma thorax ?
2. Bagaimana etilogi trauma thorax ?
3. Bagaimana prognosis penyakit trauma thorax ?
4. Bagaimana tanda dan gejala trauma thorax ?
5. Apa manifestasi klinis trauma thorax ?
6. Apa anatomi dan fisiologi trauma thorax ?
7. Apa klasifikasi trauma thorax ?
8. Bagaimana patofisiologi trauma thorax ?
9. Bagaimana WOC trauma thorax ?
10. Bagaimana penatalaksanaa trauma thorax ?

11. Bagaimana komplikasi trauma thorax ?

12. Bagaimana askep trauma thorax ?


1. Tujuan Umum
a. Sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat
b. Memberikan informasi bagi para pembaca tentang Trauma Thorax
2. Tujuan Khusus
c. Menjelaskan pengertian trauma thorax
d. Menjelaskan etilogi trauma thorax
e. Menjelaskan prognosis penyakit trauma thorax
f. Menjelaskan tanda dan gejala trauma thorax
g. Menjelaskan manifestasi klinis trauma thorax
h. Menjelaskan anatomi dan fisiologi trauma thorax
i. Menjelaskan klasifikasi trauma thorax
j. Menjelaskan patofisiologi trauma thorax
k. Menjelaskan WOC trauma thorax
l. Penatalaksanaa trauma thorax
m. Menjelaskan komplikasi trauma thorax
n. Menjelaskan askep trauma thorax
LANDASAN TEORI

Defenisi
 Trauma adalah keadaan yang disebabkan oleh luka atau cedera
(Dorland, 2002 ). Pada kenyataannya, trauma adalah kejadian
yang bersifat holistic dan dapat menyebabkan hilangnya
produktivitas seseorang.
 Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax dan
dinding thorax, baik trauma tajam atau tumpul (Hudak,1999 ).
Etiologi
1. Trauma tembus pada dada terdiri dari luka tembus dan luka tusuk, Luka tembus (GSW) dan luka tusuk adalah
jenis trauma dada tembus yang palin umum. Luka tersebut di kelompokkan berdasarkan pada kecepatannya.

 Luka tusuk umumnya dianggap kecepatan rendah karena senjata menghancurkan area kecil di sekitar luka.
Kebanyakan luka tusuk di sebabkan oleh pisau. Luka ini sering kali berkaitan dengan pecandu alkohol dan obat-
obat terlarang.

 Luka tembak pada dada dapat di kelompokkan sebagai kecepatan rendah, sedang dan tinggi. Faktor yang
menentukan kecepatan dan mengakibatkan keluasan kerusakan termasuk jarak dari mana senjata itu
ditembakkan. Peluru dapat menyebabkan kerusakan pada tempat penetrasi dan sepanjang jalur peluru tersebut
dan dapat memantul dari struktur tulang yang dapat merusak organ-organ dada dan pembuluh besar.
2. Trauma tumpul yang tediri dari kecelakaan kendaraan
bermotor , jatuh dan pukulan pada dada. Komplikasi yang dapat
terjadi berupa hematothoraks, fraktur iga, dan rupture bronkus
atau diafragma
Prognosis Penyakit
 Open Pneumothorak
 Hematothoraks
 Fraktur Iga
 Flail Chest
Tanda dan Gejala
1. Ada jejas pada thorak
2. Nyeri pada tempat trauma
3. Pembengkakan lokal
4. Sesak napas
5. Takikardi
6. Kulit pucat
7. Insomnia
8. Cemas, gelisah, fokus pada diri sendiri
9. Kelemahan
10. Anoreksia

11. Perubahan kesadaran


Manifestasi klinis
 Tamponade jantung
 Hematothoraks
 Pneumothoraks

Anatomi dan Fisiologi


1. Dinding Dada.
2. Dasar Torak
3. Isi Rongga Torak
Klasifikasi

a. Tamponade jantung : di sebabkan luka tusuk dada yang


tembus ke mediastinum / daerah jantung
b. Hematotoraks : di sebabkan luka tembus toraks oleh benda
tajam, traumatik atau spontan
c. Pneumothoraks : spontan( pecah), trauma ( penyedotan
luka rongga dada ) , iatrogenic
Patofisiologi
 Trauma dada sering menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. Luka pada
rongga thorak dan isinya dapat membatasi kemampuan jantung untuk memompa
darah atau kemampuan paru untuk pertukaran udara dan oksigen darah. Bahaya
utama berhubungan dengan luka dada biasanya berupa perdarahan dalam dan
tusukan terhadap organ Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis sering disebabkan
oleh trauma thorax.
 Hipokasia jaringan merupakan akibat dari tidak adekuatnya pengangkutan
oksigen kejaringan oleh karena hipivolemia (kehilangan darah), pulmonary
ventilation / perfusionmismatch (contoh kontusio, hematoma, kolapsalveolus) dan
perubahan dalam tekanan intrat thorax (contoh : tension pneumothorax,
pneumothorax terbuka ). Hiperkarbia lebih sering disebabkan oleh tidak
adekuatnya ventilasi akibat perubahan tekanan intrathorax atau penurunan tingkat
kesadaran. Asidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari jaringan ( syok ).
Penata Laksanaan

 Bullow Drainage / WSD


 Perawatan WSD dan pedoman latihanya

Pada trauma toraks, WSD  Mencegah infeksi di bagian masuknya


dapat berarti : slang
 Mengurangi rasa sakit dibagian
masuknya slang
Diagnostik
 Mendorong berkembangnya paru-paru
Terapi  Perhatikan keadaan dan banyaknya
Preventive cairan suction
 Suction harus berjalan efektif
 Perawatan "slang" dan botol WSD/
Bullow drainage
Komplikasi

 Komplikasi yang sering terjadi pada trauma toraks adalah hemothoraks dan tamponade jantung. Kedua bentuk ini dapat
mengancam jiwa pasien, oleh karena dapat dilakukan aspirasi segera dengan hanjatan ( shock ) akibat perdarahan.
 Selain itu komplikasi yang terjadi yaitu :
1. Iga : fraktur multiple dapat menyebabkan kelumpuhan rongga dada.
2. Pleura, paru-paru, bronkhi : hemo/hemopneumothoraks-emfisema
3. Jantung : tamponade jantung ; ruptur jantung ; ruptur otot papilar ; ruptur klep Jantung
4. Pembuluh darah besar : hematothoraks
5. Esofagus : mediastinitis.
6. Diafragma : herniasi visera dan perlukaan hati, limpa dan ginjal
7. Tension penumototrax
8. Penumotoraks bilateral
9. Emfiema
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor
register, diagnosa medik, alamat, semua data mengenai identitaas klien tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
 Perlu di kaji apakah klien pernah mengalami trauma dada sebelumnya.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Biasanya terdapat jejas pada thorak dan klien biasanya tampak merasa nyeri pada tempat trauma dan terjadi
pembengkakan lokal disertai sesak napas, insomnia, pasien nampak pucat, dan terlihat cemas, gelisah, Pasien
biasanya mengalami kelemahan aktivitas dalam bergerak.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
 Mengkaji ada atau tidaknya keluarga mengalami penyakit seperti yang dialami klien
3. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : biasanya rambut hitam, dan tumbuh subur
b. Mata : biasanya simetris kiri dan kanan, konjungtiva pucat, respon pupil baik
c. Hidung : biasanya simetris kiri dan kanan, dan tidak terdapat polip
d. Mulut: biasanya tidak ada perdarahan
e. Telinga : biasanya simetris kiri dan kanan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran

f. Dada
 Inspeksi : biasanya frekuensi napas tidak normal, dada terdapat jejas
 Palpasi : biasanya premitus tidak sama kiri dan kanan
 Perkusi : biasanya redup
 Auskultasi : biasanya peningkatan jalan napas
g. Jantung
 Inspeksi : biasanya simetris kiri dan kanan
 Palpasi : biasanya ictus tidak teraba
 Perkusi : biasanya pekak
 Auskultasi : biasanya irama jantung melemah apabila trauma menembus jantung
h. Abdomen
 Inspeksi : biasanya bentuk perut tidak membuncit
 Aukultasi : biasanya bising usus ada
 Palpasi : biasanya hepar tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : biasanya tympani
  
i. Ekstremitas
 Ekstremitas atas : biasanya tangan simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, terpasang infus, rentang gerak terbatas, turgor kulit menurun
 Ekstremitas bawah : biasanya gerakan terbatas, simetris kiri dan kanan
j. Kesadaran : biasanyan dari kompos metis kooperatif sampai koma
4. Pola Kebiasaan Sehari – hari
 Aktivitas/istirahat
 Gejala : kelemahan, kelelahah dan gelisah
 Sirkulasi
 Tanda : takikardi, TD : Hipotensi / Hipertensi
 Makanan/cairan
 Gejala : hilangnya nafsu makan
 Nyeri / Ketidaknyamanan
 Gejala : muncul tiba –tiba selama batuk atau regangan, menusuk – nusuk diperberat dengan nafas dalam,
kemungkinan menyebar ke area leher, bahu dan abdomen.
B. Diagnosa Keperawatan

1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru


yang tidak maksimal karena trauma

2. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks


spasme otot sekunder

3. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan tempat


masuknya organisme sekunder terhadap trauma
C. INTERVENSI
D. PENUTUP
Kesimpulan

Trauma adalah keadaan yang disebabkan oleh luka atau cedera (Dorland, 2002 ). Pada kenyataannya, trauma adalah
kejadian yang bersifat holistic dan dapat menyebabkan hilangnya produktivitas seseorang. Trauma thorax adalah semua
ruda paksa pada thorax dan dinding thorax, baik trauma tajam atau tumpul (Hudak,1999 ). Luka tembus (GSW) dan luka
tusuk adalah jenis trauma dada tembus yang palin umum. Trauma adalah penyebab kematian terbanyak pada dekade 3
kehidupan diseluruh kota besar di dunia dan diperkirakan 16.000 kasus kematian akibat trauma per tahun yang
disebabkan oleh trauma toraks.

Saran

Peran perawat dalam penanganan trauma dada mencegah terjadinya infeksi pada area yang terjadi trauma dengan
memberikan asuhan keperawatan yang tepat

Anda mungkin juga menyukai