Anda di halaman 1dari 44

Skip to content

 Home
 Lowongan Kerja
 Informasi Kampus
 News
 Contoh Askep
 SOP Perawat
 About Us

Contoh Makalah Asuhan Keperawatan Pada


Pasien CHF ( Askep CHF )
By adminPosted on September 3, 2018

Berikut ini adalah contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap sistem cardiovaskuler yang menuntut asuhan
keperawatan dapat dialami oleh orang pada berbagai tingkat usia. Sistem cardivaskuler
mencangkup jantung, sikulasi / peredaran daran dan keadaan darah, yang merupakan bagian
tubuh yang sangat penting karena merupakan pengatur dan yang menyalurkan O2 serta nutrisi ke
seluruh tubuh, bila salah satu organ tersebut mengalami gangguan terutama jantung, maka akan
mengganggu semua sistem tubuh. sampai saat ini gangguan jantung / pembuluh darah terutama
disebabkan infeksi, dan kesalahan dalam pola hidup sehari-hari masih merupakan angka
tertinggi.

Penyakit jantung adalah enyebab utama kematian dinegara maju. di AS saja diperkirakan 12,4
juta orang menderita penyakit ini dan 1,1 juta orang akan terkena gangguan jantung serius tahun
2005. Gagal jantung adalah keadaan ketidakmampuan jantung sebagai pompa darah untuk
memenuhi secara adekuat kebutuhan metabolisme tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh
karena gangguan primer otot jantung atau beban jantung yang berlebihan atau kombinasi
keduannya . Untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, jantung yang bertindak sebagai
pompa sentral akan memompa darah untuk menghantarkan bahan-bahan metabolisme yang
diperlukan ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkat sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari
tubuh.

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

Gagal jantung yang merupakan ketidakmampuan jantung mempertahankan curah jantung


(Cardiac Output = CO ) dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. penurunan CO
mengakibatkan volume darah yang efektif berkurang. Untuk mempertahankan fungsi sirkulasi
yang adekuat, maka didalam tubuh terjadi suatu refleks homeostatis atau mekanisme kompensasi
melalui perubahan – perubahan neurohumoral, dilatasi ventrikel frank – starling.

Pada CHF terdapat kegagalan mekanisme frank – starling, maka walaupun isi akhir dastolik
meningkat, namun dia tidak akan diikuti oleh peningkatan curah jantung. Perubhan – perubahan
selanjutnya karena peurunanan curah jantung dan tekanan darah disertai pula dengan penurunan
aliran darah ginjal dan perpusi darah ginjal sehingga mempengaruhi mekanisme renin-
angiotensin dengan segala aspek dan manisfestasinya. Maka pada CHF terjadi perubahan-
perubahan ketdakseimbangan tekanan hidrostatik membran kapiler sehingga ketidakseimbangan
volume cairan lebih berat sehingga mengakibatkan edema.

Gagal jantung merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang banyak di jumpai dan
menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas utama baik dinegara maju dan negara sedang
berkembang. Tahun 2000, 16,7 juta penderita meninggal karena penyakit ini, atau sekitar 30,3
% dari total kematian diseluruh dunia. Lebih dari setengahnya dilaporkandari negara
berkembang di indonesia, prevalensi gagal jantung secara nasional belum ada sebagai gambaran
di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta, pada tahun 2006 diruang rawat jalan dan inap
didapat 3,23% kasus gagal jantung dari total 11,711 pasien, prevalensi penyakit jantung dari
tahun ke tahun terus meningkat hal ini berhubungan dengan kurangnnya pengetahuan
masyarakat indonesia tenatang faktor penyabab dan pencutus timbulnya penyakit cardiovaskuler.
Agar dapat memberikan asuhan keperawatan sebaik-baiknya perlu mengetahui gejala-gejala dini
peyebab serta permesalahannya. Asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan proses asuhan keperawatan yang ditunjukkan untuk meningkatkan, mencegah,
mengatasi dan memulihkan kesehatan. Peran perawat yang utama adalah melakukan promosi dan
pencegahan terjadinya gangguan pada sistem cardiovaskuler ini.

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )
1. Tujuan Penulisan

 Tujuan Umum

Yaitu agar pembaca mengetahui dan memahami tentang asuhan keperawatan pada pasien CHF.

 Tujuan Khusus

Yaitu agar pembaca mengetahui dan memahami tentang anatomi dan fisiologi jantung, definisi
CHF, etiologi CHF, Patofisiologi CHF, manifestassi klinik CHF, Penatalaksanaan Medis, serta
Asuhan Keperawatan yang hrus di berikan kepada klien dengan CHF.

1. Metode Penulisan

Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode narasi yaitu dengan cara
mengumpulkan data dan mencari sumber-sumber yang mendukung.

1. Ruang Lingkup

Dalam penulisan makalah ini penulis membahas tentang penyakit CHF dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan dan di ambil dari berbagai sumber baik dari buku maupun dari
website serta kelompok membatasi topik pada materi CHF, pembahasan mengenai :

1. Anatomi dan Fisiologi Jantung


2. Definisi CHF
3. Etiologi CHF
4. Patofisiologi CHF
5. Manifestassi klinik CHF
6. Komplikasi CHF
7. Penatalaksanaan Medis
8. Pemeriksaan Diagnostik
9. Asuhan Keperawatan pada pasien CHF

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

Baca Juga :

Contoh Askep PPOK

Contoh Askep GEA


Contoh Askep Maternitas

Contoh Askep Hipertensi

Contoh Askep Cidera Kepala

Contoh Makalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien CHF (


Askep CHF )
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung,
sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara
abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering digunakan kalau terjadi gagal jantung
sisi kiri dan sisi kanan (Mansjoer, 2001).

Gagal jantung adalah ketidak mampuan jantung untuk mempertahankan curah jantung (Caridiac
Output = CO) dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Apabila tekanan pengisian ini
meningkat sehingga mengakibatkan edema paru dan bendungan di system vena, maka keadaan
ini disebut gagal jantung kongestif (Kabo & Karim, 2002).

Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi (Smeltzer & Bare, 2001), Waren
& Stead dalam Sodeman, 1991), Renardi, 1992).

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

1.2 Anatomi fisiologis gagal jantung

Mekanisme yang mendasari terjadinya gagal jantung kongestif meliputi gangguan kemampuan
konteraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah jantung
normal. masalah yang utama terjadi adalah kerusakan serabut otot jantung, volume sekuncup
berkurang dan curah jantung normal masih dapat dipertahankan. Volume sekuncup adalah
jumlah darah yang dipompa pada setiap konteraksi tergantung pada tiga faktor: yaitu preload,
konteraktilitas, afterload.
 Preload adalah jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung dengan tekanan
yang ditimbulkan oleh panjangnya regangan serabut otot jantung.
 Konteraktillitas mengacu pada perubahan kekuatan konteraksi yang terjadi pada tingkat
sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar kalsium
 Afterload mengacu pada besarnya tekanan venterikel yang harus dihasilkan untuk
memompa darah melawan perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh tekanan arteriol.
Pada gagal jantung, jika salah satu atau lebih faktor ini terganggu, maka curah jantung
berkurang (Brunner and Suddarth 2002).
 Gagal Jantung Kiri

Kongestif paru terjadi pada venterikel kiri, karena venterikel kiri tidak mampu memompa darah
yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong
ke jaringan paru.

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

 Gagal Jantung Kanan

Bila venterikel kanan gagal memompakan darah, maka yang menonjol adalah kongestif visera
dan jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan
volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasi semua darah yang secara
normal kembali dari sirkulasi vena.

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

1.3 Patofisiologi
Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

1.4 Manifestasi gagal jantung

 Gagal jantung kanan

1. Pembesaran ventrikel kanan


2. Murmur
3. Edema perifer, terlokalisis, anasarka
4. Peningkatan BB
5. Peningkatan HR
6. Asites
7. Distensi vena jugularis
8. Hepatomegali
9. Efusi pleura

 Gagal jantung kiri

1. Pembesaran ventrikel kiri


2. Pernafasan Cheyne-Stokes
3. Pulsus alternans
4. Peningkatan HR
5. Hipertropi ventrikel kiri
6. Pertukaran O2 buruk
7. Crackles
8. Bunyi jantung S3 dan S4

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

 Gagal jantung akut

Edema pulmoner Alveoli terisi oleh cairan serosa

Penurunan efisiensi ventrikel kiri è Peningkatan tekanan vena pulmoner è perpindahan cairan ke
interstitial (edema interstitial) è kerusakan sel dinding alveoli è perpindahan cairan + SDM ke
alveoli (edema alveoli)

 Gagal jantung kronis

1. Kelemahan
2. Dyspnea
3. Takikardia
4. Edema
5. Nokturia
6. Perubahan kulit
7. Perubahan memori dan perhatian
8. Nyeri dada
9. Perubahan berat badan

1.5 Klasifikasi gagal jantung

Menurut derajat sakitnya:

1. Derajat 1: Tanpa keluhan – Anda masih bisa melakukan aktivitas fisik sehari-hari tanpa
disertai kelelahan ataupun sesak napas
2. Derajat 2: Ringan – aktivitas fisik sedang menyebabkan kelelahan atau sesak napas,
tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun hilang
3. Derajat 3: Sedang – aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan atau sesak napas,
tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas dihentikan
4. Derajat 4: Berat – tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari, bahkan pada saat
istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat jika melakukan aktivitas walaupun
aktivitas ringan.

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

1.6 Komplikasi gagal jantung

 Efusi pleura: krn peningkatan tekanan kapiler pleura


 Arritmia: pembesaran ruang jantung menyebabkan gangguan jalur elektrik normal
 Trombus ventrikel kiri: pembesaran ventrikel kiri dan penurunan curah jantung
meningkatkan kemungkinan pembentukan trombus
 Hepatomegali: pada gagal ventrikel kanan, kongesti vena merusak sel hepar, terjadi
fibrosis dan sirhosis hepar

1.7 Pemeriksaan penunjang

 Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik


 Identifikasi faktor penyebab
 Analisa gas darah, kimia serum, tes fungsi hepar
 X-ray dada
 Monitoring hemodinamik
 EKG

Pemeriksaan elektrokardiografi meskipun memberikan informasi yang berkaitan dengan


penyebab, tetapi tidak dapat memberikan gambaran yang spesifik. Pada hasil pemeriksaan EKG
yang normal perlu dicurigai bahwa hasil diagnosis salah.
Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

Pada pemeriksaan EKG untuk klien dengan gagal jantung dapat ditemukan kelainan EKG seperti
diberikut ini.

 Left bundle branch block, kelainan segmen ST/T menunjukan disfungsi ventrikel kiri
kronis
 Gelombang Qmenunjukan infark sebelumnya dan kelainan segmen ST menunjukan
penyakit jantung istemik
 Hipertropi ventrikel kiri dan gelombang T terbalik: menunjukan stenosis aorta dan
penyakit jantung hipertensi
 Aritmia ;
 Deviasi aksis ke kanan, right bundle branch block, dan hipertropi ventrikel kanan
menunjukan disfungsi ventrikel kanan.
 Echokardiogram
 Kateterisasi jantung

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

1.8 Penatalaksanaan gagal jantung

 Menurunkan volume intravaskular


 Menurunkan venous return
 Menurunkan afterload
 Meningkatkan pertukaran gas & oksigenasi
 Meningkatkan fungsi jantung
 Mengurangi kecemasan
 Kolaborasi pemberian obat
 ACE inhibitor
 Diuretik
 Obat inotropik
 Obat vasodilator
 Antiarritmia
 Beta adrenergik bloker
 Diet: rendah sodium (500 – 2000 mg) dan restriksi cairan

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

Baca Juga :

Contoh Askep PPOK


Contoh Askep GEA

Contoh Askep Maternitas

Contoh Askep Hipertensi

Contoh Askep Cidera Kepala

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CHF ( ASKEP CHF ) NY.ST 65


TAHUN

DENGAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DIRUANG KANTIL

KASUS DK 1

Ny.st 65 tahun dirawat diruang kantil dengan keluhan sesak nafas, cepat cape apabila aktivitas
sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik ditemukan data kesadaran compos mentis, lemah TD 90/60
mmhg. Nadi 66x/menit regular terdapat riwayat PND. Suara paru ronhi dikedua lapang paru
terdapat distensi vena jugularis. Gambaran EKG terdapat pembesaran jantung kanan dan kiri (
LHF dan RHF). Pasien mendapatkan pengobatan lasik intravena dan oksigen 4liter/menit binasal
kanul. Diagnose medic gagal jantung kongesti.

1. PENGKAJIAN:
2. IDENTITAS DIRI KLIEN DAN PENANGGUNG JAWAB

Nama Klien : Ny. St Tanggal Masuk RS : 15 Juni 2013

Umur : 65 Tahun Diagnosa Medis : CHF

Jenis Kelamin : perempuan Sumber Informasi : Status klien,


Keluarga

Alamat : cikupa Tanggal Pengkajian : 24 Juni 2013

Status Perkawinan : Menikah Ruang : Kantil

Agama : Islam Keluarga dekat yang dapat-

segera dihubungi : suami


Suku : Sunda Nama : Ny. E

Pendidikan : SMA Pekerjaan : wiraswasta

Pekerjaan : Kuli bangunan Alamat : cikupa

Telp : 08574111xxxx

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

1. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Alasan Masuk RS : Klien mengeluh sesak nafas, cepet cape


apabila beraktivitas sehari-hari, karena tak kunjung sembuh klien memeriksakan kerumah sakit

Keluhan Utama Saat dikaji : sesak nafas

Riwayat keluhan utama ( dibuat secara naratif dan menggambarkan PQRST dari keluhan utama).
: klien mengatakan sesak saat melakukan aktivitas sehari-hari

Klien mengatakan sesak nafas dirasakan seperti tertindih benda tumpul dan sesak datang saat
melakukan aktivitas.

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya

baik oleh sendiri maupun bantuan oleh orang lain : Klien mengatakan saat sesak nafas datang
duduk sambil memeluk bantal sehingga sedikit demi sedikit sesak nafasnya hilang

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

III. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU

Riwayat Imunisasi : Tidak lengkap

Riwayat Alergi : Tidak ada alergi

Kebiasaan : Tidak terkaji


Penyakit yang pernah diderita : Riwayat PND 6 bulan yang lalu

Pernah masuk di RS : Tidak pernah

Obat-obatan yang pernah digunakan : tidak terkaji

Riwayat Kecelakaan : Tidak pernah kecelakaan

Tindakan ( Operasi ) : Tidak pernah operasi

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

1. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Penyakit yang pernah diderita :

Orang Tua : Ayah menderita hipertensi

Saudara kandung : tidak terkaji

Anggota keluarga lain : Tidak mempunyai penyakit yang sama


dengan klien

Penyakit yang sedang diderita

Orang tua : Tidak ada yang sakit

Saudara kandung : Tidak ada yang sakit

Anggota keluarga lain : Tidak ada yang sakit

Riwayat penyakit genetic/keturunan/herediter : Tidak ada penyakit keturunan

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

Genogram:

batu ginjal
Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )
1. KEBUTUHAN DASAR / ADL

NO KEGIATAN DIRUMAH DIRUMAH SAKIT

NUTRISI

BB : …70………. Kg
70 Kg 70 Kg

IMT = BB / TB2 = 70 IMT = BB / TB2 = 70/


/ (1,72)2 = 23,6 (1,72)2 = 23,6

172 Cm 172 Cm
TB : ….172……. Cm
3x sehari 3x sehari
Frekuensi makan
Nasi , lauk , sayur Nasi, lauk, sayur
Jenis makanan
1
Semua suka Semua suka
Makanan yang disukai
Tidak ada Tidak ada
Makanan yang tidak disukai
Tidak ada Tidak ada
Makanan pantangan:
Baik Baik
Nafsu makan
Tidak ada Tidak Ada
Rasa mual / muntah
Tidak tahu Tidak terkaji
Kebutuhan kalori
Tidak tahu Tidak terkaji
Jenis diet
1500 L 1000 L
Intake cairan / minum

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

NO KEGIATAN DIRUMAH DIRUMAH SAKIT

2
ELIMINASI

BAB

Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari

Waktu Pagi Pagi

Penggunaan Pencahar Tidak ada Tidak ada

Warna Kuning Kuning

Konsistensi/Diare Tidak ada Tidak ada

Kolostomi / ilieostomi Tidak ada Tidak ada

Darah / Lendir Tidak ada Tidak ada

BAK

Frekuensi 5 – 6 x sehari 7 x sehari

Warna Kuning kuning

Bau Amoniak Amoniak

Incontinensia Tidak ada Tidak ada

Hematuria Tidak ada Tidak ada

Infeksi Tidak ada Tidak ada

Cateter Tidak ada Tidak ada

Urine Out Put Tidak terkaji 2000 cc

POLA ISTIRAHAT / TIDUR

Waktu Tidur 22.00 – 05.00 WIB 22.30 – 05.00 wib


3
Lama Tidur 7 jam 6 ½ jam
Kebiasaan tidur Tidak ada Tidak ada

Kebiasaan saat tidur Tidak ada Tidak ada

Kesulitan dalam tidur Sesak nafas Sesak nafas

Jam tidur ( siang/ malam ) : Siang : tidak tidur Siang : tidak tentu

Malam : jam 22.00 Malam : 22.30 – 05.00


NO KEGIATAN DIRUMAH DIRUMAH SAKIT

PERSONAL HYGIENE

Mandi 2 x sehari 2 x sehari

4 Gosok gigi 2 x sehari 2 x sehari

Cuci rambut 1 x sehari 2 hari sekali

Ganti pakaian 2 x sehari 2 hari sekali

POLA AKTIFITAS DAN


LATIHAN

Kegiatan dalam pekerjaan


Tidak ada
memasak
Kegiatan waktu luang
Tidak ada
5 Nonton tv, kumpul
bersama keluarga

Olah raga/ jenis Jalan santai


Tidak ada
Frekuensi latihan Tidak tentu
Tidak ada
Kesulitan/ keluhan dalam hal :

– Pergerakan tubuh Tidak ada kesulitan


Tidak ada kesulitan
– Mengenakan pakaian Mandiri
Mandiri
– Mandi Mandiri
Mandiri
– Mengedan saat BAB Tidak ada Tidak ada

– Mudah merasa lelah Tidak Ada Tidak ada

– Sesak nafas saat aktivitas Tidak ada Tidak Ada

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

1. PEMERIKASAAN FISIK:

KEPALA

MATA

Rambut Warna : hitam Bentuk : Simetris

Kualitas /distribusi : merata Ketajaman Penglihatan : 6/6

Kondisi kulit Kepala : Daya akomodasi : baik


bersih
Bengkak/memar/ : Tidak ada Reaksi Pupil : miosis

Bentuk : Simetris Konjungtifa ; anemis

Pusing / sakit kepala : tidak ada Sclera : tidak


Ikterik
Alopesia : tidak ada
Pergerakan bola mata : kesegala
Benjolan / masa : Tidak ada arah

Edema Palpebra : Tidak ada

Penggunaan alat bantu : Tidak ada

HIDUNG Adanya lesie : Tidak ada

Keluaran / sekret : Tidak ada BIBIR / MULUT

Lecet /Lesi : Tidak ada Bentuk : Simetris

Concha nasal : tidak ada Lesi / lecet : Tidak


masalah ada

Septum : ada Membran mukosa : lembab

Edema /polip : Tidak ada Warna bibir : hitam

Reaksi alergi : Tidak ada Kelengkapan gigi / Penggunaan


gigi palsu ; : lengkap, tidak
Fungsi penghindu : Baik menggunakan gigi palsu

Epistaksis : tidak ada Caries : tidak ada

Edema pada gusi : tidak


Ada
Pernafasan cuping hidung: tidak Ada
Pembesaran tonsil : Tidak
ada

Stomatitis : Tidak
ada

Kesulitan menelan : tidak


ada

Lidah : bersih,
warna merah
TELINGA/PENDENGARAN LEHER

Bentuk : Simetris Kulit : coklat

Lesi /Lecet : Tidak ada ROM : kesegala


arah
Keluaran ( cerumen/cairan) : ada,
Tidak berlebihan Kelenjar Getah Bening : Tidak
ada pembesaran
Fungsi Pendengaran :
Kelenjar Tiroid : Tidak
– hasil test weber : tidak ada ada pembesaran
lateralisasi
Trachea : normal
– Test Rine : +

– Test Swabach: normal

– Test bisik: tidak dikaji


Fungsi Keseimbangan: baik. Seimbang

SIRKULASI
PERNAPASAN

Distensi vena jugularis : ada


peningkatan
Suara Paru : ronkhi
Suara jantung : S1 S2
Pola nafas : iregular
normal
Bentuk dada : Simetris
Suara jantung tambahan : ada S3
(gallop)
Sputum : Ada
Nyeri dada : ada
Nyeri dada : ada
Edema :ada di paru-
Batuk /haemaptoe : Tidak ada
paru
Pengembangan dada : Simetris
Clubbing : ada
Penggunaan otot pernapasan
Rasa pusing : ada
tambahan : ada cuping hidung dan
diafragma
Capileri Refile : > 2 detik
Frekuensi : 25 x/m
Rasa kesemutan : tidak ada
Irama pernapasan : ireguler
Perubahan frekuensi/ jumlah urine:
tidak ada perubahan jumlah urine
Hasil Rontgen : ada, ada
pemebesaran paru-paru dan
Varises : Tidak ada
jantung kanan-kiri
Tanda cianosis : ada
Pernapasan cuping hidung : Ada
Tanda anemia : tidak ada
Riwayat merokok : tidak ada
Tanda plebitis : Tidak ada

Akral dingin : ada


MUSKULOKETEL KULIT

Nyeri : Tidak ada Warna :


nyeri coklat

Pola latihan gerak ( ROM ) : Aktif Tugor :


elastis
Tonus otot :5555
5555 Texture :
lembab
5555 5555
Lesi luka : tidak
Deformitas /kelainan bentuk : tidak ada
ada
Ltak luka (gambarkan ) :
Postur : tinggi Tidak ada
gemuk

ABDOMEN / PENCERNAAN NEUROSENSORI

Bentuk : simetris Tingkat kesadaran : compos


mentis
Bengkak / acites : tidak ada
Nilai GCS :E:5M
Gambaran pembuluh vena /spider :6 V : 4 Koordinasi /tremor :
naepi : tidak ada tidak ada

Ada massa/tidak : tidak ada Orientasi thdp wkt, tempat &


orang : terorientasi
Bising usus : 12 x/menit
Pola tingkah laku : sadar
Nyeri tekan : ada,
abdomen sebelah kiri bawah

Pembesaran hati/limpe : tidak ada +1 +1

Mual/ muntah : tidak ada Refleks


:+1 +1
Tanda murfhi : tidak ada

Halitosis : tidak ada


+1 +1
Hemoroid : tidak ada
+1 +1

Kekuatan menggenggam : kuat

Pergerakan ekstremitas aktif

Riwayat kejang / epilepsy /


perkinson: tidak ada

Sakit kepala : tidak


ada

Kejang : tidak
ada

Fungsi saraf cranial ( 12 ) . : baik


tidak ada gangguan

Paralise/ parise ; tidak


terkaji

Tanda peningkatan TIK : tidak ada


peningkatan TIK

REPRODUKSI ENDOKRIN

( Untuk klien wanita ) Rasa haus : tidak ada

Kehamilan :tidak ada Rasa lapar : tidak ada


masalah
Poli uri : tidak ada
Buah dada :tidak ada
masalah Ada riwayat luka sukar sembuh :
tidak ada
Niplle : tidak ada
masalah Riwayat pola diet tinggi gula: tidak
ada
Simetris /tidak : simestris
Penurunan BB drastis : tidak ada
Ada massa/tidak :tidak ada
Riwayat penyakit keluarga ( gula )
Perdarahan : tidak ada : tidak ada
Keputihan : tidak ada

Usia menarche :
…………………

Lamanya siklus mens :


………………..

Periode menstruasi terakhir :


………………….

Hasil PAP smear terakhir :


……………………..

Fungsi seksual :
……………………
IMUNOLOGI

Riwayat alergi: tidak ada


( Untuk Pria )
Jenis alergen : tidak ada
Pemakaian kontrasepsi ( Vasektomi ) ;
Reaksi alergi yang muncul : tidak
Pembesaran prostat : ada

Impotensi :

Lesie :

Fungsi sexual :

TANDA VITAL
PERKEMIHAN

Tekanan darah : 90 / 60
mmHg
Kesulitan BAK : tidak ada
Pernapasan : 25x/menit Histensi : tidak ada

Nadi : 66 x/menit Pembesaran blas : tidak ada

Irama Nadi : Reguler Penggunaan diuretik : tidak ada

Kekuatan nadi : lemah Perubahan frequensi/pola BAB :


tidak ada
Suhu : 37°C
Retensi urine : tidak ada

Keseimbangan intake output :


intake – output

NYERI / KETIDAK NYAMANAN

Gejala ( Subjektif )

Frekuensi :

Kualitas :

Durasi :

Penjalaran :

Faktor-faktor pencetus jika di sentuh

Cara menghilangkan :

factor-faktor yang berhubungan nyeri


:

Tanda ( Objektif )

Mengkerutkan muka:

Memegang area yang sakit :

Respon emosional ;

Penyempitan focus :
Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

VII. INTEGRITAS EGO/ PSIKOLOGIS

Gejala ( Subjektif)

Faktor stress : Iya karena takut menghadapi operasi

Cara menangani stress : berdoa dan pasrah

Masalah – masalah financial : tidak ada

Status hubungan : menikah

Faktor – factor budaya : Tidak ada

Agama : islam Kegiatan keagamaan : membaca surat surat al-qur’an

Gaya hidup : tidak terkaji perubahan terakhir : Tidak terkaji

Perasaan – perasaan : ketidak berdayaan ; Tidak ada

Keputusasaan : Tidak ada ketidak berdayaan : Tidak ada

Tanda ( Objektif )

Status emosional ( beri tanda cek untuk yang sesuai ) :

Tenang :……………. Cemas : √ Marah :………………….

Menarik diri:………………………………….Takut : √

Mudah tersinggung :…………………………..Tidak sabar :…………….

Euforik : Tidak ada

Respons – respons fisiologis yang terobservasi :………………………………


Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

VIII. INTERAKSI SOSIAL

Status perkawinan : menikah Lama : Tidak terkaji

Hidup dengan : istri dan anaknya

Masalah-masalah /stress : Tidak ada

Keluarga besar : Tidak terkaji

Orang pendukung lain : Tidak ada

Peran dalam struktur keluarga : sebagai ayah dan suami

Masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit / kondisi : Tidak ada

Perubahan bicara : penggunaan alat Bantu komunikasi : tidak ada

Adanya laringektomi : tidak ada

Bicara : jelas : √ Tak jelas :………………………………….

Tidak dapat dimengerti ;………………………..Afasia :………………………

Pola bicara tak biasa/kerusakan :

Penggunaan alat Bantu bicara :

Komunikasi verbal/non verbal dengan keluarga / orang terdekat lain: komunikasi verbal baik

Pola interaksi keluarga (perilaku): baik

1. TINGKAT PEMBELAJARAN/ PEMAHAMAN KONDISI KESEHATAN

Bahasa dominan ( khusus ) : indonesia


Tingkat pendidikan : SMA

Ketidakmampuan belajar ( khusus ): Tidak ada

Keterbatasan kognitif : tidak ada

Keyakinan kesehatan/yang dilakukan ; Pergi berobat ke alternative / dokter

Orientasi specific terhadap perawatan kesehatan (spt,dampak dari agama/cultural yang dianut):
Tidak terkaji

Penggunaan alcohol (jumlah/frekuensi) : tidak menggunakan alkohol

Harapan pasien terhadap perawatan: pasien dan keluarga berharap penyakit yang di derita cepat
sembuh dan kembali kerumah dalam keadaan sehat

Pemeriksaan fisik lengkap terakhir : Tidak terkaji

Pertimbangan Rencana Pulang

Tanggal informasi didapatkan :

1. Tanggal pulang yang diantisipasi :………………………………………………


2. Sumber-sumber yang tersedia : orang :………………………………………….

Keuangan : ………………………………………………………………………

3. Perubahan-perubahan yang diantisipasi dalam situasi kehidupan setelah pulang

: ………………………………………………………………………………….

4. Area yang mungkin membutuhkan perubahan / bantuan :

Penyiapan makanan :………………………

Tranfortasi :…………………………………

Ambulasi ;…………………………………

Obat/terapi IV :……………………………

Bantuan perawatan diri (khusus) : …………………………………………………

Gambaran fisik rumah (khusus) :…………………………………………………..

Bantuan merapihkan/pemeliharaan rumah :………………………………………..


Fasilitas kehidupan selain rumah (khusus) :………………………………………..

1. DATA SPIRITUAL

Agama / kepercayaan yang dianut: islam

Kegiatan keagamaan yang dilakukan : di rumah shalat, mengaji, di RS , berdoa

Kesulitan yang diperoleh dalam melakukan ibadah selama sakit: Tidak ada

Upaya mengatasi kesulitan beribadah: Tidak ada, bisa dilakukan sendiri

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

ANALISA DATA

Interpretasi Data dan


Data Masalah
Kemungkinan Penyebab
DS: gg. kontraktilitas &
fungsi ventrikel kiri
– Klien
mengatakan sesak peningkatan tekanan
nafas dan cepet cape ventrikel
bila melakukan
aktifitas sehari-hari peningkatan beban kerja
jantung

hipertropi ventrikel
DO : Penurunan curah
pemendekan jantung
– Kesadaran miokardium
compos mentis
penurunan pengisian LV
– Klien terlihat
lemah aliran tidak kuat
kejantung dan otak
– TD: 90/60
penurunan curah
– Nadi 66x/menit jantung
– Terdapat
riwayat PND

– Cianosis

– Kapilari refill >


2 detik

– Akral dingin

– Adanya distensi
vena jugularis 2cm

– Rr 25x/menit

– Hasil rontgen
terdapat pembesaran
jantung kiri dan kanan

– Hasil rontgen
terdapat edema paru
DS:

– Klien
mengatakan sesak
nafas dan cepet cape
Kongesti vascular
bila melakukan
pulmonal
aktifitas sehari-hari
Tekanan hidrostatik
>>.dan tekanan osmotik
DO :
Perembesan cairan ke
alveoli Gangguan pertukaran
– Kesadaran
gas
compos mentis
Kerusakan pertukaran
gas
– Klien terlihat
lemah
Gangguan pertukaran
gas
– TD: 90/60

– Nadi 66x/menit

– Terdapat
riwayat PND
– Cianosis

– Kapilari refill >


2 detik

– Akral dingin

– Rr 25x/menit

– Hasil rontgen
edema paru

– Pola nafas
ireguler

– Terlihat
penggunaan bantuan
otot pernafasan cuping
hidung dan diafragma

DS :
Edema paru
– Klien mengeluh
sesak Obstruksi jalan nafas

DO : Tekanan kapiler
pulmonal
– RR : 25 x/menit
Transduksi cairan ke Bersihan jalan nafas
– Terdapat alveoli tidak efektif
sputum

– Terlihat otot
bantu pernafasan bersihan jalan nafas
cuping hidung tidak efektif

– Hasil rontgen
terdapat edema paru
Penurunan curah
jantung
DS :
Hipertropi ventrikel

Pemendekan
miokardium

Penurunan pengisian
LV

Aliran darah tidak


adekuat ke jantung dan
otak

Kelemahan fisik

Intoleransi aktivitas

1. PRIORITAS MASALAH/ DAFTAR DAGNOSA KEPERAWATAN


2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan kontraktilitas
miokardial/perubahan inotropik.
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pengembangaparu tidak optimal dan
kelebihan cairan diparu
4. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret
5. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

Baca Juga :

Contoh Askep PPOK

Contoh Askep GEA

Contoh Askep Maternitas

Contoh Askep Hipertensi

Contoh Askep Cidera Kepala

1. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Ruangan : kantil
Dx. medis : CHF

Nama klien : Ny.ST

Diagnosa kep
Kriteria Rencana Rasional
Tangga
Tujuan Tindakan /
l & Data Penunjang
Hasil Intervensi
(D0, DS)
. 1. Auskultasi 1. Biasanya
nadi apical, terjadi takikardi
observasi (meskipun pada saat
frekuensi, irama istirahat) untuk
jantung mengkompensasi
penurunan
kontraktilitas
ventrikuler.
2. 2. Catat
Setelah bunyi jantung.
diberikan
asuhan
2. S1 dan S2
keperawata
mungkin lemah
n 1.Melaporka
karena menurunnya
diharapkan n penurunan
kerja pompa. Irama
tanda vital episode
Penurunan curah 3. 3. Palpasi gallop umum (S3
dalam batas dispnea,
jantung berhubungan nadi nadi perifer dan S4) dihasilkan
yang dapat angina.
dengan Perubahan sebagai aliran darah
diterima
12-12- kontraktilitas ke dalam serambi
(disritmia 2. Ikut serta
2013 miokardial/perubaha yang distensi.
terkontrol dalam
n inotropik. Murmur dapat
atau hilang) aktivitas
menunjukkan
dan bebas yang
inkompetensi/
gejala gagal mengurangi
stenosis katup.
jantung. beban kerja
jantung
Kriteria
hasil:
3.3. Penurunan
curah jantung dapat
·
menunjukkan
menurunnya nadi
radial, poplitea,
dorsalis pedis dan
postibial. Nadi
mungkin cepat
hilang atau tidak
teratur untuk
dipalpasi, dan
pulsus alternan
(denyut kuat lain
dengan denyut
lemah) mungkin
ada.

4. Pada GJK dini,


sedang atau kronis,
TD dapat
meningkat
sehubungan dengan
SVR.

5. 5. Pucat
4. 4. Pantau menunjukkan
TD menurunnya perfusi
perifer sekunder
terhadap tidak
adekuatnya curah
jantung,
vasokontriksi, dan
anemia. Sianosis
dapat terjadi
sebagai refraktori
GJK.

6. 6. Menurunkan
stasis vena dan
dapat menurunkan
insiden thrombus
atau pembentukan
5. 5. Kaji kulit embolus.
terhadap pucat
dan sianosis.

7. Meningkatkan
sediaan oksigen
untuk kebutuhan
miokard untuk
melawan efek
hypoxia atau
iskemia.

6. 6. Tinggika
n kaki, hindari
tekanan pada
bawah lutut.

7. Berikan
oksigen
tambahan dengan
nasal kanula atau
masker sesuai
indikasi.
Rencana
Tangga Diagnosa kep & Data
Tujuan Kriteria Hasil Tindakan / Rasional
l Penunjang (D0, DS)
Intervensi
. 1. Berikan
1. untuk
tambahan
meningkatkan
oksigen
konsentrasi oksigen
dalam proses
pertukaran gas

1.klien 2. pantau saturasi


2. untuk
mengatakan (oksimetri),
mengetahui tingkat
penurunan ph,BE, HCO3
oksigenasi pada
sesak nafas, dengan analisa
Setelah jaringan sebagai
secara gas darah
diberikan dampak adekuat
objektif
Gangguan pertukaran asuhan tidaknya proses
didapatkan
gas berhubungan keperawata pertukaran gas
tanda vital
dengan perembesan n dalam
dalam batas
cairan, kongesti paru waktu 3x
12-12- normal (rr
akibat sekunder dari 24jam tidak
2013 16-
perubahan membrane ada keluhan 3.3. mencegah
20x/menit)
kapiler alveoli dan sesak atau asidosis yang dapat
3. koreksi
retensi cairan terdapat memperberat fungsi
2. tidak ada keseimbangan
intestitial penurunan pernafasan
otot bantu asam basa
respons
pernafasan
sesak nafas
3. analisa gas
4. Kongesti yang
darah dalam
berat akan
batas normal
memperburuk
proses pertukaran
gas

4. cegah
atelektasis
dengan melatih

batuk efektif dan


nafas dalam
5. 5.
Meningkatkan
kontraktilitas otot
jantung sehingga
dapat mengurangi
timbulnya edema
sehingga dapat
mencegah gangguan
pertukaran gas
5. kolaborasi

-RL 500cc/jam
6. 6. Membantu
-digoxin mencegah
terjadinya retensi
cairan dengan
menghambat ADH

6.berikan
furosemid
Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

Diagnosa kep
& Data Kriteria Rencana Tindakan /
Tanggal Tujuan Rasional
Penunjang Hasil Intervensi
(D0, DS)
1. 1. Auskultasi . 1. Beberapa
bunyi nafas. Catat derajat spasme
adanya bunyi nafas, bronkus terjadi
missal mengi, krekels, dengan obstruksi
ronki. jalan nafas dan
-RR dapat/ tak
dalam dimanifestasikan
batas adanya bunyi nafas
normal adventisius, misal
penyebaran, krekels
basah (bronchitis) ;

· -Irama bunyi nafas redup


nafas dengan ekspirasi
Setelah
Bersihan dalam mengi (emfisema)
diberikan
jalan nafas batas atau tak nya bunyi
askep
tidak efektif normal 2. 2.Pantau nafas (asma berat).
diharapkan
berhubungan frekuensi pernafasan.
12- 12- kepatenan
dengan Catat rasio inspirasi
2013 jalan nafas
penumpukan dan ekspirasi.
pasien
secret. · - 2.Takipnea biasanya
terjaga
Pergerakan ada pada beberapa
sputum derajat dan dapat
keluar dari ditemukan pada
jalan nafas penerimaan atau
3. 3. Diskusikan selama distress.
dengan pasien untuk
posisi yang nyaman
– Bebas misal peninggian
dari suara kepala tempat tidur, 3. 3.Peninggian
nafas duduk pada sandaran kepala tempat tidur
tambahan tempat tidur. mempermudah
fungsi pernafasan
dengan
menggunakan
4. 4.Dorong/bantu gravitasi .
latihan nafas abdomen
atau bibir.

5. 5.Memberikan
air hangat.

4. 4.Memberikan
pasien beberapa
cara untuk
mengatasi dan
mengontrol dispnea.

5. Hidrasi air
membantu
menurunkan
5.kekentalan secret,
mempermudah
pengeluaran.

Diagnosa kep &


Rencana Tindakan /
Tanggal Data Penunjang Tujuan Kriteria Hasil Rasional
Intervensi
(D0, DS)
Setelah 1 1.1.Kaji respon
diberikan pasien terhadap 1.Menyebutkan
asuhan aktifitas, perhatikan parameter membantu
keperawatan frekuensi nadi lebih dalam mengkaji
Intoleran aktivitas diharapkan dari 20 kali permenit respon fisiologi
frekuensi
berhubungan Terjadi diatas frekuensi terhadap stres
12-12- jantung 60-
dengan kelelahan peningkatan istirahat ; aktivitas dan, bila ada
2013 100 x/ menit
toleransi pada peningkatan TD yang merupakan indikator
klien setelah nyata selama/ dari kelebihan kerja
TD 120-80
dilaksanakan sesudah aktifitas yang berkaitan
mmHg
tindakan (tekanan sistolik dengan tingkat
keperawatan meningkat 40 mmHg aktifitas.
selama di RS atau tekanan
diastolik meningkat
20 mmHg) ; dispnea
atau nyeri
dada;keletihan dan
kelemahan yang
berlebihan;
diaforesis; pusing
atau pingsan.

2. 2. Instruksikan
pasien tentang tehnik
penghematan energi,
mis; menggunakan
kursi saat mandi,
duduk saat menyisir
rambut atau
menyikat gigi,
melakukan aktifitas
dengan perlahan.

3. 3. Berikan
dorongan untuk 2. 2. Teknik
melakukan aktivitas/ menghemat energi
perawatan diri mengurangi
bertahap jika dapat penggunaan energi,
ditoleransi, juga membantu
keseimbangan antara
4. suplai dan kebutuhan
oksigen
4. berikan bantuan
sesuai kebutuhan
3. 3.Kemajuan
aktivitas bertahap
mencegah
peningkatan kerja
jantung tiba-tiba.

4.Meberikan bantuan
hanya sebatas
kebutuhan akan
mendorong
kemandirian dalam
melakukan aktivitas

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

BAB 4

PEMBAHASAN KASUS

1. Kesimpulan kasus

Chronik Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah ke seluruh jaringan. Gagal jantung diklasifikasikan menjadi gagal jantung
kronik dan akut, gagal jantung kiri dan kanan, gagal jantung sistolik-diastolik. Pada kasus Ny.st
jelas tergambar tanda-tanda dari CHF yaitu sesak nafas jika melakukan aktivitas ini dikarenakan
karena jantung ketidakmampuan jantung memompakan darah keseluh tubuh sehinggga asupan
oksigen kejaringan tubuh juga berkurang hal ini diakibatkan karena penurunan curah jntung
sehingga dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel yang akhirnya bisa menyebabkan pemendekan
miokardium sehingga terjadi penurunan pengisian LV yang dapat mengakibatkan aliran tidak
adekuat kejantung dan otak hal ini menyebabkan penurunan aliran keginjal, gastrointestinal dan
kulit sehingga dapat menyebabkan sianosis, kulit dingin, penurunan peristaltic usus dan bisa
menyebabkan asidosis tingkat jaringan sehingga menyebabkan kelemahan, gelisah dan insomnia.

Ny st juga mempunyai riwayat PND ( paroksismal nocturnal dispnea) adalah keluhan yang
dikenal baik oleh klien yaitu klien biasanya terbangun ditengah malam karena mengalami nafas
pendek yang hebat ini disebabkan oleh perpindahan cairan dari jaringan kedalam kompartemen
intravascular sebagai akibat dari posisi terlentang. Pada siang hari, saat klien melakukan
aktivitas, tekanan hidrostatik vena meningkat, khususnya pada bagian bawah tubuh karena
adanya gravitasi, peningkatan volume cairan dan peningkatan tonus sismpatetik. Dengan
peningkatan hidrostatik ini, sejumlah cairan keluar masuk ke area jaringan secara normal.
Namun, dengan posisi terlentang. Tekanan pada kapiler-kapiler dependen menurun dan cairaan
diserap kembali kedalam sirkulasi. Peningkatan volume cairan dalam sirkulasi akan memberikan
jumlah tambahan darah yang dialirkan kejantung untuk dipompa tiap menit (peningkatan beban
awal) dan memberikan beban tambahan pada dasar vascular pulmonal yang telah mengalami
kongesti.

Mengingat bahwa PND terjadi bukan hanya pada malam hari tetapi terjadi kapan saja, klien
harus diberikan tirah baring selama perawatan dirumah sakit.

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

Pada kasus Ny. St terdapat suara paru ronkhi dikedua lapang paru ini isebabkan karena pada
kasus Ny.St terdapat pembesaran jantung kanan dan kiri yang bisa menyebabkan edema
pulmonal, edema pulmonal akut adalah gambaran klinis paling bervariasi dihubungkan dengan
kongesti vascular pulmonal . edema pulmonal akut ini terjadi bila tekanan kapiler pulmonal
melebihi tekanan yng cendrung mempertahankan cairan didalam saluran vascular ( kurang dari
30mmhg). Pada tekanan ini, akan terjadi transduksi cairan kedalam alveoli, namun sebaliknya
tekanan ini akan menurunkan tersediannya area untuk traspor normal oksigen dan karbon
dioksida dari darah dalam kapiler pulmonal. Edema pulmonal akut dicirikan oleh dispnea hebat,
batuk, ortopnea ansietas, sianosis berkeringat, kelainan bunyi pernapasan.

Pada kasus Ny.St terdapat distensi vena jugularis ini terjadi dikarenankan bila ventrikel kanan
tidak mampu berkompensasi terhadap kegagalan ventrikel kiri, akan terjadi dilatasi dari ruang
ventrikel, peningkatan volume, dan tekanan pada diastolic akhir ventrikel kanan, tahanan untuk
mengisi ventrikel, dan peningkanan lanjut pada tekanan atrium kanan. Peningkatan ini akan
diteruskan kehulu vena kava dan dapat diketahui dengan peningkatan pada tekanan vena
jugularis. Seseorang dapat dapat mengevaluasi peningkatan vena jugularis dengan melihat pada
vena-vena dileher dan memerhatikan ketinggian kolom darah. Klien diinstrukan untuk berbaring
ditempat tidur dan kepala tempat tidur ditinggikan antara 30 sampai 60 derajat, kolom darah
divena-vena jugularis eksternal akan meningkat. Pada orang normal, hanya beberapa millimeter
diatas batas klavikula, namun, pada klien dengan gagal ventrikel akan tampak sangat jelas dan
berkisar antara 1 sampai 2 cm.

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )
Ny.St mendapatkan terapi lasix intaravena dan oksigen 4 liter /menit binasal kanul, selain tirah
baring klien dengan gagal jantung perlu pembatasan garam dan air serta pemberian diuretic baik
oral atau parenteral. Tujuannya agar menurunkan preload (beban awal) dan kerja jantung.
Diuretic memiliki efek antihipertensi dengan meningkatkan pelepasan air dan garam natrium.
Hal ini menyebabkan penurunan volume cairan dan menurunkan tekanan darah. Jika garam
natrium ditahan, air juga akan tertahan dan tekanan darah akan meningkat. Banyak jenis diuretic
yang menyebabkn pelepasan elektrolit-elektrolit linnya, yaitu kalium, magnesium, klorida, dan
bikarbonat. Diuretic yang meningkatkan ekskresi kalium digolongkan sebagai diuretic yang tidak
menahan kalium, dan diuretic yang menahan kalium disebut diuretic hemat kalium.

Sedangkan pemberian oksigen diberikan pada pasien gagal jantung yang disertai dengan edema
paru. Pemenuhan oksigen akan mengurangi kebutuhan miokardium akan oksigen dan membantu
memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.

Artikel : contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf )

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien CHF adalah Rontgen dada, ECG,
EKG, dan lain-lain. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan khususnya
perawat dan dokter meliputi: manajemen farmakologis, non farmakologis dan pendidikan
kesehatan.

Masalah-masalah Keperawatan yang biasanya muncul pada pasien CHF meliputi: penurunan
curah jantung, kelebihan volume cairan, intoleransi aktivitas, cemas, risiko kerusakan pertukaran
gas, dan lain-lain.

1. Saran

 Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada klien dengan Chronik Heart Failure
(Askep CHF ) atau gagal jantung kongestif di perlukan pengetahuan dan pemahaman
tentang konsep dan teori penyakit bagi seorang perawat.
 Informasi yang adekuat dan penkes sangat bermanfaat bagi klien, agar klien mampu
mengatasi masalahnya secara mandiri

itulah contoh makalah asuhan keperawatan pada pasien chf ( askep chf ) semoga bermanfaat,
terima kasih.

Search for:

Recent Post

 Lowongan Kerja Perawat Gigi di Rumah Sak…


 Lowongan Kerja Perawat dan Paramedis Lai…

 Lowongan Kerja Perawat di ZAP Klinik …

 Lowongan Kerja Perawat,Apoteker,Analis &…

 Lowongan Kerja Perawat di RSIA Stella Ma…

 Lowongan Kerja Perawat di Klinik Matahat…

 Lowongan Kerja Perawat di Rumah Sakit Bh…

 Lowongan Kerja Perawat dan Bidan di Klin…

 Lowongan Kerja Bidan / Perawat di Klinik…

 Lowongan Kerja Perawat di Rumah Sakit Du…

Lowongan Kerja

Lowongan Kerja

Arsip Loker

Arsip Loker

NOTE
 Pastikan anda mengecek kembali tanggal kadaluarsa dari lowongan yang anda baca di
website hallo nurse. Karena jika sudah lewat dari tanggalnya sudah pasti lamaran anda
akan ditolak.
 Team hallo nurse tidak pernah meminta uang atau imbalan terhadap informasi lowongan
yang telah kami berikan baik transport atau akomodasi, jika ada pihak yang tidak
bertanggung jawab melakukan hal demikian sudah pasti itu PALSU.

hallonurse Privacy Policy / Disclaimer / Contact / About / sitemap


Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.

 Home
 Lowongan Kerja
o Lowongan Kerja di RS Hermina Group
o Lowongan Kerja di RS EMC Tangerang
o Lowongan Kerja Bidan di RS Tiara Tangerang
 Informasi Kampus
o 8 Akademi Keperawatan di Jakarta – Hallonurse.com
o 9 Universitas Keperawatan di Tangerang Versi Hallonurse.com
o 7 Kampus Keperawatan Terbaik di Solo
o 5 Sekolah Keperawatan di Malang
o 8 Kampus Jurusan Keperawatan di Kota Semarang
 News
o Nama – Nama Yayasan Perawat Orang Sakit Di jakarta
o Kampus Jurusan S2 Keperawatan
o 7 Syarat Masuk Perawat Untuk Pendaftaran di Universitas
o 7 Jenis Biaya Kuliah Jurusan Keperawatan
 Contoh Askep
o Askep Ca. Buli
o Askep Maternitas
o Askep PPOK
o Askep Hipertensi
o Askep CHF
o Askep Cedera Kepala
o Askep Cidera Kepala Diffuse Axonal Injury
o Askep GEA ( Gastroenteritis Akut )
 SOP Perawat
o SOP Pemeriksaan Fisik
o SOP Pemeriksaan Suhu Tubuh dan Tanda Vitalnya
oSOP Pemeriksaan Denyut Nadi
oSOP Mengukur Tekanan Darah
oSOP Memandikan Pasien Di Tempat Tidur
oSOP Menghitung Pernafasan
oSOP Pemijatan ( massage )
oSOP Teknik Distraksi
oSOP Latihan Rentang Pergerakan Sendi ( RPS )
oSOP Pengaturan Posisi Pasien
 About Us

 Close Menu

undefined

Anda mungkin juga menyukai